Kelas : XII MIPA 4 Teknologi virtualisasi Surround Sound Dolby Kita sekarang hidup di zaman serba digital yang serba mudah, mulai dari alarm bangun tidur, memesan makanan, bekerja, belajar, belanja hingga urusan entertainment sekalipun. Perangkat-perangkat seperti Laptop dan Smartphone memiliki driver dan software penunjang agar berfungsi optimal menunjang kebutuhan digital kita termasuk suara sebagai pembawa informasi. Selain untuk bertelepon, mendengar musik dan rekaman, bermain game, menonton film, dan kebanyakan perangkat menggunakan sistem suara 2 channel (kanan dan kiri) ternyata teknologi ini berkembang untuk meningkatkan pengalaman pengguna seperti inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Dolby dengan memanfaatkan keterbatasan dual channel ini menjadi keluaran hingga 8 channel (Surround Sound) ala bioskop. Perusahaan spesialis industri teknologi suara spasial sejak 1965 itu mengembangkan produk Dolby Atmos untuk hampir semua perangkat PC dan Smartphone mid dan high-end. Dolby atmos memperluas sistem suara surround yang ada dengan menambahkan saluran, memungkinkan suara diinterpretasikan sebagai objek tiga dimensi secara bersamaan meningkatkan pengalaman pengguna mendengarkan audio yang lebih beraneka ragam untuk film, musik, dan suara. Pengalaman ini termasuk meningkatkan kedalaman bass, menaikkan treble, menyeimbangkan mid sehingga seolah-olah kita berada di aksi film dan mendengarkan melodi musik lebih berasa dan mendalam. Adapun fitur equalizer untuk menyesuaikan bass dan treble sesuai dengan selera kita. Dolby Atmos memiliki implementasi headphone untuk PC, Xbox One, Xbox Series X / S, dan ponsel terutama Samsung dan Apple. Sistem ini bekerja dengan menggunakan algoritme pemrosesan audio untuk mengubah metadata objek Atmos menjadi output binaural 360 ° menggunakan dua speaker headphone biasa. Teknik ini merupakan penyempurnaan dari teknologi Headphone Dolby sebelumnya, memungkinkan saluran suara yang tak terbatas diproses menjadi pengalaman surround virtual. Memanfaatkan teknologi memerlukan konten yang pas berlabel Dolby Atmos atau setidaknya Dolby 5.1 atau Dolby 7.1, konten ini tersedia dalam banyak judul film blu-ray, seri TV dan gim video. Sistem suara kitar termutakhir dari Dolby ini pertama kali digunakan pada 2012 lewat pemutaran film animasi Disney, “Brave”. Title apik lainnya seperi Gravity, Martian, Everest, Ready Player One dan masih banyak lagi. Pada 2016, serial “Game of Thrones” menjadi acara TV pertama yang mengusung Dolby Atmos saat dirilis secara Blu-Ray, sementara “Transformers: Age of Extinction” menjadi film Blu-Ray pertama dengan Dolby Atmos. Di sisi gim, “Star Wars: Battlefront” besutan EA menjadi gim pertama dengan Dolby Atmos setelah meneken persetujuan khusus dengan Dolby Laboratories. Beberapa gim di platform PC dan XBOX One juga telah mengusung Dolby Atmos. Pastinya, dengan Dolby Atmos, suara tembakan dan aksi dalam gim terasa lebih nyata dan imersif. Dolby Atmos merupakan terobosan terbaru dari Dolby Laboratories menghadirkan pengalaman apik, nyata dan mendalam saat menonton film, mendengar musik, dan bermain gim melalui pemrosesan digital tersedia diperangkat PC dan Smartphone tanpa mengenal batas berapa pelantang pun untuk menikmati suara sekitar.