Anda di halaman 1dari 6

Kewarganegaraan

Di buat oleh:
juli rambe
Pendidikan guru sekolah dasar
Universitas Muhammadiyah Sumatra utara
2023
BABA I
(Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembanagan kepribadian)
1.1.Pendidikan kewarganegaaran sebagai mata kuliah urgen sekaligus pengenbangan
kepribadian.
Dinamika internal mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan(methamorfosis process)
Sesungguhnya Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan pengembangan atau kelanjutan
dari mata kuliah diname orde lama dan pertengahan orde baru yang mata kuliah
kewiraan.literasi bersamaan dengan demokratisasi di bidang politik,melahirkan sistem multi
partai yang cenderung tidak efektif.kekuasaan DPR-DPRD yang sangat kuat sering kali disalah
gunakan sebagai ajang manuver kekuatan politik yang berdampak timbulnys ketegsngsn-
ketegsngan suasana polotik nasional dan hubungan eksekutif dan legeslatif.
Pengembangan etonomi dserah berakses pada semakin bermunculan daerah etonomi
khusus,pemekaran wilayah yang kadang tidak di landasi asas- asas kepentingan nasional
sehingga sistem ketatanegaraan dan sistem pemerintahan terkesan menjadi”chaos”(siswono
yudohusodo),2004:5).
1.2.Tujuan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan dilakukan oleh hamper seluruh bangsa dunia, dengan
menggunakan nama seperti:civic education,citizenchip education.pkn memiliki peran strategis
dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas,bertanggung jawab dan beerkeadaban.
Menurut rumusan civic internasional 1995) bahwa “Pendidikan demograsi penting bagi
pertumbuhan “civic culture”untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan
pemerintahan,inilah satu tujuan penting Pendidikan “civic maupun citizenship”untuk memgatasi
political apatism demokrasi (azyumadi azra,2022:120.
Semua negara yang formal menganut demokrasi menerapkan Pendidikan
kewarganegaraan dengan muatan demokrasi,rule of law,HAM, dan perdamain, dan selalu
mengaitkan dengan kondisi situasional negara dan bangsa masing-masing.
Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia semestinya menjadi tanggung jawab semua
pihak atau komponen bangsa, pemerintah, Lembaga masyarakat Lembaga keamanan dan
masyarakat industri (Hamdan mansoer,2004:4)
Program pembelajaran mata kuliah pengembangan kepribadian sebagai Pendidikan nilai di
perguruan tinggi Pendidikan kewarganegaraan sebagai MPK, keseluruhan materi program
pembelajaran PKN disirati nilai-nilai Pancasila.
Pengertian nilai dasar harus difahami bahwa nilai nilai Pancasila harus dijadikan sebagai
pedoman dan sumber orientasi pengembangan kekaryaan setiap lulusan PT. Peran nilai-nilai
dalam setiap nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila adalah sebagaiu berikut:
1.Nilai ketuhanan dalam sila ketuhanan YME
2.Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
3.nilai persatuan dalam sila persatuan Indonesia
4.nilai kerakyatan dalam sila kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawatan/perwakilan.
5.Nilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB II
IDENTITAS NASIONAL:
IDENTITAS PEMBEDA DENGAN NEGARA LAIN
2.1.Pengertian identitas nasional
Setiap bangsa memiliki karakter dan identitasnya masing-masing. Apabila mendengar kata
barat, tregambar masyrakat yang individualis,rasional dan berteknologi maju.mendenar kata
jepang tergambar masyarakat yang berteknologi tinggi namun tetap melaksanakan tradisi
ketemuraannya.
Salah satu untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan
bngsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi umum yang ada pada bangsa
itu.pendekatan demikian dapat menghindarkan dari sikap kabalisme, yaitu penekanan yang
terlampau berlebihan pada keunikan yang esoterik , karena tidak ada satu bangsa pun didunia
yang mutlak berbeda dengan bangsa lain(Darmaputra, 1988:1).pada bab ini akan dibicarakan
tentang pengertian identitas nasional , identitas nasional sebagai karakter bangsa , proses
berbangsa dan bernegara dan politik idebtitas.
Identotas nasional (national identity)adalah kepribadian nasional atau jati disi nasional yang
memiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain 9Tim
Nasional dosen pendidikan kewarganegaraan ,2011:66)ada beberapa factor yang menjadikan
setiap bangsa memiliki identitas yang berbeda-beda.faktor-faktor tersebut adalah:keadaan
geografi, ekologi,demografi,sejarah,kebudayaan,dan wataj masyarakat .
Bangsa Indonesia memiliki karakter khas disbanding bangsa lain yaitu keramahan dan
sopan santun. Keramahan tersebut tercermin dalam sikap mudah menerima kehadiran orang
lain. Orang yng dating dianggap sebagai tamu yang harus di hormati sehingga banyak kalangan
bangsa lain yang datang ke Indonesia merasakan kenyamanan dan kehangatan tinggal di
Indonesia.
Bangsa indoneisa adalah bangsa agraris .sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencarian petani . sistem kemasyarakatan secara umum di Sebagian besar suku-suku di
Indonesia adalah sistem (peguytuban /masyarakat sosial/Bersama)suatu sitem kekerabatan
dimana masyarakat mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan kelompknya .
Masyrakat Indonesia mempunyai kecenderungan membuar perkumpulan-perkumpulan
apabila mereka berada di luar daerah,misalnya:persatuan mahasiswa ikatan kelompok ini akan
menjadi luas jika masyarakat indoneisa di luar negri. Ikatan emosional yang berbentuk bukan
lagi ikatan kekuatan,tetapi ikatan kebangsaan.
Masyarakat indinesia jika berada di luar negri biasanya mereka akan membuat organisasi
paguyuban Indonesia di mana mereka tinggal. Inilah ciri khas indonesia yang bisa membangu
identitas nasional. Nasional dalam hal ini adalah dalam kontek bangsa (masyarakat), sedangkan
dalam konteks bernegara, identitas nasional bangsa Indonesia tercermin pada :Bahasa nasional,
bendera, lagu kebangsaan, lambang negara gambar garuda Pancasila dan lain-lain.
Identitas nasional dalam konteks bangsa (masyarakat Indonesia) cenderung mengacu
kebudayaan atau karakter khas. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam symbol symbol kenegaraan. Kedua unsur identitas ini secara nyata terangkum dalam
Pancasila . Pancasila dengan demikian merupakan identitas nasional kita dalam bermasyarakat ,
berbangsa dan bernegara.
Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang religious , humanis , menyukai
persatuan / kekeluargaan, suka bermusyawarah dan lebih mementingkan kepentingan Bersama.
Itulah watak dari bansa indoneisa. Adapun apabila terjadi konflik sosial dan tawuran di kalangan
masyarakat , itu sesungguhnya tidak menggambarkan keseluruhan watak bangsa indoneisa.
Secara kuantitas, masyarakat yang rukun dan toleran jauh lebih bnayak dari pada yang tidak
rukun dan toleran. Kesadaran akan kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk yang sangat penting. Apabiala kesadaran tersebut tidak memiliki, maka keragaman
yang bisa menjadi potensi untuk maju justru bisa menjadi masalah keragaman yang ada pada
bangsa Indonesia semestinya tidak dilihat dalam konteks perbedaan namun dalam konteks
kesatuan.
Analogi kesatuan itu dapat digambarkan seperti tubuh manusia yang terdiri atas kepala ,
badan , tangan dan kaki, yang meskipun masing-masing organ tersebut berbeda satu sama
lain ,namun keseluruhan organ tersebut merupakan kesatuan utuh tubuh manusia . itulah
gambaran utuh kesatuan bangsa Indonesia semestinya tidak dilihat dalam konteks perbedaan
namun dalam konteks kesatuan.
Selain faktor-faktor yang sudah menjadi hawaan sebagaimana disebut di atas , identitas
nasional indobesia juga diikat atas dasar kesamaan Nasib karena sama sama mengalami
penderitaan yang sama Ketika dijajah. Kemajemukan diikat oleh kehendak yang sama untuk
meraih tujuan yang sama yaitu kemerdekaan. Namun demikian ada dua factor penting dalam
pembentukan identitas yaitu factor primodial dan factor kondisional.
Faktor primordial adalah factor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa
tersebut, seperti geografo,ekologi, dan demokrafi, sedangkan factor kondisional adalah keadaan
yang mempengaruhi terbentuknya identitas tersebut. Apabila bansa indoneisa pada saat itu
tidak di jajah oleh portugis, belanda dan jepang bisa jadi Indonesia tidak seperti pada saat ini.
Identitas nasional tidak bersifat statis namun dinamis. Selalu ada kekuatan Tarik menarik
antara etnititas memiliki watak statis , mempertahankan apa yang sudah ada secara turun
menurun , selalu ada upaya fundamentalisasi dan furifikasi , sedangkan globalisasi memiliki
watak dinamis , selalu berubah dan membongkar hal-hal yang mapan , oleh karena itu , perlu
kearifan dalam melihat ini . globalitas atau globalisasi adalah kenyataan yang tidak mungkin di
bending , sehingga sikafarip sangat diperlukan dalam hal ini.
Globalisasi itu tidak selalu negatif . kitab isa menikmati hp ,computer, transportasi, dan
teknologi canggih lainnya adalah karena globalisasi bahkan mereka mengenal dan menganut
enam agama (resmi pemerintah) adalah proses globalisasi juga sikap kritis dan evaluative
diperlukan dalam menghadapi dua kekuatan itu. Baik etnis maupun globalisasi mempunyai sisi
positif dan negative. Melalui proses dialog dan dialektika diharapkan akan mengontruk ciri khas
bagi identitas nasional kita.
Sebagai contoh adalah pandangan etnis seperti sikap (nrimo, jawa)yang artinya menerima
apa adany. sikap nrimo secara negative bisa dipahami siakp yang fasip tidk responsip bahkan
malas . sikap nrimo secara positif bisa dipahami sebagai sikap yang tidak memburu nafsu .
menerima setiap hasil usaha keras yang sudah dilakukan . sikap positif demikian sangat
bermanfaat untuk menjaga agar orang tidsk setres karena keinginannya tidak tercapai. Sikap
nrimo justru diperlukan dalam kehidupan yang konsumtif kapitalistik itu.

Anda mungkin juga menyukai