Dosen Pengampu :
Inka Nuromavita, M.Si
Disusun Oleh :
Ervi Nurul Musleha (60220267)
MANAJEMEN A6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “DAMPAK KONFLIK RUSIA-UKRAINA TERHADAP SISTEM
PERDAGANGAN INDONESIA” guna memenuhi tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator
terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini, dan orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang. Akhirnya penulis
sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan
pembaca yang budiman pada umumnya.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
BAB 2......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Peraturan perdagangan internasional dalam konflik Rusia – Ukraina..........6
B. Dampak konflik Rusia – Ukraina terhadap perdagangan Indonesia...........11
BAB 3....................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Setiap usaha memiliki target yang ingin dicapai. Karena tujuannya akan
bermanfaat bagi masyarakat berikut ini adalah tujuan dari pengkajian ini:
perdagangan Indonesia.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
Diera globalisasi saat ekonomi mulai bangkit dari efek pademi covid-19
dunia dikejutkan kembali dengan berita konflik antara Rusia dengan Ukraina,
ketegangan tersebut akan merugikan perekonomian internasional dan
menghambat pemulihannya, khususnya Indonesia. Konflik ini dapat
menurunkan ekspor nonmigas Indonesia dan menghambat impor komoditas,
yang dapat menyebabkan peningkatan sejumlah komoditas esensial.
Mengingat bahwa tujuan utama konflik Rusia-Ukraina adalah untuk
menghambat rantai pasokan global, maka akan terjadi perlambatan
pertumbuhan ekonomi global yang signifikan, yang akan menyebabkan
melambatnya akibat terganggunya arus produk dan jasa, terjadi penurunan
permintaan dan investasi global, yang juga berimbas pada industri ekspor-
impor. Kedua negara memiliki hubungan sentimental dengan Indonesia,
sehingga efek langsung dari invasi Rusia ke Ukraina lebih terlihat di sektor
perdagangan Indonesia yang akan membuat perekonomian Indonesia
terkontraksi nyata.”
Pada umumnya perlu kerjasama dalam mengatasi masalah nasional yang
tidak dapat diselesaikan sendiri telah diakui oleh negara-negara di dunia. pada
dasarnya antara negara dengan negara lain terdapat hubungan saling
ketergantungan. Dimana kegiatan itu dilakukan untuk membangun
kepentingan nasional memicu pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dalam sektor
Perdagangan, bahwa pembangun perdagangan sangat penting dalam
meningkatkan pembangunan ekonomi. Perdagangan internasional adalah suatu
kegiatan jual beli antara perorang atau pemerintah pada suatu negara dengan
negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan adalah
penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan transaksi barang dan jasa di
dalam negeri dan di luar batas negara dengan tujuan mengalihkan hak atas
barang atau jasa untuk memperoleh ganti rugi atau ganti rugi, bunyi Pasal 1
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Di
Bidang Perdagangan.
12
peralatan mekanis US$ 16.5 juta US$. Disisi impor Rusia ke Indonesia besi
dan baja adalah senilai US$ 135.0 juta US$ dan pupuk senilai 95.6 juta US$
serta bahan bakar mineral senilai 63.9 juta US$.
Tabel 2. Perdagangan Indonesia dengan Ukraina pada tahun 2021 sampai
awal dua bulan Januari dan Februari tahun 2022.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan berikut dapat diambil dari tesis ini berdasarkan penelitian yang telah penulis
lakukan.
1. Peraturan Perdagangan Internasional dalam konflik Rusia dengan Ukraina. Diatur dalam
organisasi perdagangan dunia WTO/GATT. Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja sektor Perdagangan, mengingat Undang-Undang Nomer 7 Tahun
2014 tentang Perdagangan. Undang-Undang Nomer 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian
Internasional. Serta Konvensi Wina Tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional.
2. Dampak konflik Rusia dengan Ukraina terhadap sistem perdagangan Indoneisa,
memberikan dampak positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia.
a. Dampak positif, yakni kenaikannya candang davisa, konflik antara Rusia dan Ukraina
ini mendorong kenaikan sejumlah harga komoditas, dalam hal itu Indonesia bisa
memanfaatkan konflik tersebut untuk mengenjot pemasaran sejumlah produk. Seperti
Crude Plam Oil (CPO) dan batu bara produk andalan Indonesia. Akibat konflik Rusia
perlu mengganti sumber energinya. Penggunaan kembali batubara Indonesia
merupakan salah satu penggantinya.
b. Dampak negatifnya, kenaikanya impor gandum dimana Indonesia merupakan
produsen dan konsumen utama mie instan serta negara yang mengimpor gandum.
Kenaikanya harga minyak, Biaya bahan bakar di Indonesia tidak diragukan lagi akan
terpengaruh oleh kenaikan harga minyak dunia ini. karena Indonesia sebagian besar
mengimpor minyak dari Rusia. Penurunan nilai tukar, konflik tersebut membawa
penurunan terhadap mata uang rupiah yang mengalami penurunan 0,6 persen. Ekspor
dan impor, Pasalnya, kedua negara tersebut mitra dagang bagi Indonesia.
B. Saran
Pemerintah dalam mengatasi hal tersebut perlu mengambil kebijakan yang tepat untuk
mengantisipasi jika konflik Rusia dan Ukraina berkelanjutan, sekaligus mempertahankan
stabilitas serta tetep mendorong pemulihan ekonomi dalam negeri. Beberapa upaya yang
diambil pemerintah untuk mengurangi dampak ekonomi itu adalah pemerintah tidak
menaikkan harga gas subsidi bagi rakyat kecil dan tidak menaikan harga minyak, gandum,
dan bahan pokok lainnya.
Pengaruh konflik Rusia-Ukraina akan menggangu kinerja perdagangan Indonesia dengan
kedua negara tersebut. Konflik dapat membatasi ekspor nonmigas Indonesia dan
menghambat impor gandum, yang dapat mengakibatkan harga gandum lebih tinggi. biaya
produk makanan lain di sana. Sehingga akan berdampak buruk terhadap kalangan masyarakat
menengah ke bawah yang akan sulit mempertahankan daya beli. Hal itu pemerintah harus
19
menyiapkan pondasi demi mempertahankan harga kebutuhan pokok dan energi terutama
mereka lazim dalam kehidupan banyak orang. Dalam situasi ini, publik atau pelaku
komersial tidak boleh terbebani oleh penyebab gejolak energi global akibat konflik antara
Rusia dan Ukraina.