OLEH :
T.A
2022/2023
RESUME AGENDA 1
Sikap Perilaku Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh
jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional
(national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman,
adil, makmur, dan sejahtera.Dengan adanya manajemen pemerintahan
negara, dari aspek individual bahwa ASN memiliki tugas melayani,
mengayomi dan memberdayakan masyarakat disertai fungsi negara sebagai
lembaga konstitusi, eksekutif, legislative, audikatif serta yudikatif. ASN
memilioki tugas nasional yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 : “
Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan
ketertiban dunia demi negara Indonesia yang merdeeka, bersatu, adil dan
makmur. Ada 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
1. Pancasila
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi
konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus berisi
kebenaran nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
2.Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli
1945 oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
3.Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan
BhinnaIka-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu.
Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada
hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena
melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan
negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak
RESUME AGENDA 2
RESUME AGENDA 3
SMART ASN
Konsep Literasi Digital Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi
opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013). Affordance berarti alat yang memungkinkan
kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru,
membangun jenis hubungan baru dan menjadi tipe orang baru. Affordance dalam literasi digital adalah
akses, perangkat, dan platform digital. Sementara pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita
dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint
dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital
(Jones dan Hafner, 2012). Menurut Jones dan Hafner (2012), literasi disini bukan sekadar cara untuk
membuat makna, tetapi juga cara berhubungan dengan orang lain dan menunjukkan siapa kita. Literasi
juga terkait cara melakukan sesuatu di Smart ASN 12 dunia dan cara mengembangkan ide-ide baru
tentang dan solusi untuk masalah yang dihadapi kita. Konsep literasi digital telah lama berkembang
seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurut Gilster (1997)
literasi digital mengacu kepada kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasi ke dalam
berbagai format (multiple formats) dalam bentuk digital.Literasi Digital Sesuai dengan 5 arahan presiden
dalam upaya percepatan transformasi digital, pengembangan SDM merupakan salah satu fokus Presiden.
Etika Bermedia Digital Kerangka Kerja Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital
Pertama, sebagai pengguna platform digital, kita bisa menggunakan identitas asli atau samaran,
namun kita wajib bertanggung jawab atas pilihan tersebutProses interaksi yang terjadi di media
sosial ini merupakan bagian dari komunikasi sosial, bahkan semakin kompleks dan dapat
menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Permasalahan yang biasanya muncul
terkait dengan privasi, hak cipta karya, pornografi, kekerasan online, dan isu etika lainnya.
Kedua, pastikan keamanan surat elektronik kita sebagai identitas digital utama yang kita gunakan
untuk mengakses berbagai platform digital dengan secara rutin memastikan sandi diperbaharui.
Ketiga, pastikan kita melindungi identitas digital kita di berbagai akun platform digital yang kita
gunakan.
MANAGEMEN ASN
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
b. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut: 1) Pelaksana kebijakan public; 2) Pelayan public; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang
dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya
diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat penting
dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan.