Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

Dara Ayuni 22087107

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
PEMBAHASAN

1. Identitas Nasional

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai
suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme
memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati
diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.

Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan seperti:
Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara
yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar)
negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat
eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat
dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas
bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di
masa depan.

2. Pentingnya Identitas Nasional

1. Bangsa Indonesia dapat dikenal dan dibedakan dengan bangsa lain. Hal ini menjelaskan
bahwa bangsa Indonesia dikenal dan melanjutkan perjuangan sebagai bangsa yang sesuai
dengan fitrahnya.

2. Identitas Nasional penting untuk kelangsungan hidup, sehingga bisa mempersatukan


negara dan bangsa. Negara tidak mungkin hidup sendiri tanpa dikenal bangsa lain. Jadi,
negara membutuhkan kerjasama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan.
Penyebabnya karena karena negara punya keterbatasan sehingga perlu bantuan dan
kerjasama dari negara lain.

3.Identitas nasional penting untuk kewibawaan negara dan ciri khas Indonesia. Identitas
nasional akan memunculkan rasa saling hormat dan pengertian, sehingga tidak ada perbedaan
antar negara. Kedudukan yang sejajar ini karena setiap negara mengakui kedaulatan negara
lain.
3. Secara historis

khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang
dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati
diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu muncullah
kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa. Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari
hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari politik etis (Etiche Politiek).

Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah penting bagi pembentukan kebudayaan dan
kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas nasional. Pembentukan identitas nasional melalui
pengembangan kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut
Nunus Supardi (2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak 1918 yang
diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipelopori oleh dr.
Radjiman Widyodiningrat.

4. Secara sosiologis

identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan
budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun
melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan
dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai
kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal
atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya, antarbahasa,
antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi dan memperkokoh NKRI.

Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia, maka secara sosiologis, individu
manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali dari atribut yang melekat dalam dirinya. Atribut
ini berbeda dari atribut individu manusia yang berasal dari bangsa lain. Perbedaan antarindividu
manusia dapat diidentifikasi dari aspek fisik dan psikis. Aspek fisik dapat dikenali dari unsur-
unsur seperti tinggi dan berat badan, bentuk wajah/muka, kulit, warna dan bentuk rambut, dan
lain-lain. Sedangkan aspek psikis dapat dikenali dari unsur-unsur seperti kebiasaan, hobi atau
kesenangan, semangat, karakter atau watak, sikap, dan lain-lain.
5. Secara politis

beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati
diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan
baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus.

Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013)
sebagai berikut:

(1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia;

(2) Bendera negara adalah Sang Merah Putih;

(3) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya;

(4) Lambang negara adalah Garuda Pancasila;

(5) Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika;

(6) Dasar falsafah negara adalah Pancasila;

(7) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;

(8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;

(9) Konsepsi Wawasan Nusantara; dan

(10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional. Semua bentuk
identitas nasional ini telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

6. Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia

Setelah Anda menelusuri konsep identitas nasional menurut sumber historis, sosiologis, dan
politis, apakah tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini? Dapatkah Anda
kemukakan contoh dinamika kehidupan yang sekaligus menjadi tantangan terkait dengan
masalah identitas nasional Indonesia? Coba Anda perhatikan sejumlah kasus dan peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari. sebagai berikut:

1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara (contoh:
rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan membayar pajak, kesantunan,
kepedulian, dan lainlain)
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari (perilaku jalan
pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak 44 disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan
merokok di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain-lain)

3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan
mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga dengan
prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk bangsa
sendiri, dan lain-lain)

4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih bangga
menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.

5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan lebih


mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu nasional
dan lagu daerah sendiri.

7. Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia

Pernahkah Anda berpikir apa yang akan terjadi seandainya sebuah bangsa tidak memiliki jati
diri atau identitas nasional? Benarkah identitas nasional itu diperlukan? Atau, mengapa identitas
nasional itu penting? Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa sebuah negara dapat
diibaratkan seorang individu manusia. Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar
manusia saling mengenal. Agar individu manusia dapat 47 mengenal atau dikenali oleh individu
manusia lainnya, manusia perlu memiliki ciri atau kata lainnya adalah identitas.

Inginkah Anda dikenali oleh orang lain? Inginkah Anda mengenal orang lain? Bagaimana
caranya agar orang lain dapat mengenali diri Anda dengan mudah? Bagaimana kita dapat
mengenal orang lain dengan mudah? Jawabannya, agar kita dapat dikenal dan mengenal orang
lain diperlukan identitas. Apa saja identitas individu manusia itu? Identitas individu manusia
dapat dikenali dari aspek fisik dan aspek psikis. Aspek fisik dapat berupa jenis kelamin, bentuk
fisik, nama, asal etnis, asal daerah, dan sebagainya.

Aspek psikis dapat berupa watak baik seperti jujur, rajin, toleran, dermawan, dan sebagainya;
atau watak tidak baik, seperti pendendam, sadis, malas, suka berbohong, dan sebagainya.
Mengapa individu ingin dikenali dan ingin mengenali identitas individu lain? Jawabannya tentu
akan sangat tergantung kepada keinginan individu manusia masing-masing. Mungkin antara
individu yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan keinginan atau tujuan. Namun, secara
naluriah atau umumnya manusia memiliki kebutuhan yang sama, yakni kebutuhan yang bersifat
fisik atau jasmaniah, seperti kebutuhan makan dan minum untuk kelangsungan hidup dan
kebutuhan psikis (rohaniah), seperti kebutuhan akan penghargaan, penghormatan, pengakuan,
dan lain-lain.
Apabila disimpulkan, individu manusia perlu dikenali dan mengenali orang lain adalah untuk
memenuhi dan menjaga kebutuhan hidupnya agar kehidupannya dapat berlangsung hingga
akhirnya dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa atau meninggal dunia. Demikianlah,
pentingnya identitas diri sebagai individu manusia. Selanjutnya, kita akan mengaitkan identitas
diri individu dengan konteks negara atau bangsa. Pertanyaannya, mengapa identitas nasional itu
penting bagi sebuah negara-bangsa? Pada dasarnya, jawabannya hampir sama dengan pentingnya
identitas bagi diri individu manusia.

Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh
bangsa lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai
dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi
kelangsungan hidup negarabangsa tersebut. Tidak mungkin negara dapat hidup sendiri sehingga
dapat eksis. Setiap negara seperti halnya individu manusia tidak dapat hidup menyendiri. Setiap
negara memiliki keterbatasan sehingga perlu 48 bantuan/pertolongan negara/bangsa lain.
Demikian pula bagi Indonesia, kita perlu memiliki identitas agar dikenal oleh bangsa lain untuk
saling memenuhi kebutuhan.

Oleh karena itu, identitas nasional sangat penting untuk memenuhi kebutuhan atau
kepentingan nasional negara-bangsa Indonesia. Negara Indonesia berhasil melepaskan diri dari
kekuasaan asing, lalu menyatakan kemerdekaannya. Para pendiri negara segera menyiarkan atau
mengabarkan kepada negara dan bangsa lain agar mereka mengetahui bahwa di wilayah
nusantara telah berdiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka, bersatu,
berdaulat dengan citacita besar menjadi negara yang adil dan makmur. Sejak inilah bangsa lain
mengenal identitas nasional Indonesia pertama kali.

NKRI memiliki wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas
sampai pulau Rote. NKRI memiliki penduduk yang pluralis dengan jumlah etnis lebih dari 700
dan bahasa daerah lebih dari 200 tetapi memiliki identitas nasional bahasa Indonesia. NKRI
memiliki pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
(yang pertama, Soekarno– Hatta) dan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, negara
Mesir yang pertama mengakui hingga akhirnya semua negara di dunia mengakui eksistensi
NKRI. Untuk memperkokoh identitas nasional dalam konteks hubungan internasional, setiap
negara memiliki bendera negara, lambang negara, bahasa negara, dan lagu kebangsaan.

Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. Dengan
saling mengenal identitas, maka akan tumbuh rasa saling hormat, saling pengertian (mutual
understanding), tidak ada stratifikasi dalam kedudukan antarnegara-bangsa. Dalam berhubungan
antarnegara tercipta hubungan yang sederajat/sejajar, karena masingmasing mengakui bahwa
setiap negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara lain. Istilah ini dalam hukum
internasional dikenal

Anda mungkin juga menyukai