0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia dan politik identitas. Identitas nasional adalah jati diri bangsa yang membedakan dengan bangsa lain, dipengaruhi faktor primordial dan kondisional. Karakter bangsa Indonesia antara lain keramahan dan sistem kemasyarakatan bersama. Politik identitas muncul ketika identitas menjadi basis perjuangan kelompok yang sebelumnya tersisihkan.
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia dan politik identitas. Identitas nasional adalah jati diri bangsa yang membedakan dengan bangsa lain, dipengaruhi faktor primordial dan kondisional. Karakter bangsa Indonesia antara lain keramahan dan sistem kemasyarakatan bersama. Politik identitas muncul ketika identitas menjadi basis perjuangan kelompok yang sebelumnya tersisihkan.
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia dan politik identitas. Identitas nasional adalah jati diri bangsa yang membedakan dengan bangsa lain, dipengaruhi faktor primordial dan kondisional. Karakter bangsa Indonesia antara lain keramahan dan sistem kemasyarakatan bersama. Politik identitas muncul ketika identitas menjadi basis perjuangan kelompok yang sebelumnya tersisihkan.
Identitas Nasional Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Politik Identitas Identitas Nasional Identitas Nasional (National Identity) :
Adalah Kepribadian Nasional atau jati diri
Nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain. Cont”d Ada dua faktor penting dalam pembentukan identitas yaitu faktor primordial dan faktor kondisional. 1. Faktor primordial adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut,seperti geografis,dan demografi,kebudayaan, dan watak masyarakat, sedangkan 2. Faktor Kondisional adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas tersebut. Apabila bangsa Indonesia pada saat itu tidak dijajah oleh Portugis,Belanda dan Jepang bisa jadi negara Indonesia tidak seperti yang ada saat ini. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa
Karakter berasal dari bahasa latin
“kharakter,kharassein atau kharax ,dalam bahasa
Perancis “ caracter” dalam bahasa Inggris “ Character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat
kejiwaan,akhlak,budi pekerti ,tabiat,watakyang
membedakan seseorang dengan orang lain. Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau
watak khas bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Cont”d Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris. Sebagian besar penduduk indonesia bermata pencahariaan sebagai petani. Sistem kemasyarakatan secara umum di sebagian besar suku- suku di Indonesia adalah sistem Gemmeinschaaft ( paguyuban /masyarakat sosial /bersama ). Suatu sistem kekerabatan dimana masyarakat mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan kelompok etnisnya. Masyarakat Indonesia mempunyai kecenderunagan membuat perkumpulan-perkumpulan apabila mereka berada di luar daerah, misalnya : Persatuan Mahasiswa Papua,Kalimantan Aceh ,Riau,dll. Inilah ciri khas Bangsa Indonesia yang bisa membangun Identitas Nasional dalam konteks bangsa (Masyarakat). Cont”d Bangsa Indonesia memiliki karakter khas dibandingkan bangsa lain yaitu keramahan dan sopan satun. Keramahan tersebut tercemin dalam sikap mudah menerima kehadiran orang lain. Orang yang datang dianggap sebagai tamu yang harus dihormati. Sehingga banyak kalangan bangsa lain yang datang ke Indonesia merasakan kenyamanan dan kehangatan tinggal di Indonesia. Cont”d Sedangkan dalam konteks bernegara, Identitas Nasional bangsa Indonesia tercermin pada : 1. Bahasa Nasional
2. Bendera
3. Lagu Kebangsaan
4. Lambang Negara Gambar Garuda Pancasila dll.
Cont”d Identitas Nasional tidak bersifat Statis namun dinamis.Selalu ada kekuatan tarik menarik antara etnisitas dan globalisasi. Etnisitas memiliki watak statis,mempertahankan apa
yang sudah ada secara turun temurun,selalu ada upaya
fundamentalisasi,sedangkan Globalisasi memiliki watak dinamis ,selalu berubah dan membongkar hal- hal yang mapan, oeleh karena itu ,perlu kearifan dalam melihat ini. Cont”d Sikap kritis dan evaluatif diperlukan dalam menghadapi dua kekuatan itu. Baik etnisitas maupun globalisasi mempunyai sisi positif dan negatif. Melalui proses dialog dan dialektika diharapkan akan mengkonstruksi ciri yang khas bagi identitas nasional kita.
Sebagai contoh adalah pandangan etnis seperti sikap
(nrimo jawa ) yang artinya menerima apa adanya. Cont”d Sikap nrimo secara negatif bisa dipahami sikap yang pasif,tidak responsif bahkan malas. Sikap nrimo secara positif bisa dipahami sebagai sikap yang tidak memburu nafsu,emenrima setiap hasil usaha keras yang sudah dilakukan. Sikap positif demikian sangat bermanfaat untuk menjaga agar tidak stres karena keinginannya tidak tercapai. Sikap nrimo justru diperlukan dalam kehidupan yang konsumtif kapitalistik ini. Cont”d Dalam masyarakat berkembang atau masyarakat dunia ke tiga ,pada umumnya menghadapi 3 masalah pokok yaitu Nation building ,stabilitas politik dan pembangunan ekonomi.
1. Nation Building adalah masalah yang berhubungan
dengan warisan masa lalu ,bagaimana masyarakat yang beragam berusaha membangun kesatuan bersama. 2. Stabilitas Politik merupakan masalah yang terkait dengan realitas saat ini yaitu ancaman disintegrasi. 3. Pembangunan ekonomi adalah masalah yang terkait dengan masa depan yaitu (dalam konteks Indonesia) masyarakat adil dan makmur. Politik Identitas Politik identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan kebangkitan kelompok- kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu. Identitas berubah menjadi politik identitas ketika menjadi basis perjuangan aspirasi kelompok. Identitas yang menjadi salah satu dasar konsep kewarganegaraan (citizenship) adalah kesadaran atas kesetaraan manusia sebagai warga negara .Identitas sebagai warga negara ini menjadi bingkai politik untuk semua orang ,terlepas dari identitas lain apapun yang dimilikinya seperti identitas agama ,etnis,daerah dan lain-lain. Cont”d Pada era reformasi ,kebebasan berpikir ,berpendapat dan kebebasan lain dibuka .Dalam perkembangannya kebebasan (yang berlebihan) ini telah menghancurkan pondasi dan pilar-pilar yang pernah dibangun oleh pemerintah sebelumnya, Masyarakat tidak lagi kritis melihat apa yang perlu diganti dan apa yang perlu dipertahankan. Ada euphoria mengganti semua .Perkembangan lebih lanjut adalah menguatnya wacana HAM dan otonomi daerah yang memberikan warna baru bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang menunjukan sisi positif dan negatifnya. Cont”d Perjuangan menuntut HAM menguat. Perjuangan tesebut muncul dalam berbagai bidang dengan berbagai permasalahan nya seperti : Kedaerahan ,agama,dan partai politik . Mereka masing-masing ingin menunjukan identitasnya ,sehingga tampak kesan ada “perang” identitas. Munculnya istilah “putra daerah” organisasi keagamaan baru ,lahirnya partai – partai politik baru yang begitu banyak ,kalau tidak hati-hati dapat memunculkan “konflik identitas” Cont”d Politik Identitas bisa bersifat positif maupun negatif.
Bersifat positif berarti menjadi dorongan untuk
mengakui dan mengakomodasi adanya perbedaaan ,bahkan sampai pada tingkat mengakui predikat keistimewaan suatu daerah terhadap daerah lain karena alasan yang dapat dipahami secara historisdan logis. TERIMA KASIH Semoga Bermanfaat