Anda di halaman 1dari 4

NAMA Afifah Nur Insanny Tugas Pertemuan Ke- 5

NPM / JURUSAN 10090119174 Akuntansi


KELAS C
MATA KULIAH Sejarah Islam
DOSEN PENGAMPU Dr. Alhamuddin, M.M.Pd

Muawiyah bin Sufyan

Muawiyah merupakan pencetus armada laut yang berhasil merebut wilayah eropa kedalam
wilayah islam, raja pertama dalam pemerintahan islam dan seorang putra dari seorang pemuka quraisy.
Ibu dan ayahnya tercatat pasangan yang ikut memerangin Rasulullah SAW bersama kaum kafir quraisy.
Namun diakhir kehidupannya, keduanya mendapatkan hidayah ketika Rasulullah SAW menaklukan
Mekkah sebagai kota orang beriman di thn 8 hijriah. Peristiwa Hudaibiyah menjadi sejarah yang
mengantarkan Muawiyah pada Islam.

Pada thn 7 hijriah, Rasulullah s.a.w dan muslim Madina datang ke Mekkah untuk melaksanakan
umrah yang batal dilakukan pada tahun sebelumnya, disini pintu hati Muawiyah terbuka. Sejak
keislamannya, Muawiyah tak melewatkan waktu untuk belajar pada Rasulullah saw. Dia mempunyai sifat
terpuji dan mempunyai kempuan menulis dan membaca sehingga membuat Rasulullah mempercayakan
sebagai salah satu pencatat wahyu. Pengabdiannya sebagai pembela Islam tetap diteruskan meskipun
Rasulullah telah menghembuskan nafas. Saat muncul gerakan murtad di masa ke khalifahan Abu Bakar
As-Sidiq, Muawiyah masuk bersama barisan muslimin lainnya untuk menumpas habis gerakan pembelok
aqidah. Ketika roda ke-khalifahan bergulir ke Ummar bin Khattab, Muawiyah dipercaya Khalifah Ummar
untuk melanjutkan kepemimpinan saudaranya Yasid bin Abi Sufyan sebagai gubernur Syam. Memasuki
khalifah Usman bin Affan, Muawiyah semakin dipercaya memimpin seluruh wilayah Syam, termausk
Libanon, Suriah, Yordania, dan Palestina.

Muawiyah meminta izin khalifah Usman untuk menyebrangi lautan demi menaklukan wilayah
kependudukan Romawi. Atas pertolongan Allah, pasukan muslimin berhasil merebut pulau Siprus dari
kependudukan Romawi. Prestasi demi prestasi semakin banyak ditoreh Muawiyah, dibawah khlifah Usman
ia memerintah dengan sangat bijaksana. Namun, tetap ada segelintir orang yang tidak menyukai
kekhalifahan Usman dan menyebarkan fitnah hingga berhasil memecah kaum muslimin. Puncak
kekacauan terjadi saat khalifah Usman terbunuh oleh orang tidak dikenal. Melalui musyawarah Ali bin Abi
Thalib dibaiat menjadi khalifah pengganti Usman. Muawiyah yang bersaudara dengan Usman, enggan
membaiat Ali, ia justru menginginkan pengusutan pembunuhan Usman didahulukan. Belum sempat
persatuan ummat dilakukan, para penebar fitnah telah membunu Ali bin Abi Thalid di Kufah. Ali pun
mewasiatkan kepeminpinan pada putranya Hasan bin Ali.

Namun, perpecahan umat muslimin belum kunjung tersatukan. Hingga di bulan ke 6Hasan bin Ali
berijtihad kekhalifahan kepada Muawiyah. Selama 20 tahun Muawiyah memimpin, perluasan wilayah
islam telah mencapai Afrika dan Rusia. Hingga mencapai akhir kepemimpinannya di tahun 60hijriah, maka
mempercayakan roda pemerintahan agar dipegang Muawiyah dan Muawiyah mengamanahi Yazid sebagai
penggantinya. Detak jantung Muawiyah berhenti diusia 78tahun. Dibawah Bani Umayyah, Islam mencapai
puncak kejayaan hingga mencapai Spanyol dan Asia Tengah

Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah

Masa dinasti bani umayyah tercatat sebagai erat paling cepat dalam penyebaran Islam setelah
zaman Kulafaur Rasyidin, dimulai dari Asia Tengah, Afrika Utara, Jazirah Arab hingga Andalusi Spanyol
masuk kekuasaan Bani Umayyah. Ilmu dan teknologi berkembang pesat, pembanguna berskala besar
dilakukan hampir disegala bidang. Bahkan dimasa Umar bin Abdul-Aziz, kekhalifahan Bani Umayyah
disebut mampu mendekati kondisi yang sama ketika masa kepemimpinan Kulafaur Rasyidin. Di
kecermelangan Bani Umayyah dibawah Umar bin Abdul-Aziz tak berlangsung lama, hanya 2 tahun
memegang kepemimpinan karena Umar bin Abdul-Aziz meninggal dan penggantinya Yazid bin Abdul-
Malik. Dari sinilah benih-benih kejatuhan Bani Umayyah mulai terlihat, Yazid mulai berkuasa pada tahun
101hijriah beberapa hari setelah kematian Umar binAbdulu-Aziz.

Kekuasaan Yazid ini menandai kembalinya kekhalifahan Bani Umayyah ke Abdul Malik bin
Marwan. Diawal pemerintahannya gelombang pemberontakan mulai terjadi juga membuat semakin
suburnya gerakan penolakan terhadap Bani Umayyah. Selain dilanda konflik eksternal, Bani Umayyah
dihadap konflik internal. Keputusan Yazid menunjuk 2 penerus kekuasaan membuat gelisah kalangan
dalam istana. Yazid sebenarnya ingin menjadikan anaknya Al Walid bin Yazid sebagai satu-satunya putra
mahkota, tapi diusianya yang masih 11 tentu tidak mungkin mengemban tugas berat sebagai khalifah.
Maka, Yazid mengangkan sepupunya Hisyam bin Abdul Malik sebagai putra mahkota yang pertam. Hanya
4 tahun memimpin, Yazid meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Kepemimpinan dilanjutkan oleh
Hisyam, Bani Umayyah mulai menunjukkan jati diri sebagai negara islam yang kuat.

Pemberontakan yang terjadi di Afrika Utara berhasil dipadamkan dan kekuasan Bani Umayyah
berhasil ditegakkan kembali di Andalusia dan mengembalikan syariah seperti era Umar bin Abdul Aziz dan
menerapkan ke keluarganya. Kemampuan Hisyam dalam menyatukan Umayyah mempunyai andil besar
dalam menyelasaikan masalah yang ditinggalkan saudaranya. Tapi, lamanya periode kepemimpinan
Hisyam yang menimbulkan masalah baru di Dinasti Bani Umayyah. Al-walid sudah tumbuh dewasa, dalam
waktu 18 tahun Hisyam membuat Al-Walid merasa cukup umur mendapatkan haknya sebagai pewaris
tahta Bani Umayyah. Konflik antara paman dan keponakannya pun tak terelakan. Sistem Bani Umayyah
yang menjadikan garis keturunannya sebagai penguasa inilah sebgai salah satu faktor keruntuhan Bani
Umayyah. A Walid juga dinilai mempunyain akhlaq yang tidak baik semasa hidupnya. Hisyam, ingin
menjadikan anaknya sendiri Sulaiman sebagai khalifah.

Tapi keinginan Hisyam tak dapat terpenuhi, Hisyam meninggal pada 126 hijriah dan Al walid
landung dilantik menjadi khalifah di 37 tahun. Al walid menangkap orang-orang yang dianggap
membahayakan kekuasaannya termasuk Sulaiman bin Hisyam. Sebgai khalifah, Al walid sebenernya suka
membantu orang yang kesusahan baik dalam harta maupun kesehatan, tetapi sifat dermawannya itu tak
mampu menghilangkan kebencian dari rakyatnya yang sudah melanggar aturan Allah. Faktor fanatisme
kesukuan yang masih kental di kawasan Bani Umayyah juga ikut memperburuk keadaan, luasnya daerah
kekuasaan Umayyah tidak dibarengi sikap adil untuk kalangan non Arab yang baru saja memeluk Islam.
Melihat pemimpinnya yang dekat kemaksiatan, bersatu padu menuanikkan satu tujuan menggulingkan
khalidah Walid bin Yazid. Diperistiwa ini Al walid mengakhiri hidup dan kepemimpinannya, ia hanya
memerintah 1tahun 20hari.

Berakhirnya kepemimpinan Al Walid menandai titik terendah Bani Umayyah keruntuhannya, dua
pemimpin sesudahnya tak mampu gelombang pemberontakan yang menjalar dibelahan negeri. Sepanjang
5 tahun kepemimpinan Marwan terlalu sibuk memadamkan pemberontakan yang terjadi dimana-mana.
Hingga di tahun 132hijriah, Marwan bin Muhammad terbunuh di Mesir dan kelompok besar Bani Abbasiyah
muncul menandakan era berakhirnya kekhalifahan Bani Umayyah di Damaskus

Anda mungkin juga menyukai