Anda di halaman 1dari 11

JURNAL MOOC PPPPK

Maassive Open Inline Course Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


PPPK FORMASI TAHUN 2022

Oleh

Nama : Catur Purwanto,S.Pd


NIP : 199308302023211009
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 30 Agustus 1993
Golongan : IX
Jabatan : Ahli – Guru Mata Pelajaran
Instansi : SMP Negeri 6 Tanjungpinang

AGENDA I
WAWASAN KEBANGSAAN
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber
dari Pancasila, UUD NRI Tahu 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
gunamemecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
B. Empat Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
 Pancasila
 Undang-Undang Dasar 1945
 Bhinneka Tunggal Ika
 Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
 Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih
Berbentukempat persegi anjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang
sertabagian atas berwarna merah dan Bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama
 Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai Bahasa
resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan
sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati
diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta
sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah.)
 Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang
Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda
 Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya
yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

AGENDA I
NILAI-NILAI BELA NEGARA

A. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. Negara
membutuhkan warga negara, sedangkan warga negara membutuhkan negara,
sehingga saling membutuhkan, saling melengkapi, dan saling mengisi
(komplementer). Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.
Hal penting pada pengembangan kesadaran bela Negara berikutnya adalah kesetiaan
pada Pancasila sebagai ideologi Negara, sebagai dasar Negara yang mempersatukan
bangsa yang majemuk dengan kebhinekaanya. Pancasila telah terbukti mampu
menjaga integrasi dan integritas bangsa
AGENDA I
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

A. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.


1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
4. Prinsip Wawasan Nusantara
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi.
B. Nasionalisme
Hans Kohn dalam bukunya Nationalism its meaning and History mendefinisikan
nasionalisme sebagai berikut :Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu
tertinggi harus diserahkan pada negara. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap
tanah air sebagai tumpah darah.
Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme terbagi
atas:
1. Nasionalisme dalam arti sempit
2. Nasionalisme dalam arti luas,
C. Kebijakan Publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi
Pemerintahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (“UU AP”) yang diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014, memuat
perubahan penting dalam penyelenggaran birokrasi pemerintahan diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Mengenai jenis produk hukum dalam administrasi pemerintahan;
2. Pejabat pemerintahan mempunyai hak untuk diskresi;
3. Memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan
4. tugasnya
D. LANDASAN IDIIL : PANCASILA
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti
sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa
E. UUD 1945: Landasan konstitusionil SANKRI Kedudukan UUD 1945
Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran
lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma norma dasar lainnya
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi
kerangka dasar hukum SANKRI pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan,
dan aspek sumber daya manusianya.

AGENDA II
BERORIENTASI PELAYANAN

Sistematika jurnal Berorientasi Pelayanan ini adalah sebagai


berikut:
1. Konsep Pelayanan:
A. Pengertian Pelayanan Publik
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaiankegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negaradan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratifyang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Asas penyelenggaraan pelayanan
publik seperti yangtercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
1) kepentingan umum;
2) kepastian hukum;
3) kesamaan hak;
4) keseimbangan hak dan kewajiban;
5) keprofesionalan;
6) partisipatif;
7) persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8) keterbukaan;
9) akuntabilitas;
10) fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11) ketepatan waktu; dan
12) kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
B. Membangun Budaya Pelayanan Prima
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani
masyarakat, pelayanan yangberorientasi pada customer satisfaction adalah wujud
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan sebutan pelayanan
prima. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan yang
dimiliki oleh penyelenggara.
C. ASN sebagai Pelayan Publik
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK
dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya
dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat
diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.

AGENDA II
AKUNTABEL
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai. Aspek - Aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,
akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam,
yaitu: akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatanyang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
AGENDA II
AKUNTABEL

PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1) Pengembangan kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
menjadi dasar dalam proses pengembangan kompetensi dalam lingkungan
pekerjaan ASN. Pengembangan dapat dilakukan dengan pendekatan klasikal dan
non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. Sesuai
Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi: Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dansikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip,
yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
3) Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural.
4) Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya UndangUndang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
5) Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta
nine box pengembangan, Dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan
hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.
AGENDA III
KEGIATAN BELAJAR: LITERASI DIGITAL

A. Pengertian Literasi Digital


Konsep Literasi Digital
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi inimendorong produksi, berbagi,
diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM danpersiapan kebutuhan
SDM talenta digital, literasi digital berperan pentinguntuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai.Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill,
digitalsafety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensikognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
B. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus dijalankan,
yaitu:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik,bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
C. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan
komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga
mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan
produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana
perkembangan teknologi ini ,terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang
lebih luas.
D. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan
yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut
sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
E. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-rata skor
indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi
digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survey harus diperkuat. Penguatan
literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
F. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan
Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan
terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu
dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
1. kecakapan digital,
2. budaya digital,
3. etika digital
4. keamanan digital.
AGENDA III
Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN

A. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:


1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, makaPegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

C. Hak dan Kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yangdiberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak
memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1. gaji dan tunjangan;
2. cuti;
3. perlindungan; dan
4. pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan
bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
Manajemen ASN kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa:
1. jaminan kesehatan;
2. jaminan kecelakaan kerja;
3. jaminan kematian; dan
4. bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban
pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia
Tahun 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabatpemerintah yang berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baikdi dalam maupun di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapatmengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai