Anda di halaman 1dari 7

LATSAR CPNS

TUGAS INDIVIDU: MEMBUAT RESUME MODUL AGENDA I

Nama : Alif Agustina, A.Md.Kep.


NDH/Kelompok : Angkatan XXXIV Kelompok 1 NDH 01
Tugas 1 Individu : Membuat Resume Modul Agenda I

MODUL 1

WAWASAN KEBANGSAAN, NILAI-NILAI BELA NEGARA, DAN SISTEM


ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam


rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari 4 (empat)
Konsesus dasar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, NKRI. Sedangkan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu,
kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud
eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan dan kehormatan negara
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Sejarah Nilai-nilai Bela Negara adalah Agresi Militer II Belanda yang berhasil
meguasai Ibukota Yogyakarta dan Soekarno Hatta tidak meluruhkan semangat
perjuangan Bangsa Indonesia. Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan
dilaksanakan baik dengan hard power (perang gerilya) maupun soft power
(pemerintahan darurat) di Kota Bukittinggi.. Semua Negara dan bangsa memiliki
ancamannya masing-masing, termasuk Indonesia sehingga dibutuhkan
kewaspadaan dini untuk mencegah potensi ancaman menjadi ancaman. Ancaman
pada era reformasi diartikan sebagai sebuah kondisi, tindakan, potensi, berasal dari
dalam atau luar negeri, diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata dapat
membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
rangka pencapaian tujuan nasionalnya.. Kewaspadaan dini memberikan daya
tangkal dari segala potensi ancaman, termasuk penyakit menular dan konflik social
dengan sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran bela Negara dan
diaktualisasikan oleh ASN agar tujuan nasional dapat tercapai.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dari berbagai Ancaman. Nilai Dasar Bela Negara yakni cinta tanah air,
sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela
berkorban untuk bangsa dan negara dan kemampuan awal Bela Negara.

Makna kesatuan dalam sistem penyelenggaraan negara dalam Kitab


Sutasoma karya Mpu Tantular berbunyi “BhinnekaTunggal Ika tan hana dharma
mangrwa”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu, tak ada kebenaran yang
mendua”. Bentuk negara berdasarkan Bab I, pasal 1 UUD 1945, “Negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Tahap-tahap pembinaan
persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah Perasaan senasib,
kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan.

Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan


individu tertinggi harus diserahkan pada negara dan hal yang harus kita hindari
dalam memupuk semangat nasionalisme adalah Sukuisme, Chauvinisme,
Ektrimisme, Provinsialisme. Sikap patriotisme adalah sikap sudi berkorban
dengan ciri-ciri Cinta tanah air, Rela berkorban , Menempatkan persatuan dan
kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan., serta Berjiwa
pembaharu.Tidak kenal menyerah dan putus asa.
Kebijakan publik dalam format keputusan dan/atau tindakan administrasi
pemerintahan berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan (“UU AP”) yang diberlakukan sejak tanggal 17
Oktober 2014. LANDASAN IDIIL berdasarkan PANCASILA, UUD 1945: Landasan
konstitusionil SANKRI. PERAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
BERDASARKAN UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA,
dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
MODUL 2
ANALISIS ISU KONTEMPORER
KORUPSI, Setiap bentuk tindakan korupsi diancam dengan sanksi
sebagaimana diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu
Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan
keuangan/perekonomian negara, Menyalahgunakan kewenangan karena
jabatan, Penyuapan, Penggelapan dalam jabatan, Pemerasan dalam jabatan,
Pemborongan Gratifikasi.
NARKOBA, Narkotika dan Obat Berbahaya, serta napza (istilah yang biasa
digunakan oleh Kemenkes) yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif (Kemenkes, 2010).
TERORISME adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara
meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal. RADIKALISME
merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat
kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham
radikal adalah: tidak toleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner.Macam- macam
radikalisasi Radikal Milisi, Radikal Separatis, Radikal Premanisme, Radikal
gagasan, dan Radikal terorisme. RADIKAL TERORISME adalah suatu gerakan
atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran agama/golongan, dilakukan oleh
sekelompok orang tertentu dan agama dijadikan senjata politik untuk menyerang
kelompok lain yang berbeda pandangan
MONEY LAUNDRING adalah uang ataupun harta kekayaan yang
diputihkan atau dicuci tersebut adalah uang/harta kekayaan yang berasal dari
hasil kejahatan, sehingga diharapkan uang/harta kekayaan tadi tidak terdeteksi
lagi sebagai uang hasil kejahatan melainkan telah menjadi uang/harta kekayaan
yang halal.
PROXY WAR adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua
negara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam
peperangan karena melibatkan ‘proxy’. Perang asimetrik memanfaatkan
perselisihan eksternal atau pihak ketiga untuk menyerang kepentingan atau
kepemilikan territorial lawannya.
KEJAHATAN MASS COMMUNICATION (Cyber Crime, Hate Speech,
Dan Hoax)
MEDIA MASSA berbicara atas nama Lembaga tempat dimana mereka
berkomunikasi sehingga kelembagaan tersebut dapat berfungsi sebagai
fasilitas social yang dapat ikut mendorong komunikator menyampaikan
pesannya. MEDIA SOSIAL merupakan situs di mana setiap orang bisa
membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan kolega atau publik
untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. CYBER CRIME ATAU
KEJAHATAN SAIBER merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi
di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.
HATE SPEECH ATAU UJARAN KEBENCIAN dalam bentuk provokasi, hinaan
atau hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum
atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi
massa.
HOAX adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung
jawabkan atau bohong atau palsu.
TEKNIK ANALISIS ISU
ANALIS ISU : Isu saat ini (current issue), Isu berkembang (emerging issue), Isu
potensial

ISSUE SCAN :Media scanning, Existing data, Knowledgeable other Profesional,


Public and private, organizations, Public at large

TEKNIK TAPISAN : Menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual,


Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Alat bantu tapisan lainnya misalnya
menggunakan kriteria USG mulai sangat USG atau tidak sangat USG.

TEKNIK ANALISIS ISU : Mind Mapping, Fishbone Diagram, Analisis SWOT

TAHAP ANALISIS model-model kuantitatif perumusan strategi. Pada studi ini,


model yang dipergunakan adalah Matriks SWOT atau TOWS dan Matriks Internal
Eksternal (pendekatan memahami isu kritikal dengan cara menggali aspek-
aspek kondisi yang terdapat di suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk
menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengembangan wilayah tersebut).

MODUL 3

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam
Latsar CPNS adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan melaksanakan
kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan
keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara
(termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan
kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Manfaat Kesiapsiagaan Bela
Negara : Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain,
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame rekan seperjuangan,
Membentuk mental dan fisik yang Tangguh, Menanamkan rasa kecintaan pada
bangsa dan patriotism sesuai dengan kemampuan diri, Melatih jiwa leadership
dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok, Membentuk Iman dan taqwa pada
agama yang dianut oleh individu, Berbakti pada orang tua, bangsa, agama, Melatih
kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan,
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin,
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama
KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA Kesehatan Jasmani dan Mental.
Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang
untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
SASARAN PENGEMBANGAN KESIAPSIAGAAN JASMANI :Tenaga (power),
Daya tahan (endurance), Kekuatan (muscle strength), Kecepatan (speed),
Ketepatan (accuracy), Kelincahan (agility), Koordinasi (coordination), Keseimbangan
(balance), Fleksibilitas (flexibility). TAHAP-TAHAP LATIHAN : Warm up selama 5
menit; Menaikan denyut nadi perlahan-lahan sampai training zone, Latihan selama
15 – 25 menit; Denyut nadi dipertahankan dalam Training Zone sampai tercapai
waktu latihan. Denyut nadi selalu diukur dan disesuaikan dengan intensitas latihan,
Coolling down selama 5 menit; Menurunkan denyut nadi sampai lebih kurang 60%
dari denyut nadi maksimal.
TANDA KESEHATAN MENTAL: Adalah Kendali Diri, yaitu kemampuan manusia
untuk selalu dapat berpikir sehat, Kendali diri (self control atau Self regulation),
Manajemen Stres (stress adalah Ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun thdp lingkungannya atau
respon tidak spesifik dari tubuh atas pelbagai hal yang dikenai padanya ), Emosi
Positif, Makna Hidup,
Etika, Etiket dan Moral ETIKA adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan
kesediaan dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan
norma kehidupan. ETIKET adalah bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis
mengenai aturan tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan. MORAL adalah
nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang. Kearifan
Lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan
RENCANA AKSI BELA NEGARA : Program Rencana Aksi adalah Wujud
aktualisasi dari nilai-nilai Bela Negara yang dijabarkan dalam bentuk rencana
kegiatan Bela Negara yang akan dilakukan oleh peserta baik selama on campus di
lembaga diklat maupun selama off campus di instansi tempat bekerja peserta
masing- masing. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup: Cinta Tanah Air,
Kesadaran Berbangsa dan bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai ideologi
negara, Rela berkorban untuk bangsa dan negara, Memiliki kemampuan awal bela
negara.
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA : Baris Berbaris dan Tata Upacara,
Keprotokolan, Kewaspadaan Dini, Membangun Tim, Caraka Malam dan Api
Semangat Bela Negara
Dari ringkasan materi ini ada hal yang sangat ingin saya dalami yaitu setiap
poin dari materi dalam modul ini, tetapi ada satu mata pelajaran yang membuat
saya lebih bersemangat dalam mempelajarinya yakni Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan isu kontemporer. Saya sangat menyukai model
dari modul ini, cukup jelas saya mendukung untuk pembalajaran lain adalah
menggunakan modul yang bagus dan mudah dipahami ini,. Saran saya adalah
materi ini sangat panjang dengan berbagai contoh yang mudah dimengerti, tetapi
alangkah lebih baiknya jika penjelasan disini lebih singkat dan menuju pada intinya.

Anda mungkin juga menyukai