2. Pertanyaanya (a) Apa kebijakan Joko Widodo dalam mengelolah dalam bidang
kelautan (b) Dan bagaimana pula program unggulan Joko Widodo dalam bidang
Ifrastruktur yang di gagasnya sampai sat ini
gagasan Poros Maritim Dunia merupakan salah satu program pemerintah yang
menekankan Indonesia pada pembangunan sektor kelautan di berbagai aspek dalam
masa pemerintahannya periode 2015 – 2019. Gagasan Poros Maritim Dunia ini juga
menjadi suatu pendekatan strategi kemaritiman dan visi Indonesia untuk menjadi
negara maritim. Gagasan ini dituangkan dalam Kebijakan Kelautan Nasional
(National Ocean Policy) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2017 tentang Kebijakan Kelautan. Lampiran peraturan presiden tersebut disebut
sebagai Dokumen Nasional Kebijakan Kelautan Indonesia. Indonesia sebagai negara
yang berdaulat telah berhasil melaksanakan Diplomasi Maritim sejak Deklarasi
Djuanda 1957 dengan hasil Konsep Negara Kepulauan dan lahirnya norma hukum
baru, yaitu lebar laut teritorial 12 mil laut yang diukur dengan menarik garis lurus dari
titik terluar. Dengan demikian, masuknya Diplomasi Maritim sebagi bagian dari
Kebijakan Kelautan Indonesia adalah tepat karena Diplomasi Maritim adalah salah
satu pilar bagi pencapaian Gagasan Poros Maritim.
Pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan, yang menghubungkan kawasan produksi
dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, dan yang
mendongkrak lapangan kerja baru. Infrastruktur juga akan mengakselerasi nilai
tambah perekonomian rakyat. Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, pemerintah juga
akan tetap fokus menggunakan anggaran untuk pembanguanan infrastruktur. Namun,
APBN itu akan dikucurkan pada program-program pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Bukan Utang Pemerintahan Jokowi, Ini Penjelasannya unggulan di
bidang pariwisata dan perindustrian.
3. Pertanyaanya (a) Apa peran Joko Widodo dalam memperkuat Indonesia dalam
kerjasama Global dan Regional dalam membangun saling pengertian antar peradaban
dan demokrasi perdamian dunia (b) Dan apa pula gagasan Presiden Joko Widodo
dsalam kerja sama Selatan-Selatan dalam mengatasi masalah Global yang
mengancam umat manusia dan melindungi warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia di lauar negeri
Jawab
Jokowi menginginkan untuk meningkatkan peran Indonesia sebagai negara middle
power di dunia. Meningkatkan peran Indonesia bisa dilihat dari keikutsertaan
Indonesia dalam forum G-20. Presiden Jokowi melihat G-20 sebagai peluang bagi
Indonesia. Dia mengedepankan strategi politik luar negeri yang bebas-aktif
berdasarkan kepentingan nasional dan pada saat yang sama memperkuat peran
Indonesia dalam konteks kerja sama global di dalam forum G-20. Sebagaimana
disampaikan dalam pidatonya, Presiden Jokowi berharap agar negara-negara G-20
dapat memberikan asistensi untuk mengurangi kesenjangan digital antara negara maju
dan berkembang serta meningkatkan kerja sama dalam pengembangan teknologi
antara negara-negara anggota G-20.
KSS semakin menjadi prioritas dalam pelaksanaan diplomasi Indonesia. Dibawah
kepemimpinan Presiden Jokowi, KSS ditempatkan sebagai salah satu agenda prioritas
Nawa Cita. Kontribusi Indonesia dalam KSS dapat menjadi bukti nyata komitmen
Indonesia dalam mewujudkan tujuan pembangunan global berkelanjutan (Sustainable
Development Goals). Kapasitas Indonesia dalam melaksanakan KSS cukup diakui
masyarakat dunia, terbukti dengan semakin meningkatnya permintaan bantuan serta
semakin diperhitungkannya KSS Indonesia sebagai kisah sukses yang patut
dipromosikan dalam berbagai forum internasional.
5. Pertanyanya (a) Mengapa pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo melakukan
kebijakan dalam melaksankan transparansi investasi melaui satu pintu (b) mengapa
dalam melaksankan investasi dalam satu pintu di perlukan sinergi antara pemerintah
pusat dan daerah yang perlu ditingkatkan agar. upaya presiden Jokowi terkait
kebijakannya untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Komunikasi tersebut
dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, demi pengambilan
keputusan yang lebih baik terhadap daerah dan pusat dan tidak adanya ketimpamgan
dan kepentingan antara daerah dan pusat dalam melaksankan kebijakan Satu Pintu
Jawab
Karena hal ini disinyalir memudahkan masyarakat dan dunia usaha dalam
memperoleh perizinan, dimana yang dimaksud pelayanan perizinan yang prima
adalah pelayanan terpadu satu pintu yang dapat mencerminkan suatu bentuk
pelayanan yang transparan akan informasi biaya, waktu pengurusan surat izin dan
prosedur pelayanan. Dengan adanya PTSP, aparatur pemberi layanan harus benar-
benar ditata, diperbaharui, dan dibenahi untuk mengubah citra aparatur yang
sebelumnya dipandang lamban (karena birokrasi yang panjang) dan tidak transparan
menjadi efektif sesuai dengan tujuan pelayanan publik.
Dari segi investasi, langkah yang perlu dilakukan oleh K/L adalah penyediaan
infrastruktur pendukung investasi serta kerangka regulasi untuk mendorong
terciptanya iklim investasi yang kondusif. Langkah yang perlu dilakukan oleh
pemerintah daerah adalah penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tiap
daerah. Presiden RI Joko Widodo menerangkan bahwa Investasi dan Ekspor
merupakan komponen paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk
itu, Pemerintah Daerah harus berani mereformasi perizinan untuk memperbaiki iklim
investasi.
6. Pertanyaanya (a) Mengapa dalam kebijakan Joko Widodo pendidikan dan Revolusi
Mental harus sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia lewat pemberian
KIP untuk anak Indonesia yang putus sekolah dan kurang mampu dalam masalah
keuangan (b) Apa pula yang dilakukan oleh pemerintah dalam Penyeragaman sistem
ujian dari Sabang sampai Merauke perlu dilakukan dengan hati-hati, agar kesenjangan
tiap daerah dapat diatasi sehingga tiap daerah dapat meningkatkan mutu pendidikan
dengna lebih baik
Jawab
Agar SDM di Indonesia mampu bersaing di pasar bebas tenaga kerja dunia atau pun
pasar tenaga kerja lokal dengan zero cost. Sehingga pekerja yang ingin bekerja di luar
negeri memiliki skill yang bagus dan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun
karena biaya itu sudah di subsidi pemerintah dan majikan di luar negeri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyeragamkan soal yang akan
diujikan dari Sabang sampai Merauke agar kesenjangan tiap daerah dapat diatasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, tidak akan
membedakan soal ujian untuk siswa di Jakarta dengan siswa di Papua misalnya. Soal
yang diberikan akan seragam sesuai dengan kisi-kisi ujian yang telah dirilis pada
tahun lalu. Ia menyadari bahwa kualitas pendidikan di tiap daerah berbeda. Namun,
untuk masalah UN, pihaknya sudah melaksanakannya tiap tahun dan melakukan
kajian mengenai standar soal yang sesuai untuk siswa di seluruh Indonesia sehingga
tidak ada kesenjangan.