Anda di halaman 1dari 3

Nama: Irfan Noor Hidayat

NIM: 216151001

Sering kita mendengar pepatah bilang, tak kenal maka Ta’aruf. Jadi untuk mulai sesuatu itu kita
harus berani dulu ta’aruf alias kenalan Kita bisa saling sharing tentang identitas dan keseharian
kita, disitu kita udah bisa dapet modal untuk :
Menyapa ketika bertemu
Mengucap selamat ketika mendapat kebahagiaan dan
Menjalankan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya.
Rasulullah SAW bersabda,
“Hak muslim dengan muslim lainnya ada enam yakni, jika bertemu ucapkan salam, jika dia
mengundangmu penuhilah undangannya, jika dia meminta nasehat nasehatilah ia, apabila dia
bersin lalu memuji Allah (dengan mengucap Alhamdulillah) doakan dia (dengan mengucap
yarkhamukallah), jika ia sakit tengoklah ia, dan jika ia meninggal dunia maka antarkanlah ke
kuburnya” (HR. Muslim)
Ta’aruf (Saling Mengenal) merupakan Tahap awal dalam ukhuwah ialah dengan berkenalan,
untuk lebih mengenal karakter individu masing-masing. Mulai dari mengenal secara fisik
(jasadiyah), seperti badan, suara, tingkah laku, materi, alamat, keluarga, pekerjaan, pendidikan,
rumah dan lainnya.
Selanjutnya, mengenal kejiwaan (nafsiyah) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan
seperti: karakter, emosi, dan tingkah laku. Termasuk mengenal pemikiran, kecenderungan, visi
dan misi hidupnya. Begitulah, satu manusia dengan manusia lainnya, yang berbeda-beda dari
segala sisinya, diciptakan untuk saling mengenal.
Allah menyebutkan di dalam ayat-Nya
ۡ ‫يَ ٰـَٓأيُّہَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ۡقنَ ٰـ ُكم ِّمن َذ َك ۬ ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ۡلنَ ٰـ ُكمۡ ُشعُو ۬بًا َوقَبَ ِٕٓاٮ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ْۚ‌ا ِإ َّن َأ‬
:‫ڪ َر َم ُكمۡ ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ۡتقَ ٰٮ ُك ۚمۡ‌ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم خَ بِي ۬ ٌر‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS Al-Hujurat [49]: 13).
Berikut ini adalah penjelasan dari pengaruh berteman dengan orang shaleh dan pengaruh
berteman dengan orang jelek.

‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬,‫عن أبي موسى األشعري رضي هللا عنه قال‬:
(( ‫ وإما أن‬،‫ وإما أن تبتاع منه‬،‫ إما أن يُحْ ِذيَك‬:‫ فحامل المسك‬،‫َمثَ ُل الجليس الصالح وجليس السوء؛ كحامل المسك ونافخ ال ِكير‬
‫ وإما أن تجد منه ريحا ً خبيثة‬،‫ إما أن يحرق ثيابك‬:‫ ونافح ال ِكير‬،‫ق عليه))تجد منه ريحا ً طيبة‬
ٌ ‫؛ متف‬.

Dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
Permisalan duduk dengan orang shalih dan duduk dengan orang jelek; seperti penjual minyak
wangi dengan tukang besi, maka penjual minyak wangi: baik ia memberikan minyak wanginya
kepadamu, atau kamu membeli minyak wanginya atau minimal kamu mendapatkan bau harum
darinya adapun tukang besi: baik ia akan membakar pakainmu atau minimal kamu mendapatkan
bau busuk darinya mutafaqun alaihi.

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hadits ini memberikan pelajaran sesungguhnya duduk bersama orang shalih dan semua
teman-temanya memberikan kebaikan, berkah, manfaat dan keuntungan seperti penjual
minyak wangi yang dapat memberikan bermanfaat bagi siapa yang besamanya baik
berupa hadiah atau membeli atau minimal mendapatkan sesuatu; kondisi duduk
bersamanya kamu akan mendapatkan ketenangan diri dan kelapangan dada dengan bau
harum minyak wangi, ini pendekatan dan permisalan duduk bersama orang shalih.

2- Akan tetapi kebaikan yang didapatkan seorang hamba dari duduk bersama orang shalih
lebih luas dan lebih utama dari minyak wangi: baik ia akan mengajarkanmu urusan-
urusan yang bermanfaat bagi agamamu atau mengajarkanmu urusan-urusan yang
bermanfaat bagi duniamu atau keduanya atau akan memberikanmu petunjuk berupa
nasihat yang bermanfaat bagi kehidupanmu ketika engkau masih hidup dan setelah
engakau meninggal atau akan melarangmu atas apa-apa yang dapat mendatangkan
kerugian bagimu; maka engkau bersamanya akan selalu mendapatkan manfaat dan
keuntungan yang banyak -dengan izin Allah- .

3- Maka kamu akan dapatkan jika ia melihat engkau malas dalam keta’atan kepada Allah, ia
akan memberimu petunjuk, maka keinginanmu untuk ta’at semakin bertambah dan kamu
akan bersungguh-sungguh untuk menambah keta’atan, dan kamu akan melihat ia
memaparkan kepadamu aib-aibmu dan mengajakmu menuju kemuliaan dan kebaikan
akhlaq dengan ucapan, perbuatan dan keteladanan.
4- Dan minimal manfaat yang didapat dari duduk bersama orang shalih adalah menjaga
seseorang dari perbuatan jelek, kemungkaran dan maksiat; saling menjaga karena
persahabatan, saling berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling meninggalkan
kejelekan.

5- Dan manfaat lain yang dapat peroleh dari duduk bersama orang shalih adalah
sesungguhnya ia akan menjaga kehormatanmu ketika engkau tidak ada dan ketika engkau
ada, ia akan selalu menjaga dan melindungimu.

6- Selain itu ia akan selalu mendoakanmu baik ketika hidup maupun setelah meninggal.

7- Adapaun persahabatan dengan orang yang jelek, maka ini adalah racun yang sangat
mematikan dan musibah yang besar, maka engkau akan dapatkan mereka berani berbuat
maksiat dan kemungkaran dan mereka menginginkan hal tersebut.

8- Kemudian mereka akan membuka pintu-pintu kejelekan bagi siapa yang ingin bergabung
dan duduk bersama mereka dan menghiasinya dengan jenis-jenis kemaksiatan.

9- Mereka mengajak merusak ciptaan Allah dan mengingatkatkan urusan-urusan kejelekan


yang mereka tidak akan pernah merubah pikirannya, jika salah seorang diantara mereka
ingin bertaubat dan meninggalkan maksiat maka mereka akan membujuknya dan
memperlihatkan keindahan-keindahan perbuatan maksiat dan angan-angan kosong, dan
sungguh kondisi anda akan lebih hina dari yang lainnya, kemudian tempat taubatmu
apabila engkau telah lanjut usia, dan apa yang didapatkan dari bergaul dan berkerjasama
dengan mereka adalah lebih besar dari ini.

Anda mungkin juga menyukai