Anda di halaman 1dari 28

USULAN PENELITIAN

NEGOSIASI LURING dan DARING

Diplomasi Digital
Strategi Diplomasi Joko Widodo di G20 terhadap perdamaian Ukraina
dan Rusia

DOSEN PEMBIMBING :

Gadis Octory, S IKom, M.IKom NIDN: 0314108803

ANGGOTA MAHASISWA :

KETUA: INNEKE ZAHRA NIM: 44522010077


WAKIL: NOVANDHA WAHYU R. NIM: 44522010076
SEKRETARIS: IFTIHANI CAHYANING B. NIM: 44522010079
TIM SOSMED: FARHAN RIZKY M. NIM: 44522010092
KONTEN KREATIF: ALIEF PURNAMA A. NIM: 44522010074

BIDANG ILMU DIGITAL KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023

1
ABSTRAK

KTT G20 adalah forum ekonomi internasional yang menghadirkan para pemimpin
negara-negara besar untuk membahas isu-isu perekonomian global. Indonesia
merupakan salah satu negara anggota G20 yang mendapat kehormatan untuk
menjadi tuan rumah forum internasional ini. Sebagai Presiden G20, Indonesia
memilih tema “Recover Together, Recover Stronger". Dalam forum G20,
diplomasi menjadi sangat penting untuk menciptakan dan mempertahankan
kepercayaan dan kerja sama antara negara-negara. Diplomasi adalah cara untuk
berkomunikasi, bernegosiasi, dan berdiplomasi dengan negara-negara lain untuk
mencapai kesepakatan dan hubungan internasional yang harmonis.

Makalah ini membahas peran diplomasi Indonesia sebagai Presiden G20 dalam
menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi pada tahun 2022. Penelitian
ini menggunakan pendekatan strategi diplomasi pada tindakan Indonesia dalam
menjadi mediator antara kedua negara. Makalah ini menggunakan metode
kualitatif dengan data sekunder yang berasal dari sumber-sumber ilmiah dan media
massa.

Hasil makalah ini menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar


dalam menjalankan diplomasi perdamaian, karena konflik Rusia dan Ukraina
berdampak negatif pada stabilitas politik dan ekonomi dunia. Namun, Indonesia
berhasil melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk menawarkan bantuan
dan solusi damai. Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan forum G20 di Bali
untuk menggalang dukungan internasional untuk mengakhiri konflik tersebut,
Makalah ini juga akan memberikan informasi kepada mahasiswa Ilmu komunikasi
S1 tentang bagaimana Indonesia membangun kesepakatan, kepercayaan, dan
hubungan internasional dalam forum KTT G20.
Kata Kunci: Diplomasi, G20, Ukraina dan Rusia, perdamaian

2
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................... II
DAFTAR TABEL................................................................................................... IV
BAB I........................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN..................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 5
BAB II.......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................7
2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................................7
2.2 Kajian Teori.................................................................................................8
2.2.1 Negosiasi..............................................................................................8
2.2.2 Tahapan Negosiasi................................................................................ 9
2.2.3 Strategi Negosiasi................................................................................10
2.2.4 Forum G20..........................................................................................10
2.2.5 Diplomasi........................................................................................... 11
2.2.6 Diplomasi Digital................................................................................ 11
2.3 Kerangka Berpikir...................................................................................... 11
2.4 Rencana Target Luaran............................................................................... 12
BAB III....................................................................................................................14
METODE DAN PROFIL OBJEK........................................................................... 14
3.1 Paradigma.................................................................................................. 14
3.2 Metode...................................................................................................... 14
3.3 Pendekatan.................................................................................................15
BAB IV.................................................................................................................... 17
PEMBAHASAN...................................................................................................... 17
4.1 Strategi Diplomasi Indonesia ke Ukraina...................................................... 18
4.2 Strategi Diplomatik Indonesia ke Rusia........................................................ 19
BAB V..................................................................................................................... 22
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 22
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 22
5.2 Saran......................................................................................................... 23
LAMPIRAN............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25

3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1 Penelitian Terdahulu........................................................................7
Tabel 3.6.1 Jadwal Penelitian........................................................................... 16

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konflik antara Rusia dan Ukraina diawali dengan serangan militer yang
dilakukan Rusia pada 24 Februari 2022. Rusia menargetkan banyak Kota besar di
Ukraina, termasuk sebagian Ibu Kota Kyiv. Presiden Rusia Vladimir Putin
mengatakan tujuan serangan itu adalah untuk menghilangkan ancaman yang
ditimbulkan oleh NATO dan rezim Kyiv, yang dianggap musuh. Putin juga
menuduh Ukraina berencana bergabung dengan negara-negara Barat dan
bergabung dengan NATO (Jeffrey Mankoff,2022).

Serangan Rusia tersebut memicu kritik dan reaksi di seluruh dunia. Banyak
negara telah menjatuhkan sanksi ekonomi dan politik terhadap Rusia. Sebagai
anggota G20, Indonesia juga telah menyatakan sikapnya terhadap konflik ini.
Indonesia menyerukan penghentian pertempuran dan segera dimulainya
perundingan perdamaian. Indonesia menegaskan Perang hanya membawa
penderitaan bagi umat manusia dan membahayakan perdamaian dunia. Hal ini
sejalan dengan pandangan Presiden Joko Widodo yang mengatakan, ``Hentikan
perang, Perang merupakan tragedi kemanusiaan dan membahayakan dunia. ”

Indonesia memiliki peran strategis dalam menyelesaikan konflik antara


Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak tahun 2022. Indonesia dapat memanfaatkan
posisinya sebagai Presiden G20 dan anggota PBB untuk menggalang dukungan
internasional bagi perdamaian di kawasan tersebut. Indonesia juga telah
menunjukkan komitmen dan kepemimpinan dalam mengadakan KTT G20 di
Roma pada 31 Oktober 2021, yang membahas isu-isu global, termasuk konflik
Rusia-Ukraina. Indonesia berupaya untuk menjadi mediator yang netral dan
kredibel antara kedua negara, dengan mengusulkan solusi damai yang
menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Indonesia menyadari
bahwa konflik ini tidak dapat diselesaikan secara sepihak atau dengan kekerasan,

5
melainkan dengan dialog dan kerjasama. Oleh karena itu, Indonesia berharap dapat
memberikan sumbangsih yang positif dalam menyelesaikan konflik antara Rusia
dan Ukraina.

Diplomasi digital adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi


untuk mendukung diplomasi konvensional. Dengan diplomasi digital, Indonesia
dapat berkomunikasi, bernegosiasi, dan berdiplomasi dengan lebih cepat, efisien,
dan transparan. Diplomasi digital juga dapat membantu Indonesia untuk
membangun kepercayaan dan kerja sama internasional dalam forum G20.

Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk mencari tahu apa strategi dan
upaya diplomasi yang dijalankan oleh presiden Indonesia terkait banyak
tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam upaya untuk
keberhasilan diplomasi digital dalam forum G20. Makalah ini fokus pembahasan
bagaimana strategi diplomasi Pemerintah Indonesia dalam mengakhiri invasi
Rusia serta Ukraina tahun 2022.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dengan adanya penelitian terdahulu, peneliti berupaya untuk mencari
perbedaan dan menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini, agar
menemukan inspirasi baru untuk penelitian. Maka, dalam tinjauan pustaka ini
peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

Tabel 2.1.1 Penelitian Terdahulu


IDENTITAS Prosedur HASIL State of The Art
JURNAL penelitian PENELITIAN
-Judul:analisis -Metode: Hasil penelitian Pada jurnal
diplomasi digital kualitatif ini yakni, penelitian ini
antara indonesia deskriptif penjelasan menggunakan media
-Afrika tengah -Teknik mengenai sosial twitter dan
Tahun 2020 pengumpul diplomasi digital analisis dari 3 aspek
-Nama peneliti: an data: di Kawasan (level of influence,
Fitra Hasnu, Data Afrika Tengah level of interest dan
Supratman sekunder masih belum Digital diplomacy
-Tahun: 2023 -Teknik diterapkan secara index). Berbeda dari
-Nama jurnal: analisis optimal. penelitian G20 4.0:
Journal of data: Gephi Hal itu diketahui Strategi Diplomasi
Scientech melalui analisis Digital Untuk kerja
Research and tiga aspek yaitu sama Internasional.
Development level of influence, Penelitian kami
-Terbitan level of interest meneliti strategi
/volume/Edisi/No dan digital diplomasi Indonesia
mer Issue: diplomacy index terhadap Konflik
Volume 5, Issue yang penulis Ukraina dan Rusia.
1, June 2023 temukan sebagai
-Link jurnal: berikut. Pertama,
View of ANALISIS pada
DIPLOMASI level of influence
DIGITAL Indonesia
ANTARA
INDONESIA-AFRI
dianggap sebagai
KA TENGAH negara aktif
TAHUN 2020 dalam
(idm.or.id) membangun pola
interaksi
melalui sosial

7
media.

-Judul: analisis -Metode: sebagian besar Pada penelitian ini


jejaring sosial kuantitatif akun Indonesia menggunakan
sebagai bentuk -Teknik yang aktif terlibat pendekatan
diplomasi digital pengumpul dalam interaksi kuantitatif dan
indonesia dengan an data: negara-negara di metode analisis
negara-negara Grafik Kawasan Eropa Jejaring sosial.
kawasan eropa -Teknik Timur merupakan Berbeda dari
timur analisis akun personal, penelitian G20 4.0:
-Nama peneliti: data: bukan Strategi Diplomasi
Anti Prasasti Jejaring Pemerintah, Digital Untuk kerja
-Tahun: 2021 sosial sehingga tidak sama Internasional.
-Nama jurnal: memiliki dampak Penelitian kami
Jurnal yang signifikan menggunakan
Pendidikan, dalam diplomasi metode kualitatif
Sejarah, dan digital antara deskriptif, dengan
Ilmu-ilmu sosial Indonesia dengan teknik pengumpulan
-Terbitan negara di kawasan data sekunder yang
/volume/Edisi/No Eropa Timur. bersumber dari buku,
mor Issue: Namun tidak jurnal yang relevan.
Volume 5, Issue 1 dapat dipungkiri
-Link jurnal: bahwa
https://jurnal.uisu. perkembangan
ac.id/index.php/m teknologi digital
kd/article/view/34 ini sangat
53/4868 berpengaruh
terhadap
keterlibatan aktor
selain pemerintah
dalam
pelaksanaan
diplomasi digital.

2.2 Kajian Teori


2.2.1 Negosiasi
Negosiasi merupakan kegiatan berdiskusi atau berdialog untuk mencari
solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua pihak yang terkait. Hartman
mengatakan bahwa negosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak yang
memiliki masalah yang sama dan berupaya mencapai kesepakatan yang
memuaskan kedua belah pihak berdasarkan tujuan dan pandangan mereka sendiri.

8
Secara sederhana negosiasi diartikan sebagai sebuah proses lanjutan dari
perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kepuasan semua pihak yang
berkepentingan. Dalam prosesnya, negosiasi biasanya melibatkan dua pihak, pihak
pertama sebagai penggagas negosiasi yang disebut negosiator dan pihak kedua
sebagai mitra negosiasi yang disebut Advisor (Tazkiya A, 2021).

2.2.2 Tahapan Negosiasi


Dalam melakukan negosiasi terdapat 6 tahapan yang penting yang harus
dilakukan:

1. Persiapan merupakan tahapan negosiator untuk mengumpulkan informasi dan


menentukan tim negosiasi. Dalam tahap ini, negosiator harus lebih banyak
mengenal profil pihak lawan, tujuannya adalah menumbuhkan kepercayaan
diri dan kesiapan dalam melakukan negosiasi.
2. Kontak pertama merupakan tahapan pertemuan secara langsung antara kedua
belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Tahap penilaian yang
berlangsung di antara para negosiator dan biasanya pada tahap ini akan
memunculkan kesan pertama antara kedua belah pihak.
3. Konfrontasi Tahap ini adalah tahap dimana sering terjadinya adu argumentasi
antara kedua pihak terhadap segala sesuatu yang dinegosiasikan. Pada tahap
ini terdapat perbedaan dan potensi perdebatan yang semakin memanas dan
biasanya tidak terkendali disebabkan oleh kurangnya pengendalian emosi.
4. Konsiliasi merupakan tahapan untuk melakukan tawar menawar sehingga
memperoleh titik temu atau kesepakatan yang betul-betul disepakati dan
bermanfaat bagi kedua belah pihak. Seperti halnya proses tawar menawar
antara penjual dan pembeli.
5. Solusi merupakan tahapan dimana kedua belah pihak mulai saling menerima
dan memberi, atau dimana para negosiator mulai menemukan titik
kesepakatan bagi kedua belah pihak dengan cara mereka masing-masing
dengan mengembangkan sikap relasional yaitu sikap yang selalu berorientasi
untuk menanggung bersama dan selalu menumbuhkan sikap saling memberi
solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

9
6. Pasca Negosiasi merupakan tahap terakhir dari negosiasi yaitu bentuk
konsolidasi bagi kedua belah pihak, apakah masing-masing pihak benar-benar
memiliki komitmen atas segala yang telah disepakati bersama (Dama, 2013).
Hal terpenting dalam negosiasi bukannya untuk menang atau kalah,
melainkan diusahakan agar kedua belah pihak sama-sama memperoleh
kepuasan karena keinginan dan kebutuhannya sama-sama dipenuhi.

2.2.3 Strategi Negosiasi


Negosiasi adalah proses mencari kesepakatan yang diinginkan oleh semua
pihak yang terlibat. Ada empat strategi negosiasi yang dapat dipilih, yaitu:
1. Win-win. Strategi ini bertujuan untuk mencapai solusi yang saling
menguntungkan bagi semua pihak. Strategi ini juga disebut sebagai
negosiasi integratif.
2. Win-lose. Strategi ini berfokus pada memaksimalkan hasil bagi pihak
sendiri, tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain. Strategi ini
melibatkan persaingan dan tawar-menawar yang keras.
3. Lose-win. Strategi ini merupakan akibat dari kegagalan dalam memilih
strategi yang tepat. Dengan strategi ini, semua pihak tidak mendapatkan
hasil yang mereka harapkan.
4. Lose-lose. Strategi ini digunakan ketika salah satu pihak sengaja
mengorbankan hasilnya untuk mendapatkan keuntungan lain, seperti
reputasi atau hubungan.

Setiap strategi negosiasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena


itu, kita perlu mengetahui karakteristik masing-masing strategi, agar dapat
menentukan alur negosiasi yang sesuai dengan tujuan kita. Apakah kita ingin
membangun hubungan jangka panjang atau jangka pendek dengan pihak lain
Apakah kita siap dan mau untuk bernegosiasi dengan baik Semua itu
tergantung pada kita sebagai negosiator.

10
2.2.4 Forum G20
Forum KTT G20 adalah forum yang menghimpun 19 negara dan Uni Eropa
untuk berkolaborasi dalam menangani isu-isu ekonomi dan pembangunan global.
Forum ini berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat,
berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Forum ini juga menanggapi
tantangan-tantangan di bidang pembangunan, pertanian, pemberantasan korupsi,
dan pencucian uang. Forum ini didirikan pada tahun 1999 sebagai upaya bersama
untuk mengatasi krisis ekonomi dunia yang terjadi pada tahun 1997-1998. Forum
ini menggelar pertemuan tahunan dan KTT Tahunan yang dihadiri oleh para
pemimpin negara-negara anggota. Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20
tahun 2022 di Bali dengan tema “Recover Together Recover Stronger”.

2.2.5 Diplomasi
Menurut Ernest Satow, diplomasi merupakan seni dan ilmu menggunakan
kecerdasan dan kebijaksanaan untuk menjalin hubungan resmi antara pemerintah
negara-negara merdeka. Diplomasi tidak hanya mencakup hubungan antar negara,
tetapi juga hubungan dengan pemerintah dan lembaga publik lainnya. Tujuan
diplomasi adalah untuk menyelesaikan perbedaan dan memajukan kepentingan
nasional secara damai tanpa mengabaikan janji dan komitmen antar negara
(Komala M, 2023).

2.2.6 Diplomasi Digital


Media sosial adalah platform baru yang digunakan oleh personil
diplomatik untuk mempromosikan kepentingan nasional. Media sosial
memungkinkan terjadinya komunikasi, berbagi informasi, dan mempengaruhi
opini publik internasional. Media sosial juga membantu masyarakat
mengekspresikan diri mereka secara strategis dan menghasilkan modal reputasi
dengan mengedepankan kepentingan ekonomi, politik, dan sosial. Hal ini
merupakan bagian dari konsep diplomasi digital atau e-diplomasi yang muncul
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta inovasi media
sosial. Diplomasi digital merupakan evolusi dari konsep diplomasi publik dan

11
bertujuan untuk melibatkan komunitas internasional dalam praktik hubungan
internasional.

12
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran atau kerangka berpikir merupakan alur penelitian yang
menjadi pola atau landasan berpikir bagi peneliti. Yang sedang membuat
penelitian terhadap objek yang dituju (Sugiyono, 2013). Berikut ini adalah
kerangka berpikir yang menjadi panduan makalah ini:

JUDUL
Strategi Jokowi di G20 terhadap konflik Ukraina
dan Rusia

Latar Belakang
Konflik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022 merupakan perang yang disebabkan oleh ketegangan
politik dan kepentingan strategis. Perang ini menimbulkan kritik dan sanksi dari banyak negara,
termasuk Indonesia yang menyerukan penghentian pertempuran dan perundingan perdamaian. Indonesia
berpendapat bahwa perang adalah tragedi kemanusiaan dan ancaman bagi perdamaian dunia.

Rumusan Masalah Solusi


Strategi diplomasi apa yang digunakan Meningkatkan strategi dalam
presiden Joko widodo terhadap konflik berdiplomasi di era digital terhadap
Ukraina dan Rusia di forum G20? konflik ukraina dan Rusia dalam forum
G20

Tujuan
Untuk mengetahui strategi yang tepat digunakan Indonesia dalam negosiasi
Internasional untuk mencapai kesepakatan dan keuntungan kerja sama terhadap konflik
Ukraina dan Rusia

13
2.4 Rencana Target Luaran
Target luaran yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini yaitu agar
para pembaca dapat memahami bahwa strategi yang tepat merupakan kunci sebuah
negara untuk mencapai kesepakatan pada proses diplomasi digital. Tim penulis
ingin serta memberikan pengetahuan tentang pentingnya strategi dalam
pelaksanaan diplomasi digital dapat mencapai kesepakatan, dan keuntungan kerja
sama secara internasional.

Oleh karena itu, Tim penulis berencana membuat poster digital yang berisi
ringkasan utama dari makalah ini, mulai dari pengertian dasar KTT G20,
Diplomasi digital, hingga strategi dalam diplomasi. Tim penulis juga menyertakan
paragraf berisi alasan mengapa negara Indonesia perlu memahami strategi
berdiplomasi untuk mencapai kesepakatan, dan keuntungan kerja sama secara
internasional.

14
BAB III

METODE DAN PROFIL OBJEK


3.1 Paradigma
Paradigma merupakan istilah sentral Kuhn dan dimaksudkan sebagai
kerangka acuan yang mendasari serangkaian teori dan praktik ilmiah dalam kurun
waktu tertentu (Asrudin, 2014: 109). Paradigma dikatakan juga dapat diperoleh
dengan mempelajari perilaku anggota suatu komunitas ilmiah. Ini telah ditentukan
sebelumnya dan digunakan sebagai keseluruhan rangkaian keyakinan, nilai, teknik,
dll. yang dipraktikkan oleh anggota satu komunitas yang diakui.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis


sebagai landasan epistemologis dan ontologis. Paradigma konstruktivis berasumsi
bahwa realitas dan pengetahuan tidak bersifat objektif dan tetap, melainkan
subjektif, dinamis, dan terbentuk dari interaksi sosial dan pengalaman individu.
Peneliti meyakini bahwa strategi diplomasi digital merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil negosiasi internasional. Pemahaman strategi bagi negara
indonesia mencakup kemampuan menjalin kesepakatan, keuntungan, berdialog,
dan mengelola konflik secara efektif.

Peneliti ingin memahami bagaimana negara Indonesia membangun dan


memilih strategi dengan pihak lawannya dalam negosiasi Internasional, dan
bagaimana strategi ini mempengaruhi pembentukan perjanjian win-win. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan mengkaji
data dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumen.

3.2 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Deskriptif Analisis dimana dalam pemecahan masalah yang ada pada suatu
penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus
sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus
dilakukan.

15
Pengertian metode deskriptif Analisis menurut Sugiyono (2004:169), adalah
sebagai berikut: “Analisis deksriptif merupakan statistic yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.” Metode deskriptif analisis dipilih sebagai
teknik dalam penelitian ini untuk menganalisis dampak dan tantangan diplomasi
digital terhadap dinamika kerja sama Internasional di dalam forum G20.

3.3 Pendekatan
Pendekatan diplomasi digital G20 adalah upaya bersama negara-negara
anggota G20 untuk mengatasi tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh
transformasi digital, terutama di tengah pandemi COVID-19.

Pendekatan diplomasi digital G20 ini diwujudkan dalam Deklarasi Para


Pemimpin Dunia yang disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20
yang diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada tahun 2022. Deklarasi ini merupakan
hasil dari proses negosiasi dan konsultasi antara negara-negara anggota G20, yang
melibatkan berbagai tingkatan, mulai dari kelompok kerja, pertemuan menteri,
hingga pertemuan kepala negara.

Diplomasi digital memiliki beberapa keuntungan, seperti meningkatkan


aksesibilitas, efisiensi, transparansi, dan partisipasi publik dalam diplomasi.
Namun, diplomasi digital juga memiliki tantangan, seperti masalah keamanan,
kredibilitas, dan etika dalam penggunaan media sosial.

Pada tahun 2023, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) G20, yang merupakan forum kerja sama ekonomi antara 20 negara besar
dan berkembang di dunia. Indonesia memiliki tiga prioritas utama dalam KTT G20,
yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital.

Untuk mendukung agenda-agenda tersebut, Indonesia melakukan pendekatan


diplomasi digital melalui berbagai cara, antara lain:

16
a. YouTube, dan Instagram, untuk menyebarkan informasi dan promosi tentang
KTT G20. Misalnya, website resmi KTT G20 Indonesia
(https://www.g20indonesia.org/) menyediakan berbagai informasi tentang
sejarah, visi, misi, dan agenda KTT G20, serta berita-berita terkini tentang
perkembangan persiapan dan pelaksanaan KTT G20. YouTube dan Instagram
juga digunakan untuk menayangkan video-video pendek yang menjelaskan
tentang isu-isu penting yang akan dibahas dalam KTT G20, seperti kesehatan,
energi, dan digital, serta dampak dan manfaatnya bagi Indonesia dan dunia.
b. Indonesia juga berupaya melibatkan berbagai pihak, baik domestik maupun
internasional, dalam diplomasi digital terkait KTT G20. Misalnya, Indonesia
mengadakan dialog-dialog dengan para pemangku kepentingan, seperti
akademisi, pengusaha, media, dan masyarakat sipil, untuk mendapatkan
masukan dan dukungan dalam menyusun agenda dan posisi Indonesia dalam
KTT G20. Indonesia juga berkoordinasi dengan negara-negara anggota G20
lainnya, serta mitra strategis, seperti ASEAN, Uni Eropa, dan PBB, untuk
mencari titik temu dan kerja sama dalam menyelesaikan isu-isu global.

Dengan demikian, pendekatan diplomasi digital yang dilakukan oleh


Indonesia dalam rangka KTT G20 bertujuan untuk meningkatkan peran dan
kontribusi Indonesia dalam forum internasional, serta mempromosikan
kepentingan nasional dan global Indonesia. Diplomasi digital juga diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat Indonesia dan dunia
dalam mendukung agenda-agenda KTT G20, serta memperkuat citra Indonesia
sebagai negara yang responsif, inklusif, dan progresif.

Tabel 3.6.1 Jadwal Penelitian


No Nama Kegiatan Bulan
1 TB2 12 DESEMBER 2023
2 UAS 30 DESEMBER 2023

17
BAB IV

PEMBAHASAN
Sebagai tuan rumah KTT G20, Indonesia akan memainkan peran penting
dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Presiden Vladimir Putin dan Presiden
Volodymyr Zelensky dengan tujuan menjembatani komunikasi dan mendorong
dialog damai kedua negara. Strategi Diplomasi Jokowi didasarkan pada prinsip
politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, yaitu menghormati kedaulatan dan
independensi masing-masing negara serta menghindari campur tangan asing.
Presiden Jokowi berharap dapat meredakan ketegangan dan menciptakan suasana
kerja sama yang konstruktif antar anggota forum dengan mengundang kedua
pemimpin tersebut ke KTT G20 di Bali. Selain itu, Jokowi juga ingin
menunjukkan komitmen Indonesia sebagai kekuatan berpengaruh di Asia dan
dunia yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan global yang
mendesak.

Dalam rangka menyelesaikan krisis Rusia-Ukraina, Presiden Joko Widodo


melakukan kunjungan ke kedua negara dan menghadiri KTT G7 di Jerman. Ia
menyampaikan visi Indonesia sebagai negara penengah yang mengedepankan
perdamaian dan kerjasama. Namun, tidak semua pihak mendukung langkah ini.
Ada yang merasa Indonesia tidak punya cukup pengaruh untuk membujuk Rusia
dan Ukraina agar berhenti bertikai. Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa
Jokowi, mengaku menggunakan strategi diplomasi digital berdialog. Ia
berkomunikasi dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina melalui telepon untuk
menawarkan bantuan dan solusi.

Dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo juga kerap


membangun komunikasi antara kedua negara yang bertikai. Pada tanggal 27 April
2022 pukul 15.00 WIB Presiden Joko Widodo melakukan komunikasi dengan
Presiden Ukraina menggunakan via telepon. Perbincangan tersebut berisikan

18
tentang kabar dari kondisi terkini lapangan yang diberitahukan oleh Presiden
Zelensky. Pada perbincangan telepon tersebut Presiden Ukraina juga membahas
berbagai permintaan bantuan khususnya persenjataan kepada Indonesia. Presiden
Joko Widodo membalas dengan menolak secara halus bahwa amanat konstitusi
Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia menentang pemberian bantuan
persenjataan kepada negara lain. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa
Indonesia siap dalam memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan. Sebelum
menutup telepon Presiden Joko Widodo juga tidak lupa mengundang Presiden
Zelensky untuk hadir dalam KTT G20 di Bali nanti. (Humas Kemensetneg, 2022).

Setelah menghubungi Presiden Ukraina, Presiden Joko Widodo kemudian


menghubungi Presiden Putin pada tanggal 28 April 2022. Sama halnya dengan
perbincangan yang dilakukan oleh Presiden Zelensky, Presiden Putin juga
memberikan update kabar terkini di Ukraina menurut versinya. Presiden Putin juga
mengatakan bahwa proses negosiasi antara kedua belah pihak juga terus berjalan.
Presiden Joko Widodo berharap besar kepada Presiden Putin untuk dapat segera
mengakhiri perang. Sembari membicarakan hal tersebut tak lupa Presiden Joko
Widodo juga menyampaikan kepada Presiden Rusia untuk hadir pada KTT G20 di
bulan November dan Presiden Putin menyatakan akan hadir pada acara tersebut.
Indonesia siap berkontribusi penuh dalam upaya mendamaikan perang Rusia –
Ukraina.

4.1 Strategi Diplomasi Indonesia ke Ukraina


Pada 29 Juni 2022, Indonesia melakukan diplomasi ke Ukraina dengan
kunjungan diplomatik yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Pertemuan ini
merupakan respons langsung terhadap konflik Rusia-Ukraina, menjadikan
Indonesia negara Asia pertama yang mengunjungi Ukraina. Dalam pertemuan,
Presiden Joko Widodo menyatakan dukungan murni dari masyarakat Indonesia
untuk Ukraina, dengan harapan menciptakan perdamaian. Presiden Zelensky
merespons positif, menghargai dukungan tersebut.

19
Selanjutnya, Indonesia dan Ukraina memperkuat kerja sama bilateral,
membangun komunikasi kooperatif, dan menandatangani kesepakatan kerja sama
di bidang visa. Indonesia juga memberikan bantuan obat-obatan dan pembangunan
rumah sakit di Ukraina, serta membahas potensi kerja sama rekonstruksi pasca
perang. Presiden Joko Widodo menegaskan posisi Indonesia sebagai negosiator
antara Rusia dan Ukraina, berupaya mencapai perdamaian.

Indonesia mengirim pesan


kepada Rusia melalui Presiden
Joko Widodo, terutama terkait
jalur supply chain dan
ekspor-impor makanan.
Diplomasi Indonesia tidak
berhenti di situ, karena Indonesia mengundang Ukraina untuk hadir di Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia. Agenda KTT G20 dianggap sebagai
upaya pemulihan ekonomi global dan mewujudkan perdamaian global. Meskipun
Presiden Zelensky berterima kasih atas undangan, kehadirannya tergantung pada
situasi keamanan di Ukraina. Hal ini memberikan peluang untuk dialog dan
negosiasi langsung antara kedua negara di KTT G20, memperkuat upaya Indonesia
dalam mewujudkan perdamaian konflik Rusia-Ukraina.

20
4.2 Strategi Diplomatik Indonesia ke Rusia
Pada awal terjadinya konflik Rusia-Ukraina, respon pertama Indonesia
melalui Kementerian Luar Negeri adalah dengan mengutuk aksi penyerangan
tersebut dengan tanpa menyebutkan bahwa Rusia sebagai pihak agresor. Indonesia
sendiri menghimbau Rusia dan juga Ukraina agar segera menyelesaikan konflik
tersebut dalam jangka waktu yang dekat dan melalui jalur damai. Melalui
pernyataan resmi, Presiden Joko Widodo juga menyerukan bahwa konflik yang
terjadi dapat menghambat proses pemulihan perekonomian global pasca pandemi
(Storey & Choong, 2022). Bentuk dari pernyataan resmi oleh kepala negara dan
kementerian luar negeri tersebut merupakan langkah awal Indonesia untuk
melakukan komunikasi terhadap pihak yang bertikai, terutama Rusia.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam


menanggapi terjadinya konflik tersebut dengan menyatakan yang menjadi
perhatian utama bagi Indonesia adalah kenaikan harga pangan yang dapat
membahayakan banyak negara, terutama bagi negara berkembang (Ravi
Buddhavarapu, 2022). Dalam melakukan kunjungan diplomatik ke Rusia, terdapat

dua tujuan penting yang dibawa oleh Indonesia yakni 1) untuk melakukan persuasi
kepada Presiden Vladimir Putin guna membuka rute suplai ekspor gandum
Ukraina di tengah berjalannya konflik, dan 2) Mengundang Putin untuk
menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang (Sebastian Strangio.2022).
Pencapaian akan kedua tujuan tersebut akan memperkuat posisi Indonesia dalam
politik internasional, sembari memenuhi kepentingan nasionalnya.

Pada 30 Juni 2022, Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Vladimir Putin
untuk membahas tentang isu perdamaian dan kemanusiaan terkait konflik
Rusia-Ukraina, sembari mengutarakan dua tujuan penting sebelumnya. Indonesia
menegaskan pesan serta perhatiannya terhadap konflik yang menyebabkan krisis
keamanan dan juga humanitarian, sekaligus menjadi mediator bagi kedua negara
untuk mencapai perdamaian. Kemudian Indonesia juga ‘membujuk’ Rusia agar
kembali menghidupkan semangat perdamaian dan multikulturalisme, terutama

21
dalam hal untuk memperbaiki rantai pasok pangan dunia yang telah terdistorsi
akibat dari perang (6).

Sebagai
luaran dari pertemuan
tersebut, Presiden Vladimir Putin bersepakat untuk membuka jalur ekspor gandum
Ukraina dan juga memberikan jaminan suplai terhadap komoditas pupuk Rusia
dalam upaya untuk integrasi kedua komoditi tersebut ke dalam rantai pasok global
(6). Ia juga mengkonfirmasi kehadiran Rusia pada KTT G20 mendatang, walaupun
belum dapat konfirmasi kehadirannya secara personal atau melalui komunikasi
daring (Elena Teslova. 2022). Selain itu Rusia juga menawarkan kerja sama di bidang
pembangunan transportasi kereta api dan juga energi nuklir untuk Ibukota
Nusantara (IKN) di masa mendatang (Ho, 2022). Melihat hal ini, dapat dikatakan
bahwasanya kunjungan Presiden Indonesia ke Rusia merupakan bentuk dari
pemenuhan kepentingan domestik, terlepas klaim yang menyatakan bahwa tidak
ada kepentingan tertentu dibalik kunjungan tersebut.

Ada motivasi nasional yang mendasari narasi perdamaian global Indonesia


terkait konflik antara Rusia dan Ukraina. Hal ini dikarenakan Indonesia bertindak
sebagai respon atas kebutuhan nasional yang terganggu akibat konflik
Rusia-Ukraina, yang berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan, dan
idealisme perdamaian dunia. Kebutuhan nasional yang terganggu oleh konflik
antara Rusia dan Ukraina, yang berdampak negatif pada berbagai bidang
kehidupan. Oleh karena itu, Indonesia mengemban misi perdamaian dunia selain
membela kepentingan nasional, termasuk menyelesaikan krisis pangan dan energi,

22
meredakan ketegangan dengan negara-negara Barat, menjadi tuan rumah KTT G20
di Indonesia, dan membangun soft power Indonesia.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Sebagai tuan rumah KTT G20, Indonesia akan memainkan peran penting
dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Presiden
Joko Widodo mengunjungi Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr
Zelensky dengan tujuan menjembatani komunikasi dan mendorong dialog damai
kedua negara. Strategi Diplomasi Jokowi didasarkan pada prinsip politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif, yaitu menghormati kedaulatan dan
independensi masing-masing negara serta menghindari campur tangan asing.
Presiden Jokowi berharap dapat meredakan ketegangan dan menciptakan suasana
kerja sama yang konstruktif antar anggota forum dengan mengundang kedua
pemimpin tersebut ke KTT G20 di Bali. Selain itu, Jokowi juga ingin
menunjukkan komitmen Indonesia sebagai kekuatan berpengaruh di Asia dan
dunia yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan global yang
mendesak.

Pada 29 Juni 2022, Indonesia melakukan diplomasi ke Ukraina dengan


kunjungan diplomatik yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Pertemuan ini
merupakan respons langsung terhadap konflik Rusia-Ukraina, menjadikan
Indonesia negara Asia pertama yang mengunjungi Ukraina. Dalam pertemuan,
Presiden Joko Widodo menyatakan dukungan murni dari masyarakat Indonesia
untuk Ukraina, dengan harapan menciptakan perdamaian. Presiden Zelensky
merespons positif, menghargai dukungan tersebut.

Pada awal terjadinya konflik Rusia-Ukraina, respon pertama Indonesia


melalui Kementerian Luar Negeri adalah dengan mengutuk aksi penyerangan
tersebut dengan tanpa menyebutkan bahwa Rusia sebagai pihak agresor. Indonesia
sendiri menghimbau Rusia dan juga Ukraina agar segera menyelesaikan konflik
tersebut dalam jangka waktu yang dekat dan melalui jalur damai. Melalui
pernyataan resmi, Presiden Joko Widodo juga menyerukan bahwa konflik yang

24
terjadi dapat menghambat proses pemulihan perekonomian global pasca pandemi .
Bentuk dari pernyataan resmi oleh kepala negara dan kementerian luar negeri
tersebut merupakan langkah awal Indonesia untuk melakukan komunikasi
terhadap pihak yang bertikai, terutama Rusia.

5.2 Saran
1. Indonesia harus terus mempertahankan posisinya sebagai mediator
netral dalam konflik ini. Dengan menjaga hubungan baik dengan
kedua belah pihak, Indonesia dapat berperan sebagai jembatan
komunikasi antara Rusia dan Ukraina.
2. Presiden Jokowi harus terus mendorong dialog damai antara kedua
negara. Ini bisa dilakukan melalui pertemuan bilateral atau
multilateral, seperti KTT G20.
3. Indonesia harus terus menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan
permasalahan global. Ini bisa dilakukan dengan berpartisipasi aktif
dalam forum internasional dan mendorong kerja sama antar negara
4. Indonesia harus terus mendukung Ukraina dan mendorong
perdamaian. Dukungan ini bisa berupa bantuan kemanusiaan,
mediasi, atau bahkan dukungan politik.
5. Indonesia harus terus berkomunikasi dengan kedua belah pihak dan
mendorong mereka untuk menyelesaikan konflik ini melalui jalur
damai. Ini bisa dilakukan melalui pernyataan resmi atau pertemuan
diplomatik.
6. Indonesia harus mempertimbangkan dampak konflik ini terhadap
perekonomian global dan mencari cara untuk meminimalkan dampak
negatifnya. Ini bisa dilakukan melalui kerja sama ekonomi dengan
kedua belah pihak atau dengan mendorong solusi damai yang cepat.

25
LAMPIRAN
Link Publish PPT Kelompok 9
https://www.slideshare.net/InnekeZahra1/strategi-diplomasi-jokowidodo-di-g20-te
rhadap-perdamaian-ukraina-dan-rusia-kelompok-9pptx
Lampiran 2 Susunan Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Bidang Alokasi Waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Keahlian (jam/minggu)
Mengerjakan Cover, Abstrak,
1. Inneke Zahra Ketua 1,5 minggu BAB I mengerjakan bagian BAB
IV, mempublish ppt dan
makalah
2. Novandha Wahyu R. Wakil Ketua 2,2 minggu Mengerjakan BAB III dan BAB
V
3. Iftihani Cahyaning B. Sekretaris 2 minggu Mengerjakan BAB II dan BAB
IV
4. Farhan Rizky M. Tim Sosmed 2,2 minggu Mengerjakan BAB III dan BAB
V
Konten Mengerjakan BAB IV membuat
5. Alief Purnama A. 2 minggu poster
Kreatif

26
LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

No Foto Biodata
Nama: Inneke Zahra

1. NIM: 44522010077

No. HP: 085694881561

Nama: Novandha Wahyu R

2.
NIM: 44522010076

No.HP: 089638397679
Nama: Iftihani Cahyaning B

3. NIM: 44522010079

No.HP: 08812149303

Nama: Farhan Rizky M.

4. NIM: 44522010092

No.HP: 081211502889

Nama: Alief Purnama A.

5. NIM: 44522010074

No.HP: 088219497196

27
DAFTAR PUSTAKA
1. Jeffrey Mankoff. Center for Strategic and International Studies ( CSIS ) Russia ’ s War
in Ukraine Identity , History , and Conflict Author ( s ): Jeffrey Mankoff Center for
Strategic and International Studies ( CSIS ) ( 2022 ) Stable URL :
https://www.jstor.org/stable/re. Jstor. 2022;(April):2–12.
2. Tazkiya A, Aldiansyah M, Sonia G, Saparingga HS. Meraih Keberhasilan Negosiasi
Bisnis Melalui Keterampilan Berkomunikasi. J Sos Sains. 2021;1(5):345–58.
3. Komala M, Setiawan A, Zaman AN, Tohari A, Selatan KT, Timur KC, et al.
Diplomasi Indonesia Menghadapi Konflik Rusia dan Ukraina Tahun 2022.
2023;4(2):97–112.
4. Ravi Buddhavarapu. WORLD POLITICS Jokowi says rising food prices are
dangerous and put developing nations like Indonesia at risk [Internet]. CNBC. 2022
[cited 2022 June 9]. Available from:
https://www.cnbc.com/2022/06/20/jokowi-food-inflation-is-dangerous-for-developing-
nations-like-indonesia.html
5. Sebastian Strangio. Indonesia’s President Jokowi to Visit Russia, Ukraine: Report
[Internet]. The Diplomat. 2022 [cited 2022 Jun 21]. Available from:
https://thediplomat.com/2022/06/indonesias-president-jokowi-to-visit-russia-ukraine-re
port/
6. KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA. Bertemu dengan
Presiden Putin, Presiden Jokowi: Indonesia Siap Menjembatani Komunikasi
Rusia-Ukraina [Internet]. KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK
INDONESIA. 2022 [cited 2022 Jul 1]. Available from:
https://kemlu.go.id/portal/id/read/3756/berita/bertemu-dengan-presiden-putin-presiden
-jokowi-indonesia-siap-menjembatani-komunikasi-rusia-ukraina#
7. Elena Teslova. Putin accepts invitation to G20 summit in Indonesia [Internet]. 2022
[cited 2022 Jun 28]. Available from:
https://www.aa.com.tr/en/world/putin-accepts-invitation-to-g20-summit-in-indonesia/2
624145

28

Anda mungkin juga menyukai