Anda di halaman 1dari 3

KISI-KISI

RANGKUMAN BAB 3

1. Perkelahian pelajar, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: (1) Delikuensi Situasional, yakni
perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi, dan (2)
Delikuensi Sistematik, yakni: para pelajar yang terlibat dalam perkelahian itu berada di dalam
suatu organisasi tertentu atau Geng.
2. Faktor penting adanya perkelahian pelajar, antara lain: a) Rational Choice, yaitu adanya
perkelahian pelajar disebabkan faktor individu. b) Social Disorganization, yaitu adanya
perkelahian pelajar disebabkan faktor lingkungan. c) Strain, yaitu adanya perkelahian pelajar
disebabkan faktor tekanan yang besar dari masyarakat. d) Differential Association, yaitu
adanya perkelahian pelajar disebabkan faktor salah pergaulan. e) Labbeling, yaitu adanya
perkelahian pelajar disebabkan faktor terbiasa dicap sebagai pelajar yang nakal.
3. Khamr adalah jenis minuman dan makanan yang dapat memabukkan dan menghilangkan
kesadaran seseorang. Makna lain adalah segala apapun yang memabukkan atau merusak akal
sehat. Berlandaskan pengertian tersebut, segala jenis narkoba, minuman keras termasuk makna
dari khamr.
4. Termasuk jenis khamr adalah alkohol yang merupakan zat kimia yang dipergunakan untuk
beragam keperluan di dunia medis, antara lain disinfektan, pembersih, pelarut, bahan bakar,
dan sebagai campuran zat kimia lainnya. Penggunaan alkohol dalam makna terakhir, tidak
masuk dalam kategore khamr, dan itu berarti diperbolehkan (tidak haram)
5. Tidak pernah coba-coba memakai atau meminum khamr, karena bahaya dan madharatnya
sangat besar, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Khamr termasuk
rijs, yakni sikap dan perbuatan yang amat sangat tercela, buruk, keji, jijik, kotor, bahkan bisa
bermakna najis.
6. Narkoba adalah singkatan dari nar = Narkoba; ko = Psikotropika; dan ba = Bahan-bahan adiktif
(alkohol, rokok, kopi, dan lain sebagainya).
7. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
8. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
9. Zat Adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup,
menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus
10. Segala jenis obat psikotropika dan narkotika, meski tidak mengandung alkohol, ia tetap haram
digunakan. Sebab, dampak negatifnya sangat buruk sekali, baik dilihat dari sisi akal pikiran,
kesehatan, harta benda maupun kepribadian bagi semua.
11. Hukum khamar QS. Al-Maidah ayat 9

ِ‫يد ال شميْ طَا ُن أَ ْن يُوقِ َع بَيْ نَ ُك م ا لْعَ َد َاوةَ َوا لْبَ غْ ضَ اءَ ِِف ا ْْلَ ْم رِ َوا لْ َم يْ ِس ر‬
ُ ِ‫إِ مَّنَا يُر‬
ُ
‫اَّللِ َوعَ ِن ال صم ََل ةِ ۖ فَ َه ْل أَنْ تُ ْم مُ نْ تَ ُه و َن‬
‫َويَصُ مد ُك ْم عَ ْن ذِ ْك رِ م‬
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”

RANGKUMAN BAB 4
12. Dibanding khutbah dan tablig, cakupan dakwah itu lebih luas, seluas segala aspek kehidupan
setiap muslim. Dakwah tidak mesti berbicara dan berceramah, tetapi melakukan perbuatan
sehari-hari yang mencerminkan tata nilai Islam, bahkan diam pun demi menegakkan
kebenaran, dapat juga bagian dari dakwah.
13. Syarat dai: (a) satunya kata dengan perbuatan; (b) memahami objek dakwahnya; (c) berani dan
tegas, tetapi tetap bijak dan santun dalam berdakwah; (d) memiliki ketabahan dan kesabaran
yang kokoh; (e) tugasnya hanyalah menyampaikan, tidak memastikan hasilnya; dan (f ) terus
berdoa agar dakwahnya berhasil.
14. Khutbah jika dikaitkan dengan shalat dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: (a) Khutbah
sebelum shalat, misalnya Khutbah Jum’at. (b) Khutbah sesudah shalat, misalnya Khutbah
Shalat ’Idain, Shalat Khusuf dan Shalat Kusuf, Shalat Istisqa’, dan khutbah saat Wukuf di
Arafah; dan (c) Khutbah yang tidak berkaitan dengan shalat, misalnya Khutbah Nikah.
15. Rukun Khutbah: Membaca hamdalah; membaca shalawat Nabi; berwasiat taqwa kepada diri
dan jamaah; membaca satu atau beberapa ayat al-Qur’an; dan berdoa kepada kaum muslimin
dan muslimat.
16. Tablig bukan sekadar ceramah atau pesan biasa, tetapi sebuah ceramah yang datangnya dari
Allah Swt. yang disampaikan kepada satu orang atau banyak orang agar mengamalkan pesan
tersebut.
17. Ketentuan tablig: (a) menggunakan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak
merusak; (b) menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; (c) mengutamakan musyawarah
dan diskusi; (d) materinya menggunakan rujukan yang kuat dan jelas sumbernya; (e) dilandasi
keikhlasan dan kesabaran; dan (f). tidak menghasut untuk bermusuhan, berselisih, merusak,
dan mencari-cari kesalahan orang lain.
18. Q.S. al-Jumu’ah/62: 9 berikut ini!

ِ‫اَّلل‬
‫اس عَ ْوا إِ ََلٰ ذِ ْك رِ م‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫َي أَيُّه ا ا لمذِ ين آم نُوا إِذَ ا نُود‬
ْ َ‫ي ل ل صم ََل ة م ْن يَ ْوم ا ْْلُ ُم عَ ة ف‬
َ َ َ َ َ
‫َوذَ ُروا ا لْبَ يْ عَ ۚ ذَٰ لِكُ ْم َخ ْْيٌ لَكُ ْم إِ ْن كُ نْ تُ ْم تَ عْ لَ ُم و َن‬

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.”

Anda mungkin juga menyukai