Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH ( Kelompok 1)

Ketua : Abdul Rifai Arifin

Anggota : Alisha Elshafira Kahar, Alyya Azzahra & Rani Andriani

Resume PBB

Perserikatan Bangsa Bangsa atau yang biasa kita kenal dengan PBB. PBB merupakan
organisasi internasional yang beranggotakan hampir seluruh negara di dunia. PBB dibentuk
untuk memfasilitasi negara-negara dalam hukum internasional, pengamanan internasional,
lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Lembaga ini didirikan pada tanggal 24 Oktober
1945 setelah Perang Dunia II yang membawa banyak dampak buruk bagi masyarakat dunia. 

Dampak dari Perang Dunia II membuat banyak negara menginginkan perdamaian dan
keamanan bersama. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet, kemudian berdiskusi untuk
membangun organisasi perdamaian. Ketiga negara inilah yang menjadi pendiri dari
PBB. Wakil dari ketiga negara tersebut adalah Presiden Amerika Serikat Franklin Delano
Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Perdana Menteri Uni Soviet Joseph
Stalin. 

Awal didirikan PBB memiliki 51 negara anggota lalu terus bertambah hingga saat ini
anggotanya mencapai 193 negara. Indonesia sendiri menjadi anggota PBB pada tanggal 28
September 1950. PBB memiliki empat tujuan utama. Berikut tujuan utama PBB,
diantaranya :

1. Menjaga perdamaian di seluruh dunia.


2. Mengembangkan hubungan persahabatan antar negara.
3. Membantu negara-negara bekerja sama untuk meningkatkan kehidupan orang-
orang miskin, mengatasi kelaparan, penyakit dan buta huruf, dan mendorong
penghormatan terhadap hak dan kebebasan satu sama lain.
4. Menjadi pusat harmonisasi tindakan bangsa untuk mencapai tujuan tersebut.

Tak hanya fokus pada perdamaian, organisasi ini juga menangani berbagai masalah mulai
dari pembangunan berkelanjutan, pengungsi, bantuan bencana, penanggulangan terorisme,
pelucutan senjata, hingga mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan
gender, dan kemajuan perempuan. 

Struktur Organisasi PBB memiliki 5 organ utama yakni Majelis Umum, Dewan Keamanan,
Dewan Ekonomi dan Sosial, Mahkamah Internasional, dan Sekretariat PBB.

Empat organ utama PBB terletak di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Sedangkan, Mahkamah Internasional berada di Den Haag, Belanda. Melalui forum-forum ini,
PBB memfasilitasi setiap negara anggota untuk mengungkapkan pandangan mereka
terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Resume Konferensi Asia-Afrika

Berakhirnya Perang Dunia II (1939-1945) telah menciptakan dua blok negara superpower,


yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat menganut
sistem liberalisme, sedangkan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet menganut ideologi
komunis. Karena adanya persaingan ideologi antara Blok Barat dan Blok Timur, berujung
pada Perang Dingin yang dimulai pada tahun 1947. Meskipun hanya perang ideologi,
nyatanya Perang Dingin ini memengaruhi kestabilan politik dunia.

Saat itu, Blok Barat maupun Blok Timur saling berlomba-lomba meraih dukungan dari
negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Sehingga, banyak pihak yang merasa kalau
dengan adanya Perang Dingin ini lama-kelamaan bisa membuat dunia terpecah. Bahkan,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang biasanya menangani masalah-masalah dunia pun
masih belum berhasil menyelesaikan masalah Perang Dingin ini. Hal ini pun membuat
negara-negara di kawasan Asia dan Afrika merasa perlu adanya kerja sama dan solidaritas
antar negara. Dari situ, gagasan untuk melaksanakan Konferensi Asia-Afrika muncul pada
Konferensi Colombo. Apalagi, semangat perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika
semakin meningkat setelah kemenangan pasukan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1905.
Dan akibat dari kemenangan itu, dimulailah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika.

Sejumlah tokoh seperti wakil dari India dalam Konferensi Kolombo di Sri Lanka adalah
Jawaharlal Nehru (India), Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Kwame
Nkrumah (Ghana), dan Muhammad Ali (Pakistan) sepakat untuk melaksanakan sebuah
pertemuan yang membicarakan tentang masa depan dan kepentingan negara-negara di
kawasan Asia dan Afrika. Kelima negara ini pun disebut-sebut sebagai pelopor KAA. Dengan
tujuan KAA, yakni Mewujudkan perdamaian dunia, Memperkuat solidaritas dan kerja sama
Asia dan Afrika dan Memperjuangkan nasib negara-negara di Asia dan Afrika 

Tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang memegang peranan penting dalam KAA, diantaranya
Ali Sastroamidjojo sebagai ketua konferensi, Ruslan Abdulgani sebagai sekretaris jenderal,
Muhammad Yamin sebagai ketua komite kebudayaan dan Prof. Ir. Rooseno sebagai ketua
komite ekonomi

Pada pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung negara dari wilayah Afrika yang hadir
berjumlah 6 negara dan negara dari wilayah Asia berjumlah 23 negara. Jadi total ada 29
negara yang menghadiri KAA ini.

Setelah melalui sidang-sidang menegangkan selama satu minggu, akhirnya sampai juga di
hari terakhir persidangan yakni pada tanggal 24 April 1955. Dalam sidang terakhir inilah
dibacakan rumusan Dasasila Bandung yang merupakan hasil Konferensi Asia Afrika, yang
intinya isi dari Dasasila Bandung ini mengutamakan hak-hak sebagai manusia dalam
memperoleh perdamaian dan kemerdekaan. 
10 Prinsip Dasasila Bandung

 Penghormatan atas hak-hak dasar manusia, asas, serta tujuan yang telah
dimuat dalam Piagam PBB.
 Menghormati kedaulatan dan integrasi teritorial (keutuhan wilayah) seluruh
bangsa.
 Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa besar
(adikuasa) maupun bangsa yang kecil.
 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam persoalan negara lain.
 Menghormati hak dari tiap-tiap bangsa untuk senantiasa mempertahankan
diri secara mandiri atau kelompok.
 Tidak menggunakan segala peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif
untuk bertindak sesuai dengan kepentingan khusus dari salah satu negara
negara besar serta tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
 Tidak melakukan segala tindakan yang melibatkan ancaman agresi ataupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas nasional atau kemerdekaan suatu
negara.
 Menyelesaikan segala bentuk perselisihan di ranah internasional melalui jalan
damai seperti halnya perundingan, persetujuan arbitrase atau melalui hukum
dan juga cara damai lainnya sesuai pilihan dari pihak yang bersangkutan dan
tetap sesuai dengan Piagam PBB.
 Memajukan segala bentuk kepentingan bersama melalui kerja sama.
 Menghormati hukum dan segala kewajiban-kewajiban di kancah internasional.

Anda mungkin juga menyukai