Anda di halaman 1dari 3

AKHLAK SOSIAL

REKAPAN PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan
Dari : Nur Ajeng Mumtahana (201902010077)

apa saja nilai-nilai akhlak sosial yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Berikan bukti ayatnya dan
penjelasannya

Jawab :

Penjawab : Osa Lyana Sita (201902010058)

Saya akan menjawab pertanyaan dari mbak ajeng, nilai-nilai akhlak sosial yang terkandung di dalam
Al-Qur'an

1. Q.S Luqman ayat 18-19

‫صوتِ َكإِ َّن‬ ِ ‫ ) َوا ْق‬18(1‫رض َم َرحًا إِ َّن هللاَ الَيُ ِحبُّ ُك َّل ُمختَا ٍل فَ ُخور‬
َ ‫ص ْد فِي َم ْشيِكَ َوا ْغضُضْ ِمن‬ ِ َ‫َمش فِي األ‬ ِ َّ‫ك لِلن‬
ِ ‫اس َوالَت‬ َ ُ‫َوالَت‬
َ ‫صعِّر َخ َّد‬
)19( ‫ير‬
ِ ‫الح ِم‬
َ ‫وت‬ُ ‫ص‬ ِ ‫ٍأَن َك َراألَصْ َوا‬
َ َ‫ت ل‬
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai(19).

2. Q.S al-hujurat ayat 12

‫ض ُك ْم بَ ْعضًا ۚ أَيُ ِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه‬


ُ ‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل ت ََج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع‬
َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ إِ َّن بَع‬
‫هَّللا‬ ‫هَّللا‬
‫َر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا َ ۚ إِ َّن َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬ ِ ‫َم ْيتًا فَك‬
Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat ini Allah SWT melarang hamba-hambanya yang beriman banyak berprasangka, yaitu
melakukan tuduhan dan sangkaan buruk terhadap keluarga , kerabat, dan orang lain tidak pada
tempatnya , sebab sebagian dari prasangka itu adalah perbuatan dosa. Maka jauhilah banyak
berprasangka itu sebagai suatu kewaspadaan.

3. Q.S Ali imron ayat 159

‫ظًا‬
ّ َ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ٱهَّلل ِ لِنتَ لَهُ ْم َولَوْ ُكنتَ ف‬

َ‫َاورْ هُ ْم فِى ٱأْل َ ْم ِر فَإِ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ إِ َّن ٱهَّلل َ يُ ِحبُّ ْٱل ُمت ََو ِّكلِين‬ ۟ ِ ‫َغلِيظَ ْٱلقَ ْل‬
ِ ‫ب ٱَلنفَضُّ وا ِم ْن َحوْ لِكَ فَٱعْفُ َع ْنهُ ْم َوٱ ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َوش‬
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.

4. Q.S an-nahl ayat 90

۞ ‫َر َو ْالبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬ ِ ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َس‬
ِ ‫ء َو ْال ُم ْنك‬jِ ‫ان َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى ع َِن ْالفَحْ شَا‬
Artinya :

Sesungguhnya allah (menyuruh kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pembelajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Pertanyaan
Dari : Fito Wildan (201902010085)

Menurut kelompok 7 apa yang mendasari bahwa agama islam merupakan agama yang sangat
toleran dan fleksibel terhadap perkembang sosial dan zaman?

Jawab :
Penjawa : Hijrianing Kharomah (201902010005)

Bahwa ada beberapa hal yang mendasari bahwa islam adalah agama yang sangat tolerir terhadap
perkembangan zaman dan sosial. Adapun beberapa alasannya, yaitu ;

1. Agama Islam memiliki al-Qur’an dan kitab-kitab hadis, yang jelas tidak diragukan lagi segala isi
kandungannya, termasuk masalah-masalah sosial yang dibahas didalamnya.

2. Ditekankannya masalah muamalah (sosial) dalam Islam misalnya; Apabila urusan ibadah
bersamaan waktunya dengan urusan muamalah yang penting, maka ibadah boleh diperpendek
(tentu bukan ditinggalkan), melainkan dengan tetap dikerjakan sebagaimana mestinya.

3. Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada ibadah yang
bersifat perseorangan. Karena itu shalat yang dilakukan secara berjama’ah di nila lebih tinggi nilainya
daripada shalat yang dikerjakan sendirian .

4. Dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena
melanggar pantangan tertentu, maka kifarat (tebusan)-nya ialah melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan masalah sosial.

Contoh; Bila puasa tidak mampu dilakukan, maka jalan keluarnya adalah dalam bentuk memberi
makan bagi orang miskin, Bila suami istri bercampur siang hari di bulan Ramadhan maka tebusannya
adalah memberi makan kepada orang miskin.

5. Dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapat ganjaran
lebih besar daripada ibadah sunnah. Dalam hubungan ini, misalnya kita dapat membaca hadis yang
artinya sebagai berikut.

”Orang yang bekerja keras untuk menyantuni janda dan orang miskin, adalah seperti pejuang di jalan
Allah (atau aku kira beliau berkata) dan seperti orang yang terus menerus shalat malam dan terus
menerus berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah tadi beberapa hal yang mendasari mengapa agama islam begitu fleksibel untuk urusan sosial
dimasyarakat termasuk pada era modern seperti saat ini.

Anda mungkin juga menyukai