01 03 05
Annisa Aulia A.
(05) 02 Kholid Sholeh A.
(14)
04 Zahra Siti F.
(34)
Selain itu Islam juga melarang untuk berbuat permusuhan. Permusuhan bisa terjadi ketika perbuatan
keji, kejelekan, dan keburukan dilakukan dalam bergaul.
Allah Swt. Berfirman :
ِاَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَتۤا ِئ ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو َيْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ۤا ِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi guruan
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. an-Nahl [16]: 90).
Etika Bergaul dengan Teman Sebaya
Dalam bergaul kita sering berinteraksi dengan orang dewasa, teman sebaya, anak- anak, dan
lawan jenis. Dalam interaksi tersebut, kita menemukan beberapa perbedaan cara berinteraksi dengan
mereka. Terkadang seseorang berkata dengan menggunakan wibawanya, terkadang pula orang akan
berkata dengan riang gembira ketika bertemu dengan anak-anak. Kali ini, kita akan membahas tentang
etika bergaul dengan orang sebaya.
Orang sebaya adalah orang-orang yang seumuran dengan kita. Teman sebaya, karib,
ataupun sahabat adalah orang yang bisa kita jadikan kakak ataupun adik karena dari segi usia tidak
terpaut jauh dari kita. Maka dalam hal bergaul dengan teman sebaya hendaknya mengutamakan akhlak
yang baik, tutur kata yang baik, perilaku yang baik, saling tolong menolong, pendengar yang baik,
menghargai, mengalah, menjaga dan mengasihi. Dan juga kita hendaknya pandai dalam memilih teman.
Pemilihan teman ini bukan berarti memusuhi teman yang tak termasuk pada pilihan terbaik, melainkan
tetap berteman kepada siapa saja namun dengan prioritas yang berbeda. Bagaikan wanginya aroma
bunga akan didapatkan bila berteman dengan penjual bunga dan tak mungkin dengan penjual daging
Menurut Imam al-Ghazali, kita harus memperlakukan teman sebaya
dengan sembilan cara, yaitu :
a. Mengutamakan kepentingan teman dari dirinya
b. Menutup aib teman
c. Mendengarkan teman ketika berdiskusi
d. Menghindari perdebatan yang tidak penting
e. Memanggil dengan panggilan yang baik
f. Memberikan nasihat yag baik
g. Mendoakan sahabat ketika masih hidup atau sudah meninggal
h. Menyapa ketika bertemu
i. Menyukai teman dengan tulus
Etika Bergaul dengan Teman Sebaya
Dalam al-Qur'an, kita diajarkan untuk seyogyanya bertingkah laku sebagai berikut :
a. Tolong menolong
Allah Swt. berfirman :
َو َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اْلِبِّر َو الَّتْقٰو ۖى َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (QS. Al-Maidah [5]: 2)
b. Berkata baik
Allah Swt. berfirman:
َو ُقْل ِّلِعَباِد ْي َيُقْو ُلوا اَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن الَّش ْيٰط َن َيْنَز ُغ َبْيَنُهْۗم ِاَّن الَّش ْيٰط َن َك اَن ِلِاْل ْنَس اِن َع ُد ًّو ا ُّم ِبْيًنا
“Dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih
baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia" (QS. Al Isra' [17]: 53)
c. Menjaga persaudaraan
Allah Swt. berfirman:
ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu
(yang berselilih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat [49]:
10)
Teman Sebaya yang Baik Menurut Islam :
a. Cerdas, sebab kecerdasan merupakan salah satu modal awal bagi
seseorang
b. Memiliki akhlak yang baik sehingga menghasilkan pergaulan
yang baik pula
c. Bukan orang fasik sebab teman yang baik sangat berpengaruh
pada perilaku seseorang sedangkan orang fasik akan sering
berbuat dosa
d. Bukan orang yang rakus terutama dalam hal duniawi