Anda di halaman 1dari 6

HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

PBB

Disusun Oleh : Stephanie Tiara Christina


2003101010359

Dosen Pengampu : Dr. Muazzin, S.H., M.H


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA

KOTA BANDA ACEH


TAHUN 2023

Organisasi internasional adalah badan atau entitas yang terdiri dari beberapa negara
atau pihak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi ini dapat memiliki
tujuan yang beragam, seperti menjaga perdamaian dan keamanan internasional,
memperjuangkan hak asasi manusia, mengatasi perubahan iklim, meningkatkan perdagangan
dan kerjasama ekonomi antarnegara, dan lain sebagainya.

Organisasi internasional dapat memiliki anggota dari berbagai negara, dan biasanya
memiliki struktur organisasi, aturan, dan prosedur yang jelas untuk mengelola kegiatan
mereka. Organisasi internasional dibentuk atas dasar kesepakatan antara beberapa negara atau
pihak yang terlibat, dan mereka dapat memiliki berbagai macam struktur dan bentuk.
Beberapa organisasi internasional dapat dipimpin oleh seorang ketua atau presiden,
sedangkan yang lain dapat memiliki dewan pengarah atau dewan direksi yang memimpin
organisasi tersebut.

Organisasi internasional juga dapat memiliki berbagai macam keanggotaan. Beberapa


organisasi hanya terdiri dari negara-negara tertentu yang terpilih, seperti Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) atau Uni Eropa (UE), sementara yang lain dapat membuka diri untuk anggota
individu, seperti Greenpeace atau Amnesty International. Beberapa organisasi internasional
dapat menjadi wadah bagi negara-negara untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah
global seperti perubahan iklim atau penyebaran senjata nuklir. Namun, organisasi
internasional juga dapat menghadapi kritik dan tantangan dalam menjalankan tugas mereka.
Beberapa kritikus menganggap bahwa organisasi internasional terlalu birokratis atau lamban
dalam mengambil tindakan, sementara yang lain menganggap bahwa organisasi ini dapat
menjadi alat politik yang digunakan oleh kekuatan besar untuk memperkuat pengaruh mereka
dalam hubungan internasional.

Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt, menjadi orang pertama yang


mencetuskan nama ‘Perserikatan Bangsa-Bangsa’ atau PBB. Gagasan ini pertama kali
muncul pada 1 Januari 1942 dalam sebuah deklarasi yang bernama Deklarasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Deklarasi tersebut dilaksanakan selama Perang Dunia Kedua saat perwakilan
26 negara berjanji untuk bekerja sama kepada pemerintahnya masing-masing dalam melawan
Axis Power atau kekuatan Axis yang terdiri dari Jerman, Italia, dan juga Jepang. Sebelum
PBB berdiri, dunia memiliki Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang bertugas untuk
mempromosikan kerja sama internasional guna mencapai keamanan dan perdamaian. Namun,
organisasi yang berdiri pada tahun 1919 di bawah perjanjian Versailles ini, harus dihentikan
aktivitasnya karena gagal mencegah terjadinya Perang Dunia Kedua. Perang tersebut menjadi
perang besar yang melibatkan negara-negara Eropa dan Asia Pasifik.

PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 dengan dipelopori oleh Amerika Serikat,
Rusia, Prancis, Inggris, dan Cina. Organisasi ini merupakan hasil dari banyaknya
pembicaraan yang dilakukan oleh negara-negara di dunia melalui konferensi, seperti
Konferensi Washington, Konferensi Moscow, Piagam Atlantik, dan lainnya. PBB dibentuk
melalui Konferensi San Fransisco yang dihadiri oleh 50 negara pendukung yang kemudian
negara-negara ini dikenal sebagai negara pendiri PBB. Konferensi tersebut juga
menghasilkan Charter of Peace atau Piagam Perdamaian yang sekarang dikenal sebagai
United Nations Charter atau Piagam PBB.

Subjek hukum internasional PBB adalah negara anggota PBB, yang saat ini terdiri
dari 193 negara. Selain itu, PBB juga mengakui beberapa entitas non-negara, seperti
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebagai subjek hukum internasional. Selain negara
dan entitas non-negara, PBB juga bisa menjadi subjek hukum internasional dalam beberapa
situasi, seperti dalam penyelesaian sengketa antara negara anggota atau ketika menjalankan
misi perdamaian internasional. Adapun peran PBB dalam menjaga perdamaian dan keamanan
dunia melalui Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan PBB memiliki kekuasaan untuk
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan
internasional, termasuk tindakan militer jika diperlukan. Namun, Dewan Keamanan PBB
juga terbatas oleh kekuatan veto dari lima anggota tetapnya, yaitu Amerika Serikat, Rusia,
Cina, Inggris, dan Prancis.

PBB bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional dan organisasi non-pemerintah,
serta mendorong kerja sama antara negara-negara anggota untuk mencapai tujuan-tujuan
global yang diinginkan. PBB juga memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik
internasional dan membantu proses rekonsiliasi antara pihak-pihak yang terlibat dan
seringkali mengirimkan pasukan perdamaian untuk memfasilitasi proses perdamaian dan
menjaga keamanan di wilayah yang terkena konflik.
Berikut adalah beberapa contoh konflik perdamaian yang berhasil diselesaikan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB):

Konflik Israel-Palestina: Pada tahun 1947, PBB memberikan rekomendasi untuk membagi
wilayah Palestina menjadi dua negara, yaitu Israel dan Palestina. Namun, rekomendasi
tersebut tidak berhasil diimplementasikan dan konflik terus berlanjut. Pada tahun 1993, PBB
berhasil memfasilitasi tercapainya kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina
melalui proses negosiasi yang panjang.

Konflik Sudan Selatan: Setelah konflik yang berlangsung selama lebih dari dua dekade antara
Sudan Utara dan Sudan Selatan, PBB berhasil memfasilitasi tercapainya kesepakatan damai
pada tahun 2005 melalui proses negosiasi yang melibatkan banyak pihak. Akibat dari
kesepakatan ini, Sudan Selatan mendapatkan kemerdekaan sebagai negara yang merdeka
pada tahun 2011.

Konflik Timor Leste: Pada tahun 1999, PBB berhasil memfasilitasi tercapainya kesepakatan
damai antara Indonesia dan Timor Leste melalui proses negosiasi yang melibatkan banyak
pihak. Akibat dari kesepakatan ini, Timor Leste mendapatkan kemerdekaannya sebagai
negara yang merdeka pada tahun 2002.

Konflik Liberia: PBB memainkan peran penting dalam mengakhiri konflik di Liberia pada
tahun 2003. PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian yang berhasil menghentikan
konflik dan memfasilitasi tercapainya kesepakatan perdamaian antara pihak yang bertikai.

Konflik Bosnia-Herzegovina: Setelah konflik yang berlangsung selama lebih dari tiga tahun
di Bosnia-Herzegovina, PBB berhasil memfasilitasi tercapainya kesepakatan perdamaian
pada tahun 1995. Kesepakatan ini mengakhiri konflik antara Bosnia-Herzegovina, Serbia,
dan Kroasia, serta membuka jalan bagi pemulihan dan rekonstruksi di wilayah tersebut.

Namun, PBB juga menghadapi beberapa kritik dan tantangan dalam menjalankan
perannya, seperti kurangnya kemampuan untuk menyelesaikan konflik-konflik besar seperti
perang di Suriah, terbatasnya anggaran yang tersedia untuk program-program PBB, dan
kurangnya kemampuan untuk memaksa negara-negara untuk mengikuti aturan-aturan yang
telah disepakati.

Berikut ini adalah beberapa organisasi internasional yang terkait dengan PBB:
 UNICEF (United Nations Children's Fund) - organisasi ini didirikan pada tahun 1946
untuk membantu anak-anak yang terkena dampak perang, kemiskinan, dan penyakit
di seluruh dunia.
 UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) -
organisasi ini didirikan pada tahun 1945 untuk mempromosikan pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan budaya di seluruh dunia.
 WHO (World Health Organization) - organisasi ini didirikan pada tahun 1948 untuk
mempromosikan kesehatan di seluruh dunia, termasuk pencegahan dan pengendalian
penyakit.
 IMF (International Monetary Fund) - organisasi ini didirikan pada tahun 1944 untuk
mengatur sistem keuangan global dan membantu negara-negara yang mengalami
krisis keuangan.
 World Bank - organisasi ini didirikan pada tahun 1944 untuk memberikan pinjaman
dan bantuan keuangan kepada negara-negara yang sedang berkembang.
 ICJ (International Court of Justice) - pengadilan ini didirikan pada tahun 1945 untuk
menyelesaikan sengketa internasional melalui proses hukum.
 UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) - organisasi ini didirikan
pada tahun 1950 untuk membantu pengungsi dan orang yang terpaksa meninggalkan
rumah mereka karena konflik atau kekerasan.
 IAEA (International Atomic Energy Agency) - organisasi ini didirikan pada tahun
1957 untuk mempromosikan penggunaan energi atom untuk tujuan damai dan
mencegah penyebaran senjata nuklir.
 ILO (International Labour Organization) - organisasi ini didirikan pada tahun 1919
untuk mempromosikan standar kerja yang adil dan melindungi hak-hak pekerja di
seluruh dunia.
 FAO (Food and Agriculture Organization) - organisasi ini didirikan pada tahun 1945
untuk mempromosikan pertanian yang berkelanjutan dan memerangi kelaparan di
seluruh dunia.

Dalam kesimpulannya, hukum organisasi internasional yang berkaitan dengan PBB


memainkan peran penting dalam mengatur hubungan antara negara anggota PBB dan
organisasi ini. Piagam PBB menjadi dasar hukum utama dari organisasi ini, sementara hukum
internasional dan badan-badan dan lembaga yang ada di PBB juga berperan penting dalam
menjalankan tugas-tugas nya. Negara-negara anggota PBB diharapkan untuk mematuhi
prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB dan berpartisipasi aktif dalam organisasi.

Selain itu, hukum organisasi internasional yang berkaitan dengan PBB juga mencakup
prosedur untuk penyelesaian sengketa antara negara anggota PBB dan antara negara anggota
dengan PBB sendiri. Penyelesaian sengketa dilakukan melalui berbagai mekanisme, seperti
penyelesaian melalui perundingan atau melalui Mahkamah Internasional. PBB juga memiliki
berbagai badan dan lembaga yang bekerja untuk mengembangkan hukum internasional,
seperti International Law Commission dan International Court of Justice.

Secara keseluruhan, hukum organisasi internasional yang berkaitan dengan PBB


memiliki peran penting dalam mengatur hubungan antara negara anggota dan organisasi ini.
PBB memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia serta
mempromosikan hak asasi manusia dan pengembangan ekonomi dan sosial global. Meskipun
menghadapi berbagai tantangan, PBB tetap menjadi organisasi yang penting dalam
masyarakat internasional dan diakui sebagai salah satu lembaga internasional yang paling
berpengaruh di dunia.

Anda mungkin juga menyukai