Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

DAMPAK PERANG RUSIA-UKRAINA TERHADAP SEKTOR


PERTAMBANGAN

Disusun Oleh :
Muhammad Gilang Maulana [I1B022052]
Keperawatan Reguler B

Dosen Pengampu :
Drs. Slamet Santoso SP.,MS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini diajukan oleh


Nama : Muhammad Gilang Maulana
NIM : I1B022052
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan
Nama Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Judul Makalah : Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap sektor
pertambangan
Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan makalah dengan judul “Dampak
perang Rusia-Ukraina terhadap sektor pertambangan” telah memenuhi semua
syarat serta ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh Bapak Drs. Slamet santoso
SP.,MS selaku dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan.

Purwokerto, 08 September 2022


Dosen Kewarganegaraan,

Drs. Slamet Santoso SP., MS


NIP : 195805261984101001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT.karena atas berkat
rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan secara tepat
waktu.Adapun tema dari makalah ini yang berjudul “Dampak Perang Rusia-
Ukraina Terhadap Sektor Pertambangan.”

Harapan saya semoga makalah ini menambah pengetahuan bagi para pembaca
tentang dampak perang Rusia dengan Uraina terhadap sektor harga saham
pertambangan.

Saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna
dikarenakan masih banyak kelemahan dan kekurangan didalam makalah ini.Maka
dari itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempernuan makalah ini.

Purwokerto, 8 September 2022

Penulis,

Muhammad Gilang
NIM : I1B022052

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat .............................................................................................................. 3
1.5 Ruang Lingkup.................................................................................................. 3
BAB 2 ................................................................................................................................. 4
METODE PENULISAN ................................................................................................... 4
2.1 Objek Penulisan ................................................................................................ 4
2.2 Dasar Pemilihan Objek .................................................................................... 4
2.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 4
2.4 Metode Analisis ................................................................................................. 5
BAB 3 ................................................................................................................................. 6
ANALISIS MASALAH .................................................................................................... 6
3.1 Pembahasan ....................................................................................................... 6
3.2 Kesimpulan dan Saran ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

iv
ABSTRAK
Rusia adalah produsen minyak dan gas alam terkemuka dan terbesar di dunia.
Kedua komoditas energi tersebut menyumbang setengah dari penjualan ekspor
negara Rusia.Degan adanya konflik antara Ukraina dengan Rusia itu akan
berdampak bagi perekonomian Indonesia.Salah satu dampaknya ialah terjadinya
kelangkaan sumber energi khusunya disektor pertambangan.
Di tengah krisis Rusia-Ukraina, komunitas internasional Khawatir tentang
kenaikan harga komoditas energi dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi
dunia.Maka dari itu Indonesia diharapkan mampu untuk mendamaikan konflik
yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ukraina dan Rusia pernah menjadi bagian dari negara yang lebih besar
yang dikenal sebagai Uni Soviet. Uni Soviet adalah negara besar yang
menjadi negara adidaya setelah Perang Dunia II. Ukraina adalah negara bekas
Uni Soviet. Terletak di sebelah timur berbatasan dengan Rusia, dan
merupakan warisan Soviet. Krisis Ukraina dimulai dengan banyak
demonstrasi dari komunitas, kelompok, parlemen, oposisi terhadap kebijakan
Presiden Ukraina Yanukovych menyebabkan kekosongan kursi
kepresidenan. Bagian timur Ukraina,termasuk Krimea, Donetsk, Lugansk
dan Kharkov, yang mencoba bergabung dengan Rusia.Namun, hanya Krimea
yang setuju dan memutuskan untuk menjadi bagian darinya dalam pemilihan
umum Rusia.

Pada akhir Februari 2022, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.


Kekuasaan Rusia besar dapat menyerang Ukraina dan dengan demikian
menjadi sumbernya ketegangan meningkat dalam hubungan Rusia-Ukraina
meskipun upaya diplomatik gagal mendapatkan solusi. Baru-baru ini, pada
24 Februari 2022, negara Rusia menyerbu Provinsi Ukraina. Adanya insiden
ini memicu reaksi global akibat lonjakan komoditas banyak industri. Sektor
yang paling terdampak adalah sektor minyak. Karena saya tahu harganya
Minyak mentah mencapai level tertinggi $100. Naiknya harga minyak dunia
karena Rusia adalah salah satu negara terbesar untuk memenuhi permintaan
minyak Dunia, 10% (Kompas, 25 Februari 2022). Konflik internal di negara
Ukraina semakin memuncak saat presiden Rusia mengeluarkan banyak
tentara di perbatasan Ukraina-Rusia (CNN, 2015). Hal ini mengindikasi
bahwa presiden Rusia siap kapan saja untuk perang dengan negara Ukraina.
Hal ini dibuktikan dengan wilayah yang sudah diduduki oleh tentara Rusia.
Dengan adanya perselisihan antara Ukraina dan Rusia membuat
perkembangan ekonomi di Rusia menjadi tidak stabil. Meskipun perang tidak

1
Terjadi di wilayah negara Rusia, namun negara Rusia juga terdampak cukup
serius.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan berdampak pada
perekonomian Indonesia terutama pada sektor perdagangan. Ada banyak hal
yang dapat menyebabkan banyak efek perang terhadap kondisi pasar negara,
situasi ekonomi kawasan Konflik, durasi dan ruang lingkup perang, dan
negara-negara yang terlibat dalam perang. Kondisi pasar Kenaikan yang
signifikan dalam harga berbagai bahan baku dapat mengakibatkan reaksi
negatif, terutama di sektor pertambangan. Ini terjadi karena negara Rusia
merupakan salah satu negara produksi bahan energi dan bahan baku seperti
pertanian, logam, dan lain-lain. Karena harga berbagai bahan telah meningkat
secara signifikan, sehingga tidak akan ada inflasi yang dapat dihindari.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab perang antara Rusia dan Ukraina
2. Apa dampak perang antara Rusia dan Uraina bagi Indonesia dalam sektor
pertambangan
3. Apa peran Indonesia dalam usaha mendamaikan perang antara Rusia dan
Ukraina

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab perang antara Rusia dan Ukraina
2. Untuk mengetahui dampak perang antara Rusia dan Ukraina pada sektor
pertambangan
3. Untuk mengetahui peran Indonesia dalam usaha mendamaikan perang
antara Rusia dan Ukraina

1.4 Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
mengatahui apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya
disektor pertambangan, akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

1.5 Ruang Lingkup


Topik yang akan dibahas dalam makalah yang saya buat yaitu dampak yang
dirasakan Indonesia akibat perang Rusia dan Ukraina khususnya disektor
pertambangan dan peran Indonesia dalam usaha mendamaikan perang antara
Rusia-Ukraina.

3
BAB 2

METODE PENULISAN
2.1 Objek Penulisan
Dampak perang Rusia-Ukraina terhadap sektor pertambangan.

2.2 Dasar Pemilihan Objek


Adapun alasan pemilihan objek ini adalah :

1. Objek yang dipilih sesuai dengan program studi sehingga memudahan


penulis untuk menyusun makalah ini dan dapat memberikan wawasan baru
bagi para pembaca
2. Objek ini relevan dengan situasi Indonesia saat ini ditengah perang Rusia-
Ukraina yang masih berlanjut dan menimbulkan dampak di berbagai
bidang,khususnya bidang pertambangan,sehingga dapat memberikan
manfaaat sebagai evaluasi dalam mengatasi sektor pertambangan.

2.3 Metode Pengumpulan Data


Data dan imformasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan
melakukan pengkajian pustaka,pencarian sumber-sumber yang relevan dan
pencarian data melalui internet.

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan

1. Kaji Pustaka
Untuk melakukan pembahasan mengenai objek, diperlukan referensi
yang digunakan sebagai acuan kemudian dikembangkan untuk
mendapatkan kesatuan materi sehingga diperoleh pembahasan materi dan
kesimpulan.
2. Diskusi
Dalam penyusunan makalah ini dilakukan adanya diskusi dengan
kelompok sehingga didapatkan pembahasan mengenai objek sebagai dasar
penulisan.

4
2.4 Metode Analisis
Menggunakan Metode Deskriptif Analitis :

 Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada


 Menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung
 Mencari alternatif pemecahan masalah

5
BAB 3

ANALISIS MASALAH
3.1 Pembahasan
 Penyebab terjadinya perang Rusia dan Ukraina

Ukraina adalah negara menggunakan bukti diri nasional yg digolongkan menjadi


Slavik Timur (Rusia, Ukraina, Belarus) dan mempunyai 2 etnis primer (penduduk
orisinil Ukraina & orang-orang Rusia) yg mengembangkan bahasa dan kultur yg
sama. Orang-orang Slavik itulah yg selalu menunjang visi nasional menggunakan
diskursus yg menjelaskan bahwa orang-orang menggunakan etnis Rusia bukanlah
sembarang minoritas lantaran bahasa & budaya mereka merupakan bagian
berdasarkan bukti diri lokal sudah sebagai bagian Berdasarkan Ukraina selama
ratusan tahun. Secara singkat, para nasionalis berdasarkan golongan Slavik Timur
ini melihat Ukraina menjadi negara kesatuan yg terbentuk secara otentik oleh 2
etnis primer yang secara historis & budaya sangat erat sebagai akibatnya kehadiran
rakyat etnis Rusia pada Ukraina mempunyai kehadiran yg bertenaga lantaran
bahasa & budayanya dipercaya menjadi sesuatu yg bernilai (Shulman, 2004).
Penelitian-penelitian sebelumnya pertanda bahwa hegemoni militer rusia pada
ukraina terjadi secara natural lantaran kebijakan luar negeri Ukraina yg pro Barat
(Pridham, 2014; Götz,2015; Smith, 2015; Tolksdorf, 2015; Casier, 2016; Rieker
and Gjerde, 2016; Nitoiu,2017). Tulisan ini bermaksud untuk pertanda bahwa
pertarungan geopolitik bisa semakin rentan terjadi jika negara yg bersengketa justru
mempunyai persamaan bukti diri.

Pertanyaan tentang identitas datang dari akarnya seperti pedang bermata dua, Ini
menunjukkan bahwa Ukraina sedang dibayangi oleh Rusia. Berbeda dari Negara-
negara Eropa lainnya melepaskan imperialisme agar mereka bisa terlepas dari
perbedaan yang jelas antara zaman kekaisaran dan negara-bangsa, Rusia masih
terjebak dalam pola zaman kekaisaran sebuah kerajaan tua yang terobsesi dengan
kekuatan militer dan ekspansi teritorial (Tolts, 2002). Kelompok akar rumput
Ukraina ditolak aksesnya selama era kekaisaran Literasi Pemberontak (Yekelchyk,
2013). Tujuannya agar mereka tidak terekspos dengan ide-ide nasionalis dan radikal
(Hosking, 2008). Tingkat dampak dan populasi Etnis Rusia di Ukraina juga dapat

6
dilihat sebagai akibat dari imigrasi. Sebelum perang dengan pecahnya Perang Dunia
II, keseimbangan demografis Ukraina sudah terguncang dari kelaparan hebat yang
menghancurkan negara itu pada tahun 1932 Akhirnya, pada tahun 1946, setelah
berakhirnya Perang Dunia II, perkiraan populasi Ukraina adalah Anjlok menjadi 25
juta setelah kehilangan sepertiga dari populasi Penduduk. Namun, sensus tahun
1959 menyebutkan angka itu 42 juta. Antara 1945 dan 1955 saja, itu dikunjungi
oleh sekitar 3,5 juta orang dari seluruh dunia.Uni Soviet tentang bekerja di pabrik
dan pertambangan (Delwaide, 2014). Korespondensi Hingga sekitar tahun 1990,
sepertiga penduduk Ukraina saat ini berasal dari Orzhansky. Ini mendiami seluruh
Uni Soviet, dan keturunannya terkonsentrasi di kawasan industri seperti Kyiv dan
Krimea (Olszański & Kucińska, 2012). Karena berbagai alasan Untuk alasan
historis, posisi Ukraina sebagai wilayah pelengkap sangat penting Berarti ke Rusia.

Pada akhir Perang Dingin dan pembubaran Uni Soviet Pembentukan sepihak
Ukraina sebagai negara merdeka pada Desember 1991 Ini mengejutkan banyak
orang Rusia. Perlahan itu berlangsung selama sekitar 5 tahun dengan Ukraina yang
berdaulat dan merdeka Sebagai negara-bangsa. Masalah yang masih menghantui
saat itu adalah yang bersifat politis terkait dengan kontroversi status Sevastopol dan
distribusi aset yang dibelanjakan divisi yang dibentuk oleh Uni Soviet (Molchanov,
1996). Sampai setelah merger Krimea, ancaman dan Kelemahan meski ada tekanan
Politik dan Militer dari Rusia sektor terbesar di Ukraina adalah ekonomi.
Kelemahan ini sudah cukup demokrat Rusia enggan mengakui bahwa Ukraina
adalah sebuah negara.Berdaulat (Larrabee, 1996). Bantuan Barat yang lemah
memaksa Ukraina untuk tunduk bertentangan dengan penentangan Rusia terhadap
ekspansi NATO pada pertengahan 1990- an,ketika negara-negara bekas Soviet
lainnya seperti Polandia, Hongaria, dan Republik Ceko memihak Di NATO,
Ukraina cenderung memilih status nonblok. Namun, dalam kontrak Persahabatan,
kerjasama dan kemitraan pada tahun 1997, tetapi perbatasan tetap ada Keamanan
di Ukraina membaik dengan pembagian wilayah, meskipun Rusia belum
mengakuinya Armada di Laut Hitam (Larrabee, 1996).

Banyak orang Ukraina tidak puas dengan pekerjaan mereka ingin Ukraina menjadi
lebih Rusia karena itu negara yang sama dengan Rusia terintegrasi ke dalam Uni
Eropa. Pada tahun 2004 Baltik adalah Estonia, Latvia dan Slovenia.Itu sudah

7
memutuskan untuk bergabung dengan NATO. Rusia menghadapi dilema
Kehadiran NATO di negara-negara bekas Soviet dapat mengancam perbatasan
mereka. Pimpinan Rusia mencoba menerimanya, menambahkan anggota NATO
tidak lagi relevan setelah Perang Dingin, pemimpin Kekuatan Barat tetap tertarik
pada penjaga perdamaian NATO Upaya untuk memperluas kekuasaan terus bekerja
bahkan setelah perang Dingin (Gidadhubli, 2018).

Intervensi Politik dan Militer Rusia dalam konflik Georgia (2008),Dan Ukraina
(2014) menunjukkan politik luar negeri suatu negara.Bisa juga diartikan sebagai
ancaman dalam tatanan dunia yang anarkis. Selain dari perilaku korupsi oleh para
pemimpin nasional telah membuat rakyat Ukraina lebih kuat berintegrasi dengan
Eropa. Kesediaan untuk menciptakan lebih banyak kondisi kerangka kerja negara
Ini secara bertahap memotivasi orang-orang Ukraina untuk memprotes. Hanya
orang-orang Ukraina tidak mengharapkan perebutan kekuasaan mereka untuk
melarikan diri. Otoritarianisme, korupsi, dan berbagai masalah sosial ekonomi
lainnya menyebabkannya aneksasi Rusia atas beberapa wilayah Ukraina, termasuk
negara tetangga Krimea dengan Rusia, yang saat ini diperintah oleh Presiden
Vladimir Putin.

Latar belakang Konflik dapat ditelusuri kembali ke demonstrasi massal oleh warga
Ukraina taman/lapangan di pusat kota Kyiv, di Maidan Nezareznosti 2013.
Gelombang demonstrasi di taman menjadi terkenal Euromaidan (lapangan Eropa)
karena warga meminta pemerintah untuk melakukannya, pada saat itu lebih
terintegrasi ke dalam Uni Eropa. Demonstrasi berakhir dengan kerusuhan Politik
dalam negeri meningkat, memicu gelombang demonstrasi besar-besaran lainnya
dari berbagai daerah di Ukraina. Demonstrasi brutal mencapai klimaksnya Pada
Februari 2014, itu menyebabkan pemecatan paksa Perdana Menteri Ukraina. Viktor
Yanukovych-lah para pengunjuk rasa yang melarikan diri dari negara itu Berhasil
menguasai parlemen dan menempati kediaman pribadinya (Balmforth,
2018).Situasi tersebut akhirnya memaksa Ukraina mengadakan parlemen jalanan
untuk memilih perdana menteri baru yang pro-Uni Eropa. Rusia tidak menyetujui
Pemerintah sementara kemudian memutuskan untuk campur tangan Ukraina.

8
Saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas akibat keinginan
Ukraina untuk bergabung dengan NATO. NATO adalah organisasi pertahanan dan
keamanan di wilayah Atlantik Utara yang mencakup Eropa, Amerika Serikat dan
Kanada. Secara geografis, Ukraina dianggap sebagai urat nadi pertahanan Angkatan
Laut Rusia, sehingga menurut Putin, Ukraina harus bebas dari ancaman dan
intervensi dari kekuatan lain. Kehadiran pasukan militer yang dibangun NATO di
perbatasan Rusia dianggap sebagai ancaman bagi keamanan Rusia.

Pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi


militer khusus di wilayah Ukraina, dengan mengatakan bahwa pasukan militer
Ukraina harus menjatuhkan senjata. Putin juga menekankan bahwa Rusia akan
segera merespons jika ada pasukan asing yang menghalangi aksi tersebut, dan
mengatakan Moskow akan berusaha untuk mendemiliterisasi dan mendenazifikasi
Ukraina.

 Dampak yang dirasakan oleh Indonesia akibat perang Rusia-


Ukraina khususnya di sektor pertambangan

Perang antara ukraina dan rusia mempengaruhi perekonomian indonesia,


khususnya kawasan komersial. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan banyak
efek perang terhadap kondisi pasar negara, situasi ekonomi kawasan konflik, durasi
dan ruang lingkup perang, dan negara-negara yang terlibat dalam perang. Kondisi
pasar kenaikan yang signifikan dalam harga berbagai bahan baku dapat
mengakibatkan reaksi negatif. terutama di sektor pertambangan. Ini terjadi karena
Rusia memiliki produksi pertanian, logam, dan lain-lain. Harga berbagai bahan
telah meningkat secara signifikan, sehingga tidak akan ada inflasi dapat dihindari.

Kenaikan harga komoditas yang disebabkan oleh konflik antara rusia dan ukraina
dampak terhadap perekonomian global akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi
global naiknya harga komoditas terutama di industri perminyakan dan
pertambangan.Karena fungsinya sebagai generator sumber energi yang diperlukan
untuk ekspansi ekonomi,pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan
ekonomi negara.

9
Para ekonom mengamati bahwa provinsi-provinsi di indonesia tidak terlalu
terpengaruh oleh inflasi seperti amerika serikat. Inflasi di indonesia masih relatif
rendah dan sampai dengan 2,18% masih tergolong wajar, sehingga dapat
disimpulkan dalam kategori aman. Standar bank indonesia. Selain itu, Indonesia
juga merupakan pengekspor berbagai bahan seperti:logam, pertanian dan energi
memanfaatkan situasi ini. Dampak negatif terasa di sektor migas. Hanya indonesia
yang bisa ini menghasilkan 700.000 barel minyak dan memiliki permintaan minyak
harian 1,4 hingga 1,5 juta barel. Beban subsidi pemerintah berdampak negatif
terhadap kenaikan harga minyak mentah indonesia akan meningkat karena tekanan
fiskal. Terutama dalam hal konsumsi bahan bakar meningkatkan APBN tahun
2022. Di bawah pengaruh melonjaknya harga minyak mentah.gagasan merger dan
akuisisi. Selama beberapa tahun ke depan, permintaan minyak akan tumbuh
menjadi diharapkan meningkat lebih lanjut. Indonesia sebagai eksportir minyak
meskipun menambah beban subsidi, tapi permintaan untuk ekspor minyak naik jadi
kita harus bersyukur.

Hal ini berbanding terbalik dengan sektor pertambangan yang


diuntungkan.indonesia adalah pengekspor batu bara. Seperti apa yang terjadi pada
perusahaan PT Bukit Asam Tbk diuntungkan dengan kenaikan harga batu bara.
Akibat konflik tersebut, harga batu bara mencapai nilai us$446 per tahun metrik.
Hal ini berbanding lurus dengan harga saham PTBA, hingga+3,95% menjadi
rp3.680/unit. Dengan naiknya harga batu bara,kesempatan yang baik bagi
pemerintah indonesia untuk memulihkan kerangka ekonomi. Selain batu bara,
bahan lainnya harga tambang seperti nikel juga naik.

 Peran Indonesia dalam mendamaikan perang antara Rusia dan


Ukraina

Peran Indonesia dalam mendamaikan perang tersebut Indonesia adalah pendiri dan
pemimpin gerakan non-blok ASEAN yang menyelesaikan beberapa sengketa yang
terjadi di asean. Selain sejarah kedekatan pembicaraan yang cukup bagus dengan
Moskow, Indonesia adalah kedua profitabilitas bagi keduanya.

Dengan adanya pertemuan presidensi anggota G-20 di Bali tepatnya Oktober


2022,Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan kesempatan sebagai kepemimpinan

10
presidensi G-20 untuk mendamaikan konflik antara Rusia dengan Ukraina.Hal ini
sejalan dengan dengan Indonesia yang memiliki prinsip Luar Negeri bebas aktif.

3.2 Kesimpulan dan Saran


Akibat adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina,seperti pisau bermata
dua yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia khususnya disektor
pertambangan,seperti tingginya harga minyak bumi yang berimbas pada harga
BBM di Indonesia yang melambung tinggi, selain itu, dampak positif yang
Indonesia dapatkan dari konflik kedua negara tersebut yaitu tingginya permintaan
ekspor batubara yang mengakibatkan kelangkaan SDA tersebut berimbas pada
tingginya harga jual batubara.

Indonesia sebagai penganut politik bebas aktif harus bisa mengambil peran
aktif untuk ikut serta dalam mendamaikan konflik yang terjadi antara Rusia dan
Ukraina,agar dapat menjaga kestabilan perekonomian dunia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cahyakemala, Syafira Rahajeng, and Khanza Primazky Ramadhita Putri.


"KONFLIK UKRAINA RUSIA MEMPENGARUHI HARGA SAHAM
PERTAMBANGAN YANG DISEBABKAN PERILAKU
INVESTOR." SOCIABILITY: Social & Humaniora Journal 1.1 (2022).

Syuryansyah, Syuryansyah, and Rethorika Berthanila. "Upaya Penyelesaian


Konflik Rusia-Ukraina." Jurnal PIR: Power in International Relations 7.1 (2022):
97-105.

Widiasa, Rizky. "Bingkai Identitas dalam Konflik Geopolitik: Intervensi Militer


Rusia di Ukraina." Intermestic: Journal of International Studies 3.1 (2018): 60-76.

12

Anda mungkin juga menyukai