Akhlak Mahmudah, akhlak yang terpuji, baik dan terhormat, atau sering disebut dengan
akhlak karimah. Untuk dapat memiliki akhlak yang terpuji ini dengan cara meneladani perilaku
Nabi Muhammad Saw yang memiliki akhlak mulia, sehingga menjadi uswah hasanah, yakni sifat
shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
Akhlak terpuji pada hakikatnya adalah ketaatan dalam menjalankan aturan agama atau
syari'at. Al-Fudlail Ibnu Slyadl menyebut bahwa sumber terbitnya akhlak terpuji sebagai berikut:
a. Al-khauf (Rasa Takut). Al-khauf artinya "takut”. Di dalam Al-Quran kata khauf sering
dirangkaikan dengan kata "ju-an” (lapar). Menunjukkan bahwa perasaan lapar dan takut
memainkan peranan
b. Al-rajâ (Penuh Harap). Rajá' berarti harapan. Maksudnya adalah mengharap Ridha Alah
Swt. Rajá' termasuk akhlak yang terpuji yaitu suatu akhlak yang dapat berguna untuk
mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT.
c. Al-Hubb (Cinta). Cinta merupakan pengikat yang erat yanh menghubungkan manusia
dengan Rabbnya serta membuatnya ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, mengikuti manhaj-
Nya dan berpegang pada syariat-Nya.
Contoh akhlak terpuji di dalam al-Quran
Artinya : Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.
Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
Artinya : “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang
tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada
manusia”
Artinya : “Dan tidaklah sana kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akam seperti
teman yang setia.”
Artinya : “Dan janganlah kebencianmu terbadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.”
Artinya : “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan
orang-orang yang bodoh.”