Disusun Oleh :
Juan Maichel Tumilaar
6211191107
CIMAHI
2022
BAB I............................................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................2
1. 1. Latar Belakang...................................................................................................2
1. 2. Rumusan Masalah............................................................................................12
1. 3. Tujuan Penelitian.............................................................................................12
1. 4. Manfaat Penelitian...........................................................................................12
1. 5. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................13
1. 6. Teknik Analisa Data........................................................................................13
1. 7. Sistematika Penulisan......................................................................................13
BAB II.........................................................................................................................14
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................14
2. 1. Studi Terdahulu...............................................................................................14
2. 2. Kajian Teoritis.................................................................................................17
2. 2. 1. Konsep Geopolitik...................................................................................17
2. 2. 2. Definisi Operasional.................................................................................35
2. 4. Kerangka Pemikiran........................................................................................39
2. 5. Hipotesis..........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................41
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
memberikan terobosan baru bagi arah kebijakan luar negeri Indonesia yaitu
dengan doktrin ‘Poros Maritim Dunia’. Hal ini berbeda dengan pendahulunya
SBY juga memposisikan dirinya sebagai negarawan yang ahli dan seorang yang
enemies” dan “all directions foreign policy”. Pada masa pemerintahannya SBY
menjalin ikatan baik dengan Amerika Serikat dan Cina, selain itu juga menjalin
hubungan baik dengan Iran dan Korea Utara. SBY juga menjalin hubungan
power karena kekuatan ekonomi yang cukup kuat dan penghargaan yang
pilihanpilihan yang sulit dalam kebijakan luar negerinya sesuai dengan visinya
“a thousand friends and zero enemies”. Visi ini digunakan oleh SBY sebagai
1 Aaron L. Connely, (2014), Indonesian Foreign Policy Under President Jokowi, Diakses dari
http://www.lowyinstitute.org/files/indonesian-foreign-policy-under-president-jokowi_0.pdf.,
Pada 10 November 2022.
2
cochairing di High Level Panel di Sekretariat PBB dalam the Post-2015
akan dampak terhadap politik domestiknya. Hal ini juga terlihat dalam
penyelesain isu Laut Cina Selatan yang tidak pasti. Meskipun SBY telah
Doktrin ‘Poros Maritim Dunia’ yang dicetuskan oleh Jokowi pada masa
Doktrin ‘Poros Maritim Dunia’ sejalan dengan politik ‘bebas aktif’ Indonesia.
Politik ‘bebas aktif’ pada masa SBY diartikan sebagai “a thousand friends and
zero enemies” dan “all directions foreign policy”, Jokowi mengartikan politik
‘bebas aktif’ sebagai “making friends with countries that can provide Indonesia
benefits”, hal ini ditegaskan oleh Jokowi dalam pernyataannya “What’s the
point of making friends if we are always on the losing end?” 4. Jadi, dalam
menjalin
2 Ted Piccone dan Bimo Yusman, (2014), Indonesian Foreign Policy: ‘A Million Friends and
Zero Enemies’, Diakses dari
http://www.brookings.edu/research/articles/2014/02/14indonesian-foreign-policy-piccone-
yusman, Pada 10 November 2022.
3 The Conversation, (2014), Indonesia Farewells SBY and His Years of Wasted Opportunities,
Diakses dari http://theconversation.com/indonesia-farewells-sby-and-his-years-of-
wastedopportunities-32561, Pada 10 November 2022.
4 Phuong Nguyen, (2015), Indonesia’s Foreign Policy under Jokowi: A Giant Comes
Knocking, Diakses dari http://cogitasia.com/indonesias-foreign-policy-under-jokowi-a-giant-
comesknocking/, Pada 9 November 2022.
3
menguntungkan domestik Indonesia. Mengedepankan keuntungan domestik
penggerak ASEAN5.
Dunia’ pada dunia internasional pada East Asia Summit (EAS) yang
peningkatan managemen sumber daya yang fokus pada food security terutama
Kunci ide dari doktrin ‘Poros Maritim Dunia’ terletak dari identitas
4
Oleh karena itu untuk mendukung berjalannya doktrin ini perlu adanya
Indonesia berada di persimpangan dua benua dan dua samudera yang besar dan
Vietnam, Thailand, dan Filipina 10. Hal ini diperburuk dengan adanya tumpang
5
tindih klaim wilayah yang terjadi di wilayah Laut Cina Selatan dan Laut Cina
Timur yang tidak kunjung selesai. Tidak hanya perselihan wilayah, perselisihan
di Laut Cina Selatan juga melibatkan kepentingan akan energi yang ada di
sebelah timur laut, Pulau Paracel di utara, Pulau Spratlys di selatan, dan
hukum laut yang telah ditetapkan United Nations Convention on the Law of the
maritim terhadap Cina. Kerjasama maritim ini disambut baik oleh Presiden
Cina Xi-Jinping karena sesuai dengan jalur maritime Silk Road yang akan di
6
US$ 40 milyar dollar dalam pembangunan dua pelabuhan internasional di Kuala
wilayah dari klaim Cina atas pulau Natuna. Meskipun tidak ada jaminan pasti
mengenai hal ini karena pada hakikatnya di dunia internasional yang anarki
negara merupakan entitas tertinggi dan tidak ada yang dapat mengikatnya akan
Selatan.
perselisihan atau sengketa wilayah di Laut Cina Selatan tidak menjamin Cina
tidak melanggar wilayah teritori Indonnesia. Berita Pada bulan Mei yang lalu
perikanan dan kelautan Indonesia menangkap kapal nelayan Cina seberat 300
Kway Fey 10087 dan menahan 8 awak kapal pada 19 Maret 2016 12. Setelah
pantai Cina datang dan melakukan pengejaran dan memaksa KP Hiu untuk
mengembalikan Kway Fey. Tidak lama kemudian pada tanggal 20 Mei 2016
7
Akhirnya Kway Fey diperintahkan untuk dikembalikan kepada Cina untuk
menghindari eskalasi konflik yang terjadi dengan Cina. Tentunya berita ini
Jauh sebelum insiden ini terjadi Cina juga pernah melakukan klaim wilayah
wilayah Samudera Hindia yang merupakan wilayah strategis baik dari segi
keamanan dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari usaha Indonesia untuk
menjadi pemain aktif di wilayah Samudera Hindia dengan menjadi tuan rumah
8
Oktober 201514. Wilayah Samudera Hindia yang terbentang dari Tanjung
Harapan, Terusan Suez dan Selat Malaka yang membentang dari benua Afrika
sepanjang tahun dan akan terus meningkat karena permintaan bahan mentah.
konflik di Yaman, failed state Somalia, konflik India Pakistan dan turut
sertanya pemain global seperti Cina, Amerika Serikat dan Uni Eropa 15. Selain
14 IORA, (2015), IORA Maritime Cooperation Declaration Padang, 23 October 2015, Diakses
dari http://www.iora.net/media/160000/iora_maritime_cooperation_declaration_2015.pdf. Pada
5 November 2022.
15 Carlo Masala, Konstantinos Tsetsos, dan Tim Tepel, (2015), Maritime Security in the
Indian Ocean for Greater german Engagement in the Ocean of the 21 st Century, Diakses dari
9
itu tantangan baru lainnya adalah meningkatnya kejahatan transnasional yang
dan human trafficking16. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi
sebelumnya yang tidak jelas kemana arah kebijakan luar negeri ini akan dibawa
serta keuntungan yang akan didapat. Meskipun pada masa presiden Susilo
“there is every likelihood that in the 21st century, the Indian Ocean
Indian Ocean does not become an area of new strategic contest and
rivalry. Indeed, now is the time to cultivate the seeds for long-term
Akan tetapi belum ada pelaksanaan yang jelas mengenai kebijkan luar negeri
10
mampu untuk menunjang keamanan dan perekonomian domestik serta menjadi
17 Awidya Santikajaya, (2014), Indonesia: A Potential Leader in the Indian Ocean, Diakses
dari http://thediplomat.com/2014/12/indonesia-a-potential-leader-in-the-indian-ocean/, Pada 5
November 2022.
11
1. 2. Rumusan Masalah
2014-2016?
1. 3. Tujuan Penelitian
‘Poros Maritim Dunia’ pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada
tahun 2014-2016.
1. 4. Manfaat Penelitian
20142016.
dalam doktrin ‘Poros Maritim Dunia’ pada masa kepemimpinan Presiden Joko
Teknik pengumpulan data pada penilitian kali ini penulis melalui studi
pustaka dan dokumen. Metode studi pustaka dilakukan oleh penulis dengan
12
mengumpulkan data dari buku, jurnal, website resmi, berita dari surat kabar
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis pada penelitian kali ini
fenomena yang didukung dengan observasi melalui studi pustaka. Data yang
1. 7. Sistematika Penulisan
berikut:
Bab I menjelaskan tentang garis besar penelitian yang terdiri dari latar
operasional.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Studi Terdahulu
Paper no. 33 The Values of Power, the Power of Value: A Call for an EU
Grand Strategy. Dalam paper-nya James Rogers menulis To Rule The Waves:
menjelaskan tentang pentingnya geopolitik terutama wilayah laut bagi bagi Uni
domestiknya. Uni Eropa seakan-akan lupa akan jati dirinya sebagai pelaut
handal seperti armada laut Inggris dan pelaut-pelaut handal seperti Christopher
Columbus dan John Cabot yang telah mengendalikan politik dan ekonomi dunia
pada masa lalu. Dalam tulisanya Uni Eropa seakan-akan lupa akan nilai-nilai
Artik, Samudera Atlantik, Laut Hitam, Laut Merah dan Laut Mediterania.
dunia melalui laut sebagai warisan di masa lalu akan tetapi Uni Eropa tidak
Oleh karena itu melalui tulisan ini James Rogers mendorong Uni Eropa untuk
18 James Rogers, (2010), To Rule The Waves: Why a Maritime Geostrategy is Needed to
Sustain European Union, The Values of Power, the Power of Value: A Call for an EU Grand
Strategy, Egmont Paper, No. 33.
14
terintegrasi di kawasan.
Gambar 2. 1. Diambil dari sumber: James Rogers, (2010), To Rule The Waves: Why a
Maritime Geostrategy is Needed to Sustain European Union, The Values of Power, the
Power of Value: A Call for an EU Grand Strategy, Egmont Paper, No. 33.
Studi terdahulu kedua dari penelitian ini merujuk pada tulisan Thomas
(Part I) yang menceritakan mengenai strategy maritim India yang hadir sebagai
counter dari New Maritime Silk Road oleh Cina19. Doktrin ini dikembangkan
pada masa kepemimpinan Perdana Menteri Modi. Tujuan dari Project Mausam
19 Thomas Daniel, (2015), Project Mausam: India’s Grand Maritime Strategy (Part I),
Institute of Strategic and International Studies (ISIS), Malaysia, Diakses dari
http://www.isis.org.my/files/IF_2015/IF2/ISIS_Focus_2_-_2015_1.pdf,
15
kawasan. Nama ‘Mausam’ merujuk pada angina muson yang berhembus
latihan bersama yang mengadirkan kapal tempur, Jet, dan Kapal Selam Cina
menjadi ancaman tersendiri bagi India. Kesadaran akan ancaman dari laut ini
Ibid.
16
negara-negara ASEAN terutama negara-negara yang memiliki kerjasama
dengan Cina20.
2. 2. Kajian Teoritis
2. 2. 1. Konsep Geopolitik
yang dilakukan oleh manusia di dalam suatu wilayah geografi tertentu yang
memiliki nilai-nilai penting bagi mereka. Hal ini berkaitan dengan pentingnya
nilai distribusi dari pusat sumber daya dan jalur komunikasi yang telah
politik, dan strategi wilayah21. Misalnya adanya penemuan rute baru yang
sementara itu pengenalan mengenai teknologi baru tentang produksi dapat pula
dapat berubah tapi tidak secara radikal. Perubahan geopolitik dipengaruhi oleh
20 Thomas Daniel,
21 Jakub J. Grygiel, (2006), Great Powers and Geopolitical Change, Maryland, the John
Hopkins University Press, Hal. 21-39.
17
naik turunnya pusat dari sumber daya dan pergeseran rute. Perubahan
geopolitik suatu negara terjadi secara lambat, tanpa disadari, dan membutuhkan
beberapa dekade bahkan abad. Pada akhir abad ke-15 penemuan rute baru di
daya dan rute, dimana keduanya ditentukan dengan kombinasi dari teknologi
dan geografi.
sumber daya. Dua variabel ini ditentukan oleh interakasi antara fitur geologi
situasi geopolitik terbebas dari motivasi dan kekuatan suatu negara serta tidak
bergantung pada persepsi politisi dan ahli strategi. Negara tidak bisa merubah
18
perubahan di dalam rute atau lokasi dari sumber daya dan negara tidak bisa
terjadi dalam 23
19
kurun waktu yang lama dan jarang sekali hanya di kendalikan oleh satu negara
saja24.
Geopolitik sangat jelas bediri sendiri terbebas dari persepsi dari seorang
yang ahli strategi. Persepsi, kebijakan, dan tindakan suatu negara tidak dapat
dua kesulitan yaitu pertama, karena tidak ada seorang ahli geopolitik yang
benarbenar bisa melihat situasi geopolitik tanpa adanya kepentingan atau ide
dan geostrategi.
Office, whatever may be the atlas it uses, operates mentally with map of the
penting akan tetapi pada kenyataannya tidak relevan. Dengan kata lain,
subjective map membentuk kebijakan luar negeri suatu negara tapi bukan
20
Kesulitan kedua dari merefleksikan geopolitik dalam merumuskan
sendiri.
24
terus-menerus dengan rute sama yang menjadi lebih penting dari yang lainnya,
sementara pusat sumber daya yang lama digantikan dengan yang baru.
sangat sulit untuk ditaksir. Seorang ahli strategi mungkin bisa menentukan
yang menentukan adanya perubahan nilai geopolitik suatu wilayah yaitu lokasi
1) Line of Communication
negara dengan yang lainnya. Hubungan antar negara ini biasanya terdiri dari
21
aktifitas ini melibatkan jalur penghubung yang ditentukan berdasarkan geografi
25
dan terus meningkat setiap tahunnya dari 3-4 % di laut, hal ini membuat jalur
sementara itu beberapa abad yang lalu bantuan logistik yang dibutuhkan oleh
tentara selalu meningkat. Pada tahun 1914 pasukan infanteri menggunakan 100
ton bantuan logistik di salurkan melalui laut. Hampir seluruh bantuan logistik
22
komunikasinya negara tersebut akan cenderung di bawah pengaruh negara
satusatunya rute vital bagi suatu. Sejak abad ke-16 jalur laut selalu menjadi
sepenuhnya dapat
26
23
diaplikasikan secara ekstrem, selain itu jalur darat merupakan hal yang vital
dalam rute yang menghubungkan antar benua melalui jalur darat. Selain itu
jalur pipa minyak, jalur kereta, dan jalan tol mewakili pentingnya jalur darat
realita geopolitik.
Selain itu fokus pada jalur laut dapat meminimkan pentingnya kontrol
pada rute secara umum, sebagian besar jalur laut tidak berada pada wilayah
kedaulatan suatu negara, dan sebagai hasilnya hal ini selalu diasumsikan
sebagai jalur yang bebas dan dapat diakses oleh semua negara, terutama selama
kapal asing ke suatu negara. hal ini pernah dilakukan oleh Amerika Serikat
perubahan lokasi sumber daya22. Ketiga variabel ini berbeda satu dengan
kekuatan yang ada di dunia. Poin utamanya adalah rute dapat ditentukan tidak
22 Jakub J. Grygiel, (2006), Great Powers and Geopolitical Change, Maryland, the John
Hopkins University Press, Hal. 21-39.
24
hanya dengan faktor geografi saja namun juga dengan human action meskipun
cepat dalam konfigurasi rute. Salah satu peristiwa yang penting adalah
pergesran rute yang terjadi di era modern ini yang terjadi sejak akhir abad ke-
Amerika dengan berlayar mengitari Afrika dan Asia. Beberapa penemuan rute
ini melemahkan pentingnya jalur darat yang memotong Asia Tengah karena
jalur laut lebih menawarkan biaya yang lebih murah dan kemajuan teknologi
teknologi dan lokasi baru yang mampu memperpendek rute pengiriman dan
menurunkan biayanya28.
yang tidak diketahui sebelumnya. Penemuan teknologi kapal dari bahan bakar
batu bara yang berat dan hanya mempu mencapai rute yang sedang dapat
digantikan denga kapal berbahan bakar minyak yang mampu menempuh rute
yang cukup jauh dan dapat mencapai rute baru. Perubahan rute juga terjadi
akibat penemuan rute kereta api di abad ke-19. Sebelum berkembangnya rute
25
kereta api, kapal merupakan alat transportasi yang murah untuk mengirimkan
barang
28
jalur laut sepanjang Eropa dan mampu memblokade jalur ekonomi antar benua.
darat.
karena jalur ini dapat menghubungkan suatu negara kepada wilayah yang
memiliki akses sumber daya yang melimpah. Ketika resource-rich area seperti
batu bara atau zona industrialisasi menjadi tidak penting lagi maka rute yang
menghubungkannya pun menjadi tidak terpakai karena sudah tidak ada lagi
kekuatan. Hal yang sama juga terjadi ketika muncul adanya resource-rich area
baru yang mendorong pencarian rute baru. Runtuhnya Uni Soviet telah
penemuan rute baru untuk mengaksesnya. Amerika Serikat, Rusia, dan Turki
berlombalomba untuk membangun rute baru seperti untuk jalur pipa untuk
mendapatkan akses penuh terhadap sumber daya di Laut Kaspia. Oleh karena
26
itu jalur komunikasi harus selalu disesuaikan dengan link terhadap pusat dari
sumber daya baru dan rute yang ada di seluruh penjuru dunia karena rute yang
menghubungkan dua wilayah yang tidak relevan hubungan mereka juga tidak
relevan29.
29
2) Centers of Resources
Sumber daya hal penting yang tidak diragukan lagi dan harus dimiliki
oleh suatu negara. Sumber daya dapat mewakili kekuatan suatu negara karena
berkorelasi dengan negara yang powerful. Sumber daya alami dan ekonomi
sumber daya yang lebih cenderung memiliki nilai lebih dibandingkan negara
lain. Sederhananya, ekonomi dan sumber daya yang dimiliki oleh Hong Kong
sumber daya ketika dia menulis “it is necessary in founding of a city to avoid
sterile country. On the contrary, a city should be placed in a region where the
fertility of the soil affords the means of becoming great, and of acquiring
27
strength to repel all who might attempt to attack it, or oppose the development
of its power”. Makna dari tulisan ini adalah suatu negara akan aman dan
powerful ketika dia menjadi autarki. Seperti yang dikemukakan oleh Hans
berkaitan dengan usaha suatu negara untuk berdikari tanpa bergantung kepada
30
power Inggris yang mengancam suplai makanan Berlin. Hal yang menjadi
dari kontrol akan sumber daya dan ekonomi. Sementara ini belum ada
kesepakatan mengenai hal ini, akan tetapi argument ini berasal dari
politik akibat dari pasar bebas. Terutama pada kapasitas industrialisasi modern,
28
menggantikan ekspansi territorial untuk menguasai kekayaan suatu sumber
daya di era modern ini. Tujuan baru dari empires adalah membangun serta
sumber daya itu berada. Kepemilikan sumber daya alam juga dapat digunakan
yang tidak memiliki sumber daya yang cukup mampu membeli atau mengakses
sumber daya tersebut dari negara yang memiliki sumber daya melimpah31.
31
tuduhan dari negara lain terkait sumber daya yang membahayakan kemanan
negaranya. Klaus
deny some sort of economic advantage to another state, often but by no means
digunakan agar persepsi negara lain berubah terhadap kekayaan sumber daya
29
Dua tipe sumber daya yaitu sumber daya alami dan ekonomi. Sumber
daya alami ini berupa batu bara, minyak, air, dan lain sebagainya. Semuanya
Sedangkan sumber daya ekonomi berupa industri barang berupa besi, mesin,
dan barang manufaktur lainnya. Semua itu adalah kekayaan yang dibuat oleh
manusia yang ada di wilayah suatu negara. Sumber daya ekonomi tidak harus
berhubungan dengan sumber daya alami. Suatu negara dengan sumber daya
alami yang terbatas bisa jadi negara dengan kekuatan industrialisasi yang besar
seperti Hong
32
Kong. Begitu pula sebaliknya negara yang memiliki sumber daya yang
Dua sumber daya ini perlu untuk dibedakan karena keduanya berubah
pentingnya suatu sumber daya spesifik seperti batu bara dan minya, mengubah
nilai geopolitik suatu kawasan di mana sumber daya itu berasal. Misal kawasan
30
di Teluk Persia memilki nilai yang strategis karena kepemilikan cadangan
memberikan efek ganda yaitu merubah nilai geopolitik kawasan tersebut dan
alam memang mudah untuk diterapkan akan tetapi susah untuk diprediksi
produksi juga dapat merubah distribusi geografi terhadap sumber daya alami.
Penemuan teknologi seperti mesin disel menciptakan akan sumber daya baru
tersebut33.
33
kompleks yang menekankan pada area aktifitas manusia yang dipengaruhi oleh
memunculkan banyak pertanyaan terkait mengapa suatu negara bisa lebih kaya
dibandingkan dengan negara lainnya? Mengapa negara Eropa Barat lebih kaya
31
di bandingkan dengan negara di Eropa Tengah?. Pertanyaan-pertanyaan ini
fatalistic34.
34
Budaya suatu negara atau regional secara luas dan samar-samar mampu
32
Confucian yang menerapkan sistem hirarki sosial yang ketat dan isolasi. Hal ini
Ketika suatu negara memaksa rakyatnya untuk fokus pada kepentingan politik
suatu negara maka secara ekonomi negara tersebut akan dapat bersaing dengan
pasar35.
Variasi variabel domestik dan variabel struktur internasional terbebas dari aksi
individu yang menentukan bangkit dan jatuhnya kekuatan suatu negara. Pada
35
33
level internasional, difusi teknologi dan overextension dari suatu negara, dan
bangkit dan jatuhnya suatu negara. Pada level domestik, strukur ekstraksi
suatu negara. Kedua variabel memuat beberapa hal yang memang tidak bisa
terelakkan yang memaksa negara itu masuk ke dalam lingkaran bangkit dan
jatuhnya ekonomi.
sangatlah sulit karena alasan apapun yang membuat negara itu jatuh yang
34
36
35
spectrum pada opsi yang tersedia bagi suatu negara. Faktanya kita tidak bisa
variabel geopolitik yaitu rute perdagangan dan pusat sumber daya. Di belakang
kebijakan luar negeri terdapat motivasi dari pembuat kebijakan tersebut dan
2. 2. 2. Definisi Operasional
2. 2. 2. 1. Konsep Geopolitik
36
Napydaw tahun 2014 lalu bahwa ia ingin mengangkat kembali budaya maritim
1) Line of Communication
intensitas persilishan wilayah terkait klaim wilayah laut. Laut Cina Selatan
selain kaya akan sumber daya alamnya merupakan jalur yang sangat strategis
ekonomi Laut Cina Selatan mampu menghasilkan $5.3 triliun dollar 24. Laut
Cina Selatan merupakan line of communication yang perlu dijaga, oleh karena
itu Cina tidak segan-segan melakukan reklamasi dan menempatkan radar satelit
untuk membuat killing zone25. Selain negara yang ikut berkonflik seperti
power seperti Amerika Serikat juga ikut andil didalamnya. Kabar terbaru
23 Natalie Sambhi, (2015), Jokowi’s ‘Global Maritime Axis’: Smooth Sailing or Rocky
Ahead?,
Security Challenge, Vol. 11, No. 2, Hal. 39-55, Diakses dari
http://www.regionalsecurity.org.au/resources/Documents/SC%2011-2%20SAMBHI.pdf, Pada
27 April 2016.
24 Council on Foreign Relations, (2016), Territorial Disputes in the South China Sea, Diakses
dari http://www.cfr.org/global/global-conflict-tracker/p32137#!/conflict/territorial-disputes-
inthe-south-china-sea, Pada 1 Mei 2016.
25 Michael Forsythe dan Jane Perlez, (2016), South China Buildup Brings Beijing Closer to
Realizing Control, Diakses dari http://www.nytimes.com/2016/03/09/world/asia/south-
chinasea-militarization.html?_r=0, Pada 1 Mei 2016.
26 Dan Lamothe, (2016), these are the Bases the U.S. will Use Near the South Cina Sea. China
isn’t Impressed, Diakses dari
https://www.washingtonpost.com/news/checkpoint/wp/2016/03/21/these-are-the-new-u-
smilitary-bases-near-the-south-china-sea-china-isnt-impressed/, Pada 1 Mei 2016.
37
Peningkatan teknologi militer dan aktor yang ikut bersengketa perlu menjadi
Indonesia.
Selain jalur Pasifik yang ramai dengan konflik Laut Cina Selatan, Jalur di
laut yang murah juga dan lebih ekonomis sehingga jalur ini tiap tahunnya
dilewati oleh 30% perdagangan dunia dan 20% export minyak dunia 42. Adanya
Indonesia.
27 Thomas Daniel, (2015), Project Mausam: India’s Grand Maritime Strategy (Part I),
Institute of Strategic and International Studies (ISIS), Malaysia, Diakses dari
http://www.isis.org.my/files/IF_2015/IF2/ISIS_Focus_2_-_2015_1.pdf, 42 Carlo Masala,
Konstantinos Tsetsos, dan Tim Tepel, (2015), Maritime Security in the Indian Ocean for
Greater german Engagement in the Ocean of the 21 st Century, Diakses dari
http://www.kas.de/wf/doc/kas_41590-544-2-30.pdf?160304135644..
38
dalam peta dunia maupun peta ekonomi. Doktrin “Poros Maritim Dunia”
merupakan hal yang tepat untuk memanfaat jalur komunikasi yang terbentuk
serta menjadi aktor yang berdikari yang dapat mengakses jalurnya tanpa adanya
2) Centers of Resources
mengandung 11 milyar barrel minyak dan 190 triliun kubik gas alam 28.
pengklaim adanya sengketa Laut Cina Selatan akan tetapi wilayah Natuna
merupakan daerah yang kaya akan gas alam dan kekayaan biota laut yang
agresifitasnya, dan apabila Natuna jatuh di tangan Cina maka Indonesia akan
import Indonesia akan mineral dan energi dari Timur Tengah serta jalur
28 Council on Foreign Relations, (2016), Territorial Disputes in the South China Sea, Diakses
dari http://www.cfr.org/global/global-conflict-tracker/p32137#!/conflict/territorial-disputes-
inthe-south-china-.
29 GlobalSecurity.org, (2016), Natuna Islands,
39
perdagangan agrikultur. Selain itu meningkatnya kejahatan transnasional
Karena letaknya yang berada diantara dua jalur ekonomi maka Indonesia
perlu aktif dalam menjadi tempat transit bagi negara-negara yang melewatinya serta
30 Sergei DeSilva dan Ranasinghe, (2011), India’s Strategic Objectives in the indian Ocean
Region, Diakses dari http://www.futuredirections.org.au/publication/ndias-strategic-
objectivesin-the-indian-ocean-region/,
31 Awidya Santikajaya, (2014), Indonesia: A Potential Leader in the Indian Ocean, Diakses
dari http://thediplomat.com/2014/12/indonesia-a-potential-leader-in-the-indian-ocean/,
40
2. 4. Kerangka Pemikiran
INDONESIA
Penemuan Teknologi Baru
LINE of
COMMUNICATION
GEOPOLITIK Penemuan Rute Baru
PERUBAHAN LOKASI
SUMBER DAYA
Peningkatan Aktifitas
Ekonomi
CENTER of RESOURCE
Peningkatan Eksploitasi
Sumber Daya Alami
Penemuan Teknologi
Produksi Baru
2. 5. Hipotesis
41
DAFTAR PUSTAKA
dari http://www.lowyinstitute.org/files/indonesian-foreign-policy-
underpresident-jokowi_0.pdf..
Council on Foreign Relations. (2016). Territorial Disputes in the South China Sea.
tracker/p32137#!/conflict/territorial-disputes-in-the-south-china-sea.
DeSilva, S dan Ranasinghe. (2011). India’s Strategic Objectives in the indian Ocean
http://www.futuredirections.org.au/publication/ndiasstrategic-objectives-in-the-
indian-ocean-region/.
Daniel, T. (2015). Project Mausam: India’s Grand Maritime Strategy (Part I).
http://www.isis.org.my/files/IF_2015/IF2/ISIS_Focus_2_-_2015_1.pdf.
Forsythe, M dan Perlez. J. (2016). South China Buildup Brings Beijing Closer to
42
Realizing Control. Diakses dari
http://www.nytimes.com/2016/03/09/world/asia/south-china-
seamilitarization.html?_r=0.
content/uploads/2015/04/PR150409_Indonesias-Maritime-Doctrine.pdf.
.
GlobalSecurity.org. (2016). Natuna Islands. Diakses dari
http://www.globalsecurity.org/military/world/war/natunas.htm.
Grygiel, J. J. (2006). Great Powers and Geopolitical Change. Maryland. the John
Diakses dari
http://www.iora.net/media/160000/iora_maritime_cooperation_declaration_20
15.pdf.
Jakarta Globe. (2016). Editorial: It’s Time to Clear Up China’s Natuna Claim.
chinasnatuna-claim/.
Lamothe, D. (2016). these are the Bases the U.S. will Use Near the South Cina Sea.
https://www.washingtonpost.com/news/checkpoint/wp/2016/03/21/these-
arethe-new-u-s-military-bases-near-the-south-china-sea-china-isnt-impressed/.
43
Masala, C, Tsetsos, K, dan Tepel, T. (2015). Maritime Security in the Indian Ocean
for Greater german Engagement in the Ocean of the 21 st Century. Diakses dari
http://www.kas.de/wf/doc/kas_41590-544-2-30.pdf?160304135644.
.
Nguyen, P. (2015). Indonesia’s Foreign Policy under Jokowi: A Giant Comes
underjokowi-a-giant-comes-knocking/.
http://www.brookings.edu/research/articles/2014/02/14-indonesian-
foreignpolicy-piccone-yusman.
Possible?. http://eujournal.org/index.php/esj/article/download/6546/6271..
Sustain European Union. The Values of Power. the Power of Value: A Call for
Ahead?. Security Challenge. Vol. 11. No. 2. Hal. 39-55. Diakses dari
http://www.regionalsecurity.org.au/resources/Documents/SC%2011-
2%20SAMBHI.pdf.
Supriyanto R. A. (2016). Breaking the Silence: Indonesia Vs. China in the Natuna
silenceindonesia-vs-china-in-the-natuna-islands/.
44
Saha, P. (2016). Indonesia’s New Maritime Policy towards the Indian Ocean:
0.pdf.
dari http://thediplomat.com/2014/12/indonesia-a-potential-leader-in-the-
indianocean/.
The Conversation. (2014). Indonesia Farewells SBY and His Years of Wasted
and-his-years-of-wasted-opportunities-32561.
45