Anda di halaman 1dari 25

Dinasti Umayyah 

Polemik politik Pada Zaman Dinasti Umayyah


Disusun oleh:
Cayapata Purnama Abyudaya
Renita Ramdhani
UniversitasMuhammadiyah Malang
Cayapata82@gmail.com
Renitaramdhani1@gmail.com

Pendahuluan

Pembentukan Dinasti Ummayah muncul setelah bersatunya umat islam atau lebih
dikenal dengan sebutan “tahun persatuan”, Mu’awiyyah bin Abu Sufyan yang merupakan
khalifah yang pertama dari Bani Umayyah serta sebagai pendirinya setelah masa Hasan bin
Ali bin Thalib dari jabatannya sebagai khalifah. 
Penaklukan kota mekah terjadi ketika Mu’awiyyah masuk kedalam Islam sebelum
Ayahnya yang bernama Abu Sufyan. Mu’wiyyah digambarkan bertubuh tinggi, bekulit putih,
gagah dan sangat bossy. Pada masa pembangunan Dinasti Umayyah, Mu’awiyyah
menerapkan sistem pemerintahan yang beda saat masa pemerintahan Khulafa‟ al-Rasydin. 
Sistem pemerintahan Bani Ummayah tidak dilandasi oleh asas musyawarah, namun
beralih ke sistem monarki. Masa periode kepemimpinan Khalifah Rasyid mendapat petunjuk
yang bermula dari Abu Bakar sampai Ali binAbi Thalib, yang mana memiliki ciri yang
sangat mencolok yaitu khalifaj sangat meneladani sikap serta perilaku Nabi Muhammad.
Setelah periode ini pemerintahan islah berbentuk kerajaan, yang mana kekuasaan akan
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya sesuai degan garis
keturunan. Para pemimpi Bani Umayyah saat menjalankan pemerintahanya seringkali
bertindak otoriter, tetapi Dinasti Bani Umayyah sudah banyak membawa dampak perubahan
untuk kemajuan islam, serta memperluas wilayah islam melalui berbagai ekspansi yang
dilakukan oleh kaum Bani Umayyah.
Berbagai sejarah, banyak ditemukan berbagai pendapat negatif tentang dinasti ini,
yang paling utama pada sosok Mu’awiyyah bin Abi Sofyan seorang pendiri dan khalifah
pertama serta tentang bagaimana Dinasti Bani Umayyah ini berdiri. Namun beberapa ahli
sejarah juga menggambarkan secara berimbang tentang masa kekhalifahan tersebut, sehingga
tidak dipungkiri bahwa dinasti Bani Umayyah melanjutkan peradaban islah setelah masa
pemerintahan Khulafa-Rasyidin.
Walaupun pada walnya dinasti Bani Umayyah kurang memperoleh simpatik karena
terbentuk berlandasrkan konflik serta terjadinya tipu daya yang dilakukan oleh Mu’awiyyah
yang merupakan pendiri dinasti ini Bersama Khalifah Ali bin Abi Thalib, serta juga karena
terdapat kebijakan perubahan sistem pemilihan khalifah, yang mulanya memakai sistem
demokratis beralih menjadi sistem monarki. Namun, khalifah-khalifah dinasti Bani Umayyah
tersebut banyak melakukan pertolongan yang mampu membangtu pencapaian pembangunan
di berbagai bidang sehingga masyarakat melupakan peristiwa perang saudara serta sejarah
berdarah sebagai latar belakang landasan berdirinya Dinasti Umayyah.
Dari banyaknya keberhasilan yang telah dicapau dalam berbagai bidang dinasti politik
dan ilmu pengetahuan. Pertama dibidang politik, Dinasti Umayyah ialah dinasti yang pertama
kali membuat Lembaga-lembaga politik seperti hukum pemerintahan, dewan Menteri,
secretariat negara, giro dan membentuk penasihat khusus. Pada masa dinasti ini juga
terbentuk sistem pemerintahan baru dan ketatanegaraan yang semakin kompleks.
Pada bidang sains, Dinasti Umayyah yang pertama kali mengembangkan sains dan
memulai aktivitas penerjemah sejarah islam, maka inilah penyebab megapa periode ini
merupakan masa keemasan Islam setelah masa Khulafa al-Rasyidin.. Dinasti Umayyah
memerintah selama 90 tahun, Tidak cukup jika menjaelaskan secara rinci tentang masalah
yang bersangkutang dengan Dinasti Umayyah pada sebuah catatan singkat, serta
membutuhkan banyak refrensi dan kemampuan dari peneliti. Bersangkutan pada hal etrsebut,
maka penulis membatasi objek penelitian atau pembahasan pada masaah ini dibangun dalam
bentuk rumusan masalah sebagai berikut : 1. Awal mula Dinasti Umayyah, 2. Bagiamana
perkembangan politik Dinasti Umayyah, dan 3. Bagaimana perkembangan ilmu penegtahuan
pada masa Umayyah. Berdasarkan urian diatas, untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan
pad apenulisan artikel ini, maka perlu dideskripsikan polemic situasi politik dan pemerintah
di bawah Dinasti Umayyah.
Pembahasan
Awal Pembentukan Dinasti Umayyah 
Setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib, maka jabatannya digantikan dan
diambil alih oleh putranya yaitu Hasan. Hasan menjadi master setelah meninggalnya ayahnya
ketika pembantaian oleh orang-orang Kufah di Irak, sebelah barat sungai Fufrat dan mereka
tinggal disana selama enam bulan.
Pada suatu hari Mu’awiyyah bin Abi Sufya mendatangi Hasan untuk merundingkan,
agar Hasan menyutujui untuk menyerahkan kekuasaan Khalifah kepadanya dengan satu
syarat, bahwa tidak ada yang bisa menuntutnua, bahkan orang-orang Medina, Hijaz dan Irak.
Pada masa ayahnya ada masalah dimana Ali bin Abi Thalib melepaskan semua
hutangnya dan Mu'awiyyah menerimanya seperti yang diinginkan Hasan dan akhirnya
membuat kesepakatan damai. Dengan demikian, perjanjian damai ditandatangani antara
kedua belah pihak. Kesepakatan ini akhirnya mampu menyatukan Islam ke arah politik, yaitu
di bawah kepemimpinan Mu'awiyyah bin Abi Sufyan. Di sisi lain, kesepakatan ini juga
menjadikan Mu'awiyyah sebagai penguasa mutlak dalam sejarah pemerintahan Islam. Tempat
tersebut pada tahun 41 H/661 M atau dalam sejarah dikenal dengan “tahun persatuan” atau
tahun persatuan.
Selain itu, tahun penyatuan ini juga menandai berakhirnya era Khulafahal Rasyidun
dan awal pemerintahan kerajaan, terutama dengan dimulainya masa kekuasaan Dinasi
Umayyah dalam sejarah politik islam. As-Suyuti seorang pemikir islam menyatakan tentang
peristiwa itu yang meruapkan perwujudan dari my’jizat nabawiyyah dalam sebuah hasil
dikatakan “Allah SWT akan mendamaikan dua kelompok yang melakukan pertikaian
dikalangan muslim”. Hasan Ali bin Abi Thalib R.A turun sebagai khalifaj pada 41 H di bulan
Rabi’ul awal. Lalu Sebagian berpendapat menyebutkan bahwa Jumadil Awal sebagai
penghindaran dari pertikaian yang sedang terjadi dalam pemerintah islam. Hasan
meninggalkan kota Kuffah menuju Madinnah dan tinggal di kota itu hingga ia wafat karena
diracuni oleh istrinya sendiri yaitu Ja’dah binti Asy’ast bin Qaish yang kemudian diperistri
oleh Yazid bin Mu’awiyyah bin Abi Sufyan dan wafat pada tahun 49 H atau 5 Rabi;ul awal
50 H.
Mu`awiyyah bin Abi Sufyan sebagai janda permaisuri atau kepala dinasti Umayyah
pertama mendirikan pemerintahannya sebagai sistem kerajaan di mana kekuasaan diwariskan
dari generasi ke generasi dan raja-raja berikutnya selalu sewenang-wenang. Mu`awiyyah
adalah anak dari pasangan Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah bin Rabi`ah, ia adalah
sahabat Rasullah Saw. Ayahnya adalah seorang bangsawan dan sosok orang Quraisy yang
tertindas oleh kebodohan, seorang pemimpin yang disegani, dimuliakan, dan kaya akan harta
Mu'awiyyah adalah salah satu dari sekian banyak sahabat yang akhirnya menjadi
pencatat wahyu. Beliau pernah meminta Rasulullah untuk menikahi sang putrinya yaitu
Azzah binti Abi Sufyan, tetapi hal tesebut tidak tejadi. Ketika wilayah Syam ditaklukkan,
Khaliffah Umar mengangkat Mu’awiyyah sebagai tutor atau gubernur kota Damaskus,
setelah Yazid bin Abi Sufyan dan dilanjutkan pada masa Kekhalifahan Usman bin Affan,
bahkan dalam waktu ini wilayahnya telah diperluas. Pada akhirnya, Mu'awiyyah berhasil
membangun pusat pemerintahan di kota Damaskus dan memerintah selama kurang lebih 40
tahun.
Namun, ketika Khalifah Usman dibunuh, penggantinya Ali bin Abi Thalib memberi
isyarat agar Mu'awiyyah dan pejabat lain yang terlibat dalam pembunuhan Khalifah Usman
mengundurkan diri. Meskipun Mu'awiyyah dipecat dan akhirnya mengundurkan diri sebagai
gubernur Syam, rakyat Syam selalu berpihak padanya dan mendukungnya. Bahkan kaum
Syam menentang Khalifa Ali bin Abi Thalib.
Mu'awiyyah mengatakan dia tidak akan menjadikan Ali bin Abi Khalifah Thalib
sampai orang-orang yang membunuh Khalifah Utsman diserahkan. Mu'awiyyah mengklaim
bahwa Usman dibunuh secara tidak adil, setelah pertempuran Shiffin terjadi ketika keputusan
diserahkan secara hukum oleh agen Ali Abu Musa al-Asy'ari dan wakilnya.Wakil
Mu'awiyyah menunjuk Amr bin Ash untuk tampil. di luar perundingan yaitu yang merugikan
golongan Ali bin Abi Thalib karena Mu'awiyyah yang menolak kesepakatan yang dicapai.
Akibatnya, perselisihan memanas dan menyebabkan beberapa kelompok membentuk
kelompok ketiga, bagian yang frustrasi dari Ali dan Mu'awiyah adalah kelompok Khawarij.
Umat Islam terbagi menjadi tiga golongan. Salah satu khawarij kota Kufah bernama Abd al-
Rahman bin Muljam diketahui telah membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Sahabat dan para pendukung Ali terutama para penduduk Irak membaiat Muawiyyah
sebagai khalifah. Hasan sebagai pemimpon pasukan Irak, sedangkan pasukan Suriah
dipimpin oleh Mu’awiyyah. Saat kedua tim bertemu, maka usaha yang dilakukan untuk
mendapatkan kesepakatan damai. Hasan akhirnya meninggalkan keduduka Khalifah dan
memberikan kekuasaan pada Mu’awiyyah, serta ketika itu juga kekuasaan Khalifah berada
ditangan Mu’awiyyah, yang kemudian dikenal sebagai Tahun Persatuan.
Faktanya yag terjadi sebelum rakyat Suriah bersumpah setia kepada Mu’awiyyah
sebagai raja, yaitu sesudah tragedy wasit atau abitrase pada tahun 37 Hijriah, sedangkan
amandemen biasanya dibuat kemudian perjanjian damai 41 Ah. Mu’awiyyah memberikan
kekuasaan Syam kepada Fadhalah bin Ubaid, kemudian Abi Idris Khaulam Abi Idris
Khaulani. Pengawalan dipimpin oleh Qais bin Hamzah, sedangkan Sarjun bin Manshur Al-
Rumi ditunjuk sebagai sekretaris dan asisten
Mu’awiyyah ialah seorang raja pertama yang mengangkat pengawal dan mendirikan
monarki turun-temurun. Sebenarnya amandemen secara umum (,,am al-jama’ah) tidak lebih
dari pengakuan yang dipaksanakan sebagai upaya untuk menjaga persatuan umat, atau
dengan memasukkan unsur-unsur kekuasaan dan paksaan menggantikan kesukarelaan.
Bebrapa pendapat yang kemudian akan muncul dari beberapa kelompok Muslin
terkait Khalifah Mu’awiyyah. Misalnya, kelompok Ahl Al-Sunnah wa al-Jamaah yang
kekhalifahannya beberapa waktu setelah unifikasi, justru akan terkesan dan dimotivasi oleh
tren menuju realitas, karena mereka menganggap bahwa khilafah Mu’awiyyah belum
terbentuk, berlandaskan kesetiaan liberal dan umum. Penetang dari kelompok ini berasal dari
kaum Syi’ah, yang hanya ingin mengakui raja Ali serta keturunannya, dan menganggap
bahwa kelompok selain Syi’ah merupakan perampas hak-hak mereka.
Hal tersebut merupakan penyebab tentang mengapa mereka sama sekali tidak
mengakui Mu’awiyyah dan khalifah lainnya, seperti yang dikatakan bahwa Mu’awiyyah
sebagai awal dari adanya rezim Umayyah, yang merupakan pendiri monarki sesuai garis
keturunan, bukan demokratis pemerintahan. Berdasarkan sejarah, bisa disimpulkan bahwa
kekuasaan dari Mu’awiyyah tersebut melalui dipromasi, ekekrasan, penipuan, dan bukan
pemilihan mayoritas.
Awal mulanya Mu’awiyyah tidak sanggup untuk berubah. Belia menghargai kekuatan
local, dengan membatasi dirinya pada keseimbangan antara satu kekuatan dengan kekuatan
yang lainnya. Beliay juga sangat memperhatikan kekuatan dari berbagai kelompok suku yang
ada. Seperti pengikut Ali, beliau memperlakukan mereka dengan sangat hormat dan secara
mengejutkan tinggi dan tidak malu-malu, bahkan hingga mendapat dukungan yang
dibutuhkan. Ditandai degan bentuk pemerintahannya. Mu’awiyyah sebenarnya dimaksudkan
untuk meniru monarki Persia dan Byzantium.
Kitab-kitab sejarah menyebutkan tentang gagasan awal pewarisan khilafah yang
berasal dari Al-Mughirah bin Syu’bah, yang mana pada waktu itu ialah gubernur Kufah di
bawah Mu’awiyyah. Dialah yang meyarankan kepada Mu’awiyyah untuk menjadikan
puutrasnya yaitu Yazid menjadi Yazid sebagai khalifah pengganti. Pada saat itu, Mu’awiyyah
juga menanyakan hal tersebut kepada Ziyad yang menjabat sebagai Gubernur Basrah.
Dengan mempertimbangkan Ziyad, Mu’awiyyah tidak teburu-buru saat mengambil suatu
keputusan. Tetapi setelah kematian Ziyad, keinginannya untuk mejadi seorang putra raja.
iTidak idapat idisangkal ibahwa iMu'awiyah ipada imasa ikepemimpinannya imasih
imenggunakan iistilah i"khilafah", itetapi iia imenawarkan iinterpretasi ibaru iatau ivisi ibaru
idari ikata-kata iini iuntuk imempertahankan iposisi. iDia imenyebutnya i"utusan iAllah",
idalam iarti iseorang ipenguasa iyang iditunjuk ioleh iAllah. iPemerintahan iBani iUmayyah
isekitar i90 itahun iyang ilalu. iOleh iMu'awiyah ibin iAbi iSofyan, iibu ikota inegara iyang
idulunya idi iMadinah idipindahkan ike iDamaskus.
Perpindahan iibu ikota idari iMadinah ike iDamaskus imelambangkan iera ikerajaan
ibaru idengan imemindahkannya iselamanya idari ipusat iArab, iyaitu iMadinah, ipusat
iagama idan ipolitik, imenjadi ikota iekonomi inasional. iDari ikota iinilah inegara iUmayyah
isemakin imemperluas ikekuasaan iMuslim idan imengembangkan ipemerintahan ipusat
iyang ikuat, iyaitu ikerajaan iArab. iBerhasil imemperluas ikekuasaan iMu'awiyah ike
idaerah: iTunisia, iKhurasan i ike iSungai iOxus, iAfghanistan ike iKabul, ikemudian iterus
ike iBizantium, ibahkan i ike iIndia idan imungkin imenguasai i i
iBalukistan, iSind idan idaerah ilain idari iPunjab i ike iMaltan.15 iKonsolidasi
iinternal itelah idilakukan isejak imasa ipemerintahan iMu`awiyah idengan itujuan i
imemperkuat ibarisan i iuntuk ikepentingan ipertahanan idan ikeamanan idalam inegeri,
imencegah iterjadinya ipemberontakan, iserta imemperlancar idan imemperlancar ijalannya
iprogram-program ipemerintah. i
iIdealnya, ipenggabungan iini iberfungsi isebagai iinfrastruktur iuntuk iprogram
idinasti iyang isukses. iAda ilima iDiwan ial-Jund i(Departemen iMiliter), iDiwan iar-Rasail
i(Departemen iAdministrasi idan iSekretariat iatau iDewan iKorespondensi), iDiwan ial-
Barid i(Administrasi iPos iatau iDewan iPos), iDiwan ial-Kharaj i(Departemen iArtikel).
iUrusan iKeuangan iatau iDewan iKeuangan) idan iDiwan ial-Khatam i(Departemen
iDokumen iatau iDewan iStempel).
Instrumen itertinggi idari ipemerintahan ihierarkis igaya iArab iadalah iSyura, isebuah
idewan i(kansil), isyekh iyang iditunjuk ioleh ikhalifah iatau i igubernur iprovinsi, idengan
ifungsi ipenasehat idan ieksekutif. iMu`awiyah isendiri ijarang imemberi iperintah, inamun
idalam imenjalankan ipemerintahannya icukup imelalui iproses itrust-based itrust idan ijuga
iproses itrust-based itrust, ikekuatan idan i ipengaruh ipribadinya. i
iBanyak ijasa ipembangunannya idi iberbagai ibidang i idilakukan ipada imasa
ipemerintahannya. iMuawiyah imendirikan idinas ipos, imenertibkan iangkatan ibersenjata,
imencetak imata iuang idan ijabatan iqadhi i(hakim), imulai i imenjadi iprofesinya isendiri.
iSelanjutnya icorak iatau ipola ipemerintahan isebelumnya imulai iberubah isejak imasa
iMu'awiyah. iMeski iberbentuk ikerajaan, iMu'awiyah itetap imembuktikan ieksistensinya
idengan iterus imembuat ilangkah isignifikan.
Perkembangan iPolitik iMasa iDinasti iUmayyah i
Perseteruan iMuawiyah idengan iAli idimulai idengan imeninggalnya iUsman ibin
iAffan. iSaat iitu, iMuawiyah iadalah igubernur i iSyam, isedangkan iAli iadalah ikhalifah.
iMotif iMuawiyah iadalah iuntuk imenuntut ikematian iKhalifah iUsman iyang i iterbunuh.
iPerseteruan iini iakhirnya imemuncak idalam iperistiwa iPerang iSiffin idan imerupakan
itonggak iawal iyang imenjadi icikal ibakal iberdirinya iKhilafah iUmayyah idi ikemudian
ihari. i
iMenurut iAjid iThohir, iDinasti iUmayyah imulai iterbentuk iketika iterjadi
iperistiwa itahkim iatau iarbitrase iselama iPerang iSiffin, ikhususnya ipertempuran iuntuk
imembalas ikematian iKhalifah iUtsman ibin iAffan. iSebenarnya iperang iakan
idimenangkan ioleh ipengikut iAli ibin iAbi iThalib itetapi imelihat itanda-tanda ikekalahan,
iAmru ibin iAsh, itangan ikanan iMuawiyah isegera imenyarankan iagar ipengikut iAli i
ikembali ike ihukum iAllah idengan imengangkat iAlquran. iBerkeluyuran idalam ikejadian
iini, iAli i itertipu ioleh itrik idan itaktik i iMuawiyah. i
iDalam iketerangan ilain idikatakan ibahwa isebenarnya iAli i imengetahui iapa
iyang idimaksud idengan iMuawiyah. iNamun ikarena itekanan idari ipara iahli iQuran idan
isekte itakut iuntuk itidak imenerima iQuran isebagai ihukum. iMeskipun iAli idiberitahu
ibahwa igiliran iMuawiyah, i imereka itidak ipuas idengan ijawaban iAli, isehingga iberulang
ikali ibersikeras iagar iAli imenerimanya idengan ipaksaan iyang ibesar, ikemudian idia
imengirim iseseorang iuntuk imenemuinya. i. iUtusan iitu iberkata, i“Wahai iMuawiyah,
imengapa ikamu imengangkat iMushaf, iMuawiyah imenjawab ibahwa ikamu idan ikami
iharus ikembali ike iapa iyang idiperintahkan iAllah idalam ikitab-Nya”, isampai iMuawiyah
imenyarankan iuntuk imengirim iutusan ikepada imereka imasing-masing iuntuk iberunding
idan imenandatangani iperdamaian. ipersetujuan. i
iDi ipihak iAli, idikirimlah iAbu iMusa ial-Asyari, iseorang ilelaki itua iyang idikenal
isebagai ihakim iyang ifasih, isaleh idan ijujur. iSementara idari ipihak iMuawiyah, idiutus
iAmru ibin iAsh iyang idikenal isebagai idiplomat iyang icakap idi ibidang ipolitik iatau iahli
ikonstitusi iIslam. iPada iakhirnya, iAli ikalah isecara ipolitik ipada ititik iini. iOleh ikarena
iitu, ipeluang iMuawiyah ilebih ibesar idan iia imemiliki ipeluang iuntuk inaik isebagai
iKhalifah isekaligus iRaja. iSetelah ikematian iKhalifah iAli ibin iAbi iThalib, iini
imenandakan iberakhirnya ikepemimpinan ial-Rasyidin iatas iKhilafah. iOleh ikarena iitu,
ibangsa iArab, iIrak, idan iIran ipada isaat iitu imenunjuk iHasan ibin iAli iuntuk
imenggantikan i iayahnya iagar ikemajuan iQois ibin iSaad idan idiikuti ioleh irakyat iIrak.
iNamun imasalah imuncul ikarena iMuawiyah itidak isetuju idengan iamandemen itersebut,
isehingga iMuawiyah imengirim ipasukan iuntuk imenyerang ikota idari iIrak.
Berkat ikebijaksanaan iHasan ibin iAli, iperang itidak iterjadi, iitu idilakukan ioleh
iHasan iuntuk imenghindari ipertumpahan idarah i ilebih ilanjut idi ikalangan iumat iIslam,
itetapi iHasan ibin iAli imembuat isyarat iMuawiyah, iantara ilain: i
1. Agar iMuawiyah itidak imemiliki idendam iterhadap isalah isatu iwarga iIrak. i
2. Pajak itanah i iAhwaz idibayarkan isetiap itahun ikepada iHasan. i
3. Muawiyah imembayar i isaudaranya iHusein i i2 ijuta idirham. i
4. Menjamin iperdamaian idan imemaafkan ikesalahan irakyat iIrak. i
5. Untuk iBani iHasyim iharus ilebih i idari iuntuk iBanu iAbdu iSyam.
6. Kedudukan ikhalifah isetelah iMuawiyah iharus idiputuskan iberdasarkan
imusyawarah iumat iIslam iuntuk imemilih ipemimpin iMuslim ibaru. i
Dengan idemikian, ilegitimasi iresmi i iMuawiyah ibin iAbi iSofyan isebagai
ikhalifah imenyusul imundurnya iHasan ibin iAli i idari ijabatan ikhalifah iyang imendapat
idukungan i iSyiah isetelah i ibeberapa ibulan imenjabat. iPeristiwa ikesepakatan iantara
iHasan ibin iAli idan iMuawiyah ibin iAbi iSofyan ilebih idikenal idengan iperistiwa i“Am
ial-Jamaah”, iyaitu i“tahun ipersatuan” idan isekaligus imenetapkan igaris isempadan iantara
imasa iKhulafau ial-Rasyidin i(632-661 iM) idan i iDinasti iUmayyah i(661 iM-750 iM). i
Setelah imenjadi ikhalifah iumat iIslam, iMuawiyah ibin iAbu iSufyan imengadopsi
igaya ikepemimpinan i iraja-raja iPersia idan iRomawi idalam ibentuk iketurunan iatau
imonarki, isuatu ikondisi iyang ijuga imenandai iberakhirnya imodel ipemerintahan i
iKhulafaual-Rasyidin. iSistem ipemerintahan iyang idisebut ipatriarki iini imerupakan isistem
ipemerintahan iyang imemberikan ihak ikepada ipenguasa iuntuk imempertimbangkan isuatu
inegara iyang idapat iditurunkan idari igenerasi ike igenerasi iatau isistem igaris iketurunan.
iMenurut ikonsep iini, ikekuasaan ipemimpin ibersifat imutlak idan iaman idari icampur
itangan ipihak ilain, iterutama ihukum itata inegara. iTak ihanya iitu, imereka imenyebut idiri
imereka i iwakil iTuhan idan ipenerus iNabi.
Polemik iPolitik iPada iMasa iDinasti iUmayyah i
Sebagaimana idikemukakan ibahwa iMu‟awiyah iadalah iawal ikekuatan iBani
iUmayyah, iyang imenerapkan ikerajaan iturun itemurun. iSebagai iganti idari ipemerintahan
iyang idemokratis. iOleh iMu‟awiyah ibin iAbi iSofyan iibu ikota inegara iyang isebelumnya
idi iMadinah idipindahkan ike iDamaskus. iPemindahan iibu ikota idari iMadinah ike
iDamaskus imerupakan isimbol ibahwa izaman iimperium ibaru idengan imenggesernya
iuntuk iselama-lamanya idari ipusat iArabia, iyakni iMadinah iyang imerupakan ipusat
iagama idan ipolitik ikepada isebuah ikota iyang icosmopolitan. i i
Langkah iawal iMu‟awiyah imemindahkan ipusat ipemerintahan idari iMadinah ike
iDamaskus, ikemudian iMu‟awiyah imelakukan ipergantian isistem ikekhalifahan ikepada
isistem ikerjaan iatau iMonarki iAbsolut. iSehingga ipergantian ipemimpin idilakukan
iberdasarkan igaris iketurunan iatau ibisa idisebut imonarki iheridetis, ibahkan iatas idasar
idemokrasi. iModel ipemerintahan iyang iditetapkan ibanyak idiambil idari imodel
iByzantium. i i
Seperti idisebutkan isebelumnya, iMu'awiyah iadalah iawal idari ikekuasaan
iUmayyah iyang imendirikan ikerajaan igenetik. iAlih-alih ipemerintahan iyang idemokratis.
iMu'awiya ibin iAbi iSophian itelah imemindahkan ibekas iibu ikota i iMadinah i ike
iDamaskus. iPemindahan iibu ikota i iMadinah ike iDamaskus imelambangkan iera ikerajaan
ibaru idan iselamanya iberubah idari ipusat iArab, ipusat iagama idan ipolitik, iMadinah
imenjadi ikota iinternasional. i
Langkah ipertama iMu'awiyah iadalah imemindahkan ipusat ipemerintahan idari
iMadinah ike iDamaskus. iBelakangan, iMu'awiyah iberubah imenjadi isistem iyang ibekerja
isecara ikhilafah iatau imonarki iabsolut. iSehingga ipergantian ipemimpin i iberdasarkan
isilsilah, iatau ibahkan idemokrasi, ibisa idisebut imonarki iturun-temurun. iModel
ipemerintahan iyang imapan iterutama idiambil idari imodel iBizantium. i
Salah isatu ikonsekuensi ikekhalifahannya iadalah ipendirian ikantor icatatan isipil
idan idekorasi ikantor ipos. iPada imasa iBani iUmayyah, idibentuk iDewan iSekretaris
iNegara i(diwan ial-kitab) idan ibertanggung ijawab iatas iberbagai ioperasi ipemerintahan
iseperti ikatibar-rasail, ial-kharajj, ial-jund, iash-syurtah, idan ial-qodi. i
Dinasti iUmayyah ibertahan i90 itahun i(41-132H/661-750 iM.) iPada imasa iDinasti
iUmayyah, ibanyak ihal iyang i idianggap i iperadaban iIslam ipada imasa iitu iterukir, idan
iperkembangan iilmu ipengetahuan iberkembang ipesat. iSeperti ifilsafat, ikedokteran,
imiliter, idll. i
Ekspansi itimur iUmayyah, iyaitu iMassal, iBukhara, iKhwarazm, iFergana,
iMcHand. iPasukannya imencapai iIndia idan imampu imenguasai iwilayah iBalochistan,
iSindh idan i iPunjab ihingga iMalta. iSementara idi ibarat, iia iberhasil imenguasai iSpanyol
idan iPrancis. iSelain imemperluas iwilayah ikhalifah, iia ijuga imembangun iprasarana idan
isarana iseperti ijalan, ipercetakan iuang, ipanti iasuhan, i igedung ipemerintahan, imasjid,
irumah isakit, isekolah ikedokteran idan ikonstruksi ilainnya. iMu'awiya iada idalam ibentuk
ikerajaan, inamun iia iterus imembuat ipolitik idan ikemajuan iyang isignifikan iselama
ipemerintahannya, imembuktikan ikeberadaannya.
Kepemimpinan iDari iDinasti iUmayyah i
Dinasti iUmayyah iterdiri idari itotal i14 iorang ikuat, i41-133 iH i(661-750 iM). i
1. Mu'awiya iBin iAbsophian i(41-60 iH/661-679 iM) i
2. Yazid iI iBin iMu'awiya i(60-64 iH/679-683 iM) i
3. Mu'awiya iII iBin iYazid i(64 iH/683 iM) i) i
4. Marwan iI ibin iHakam i(Höhe i64-65 i/ i683-684 iM) i
5. Abd ial-Malik iBin iMalwan i(Höhe i65-86 i/ i684-705 iM) i
6. Al iWaleed iI iBin iAbd ial-Malik i(86-96 i) iH/705-714 iM) i
7. Srimanbin iAbd ial-Malik i(96-99 iH/714-717 iM) i
8. Umalbin iAbd ial-Malik i(99-101 iH/717-719 iM) i
9. Yazid iII iBin iAbd ial-Malik i(101-105 iH/719) i-723 iM) i
10. Hishanbin iAbd ial-Malik i(105-125 iH/723-742 iM) i
11. Al iWaleed iII iBin iYazid iII i(125-126 iH)/742-743 iM) i
12. Yazid iIII iBin iAbd ial-Malik i(126 iH/743 iM) i
13. Ibrahim iBin iAl-Malik iII i(126-127 iH/743-744 iM) i
14. Malvan iII iBin iMuhammad i(127-132 iH/744-750 iM) i
Banyak iyang imemerintah ihanya i ipada imasa ipemerintahan iUmal iII. iBeberapa
ikhalifah i idisebut i ikhalifah ibesar iatau ipemimpin iyang ipaling iberpengaruh. iSementara
iitu, idalam ibukunya iSamsul iMunir iAmin i isepakat ibahwa imayoritas isejarawan ihanya
imemiliki itiga ikhalifah iUmayyah: iMuawiyah, iAbd ial-Malik, iUmalbin iAbd ial-Malik.
Muawiyah iBin iAbi iSofyan
Muawiyah ibin iAbi iSofyan iadalah ipendiri iDinasti iUmayyah. iIa iadalah itokoh
ipembangunan, inamanya itergolong ikhulafau ial-Rasyidin. iMeskipun ipada iawalnya
ibanyak iyang itidak ibersimpati idengannya, isetelah itindakannya iselama iPerang iSiffin,
iia imenggunakan iberbagai imetode idan istrategi iyang isalah, itermasuk ikekerasan,
idiplomasi, idan itipu idaya, iseperti ipada imasa-masa iawal ipemerintahan. ibukan imelalui
ipemilihan iumum iyang idemokratis. i
iNamun, iMuawiyah imasih idianggap isebagai ipendiri idinasti iUmayyah, iyang
imenerapkan ibanyak i ikebijakan i ibaru idi ibidang ipolitik, ipemerintahan, idll. iBahkan
ikesalahannya idalam imengkhianati iprinsip-prinsip idemokrasi iyang idiajarkan ioleh iIslam
idilupakan ioleh isemua iorang ikarena ijasa idan ikebijaksanaan ipolitiknya iyang
imengagumkan. i iAdapun iyang idilakukan iMuawiyah ipada iawal i ipemerintahannya
iyaitu; iPertama, imemindahkan iibu ikota inegara idari iMadinah i(Kufah) ike iDamaskus,
idaerah idi imana iia i imenjabat isebagai igubernur idi ibawah iKhalifah iUsman idan iAli.
iKedua, imemindahkan isistem ipemerintahan idemokrasi ike imonarki iturun-temurun. iHal
iini itercermin iketika ikeberhasilan ikepemimpinan iMuawiyah imemaksa iseluruh
irakyatnya iuntuk imenyatakan ibaiat ikepada iputranya iYazid. iMuawiyah ibermaksud
iuntuk imelaksanakan imonarki iyang iada idi iPersia idan iByzantium. iPadahal iia imasih
imenggunakan iistilah ikhalifah. iNamun, iDia imemberikan iinterpretasi ibaru iatas ikata
itersebut iuntuk imenghormati ijabatan, imenyebutnya isebagai i"khalifah iAllah" iyang
iberarti i"penguasa iyang iditunjuk ioleh iAllah". iseperti ipada imasa iKhulafau ial-Rasyidin,
itetapi imenggunakan isistem ipewarisan isebagai ikerajaan. iDengan idemikian, imenurut
iAbu iA'la iMaududi, imereka itidak ipantas imenyandang igelar ikhalifah iseperti iKhulafau
ial iRashidin.
Ketiga, iseperti iyang idikatakan iAli iHusni ial-Kharbutily, iMuawiyah iadalah
iorang iyang icerdas idan isangat ipandai idalam ibidang istrategi. iDengan idemikian,
idinasti iini imembagi iwilayahnya imenjadi i5 ifront ikekuatan ipolitik, iyaitu; i
1. Front iJazirah iArab i imeliputi iHijaz, iYaman, iMekah idan iMadinah. i
2. Front iMesir imenutupi iseluruh i iMesir. i
3. Front iIrak imeliputi iTeluk iPersia, iAman, iBahrain, iSijistan, iKirman, iKhurasan
ihingga iPunjab idi iIndia. i i
4. Front iAsia iKecil imeliputi iwilayah iArmenia idan iAzerbaijan i
5. Front iAfrika imeliputi iwilayah iBarbar, iAndalusia idan inegara-negara idi isekitar
iLaut iMediterania. i
Untuk isemua iwilayah iini, isebagaimana i idikutip iAjid iThohir, iuntuk isemua
iwilayah ipolitik itelah iditerapkan ipengaturan ipolitik iyang iberbeda, imisalnya idi ifront
iJazirah iArab-Mekah, idi iMadinah idan idi ifront iIrak, ikebijakan ipolitik ilunak idiadopsi
isebagai ipenduduk idua idaerah iitu imilik ipendukung iakar irumput iAli ibin iAbi iThalib
idan iZubair ibin iAwwan. i
Banyak ipendekatan ilain iyang ijuga idianut ioleh iMuawiyah, iantara ilain
ipendekatan ipsikologis idan ipendekatan ikesejahteraan isosial. iHal iini iterlihat idari iaksi-
aksi iMuawiyah iyang itidak isegan-segan imenghabiskan ibanyak iuang iuntuk irakyat,
iterutama iyang imenentangnya, imemberikan iotonomi ikepada idaerah, imemberikan
ijaminan isosial ikepada iHasan ibin iAli, imemberikan iuang ikepada iQudamah idan
isebagian ilainnya. iorang iIrak. iSetiap iorang. iSemua iini idilakukan iuntuk imendapatkan
idukungan idan ipersetujuan irakyat idan iuntuk imenanamkan ikekuatan ipolitik. i
Demikian ipula, iekspansi iberhenti idi ibawah ipemerintahan iUsman idan iAli
idilanjutkan i ioleh idinasti iini. iPada imasa iMuawiyah, iTunisia idapat iditaklukkan, idi
itimur inegara idapat idikuasai ioleh iwilayah iKhurasan ihingga iSungai iOxus idan
iAfganistan ihingga iKabul, idi imana isetiap ititik iyang imenghubungkan isatu iwilayah i
idengan iwilayah ilain itersedia, ibangunlah iarmada iperang ipertama. i iDalam isejarah
iIslam, idan i ipembagian iupah iprajurit idiatur isecara iteratur. iSelanjutnya, ipada imasa
iMuawiyah, ijabatan ikhusus i ihakim iqadhi imulai iberkembang imenjadi iprofesi
itersendiri. iMuawiyah imeninggal ipada itahun i60 iM idi iDamaskus ikarena isakit idan
idigantikan ioleh iputranya iYazid, i iyang idiangkat imenjadi iputra imahkota ipada imasa
ipemerintahan iMuawiyah.
Yazid iI iBin iMuawiyah i
Yazid iadalah iraja iberikutnya iyang imenggantikan i iayahnya. iNamun, iYazid
itidak imemiliki ipengaruh isebanyak iayahnya idalam ipemerintahan, iia imenghadapi
ibanyak itantangan, iterutama ipemberontakan iyang idipimpin ioleh iSyiah, iyang iberjanji
isetia ikepada iHusain ibin iAli isetelah ikudeta ikematian iMuawiyah. iPemberontakan iini
imasih ibermula idari ipelanggaran i iperjanjian iyang idibuat iMuawiyah idengan iHusain
iketika iYazid inaik itakhta. iPengumuman ipengangkatan iYazid isaat iini isebagai iputra
imahkota imenyebabkan imunculnya igerakan iperlawanan irakyat iyang imemuncak idalam
iperang isaudara idalam ibanyak ikasus. i
Pada ipuncaknya, iketika iYazid inaik itakhta, ibeberapa iorang iterkenal idi iMadinah
itidak imau imenyatakan ikesetiaan ikepadanya. iYazid ikemudian imengirim isurat ikepada
igubernur iMadinah imenuntut iagar irakyat ibersumpah isetia ikepadanya, idengan icara iini
isemua iorang idipaksa iuntuk itunduk ikecuali iHusein ibin iAli idan iAbdullah ibin iZubair.
iPada isaat iyang isama, ipendukung iSyiah iatau i iAli imengkonsolidasikan iatau
imenyatukan ikekuatan imereka isekali ilagi imelawan inegara iUmayyah iyang idipimpin
ioleh iYazid. i
Akhirnya iterjadi ipertempuran idi iKarbela iatau iKarbala idi iwilayah iKufah,
isehingga ipertempuran imenjadi itidak iseimbang, ipasukan iHusain idikalahkan idan
iHusain isendiri i iterbunuh, ikepalanya idipenggal idan idibawa ike iDamaskus isementara
ijenazahnya idikuburkan. iSelain iitu, iYazid ijuga imenghadapi itentangan isengit idari ipara
ipemberontak idi iMekkah idan iMadinah, itembok iKa'bah iruntuh isetelah iterkena i
imanjaniq, ialat ipelempar ibatu. iPeristiwa iini imerupakan iaib ibesar ipada izamannya,
imeskipun itentara iYazid iselalu imemenangkan iperang. i
Perlawanan iSyiah, ibagaimanapun, itidak idipadamkan ioleh ipembunuhan iHusain
ibin iAli, iitu ilebih ibesar idan ilebih ikuat, ibanyak ipemberontakan iyang idipimpin iSyiah
imisalnya ipemberontakan iyang idipimpin iMukhtar idi iKufah ipada i i685-687 iM.
iMukhtar imemiliki ibanyak ipengikut idi ikalangan i imawali. iDemikian ipula, iAbdullah
ibin iZubair, iyang imendorong igerakan ioposisi idi iMekah idan isecara iterbuka
imenyatakan idirinya isebagai iraja isetelah ipembunuhan iHusain ibin iAli. i
Mendengar ipernyataan itersebut, iYazid ikemudian imenggerakkan ipasukannya
iuntuk imengepung iMakkah idimana iAbdullah ibin iZubair iberada, ipertempuran ipun itak
iterhindarkan, idalam ipertempuran iini, iAbdullah ibin iZubair iselamat idari iberita
ikematian iYazid. iTentara iYazid imundur ike iDamaskus. iYazid imeninggal isetelah
imemerintah iselama iempat itahun idan idigantikan ioleh iputranya iMuawiyah iII.
iSementara iitu, igerakan iAbdullah ibin iZubair ihanya ibisa idihancurkan idi ibawah
iKhilafah iAbdullah ial-Malik.
Muawiyah iII idan iMarwan iI iBin iAl-Hakam i
Muawiyah iII imemerintah ihanya isekitar i40 ihari idan iberkuasa itiga ibulan
isebelum ikematiannya. iDia imengalami istres iberat ikarena idia itidak imampu imemikul
itanggung ijawab iposisi ikhalifah iyang isangat itinggi. iDengan iwafatnya iMuawiyah iII,
isejarah iketurunan iMuawiyah iberakhir idengan ikelanggengan ikekuasaan idan ipergantian
iBani iMarwan. i
i Muawiyah iII idigantikan ioleh iMarwan ibin iHakam, iDia iadalah ipemegang isegel
ikekhalifahan idi ibawah iUsman ibin iAffan, iadalah igubernur iMadinah ipada imasa
iMuawiyah idan ipenasihat iYazid idi iDamaskus ipada imasa ipemerintahan iYazid. i
Selama ipemerintahannya, iia iberhasil imenekan ipemberontakan i iKhwarij idan
iSyiah, isementara ijuga imengalahkan ipemberontakan iyang idipimpin ioleh isuku ial-
Dahhak ibin iQais idan imenguasai iAi.Mesir. iDia imemerintah iselama isekitar isatu itahun
idan imeninggal ipada i i65 iH idan iberturut-turut imenamai iputranya iAbdul iMalik idan
iAbdul iAziz isebagai ipenggantinya isetelah ikematiannya.
Abdul ial-Malik i
Khalifah iAbdul ial-Malik i(65-86/684-705 iM) iadalah iorang ikedua iyang ipaling ipenting
idan iberpengaruh idalam igaris iKhalifah iKhalifah iUmayyah, iyang iakan imenjadi ipendiri
ikedua i ikedaulatan iUmayyah. iPada imasa ipemerintahannya itahun, ipasukannya isangat
iberjaya idi imedan iperang, iselain ikemajuan iia iberhasil imemperbaiki isaluran iair isungai
iEfrat idan iTigris, imemajukan iperdagangan iperdagangan, imeningkatkan ipenimbangan,
ipengukuran idan isistem ikeuangan, ijuga imenyempurnakan ipenulisan inaskah-naskah
iAlquran. idan idengan ititik ipada ibeberapa ihuruf. iDia ijuga imengubah imata iuang
iBizantium idan iPersia iyang idigunakan idi iwilayah iyang idikuasai iMuslim, idia
imencetak imata iuangnya isendiri ipada itahun i659 iM ipada itahun idengan imenggunakan
ikata-kata idan itulisan iArab, iberhasil imenerapkan ireformasi iadministrasi ipemerintah
idan imenjadikan ibahasa iArab isebagai ibahasa iresmi iMuslim. ilembaga iadministrasi
ipemerintah. iKhalifah iAbdul iMalik iwafat ipada itahun i86 iH idan idigantikan ioleh
iputranya i ial-Walid.
Umar iBin iAbdul iAziz i
Umar ibin iAbdul iAziz idikenal isebagai imenteri ibesar i iketiga idinasti iUmayyah,
iia iadalah imenantu i iKhalifah iAbdul iMalik iraja ibesar ikelima idinasti iUmayyah, iia
ijuga i igubernur iMadinah ipada imasa ikekhalifahan ial. iWalid ibin iAbdul iMalik.
iMeskipun imasa ipemerintahannya isangat isingkat i(sekitar i2 itahun), i ipemerintahannya
itetap idianggap isebagai i"kain iputih" idari iBani iUmayyah. i
Selama ipemerintahannya, ihubungan iantara ipemerintah idan ioposisi imembaik,
iterutama idengan ikelompok iSyiah, iia ijuga imemberikan ikebebasan ikepada ipenganut
iagama ilain iuntuk iberibadah imenurut ikeyakinannya, ipengurangan ipajak idan istatus
imawali isama idengan iMuslim iArab. i
Selanjutnya, iketika idia imulai idiangkat isebagai ikhalifah, idia imengembalikan
itanah i iyang idiberikan ikepadanya, imenjual ibarang-barang imewahnya i ike iBaitul iMal,
imenaikkan igaji ipara igubernurnya, imeratakan ikemakmuran idengan imemberi
ikompensasi ikepada iorang imiskin idan imembutuhkan, idan iberinovasi idalam ilayanan
ipos. i, imengurangi ibeban ipajak, iberhenti imembayar ijizyah ikepada imuslim ibaru. iDia
iberdamai iantara iAmawiyah idengan iSyi'ah idan iKhawarij, imenghentikan iperang idan
imenghentikan ipenghinaan iterhadap iKhalifah iAli ibin iAbi iThalib idalam ikhutbah
iJumatnya idan imenggantinya idengan ipembacaan iayat-ayat idalam iQ.S. ial-Nahl i/ i16;
i90 i
Terjemahan: i
Sesungguhnya iAllah i i(kamu) imemerintahkan iuntuk iberlaku iadil idan iberbuat
ibaik, imembiarkan iyang idicintai, idan iAllah imelarang i iperbuatan iburuk, ikejahatan idan
ipermusuhan. idia imengajari iAnda isehingga iAnda ibisa ibelajar. i
Dalam ibeberapa ikebijakan iyang iditempuh iKhalifah iUmar ibin iAbdul iAziz,
idikatakan ilebih ifokus ipada ipembangunan inasional. iTeori iini ididukung ioleh ifakta
ibahwa i ipada imasa ipemerintahannya itercatat ibahwa iia ihanya imelakukan iserangan
iterhadap iPrancis imelalui iPegunungan iPiranee iyang idiperintah ioleh iAbd ial-Rahman
iIbn iAbdullah ial-Ghafiqi ipada iwaktu iitu.
Yazid iII iDan iHisyam iIbn iAbdul iMalik i
Setelah ikematian iUmar ibin iAbdul iAziz, ikekuasaan i iUmayyah ijatuh idi ibawah
iKhalifah iYazid ibin iAbdul ial-Malik i(724-724 iM). iIa idikenal isebagai ipenguasa iyang
imenyukai ikemewahan idan itidak iterlalu ipeduli idengan ikesejahteraan irakyatnya.
iAkibatnya, imasyarakat iyang isebelumnya ihidup irukun idan idamai imenjadi ikacau
ibalau. i
Orang-orang ikemudian imenyatakan ikonfrontasi idengannya, itimbul i iperselisihan
iantara i iMudariyah idan iYamaniyah. iTerjadi ikekacauan iyang iberlangsung ihingga imasa
ipemerintahan iKhalifah iHisyam ibin iAbdul iMalik. iHisyam imemang iseorang iraja iyang
ikuat idan icakap iyang ikonon itelah imemerintah iselama i20 itahun. iNamun, ikarena
iperlawanan iyang iluar ibiasa idari igerakan itersebut, iyaitu iBani iHasyim iyang iberasal
idari ikelompok imawali, iia imenjadi iancaman iserius ipada imasa ipemerintahannya.
Al-Walid iII, iYazid iIII, iIbrahim idan iMarwan iII i
Sepeninggal iHisyam ibin iAbdul iMalik, imasih iada iempat iraja iyang
imemerintah iselama itujuh itahun, iyaitu iAl-Walid iII ibin iYazid iII, iYazid iIII
ibin iAl-Walid, iIbrahim ibin iAl-Walid idan iMarwan ibin iMuhammad. iNamun,
iraja-raja iini itidak ihanya ilemah itetapi ijuga imemiliki imoral iyang iburuk. iIni
isemakin imemperkuat i ioposisi. iAkhirnya, ipada itahun i750 iM, inegara
iUmayyah idigulingkan ioleh iBani iAbbasiyah. iMarwan ibin iMuhammad
isebagai iKhalifah iterakhir imelarikan idiri ike iMesir, idi imana iia iditangkap
idan idibunuh i ioleh i iBani iAbbasiyah.
Perkembangan iBidang iIlmu iPengetahuan iPada iMasa iDinasti iUmayyah i
Ketika inegara isudah iaman, idinasti iUmayyah imulai imembangun. iBeberapa
iperkembangan idilakukan idi ibidang imaterial, ikemudian imenata ikembali isistem
ipemerintahan, imemperkuat iposisi iorang-orang iArab idi iantara inegara-negara ilain iyang
idikuasai, imemfasilitasi idan imeningkatkan iekonomi, iperdagangan, idan imengembangkan
isektor ibudaya. iSalah isatu iaspek i ikebudayaan iadalah ipengembangan iilmu
ipengetahuan. iJika ipada imasa iNabi idan iKhulafau ial-Rasyidin, iperhatian idiberikan
ipada ikajian iAl-Qur'an idan iHadits iNabi idalam irangka imemperdalam iajaran iakidah,
iakhlak, iibadah, imuamalah idan ilain-lain ikisah idalam iAl-Qur'an, imaka iPada imasa
iDinasti iUmayyah, iperhatian ikemudian idiberikan ipada i iilmu iyang ilebih iluas, iyaitu
ipada iperkembangan iilmu-ilmu iyang itelah iberkembang isebelum idatangnya iIslam. i
iSalah isatu ifaktor iyang imendukung iperkembangan iilmu ipengetahuan ipada imasa iitu
iadalah ibahwa idi iberbagai idaerah idi ibawah ikekuasaan inegara iUmayyah iterdapat
ipusat-pusat ikebudayaan iseperti iYunani, iAlexandria, iAntiokhia, iHarran idan
iYunde.Sahpur. i
iBahkan ipara iilmuwan iyang iberagama iYahudi, iNasrani idan iZoroarter isetelah i
imasuk iIslam idilindungi, ibahkan iada i iyang imenduduki iposisi itinggi idi iistana
ikhalifah. iAda iyang imenjadi idokter ipribadi, ibendahara iatau iwasir. iSedemikian irupa
isehingga ikehadiran imereka idianggap itelah imempengaruhi iperkembangan iilmu
ipengetahuan34. iBahkan iada iilmuwan iyang i ibertahan idalam iagamanya, itermasuk
iYahya ial-Damasyqi. iDia iadalah ipejabat iKhalifah iAbdul iMalik ibin iMarwan, idia
iadalah iseorang iKristen i iyang imencoba iuntuk imelindungi iaqidahnya idengan ianggapan
i"Al-Masih iadalah ihamba iTuhan iyang ikedua". iIni imendorong iumat iIslam iuntuk
imenyelidiki ikeyakinan imereka idan imempelajari ilogika imereka iuntuk imembela iIslam
idan imematahkan iargumen imereka. i
iSelain iitu, iKhalid ibin iYazid, ikeponakan iMuawiyah, isangat itertarik idengan
ikimia idan i ikedokteran. iDia imemberikan ibeberapa iharta idan imemerintahkan ipara
isarjana iYunani iyang itinggal idi iMesir iuntuk imenerjemahkan ibuku-buku itentang ikimia
idan ikedokteran ike idalam ibahasa iArab. iUpaya iini imenjadi iterjemahan ipertama idari
icerita. iSementara iitu, iAl-Walid ibin iAbdul iMalik imemperhatikan iBimaristan.
iDemikian ipula ipada imasa ipemerintahan iKhalifah iUmar ibin iAbdul iAziz, iia isecara
iresmi imemerintahkan ipara iulama iuntuk imencatat ikisah-kisah iNabi. i
iSaat iini iia ijuga iberteman idengan iIbnu iAbjar, iseorang idokter idari iAlexandria
iyang ikemudian imenjadi idokter ipribadinya, isehingga idiperkirakan ihal iini
imempengaruhi ipemikiran iKhalifah iUmar ibin iAbdul iAziz itentang ipengobatan. i
iSikap iterbuka iKekhalifahan iUmayyah iterhadap iagama ilain, ikhususnya idi
ibawah iKekhalifahan iUmar ibin iAbdul iAziz, itelah imemberikan ikontribusi ipositif ibagi
iperkembangan iilmu ipengetahuan, iantara ilain; iIPA iterstruktur isecara isistematis, isistem
ihafalan iberubah imenjadi isistem itulisan isesuai ikaidah isains iyang iberlaku, ipara
ipendukung isains ibukan ilagi iorang iArab i itetapi ididukung ioleh ikelompok inon-Arab,
ibahkan idinilai ikelompok iyang iberubah isistem iilmiah.
Menurut iMusyrifah iSunanto, ibahwa ipada imasa iDinasti iUmayyah iterdapat ibidang iilmu
iyaitu; i
1. Ilmu idi ibidang iagama, iyaitu isegala iilmu iyang ibersumber idari iAl-Qur'an idan
iHadist. i
2. Ilmu idalam ibidang isejarah, iyaitu isegala iilmu iyang iberkaitan idengan iproses
ikehidupan, icerita idan isejarah. i
3. Ilmu i ibahasa iadalah isemua iilmu iyang imempelajari ibahasa, inahwu, isharaf idan
ilain-lain. i
4. Ilmu idi ibidang ifilsafat, iyaitu isegala isesuatu iyang ibiasanya iberasal idari iluar
inegeri, iseperti iilmu imantiq, ikedokteran, ikimia, iastronomi, iaritmatika idan iilmu-
ilmu ilain iyang iberhubungan idengan iilmu iini i
Sedangkan imenurut iJurji iZaidan i(George iZaidan) isebagaimana i idikutip ioleh iSamsul
iMunir iAmin imenyebutkan isejumlah ikemajuan idalam ibidang ipengembangan ikeilmuan
idi ibawah iDinasti iUmayyah, iantara ilain:
Pengembangan ibahasa iArab i
Para ipenguasa i iUmayyah i imenjadikan iIslam i idaulah, isetelah iitu ibahasa iArab
iberkembang idi iwilayah ikekhalifahan. iUpaya iini idilakukan idengan imenjadikan ibahasa
iArab isebagai ibahasa iresmi iadministrasi inegara idan ipemerintahan, isehingga iakuntansi
idan isurat imenyurat iharus imenggunakan ibahasa iArab. i
1. Pusat ikegiatan iilmiah ikota iMarbad i i
Dinasti iUmayyah ijuga imendirikan i ikota ikecil isebagai ipusat ikegiatan iilmiah
idan ibudaya. iDi ikota iini iberkumpul ipara ipujangga, ifilosof, iulama, ipujangga
idan iulama ilainnya, isehingga ikota iini imendapat ipredikat iukadz iIslam. i
2. Ilmu iQiraat i
Ilmu iQiraat ididirikan ipada imasa iKhulafau ial-Rasyidin, isetelah iitu iDinasti
iUmayyah iberkembang imenjadi icabang iSyariah iyang isangat ipenting. iPada
imasa iinilah ilahir i iahli iqiraat iterkenal iseperti iAbdullah ibin iQusair idan iAshim
ibin iAbi iNujud. i
3. Ilmu iTafsir i
Pada isaat iini, iminat i iumat iIslam iterhadap itafsir iAl-Qur'an imeningkat. iKetika
imemelopori iilmu itafsir, iulama iyang imencatat iilmu itafsir iadalah iMujahid ibin
iJabbar. i
4. Ilmu ihadits i
Ahli ihadits iterkenal idari iDinasti iUmayyah iantara ilain ial-Auzai iAbdurrahman
ibin iAmru, iHasan iBasri, iIbnu iAbu iMalikah idan iAsya'bi iAbu iAmru iAmir ibin
iSyurahbil, iserta ial-Zuhry idan iAbu iZubair iMuhammad ibin iMuslim ibin
iMuhammad. i
5. Ilmu iFiqhi i
Para iahli ifiqh i iterkenal ipada imasa iDinasti i iUmayyah iantara ilain iSa'ud ibin
iMusib, iAbu iBakar ibin iAbdurrahman, iQasim iUbaidillah, iUrwah idan iKharijah. i
6. Ilmu iNahwu i
Pada imasa iDinasti iUmayyah ikarena iwilayahnya iberkembang isangat iluas
iterutama idi iluar iArabia, iilmu iNahwu isangat idiperlukan ipada imasa iitu. iHal
iini imenyebabkan ilahirnya iseorang iahli ibahasa iseperti iSibawaih iyang ikaryanya,
iAl-kitab, imenjadi ipedoman itata ibahasa iArab. iBersamaan idengan iitu, idalam
ipuisi iArab i imuncul ikembali iketidaktahuan idimana ibidang isastra iArab
imengalami ikemajuan iyang ipesat. iPada imasa iini, imuncul ipenyair iseperti iUmar
ibin iAbu iRabiah i(w. i719), iJamil ial-Uzri, iQayus ibin iMulawwah iyang idikenal
isebagai iLaila iMajnun, ial-Farazdaq, iJarir idan ial-Akhta. i
7. Jughrafi idan iKronologi i
Jughrafi i(tanah idan igeografi) idan iKronologi iUmayyah itelah i imenjadi iilmu
itersendiri. i
8. Upaya iPenerjemahan i
Upaya itentang ipentingnya imembangun iDakwah iIslam, ipada imasa iDinasti
iUmayyah, ijuga imulai idilakukan ipenerjemahan ibuku-buku iilmiah idari ibahasa
ilain ike idalam ibahasa iArab. i iDinasti iinilah iyang ipada iawal i isejarah iIslam i
imelakukan ipenerjemahan, idan ikemudian ibaru imengalami iperkembangan ipesat
idi ibawah iDinasti iAbbasiyah. iMisalnya, iKhalifah iKhalid iibn iYazin iibn
iMuawiyah i(meninggal i704/709) iadalah iorang ipertama iyang imenerjemahkan
ibuku-buku itentang iastronomi, ikedokteran, idan ikimia. i
Penyebab iRuntuhnya iDinasti iUmayyah i
Perlawanan iKhawarij i(pemberontakan ipertama idipimpin ioleh iFarwah iIbn iNaufal) iAl-
Asyja'i ipada imasa ipemerintahan iMu' iawiyyah i(661-680 iM) iAsli). iSetelah iHasan
imengundurkan idiri idan imenyerahkan ikekhalifahan ikepada iMu'awiyyah, idan isetelah
iMu'awiyyah itiba idi iKufah, i iFarwah ikemudian imemohon ikepada ikaum iKhawarij
i"Sekarang itelah iterjadi isesuatu iyang itidak idiragukan ilagi, ijadi imari ikita iberperang
idengan iMu'awiyyah, idan iberperang imelawannya" iNamun, ikekuasaan iini iakhirnya i
idipatahkan ioleh iorang-orang iKufah idi ibawah iancaman iMu'awiyyah. iSetelah iMu
i'awiyyah idan ipara ipahlawan imelakukan iberbagai iupaya iuntuk imenghadapi idan
imenekan iKhawarij, iyaitu.
Perlawanan iSyi’ah i
Pada imasa ipemerintahan iMu'awiyyah, iada iupaya iuntuk imengangkat iputranya
iYazid isebagai iputra imahkota. iNamun ikeinginan iMu'awiyyah itidak imendapat irespon
ipositif idari iHusein, ikarena imenurutnya iYazid iadalah iorang iyang ibanyak idosa,
iperselingkuhan idan ikehidupan iyang ilonggar, irakus iakan ikekayaan. i
iNamun, iMu'awiyyah itetap ibertekad iuntuk imencapai iambisinya. iAkhirnya,
iYazid iditanya iapakah iorang-orang imenyukainya. iSetelah iMu'awiyyah iwafat, iYazid
isalat ilagi i(60-64H). iKetika iMu'awiyah imeninggal, iHusein iberada idi iMedina. iSalah
isatu ihal iyang isangat ipenting ibagi iYazid iadalah iagar iHussein ibersumpah isetia
ikepadanya, ikarena iHussein iadalah ipemimpin i ioposisi, itidak iada iyang ibisa
imenandinginya idalam ihal iitu. iKarena iitu, iYazid imengirim iutusannya ike igubernur
iMadinah, imemintanya iuntuk imengambil isumpah iatas inama iHussein. iGubernur i
iMadinah isaat iitu iadalah ial-Walid iIbn iUtbah iIbn iAbi iSufyan. iAl-Walid imenelepon
iHussein idan imemintanya iuntuk iberjanji isetia. iHussein imenjawab: i"Ganti iaku idan
ibersikaplah ilembut". iWalid imenundanya. i
iJadi iHussein ipergi ike iMekah imalam iitu idengan iistrinya. iDi iMekah, iia
imenerima ibanyak i isurat idari iorang-orang iKufah iyang imengundangnya ike isana idan
iberjanji iuntuk imemberkatinya. ihal iini idisebabkan ibanyaknya ikekerasan idan
ipenindasan ipara igubernur iYazid iterhadap imereka. i
iSementara iitu, iHussein imasih imempertimbangkan iuntuk imenerima ipermintaan
imereka ikarena idia itidak imengetahui isituasi i isebenarnya. iHussein iberkonsultasi
idengan iorang ibanyak. iSaat iitu, iada idua ialiran ipendapat itentang iHusein iyang
imeninggalkan iKufah. i iPendapat ipertama idiwakili ioleh iAbdullah iIbn iZubeir. iIbn
iZubeir imenyadari ibahwa iorang-orang iHijaz itidak imau itunduk ipadanya idan itidak
imau imengikutinya iselama iHussein ihadir. iMaka ibeliau iberpesan ikepada iHusain iuntuk
imemenuhi ikebutuhan ipenduduk iKufah. iDi isisi ilain, iIbnu iAbbas imenasihatinya iuntuk
itidak ipergi ike isana, ikarena imenurutnya iorang iIrak iadalah iorang-orang iyang imenipu
idan isuka imengingkari ijanji. iTapi iHusein imengabaikan inasihat iitu. iIa ipun iberangkat i
ike iKufah idengan irombongan ikecil. i
iDalam iperjalanan ike iKufah, irombongan iHusein idihadang ioleh isekelompok
ianak ibuah iBani iTamim. iKendala iini idapat idiatasi idengan i imengubah irute iperjalanan
imelintasi ipantai itimur iSungai iEfrat. iSelanjutnya idalam iperjalanan, irombongan iHusein
i imendirikan itenda idi ilapangan iKarbala idengan iterpaksa imenyerahkan idiri ikepada
igubernur iIrak iyaitu iUbaidillah. i
iHusein imenolak ikeinginan iUbaidillah idan imelakukan ipertempuran iyang
idikenal isebagai iperang iKarbala, iperang iyang isangat itragis idan itidak imanusiawi. i
iCucu iHusein iadalah ikorban ipertama, ibersama idengan ikerabat iHusein, iyang
iterpaksa ikehilangan inyawa ikarena ikekejaman imusuh. iDan iHusein-lah iyang ikepalanya
idicabut idari itubuhnya. iKepala iHusein, iyang i iterguling idi ikaki iUbaidillah, idikirim ike
iYazid idi iDamaskus. iYazid imenggantung ikepala iHusein idi iaula iistana idan idi
iberbagai itokonya. i
iTragedi i iKarbala itidak ihanya imenghancurkan ikekhalifahan itetapi ijuga
isemakin imengikis iprospek iunifikasi iMuslim iyang itelah idipromosikan isebelumnya i
ioleh iMu'awiyyah. iPhilip iK. iHitti imengatakan ibahwa igaris iketurunan iSyiah iHusein,
iseperti iayahnya, ilebih ibergairah idan ipanas. iPeristiwa iKarbela imenimbulkan ikesedihan
i imendalam idi idalam idiri imereka, ihingga ibalas idendam ikuno iberkobar. i
iPemberontakan ial-Mukhtar iIbn iAbi iUbaid. iMukhtar iadalah iorang iyang
imendambakan ikekayaan idan ikekuasaan. iJadi iuntuk imenciptakan isemua iini, idia
ipertama ikali ibekerja idengan icara iyang isama iseperti iIbn iZubeir. iTapi isetelah ibanyak
ieksploitasi iIbn iZubeir, idia ilupa itentang iMukhtar. i
Di iKufah, iia imenemukan ipemberontakan iatau ibalas idendam iatas ikematian
iHussein. iDia imemanfaatkan isituasi i idengan imenampilkan idirinya isebagai iutusan iIbn
iHanafi iuntuk imengklaim ihak-hak ianggota ikuil idan imelindungi imereka iyang i
imembunuh iHussein idan iteman-temannya idan imengundang imasyarakat iuntuk
ibergabung idengannya. iBerkat iitu, iia imemiliki ifaktor ipendukung iuntuk imeraih
ikemenangan. iDia ikemudian imemulai ikonfrontasi ibersenjata idan imencetak
ikemenangan. iDia iberhasil imenghancurkan ipengikut i'Abdullah iIbn iMuthi', igubernur
idistrik iKufah iIbn iZubeir. iIa iberhasil imenguasai ipenuh iwilayah itersebut, ibahkan
imemperluas ikekuasaannya ihingga ike iwilayah iMosul. iSementara iitu, idi iBasra, iterjadi i
ipemberontakan iyang imenguntungkannya. i
iSetelah i imenaklukkan iKufah, idia ibersiap iuntuk imenyerang iUbaidillah iIbn
iZiyad. iIa imengirimkan ipasukan ibesar idi ibawah ipimpinan iIbnu iAsytar ipada ibulan
iZulhijjah itahun i66 iH. iDalam ipertempuran iitu, iZiyad itewas. iMaka iMukhtar imencapai
ipuncak ikesuksesannya, ihingga iMosul, iArmenia idan iAzerbaijan iberlutut idi
ihadapannya. iTapi idia isegera imencapai ipuncaknya idengan i ihits. i
iBanyak ifaktor iyang idapat imenggoyahkan ikekuasaannya, itermasuk ibanyaknya
idarah iyang itertumpah idi iKufah ibersama ipasukannya i idari iorang-orang iMaulli idan
ijuga idua ikekuatan ibesar iyang imenjadi isaingannya, iAbdullah iIbn iZubeir idi iLa
iMekah idan iAbdul iMalik iben iMarwan idi iDamaskus. iAbdullah iIbn iZubeir
imengangkat isaudaranya iMus'ab iuntuk imenyerangnya idan iuntuk imencapai ikemenangan
iini, iMus'ab imengimbau iorang-orang iKufah iuntuk imembalas idendam. iPada iakhirnya,
ikisah iMukhtar idan ipengikutnya idalam iperang iberakhir. iSelain iperjuangan iyang
idilakukan ioleh i iKhawarij idan iSyiah, ibeberapa ifaktor ilain imenyebabkan ikejatuhan
idan ikehancuran idinasti iUmayyah. i
iDiantaranya iadalah ipemberontakan iAbdullah iIbn iZubair, iSetelah iHusain
iterbunuh, iIbn iZubeir imemproklamirkan idirinya isebagai iraja idan imemerintahkan
ipengunduran idiri iYazid. iOrang-orang iMekah imemberinya ibai'ah. iIni iterjadi ipada
itahun i61 iH. iKekuasaannya imeliputi iwilayah iArab iMesir, iKufah, iBasra, iMekah, iserta
ipenduduk iSyam idan iSemenanjung. i
iPemberontakan iini i idipadamkan ipada imasa ipemerintahan iAbdul iMalik. iDia
imengirim ikomandannya iyang ipemberani, ial-Hajjaj iIbn iYusuf, ibersama idengan i2.000
itentara ike iMekah. iIbnu iZubair itidak i imenghadapi ikekuatan iini, iia ihanya iberlindung
idi iMasjid. iInilah imengapa ial-Hajjaj imenyerang iMasjid iSuci idengan iMajanik. iSemua
iorang imeninggalkan iIbnu iZubair, ibersama ikeluarga idan idua iputranya, iHamzah idan
iKhabib. iSemua ikarena ikeserakahan idan ikelicikannya. iDia iakhirnya imeninggal ipada
itahun i73H idan ikepalanya idikirim ioleh ial-Hajjaj ikepada iKhalifah iAbdul iMalik,
isementara itubuhnya idisalibkan. i
iPemisahan iArabia iUtara idan iSelatan iselama iera iYazid ijuga imemunculkan
ikonflik itradisional iantara isuku-suku iArab idi iutara idan isuku-suku iArab idi iselatan. i
iYazid ididukung ioleh iBani iKalb i(suku iArab iSelatan) idan iketika idia
imeninggal iputranya iMu'awiyyah iII itidak ididukung ioleh iBani iQays i(suku iArab
iUtara). idan iketika iMarwan ibin ial-Hakam imenjadi ikhalifah imenggantikan iMu'awiyyah
iII, iterjadilah ipertempuran i iantara iBani iKalb idan iBanu iQays ipada itahun i684 iM.
iDalam ipertempuran iini, iBani iKalb idikalahkan. iPeristiwa i iseperti iini iselalu iterjadi
ihingga ihari-hari iterakhir iBani iUmayyah.
Tidak iterdapat iperaturan iyang ijelas imengenai isuksesi ikekhalifahan iSetelah
iYazid imeninggal idigantikan ioleh ianaknya iMu‟awiyyah iII. iTidak ibanyak iyang
idiperbuatnya iketika imenjabat imenjadi iKhalifah ikarena ila itidak icakap idibidang iini. ila
ihanya imemerintah ibeberapa ibulan isaja. iPada imasanya ikeluarga iDinasti iUmayyah
iberpecah ibelah idan imuncul ilah iberbagai iambisi ijabatan iKhalifah. iSelanjutnya
ipemerintahan idinasti iBani iUmayyah idigantikan ioleh iMarwan i(64-66 iH). iSebelumnya
iterjadi iproses isuksesi iyang icukup ilama ikarena iMu‟awiyyah iII itidak imeninggalkan
ianak, isekalipun iterdapat isaudara ilaki-lakinya iYazid iyang ibernama iKhalid. i i
Namun, idewan iistana imempertimbangkan isyarat ikehadiran ipenguasa iyang ikuat,
isehingga idewan imengangkat iMarwan idengan isyarat isetelah ikematian iMarwan,
ikekuasaan iakan idipindahkan ike iKhalid. iNamun, ikeadaan imenjadi irumit idan irumit
iketika iMarwan isecara ibersamaan imengangkat idua iputra imahkota, iAbdul iMalik idan
iAbdul iAziz. iputra imahkota ipertama idan ikedua. iKetika, iAbdul iMalik iberkuasa. idia
itidak imenyerahkan itahta ikepada isaudaranya, iAbdul iAziz, itetapi imenunjuk iputranya
isendiri, iWalid iI, idan imengangkat iputranya iyang ilain, iSulaiman, iuntuk imenjabat
isebagai ipenerus itahta. iDemikian ipula, iWalid i1 ibertindak iseperti iayahnya: iia iberusaha
iuntuk imerebut isuksesi iSulaiman iatas itakhta iuntuk imenyerahkannya ikepada iputranya,
itetapi iupaya iini itidak iberhasil. iDengan idemikian, iperselisihan ikerajaan ikarena
ikurangnya imekanisme istandar idan iaturan i isuksesi imenyebabkan ikehancuran iinternal
iKekaisaran iUmayyah. i
iDiskriminasi i/ iAshabiah iQaumiyyah, isetelah ikematian iMarwan, iAbdul iMalik
imenjabat isebagai iKhalifah i(66-86 iH). iSaat iitu, iada iperbedaan iantara iorang iArab idan
inon-Arab, iyaitu i iAjam iAhluzzimmah iyang isangat ipro iIslam iyang idatang ike ikota
itersebut. iOleh ial-Hajjaj iIbn iYusuf, isemuanya idideportasi iuntuk ikembali ike
ikampungnya, inamun imereka itetap idituduh ijizyah iseperti isebelum imasuk iIslam
isehingga iorang iAjam iberpandangan inegatif i iterhadap iorang iArab. i
iRasisme iini ipaling iterlihat isaat imengangkat iseseorang i imenjadi iPNS, iAmir,
iSulthan, iHakim, ihingga iImam iSholat. iPosisi iini ihanya idiberikan ikepada iorang iArab.
iHal iini imenyebabkan iperlakuan iyang iberbeda idalam ibidang iekonomi idan isosial
idibandingkan idengan iMuslim iArab. iApalagi, iorang-orang i iArab imasih imelihat
ikelompok iMaulli isebagai ikompi ibawahan. iDi ibawah itekanan iini, ikelompok iMaulli
imengorganisir ipemberontakan. iPangkalan imiliter imawalli imembelot idan ibergabung
idengan igerakan ianti-pemerintah, iyaitu i'Abbasiyyab idan iSyiah. iMawalli itidak ihanya
ianti-Umayyah ipemerintah, itetapi ilebih idari iitu, iia imencoba iuntuk imelawan isistem
iArabisasi. iDan iyang iterpenting, ipada izaman iSulaiman i(96-99H/715-717M), iYazid iII
i(101-105 iH/720-724 iM), iWalid iII i(125-126 iH/743-744 iM), idia iadalah icara ihidup
iyang ihedonis idan imudah. iDia ilebih isuka imenghabiskan iwaktunya iberburu i idan
iminum, idan ilebih itertarik ipada imusik idan ipuisi idaripada iAl-Qur'an idan iurusan
inegara. iKarena i ikekayaan iyang imelimpah idan ijumlah ibudak iyang iberlebihan,
imereka itidak itahu ibagaimana imengendalikannya.
Kerugian idari iperadaban iyang ikhas. iterutama iyang iberhubungan idengan
ialkohol, iwanita idan ilagu imendominasi ipara ipangeran igurun idan imenggerogoti
isemangat ihidup ipemuda iArab. iMenurut iVon iKremer, ikekuasaan iBani iUmayyah
isezamannya isama isekali itidak idianggap isebagai ikelanjutan idari ikekuasaan iNabi idan
ipara isahabatnya, ijuga itidak iberdasarkan iIslam iyang imendukung iraja ipertama, i iyang
ididasarkan ipada ipenaklukan ikekuasaan. i. iIni iadalah ialasan ibagi i imereka iyang
imenentang ikekuasaan imereka, iyang idibangkitkan iatas inama iAllah idan iRasul-Nya.
iInilah ipola ihidup iraja-raja iUmayyah ikecuali iMu'awiyyah, iAbdul iMalik, iWalid iI idan,
iUmar iII idan iHisyam. i
iPenyebab ilangsung ijatuhnya iBani iUmayyah iadalah imunculnya ikekuatan ibaru
iyang idiluncurkan ioleh iketurunan i'Abbas ibin' iAbdul iMuthalib ipada imasa
ipemerintahan iHisyam. iGerakan iini imendapat idukungan ipenuh idari iBani iHasyim,
iSyi'ah idan iMaulli iyang imerasa iterbebani ioleh iBani iUmayyah. i
iPropaganda igerakan iAbbasiyah isangat imenyerang isisi inegatif idan
ikelemahannya iselama ipemerintahan iBani iUmayyah. iPada iakhirnya, igerakan
iAbbasiyah imemberikan ipukulan ifatal ibagi iKekaisaran iyang igoyah. iGerakan iini
idengan icekatan imembuat ikaum iAbbasiyah imengklaim ikhilafah, isebagai iketurunan
iNabi. iAbu iMuslim, ipemimpin ipemberontakan iini, i isangat icocok idengan itugas iyang
idipercayakan ikepadanya ioleh iImam iAbbasiyah. iDia iadalah iorang iyang i itenang, idan
ikecelakaan iatau ikemenangan itidak imempengaruhi idia isedikit ipun. iAbu iMuslim
imemanfaatkan iarogansi iMudhariyah idan iHimyariyah iserta ikebencian iyang
imengobarkan imereka iberdua, imemungkinkan idia iuntuk imelaksanakan irencananya
idengan ikekebalan iyang icukup idari ikedua ibelah ipihak. i
iKhurasan imenjadi ipusat iaktivitas iAbu iMuslim, idan idia idengan i ibijaksana
imemenangkan idukungan idari iMuslim inon-Arab isebagai ipejuang iuntuk itujuan imereka.
iKekuatan i iorang-orang iSuriah iyang isetia ikepada iBani iUmayyah ijuga idilemahkan
ioleh ipersaingan i ilama iantara iorang iArab iHijaz i(Mudhariyyah) idan iorang iArab
iHimyariyah iYaman. iGerakan iini i iberlanjut ihingga iakhir ipemerintahan iBani
iUmayyah. i iKesimpulan i
iNama iBani iUmayyah idiambil idari inama iseorang itokoh isuku iQuraisy ipada
izaman iJahiliyyah, iyaitu iUmayyah ibin iAbdl iAl-Syam ibin iAbd iManaf ibin iQusay iAl-
Quraish iAl-Amawiy. iDinasti iUmayyah iadalah ipemerintahan iIslam idi ibawah
ipemerintahan iUmayyah iyang iberlangsung idari itahun i661 ihingga i750 iM. iSepeninggal
iAli ibin iAbi iThalib, isebagian iumat iIslam iberjanji isetia ikepada iHasan, iputra iAli,
iuntuk imenjadi iraja, inamun iposisi iini itidak ibertahan ilama. iKarena iHasan itidak iingin
imelanjutkan ikonflik idengan iBani iUmayyah. iDia iberdamai idengan iMu'awiyah idan
imemberinya ikepemimpinan. iDengan idemikian, iMu'awiyyah imenjadi isatu-satunya iatau
ipenguasa i itunggal iumat iIslam ipada isaat iitu. i
iKeberhasilan ikepemimpinan idalam imonarki idimulai iketika iMu'awiyyah
imemaksa iseluruh irakyatnya iuntuk imenyatakan ikesetiaan ikepada iputra iYazid.
iMu'awiyyah ibermaksud imeniru imonarki i idi iPersia idan iByzantium. iIa imasih
imenggunakan iistilah ikhalifah idalam ikepemimpinannya, inamun iia imemberikan
ipenafsiran ibaru iuntuk ipenggunaan ijabatan, iia imenyebutnya ikhalifatullah idalam iarti
iseorang ipenguasa iyang idiangkat ioleh iAllah iSWT.
Pembentukan idinasti iUmayyah iadalah isalah isatu iilustrasi ipertama iyang
imenunjukkan ibahwa iumat iIslam ipada imasa iitu imendapatkan ikembali iidentitas
imereka isebagai inegara i iberdaulat, idan ijuga i ifase iketiga ipemerintahan iIslam, iyang
iberlangsung i ilebih idari isatu iabad. iDinasti i iUmayyah iadalah ikerajaan iIslam ipertama
iyang ididirikan ioleh iMu'awiyyah ibin iAbi iSufyan. iPelopor idinasti iini idilakukan
idengan i imenolak ikesetiaan iKhalifah iAli ibin iAbi iThalib, isetelah iitu iia imemilih
iuntuk iberperang idan iberdamai ibersama iAli idengan istrategi ipolitik iyang isangat
imenguntungkan ibaginya. i
iKekuasaan iBani iUmayyah iberbentuk ipemerintahan idemokratis, iberubah
imenjadi imonarki iturun-temurun i(sistem ipemerintahan iturun-temurun). iLatar ibelakang
ilahirnya iDinasti iUmayyah iadalah idalam ikondisi idan isituasi ikonflik ipolitik iantar
igolongan, iyaitu igolongan iSyi’ah, igolongan iKhawairj, igolongan iJami’iyah idan
igolongan iZubaer. iDari ikonflik ipolitik iantara ikelompok-kelompok iini, ikelompok iBani
iUmayyah, iyang idimulai ioleh iMu'awiyyah, imemperoleh ikemenangan, isehingga
imembentuk ipemerintahan iUmayyah iyang iberdaulat. i
iDaulat iBani iUmayyah i ilahir idikelilingi ioleh imusuh idari iberbagai igolongan,
isehingga ikebijakan ipolitiknya imenggunakan ipendekatan ikeamanan iyaitu imiliter,
isehingga ikekuasaannya imenjadi ikorban idan iotoriter. i
iMu'awiyyah ibin iAbi iSufyan idalam imendirikan iDaulah iBani iUmayyah
imenggunakan ikebijakan itipu idaya, ipadahal ibertentangan idengan iajaran iIslam. iDia
itidak itakut ikejahatan. iMembunuh iadalah icara iyang ibiasa, ihanya iuntuk imencapai
imaksud idan itujuan, iAbu iSufyan imasuk iIslam idan itunduk ikepada iNabi iMuhammad
iSAW isaat iFathu iMakkah. iMeski ibegitu, iNabi iMuhammad itetap imemerankan iAbu
iSufyan isebagai ipenguasa iMekkah. i
iPada isaat isemua iorang iMekah iketakutan, iNabi iMuhammad imengatakan
ibahwa i isiapa ipun iyang imemasuki irumah iAbu iSufyan, idia iakan iaman. iArtinya i
ikeberadaan iAbu iSufyan i itetap imenjadi ipenguasa iMekkah, imeskipun iia itunduk ipada
ikepemimpinan iNabi iMuhammad iSAW. iDi ibawah ikepemimpinan iRasullah idan
iKhulafar iRasyidin, iBani iUmayyah itidak ilagi imenjadi ipenguasa ibangsa iArab. i
iPada iwaktu iitu ipara ipenguasa iMuslim idan iArab itidak imemperhatikan iasal
iusul isuku idan isuku. iProses iperekrutan ipemimpin ididasarkan ipada ikemampuan idan
iketerampilan. iMeski iUsman ibin iAffan iberasal idari ikeluarga i iUmayyah, i iia itidak
ipernah imemperkenalkan idirinya isebagai i iUmayyah. i
iDemikian ipula, iMu'awiyyah ibin iAbi iSufyan idiangkat imenjadi igubernur
iSuriah ioleh iUmar ibin iKhattab i ikarena ibakatnya. iAmbisi i iUmayyah iuntuk
imendominasi imuncul ikembali isaat imereka imemperoleh ikekuatan ibesar. iDengan i
iupaya iyang iberbeda, imereka imembentuk ikekuatan idan imerebut iKhilafah idari ikaum
iMuslim. iUpaya iini iakhirnya iberhasil isetelah iHasan ibin iAli imengundurkan idiri idari
ikekuasaannya idan imenyerahkannya ikepada iMu'awiyyah ibin iAbi iSufyan iyang idikenal
isebagai iAmul iJama'ah. i
iDaulah iBani iUmayyah, iyang iberbasis idi iDamaskus, idiperintah ioleh i14 iraja.
iDi iantara ikhalifah iyang ipaling ipenting, ibagaimanapun, iadalah iKhalifah iMu'awiyyah
ibin iAbi iSufyan, iAbdul iMalik ibin iMarwan, iWalid ibin iAbdul iMalik, iUmar ibin
iAbdul iAziz idan iHisyam ibin iAbdul iMalik.
Dinasti iUmayyah iberlangsung i i91 itahun idengan i14 iraja. iBerbagai ikemajuan
idibuat iselama idinasti iini. iMisalnya, idi ibidang iadministrasi, i iberbagai ilembaga
iadministrasi idan ipemerintahan idibentuk iuntuk imendukung ikepemimpinan itambuk
idinasti iUmayyah. iBanyak ikebijakan iyang iditerapkan iselama iini, itermasuk ipemisahan
ikekuasaan, ipembagian iwilayah, ipemerintahan iadministratif, iorganisasi ikekuasaan,
iorganisasi iformal, iperadilan, iorganisasi i isosial idan ibudaya, isastra, iseni, idan i
iarsitektur. i
iPerpindahan iibu ikota idari iMadinah ike iDamaskus isebagai isimbol i izaman
ikekaisaran ibaru idengan imemindahkannya iselamanya idari ipusat iArabia, iyaitu
iMadinah, ipusat iagama idan ipolitik, imenjadi ikota iekonomi inasional. iDari ikota iinilah
ipenguasa iUmayyah iterus imemperluas ikekuasaan iIslam idan imengembangkan
ipemerintahan ipusat iyang ikuat, iyaitu ikerajaan iArab. iEkspansi itidak iberhenti idi ibawah
iraja iUsman idan iAli, iyang idiambil ialih ioleh idinasti i iUmayyah. iPada imasa iBani
iUmayyah, iTunisia iditaklukkan. iDi i isebelah itimur, iMu'awiyyah ibisa imenguasai
iwilayah iKhorasan isampai ike iSungai iOxus idan iAfghanistan isampai ike iKabul. i
iAngkatan ilautnya imenyerang iibu ikota iBizantium, iKonstantinopel. iEkspansi ike
itimur iyang idipimpin ioleh iMu'awiyyah ikemudian idilanjutkan ioleh iKhalifah iAbd ial-
Malik. iIa imenyeberangi iSungai iOxus idan iberhasil imenaklukkan iBalkh, iBukhara,
iKhwarizm, iFerghana, idan iMARKHAND. i
iPasukannya iibahkan isampai ike iIndia idan imampu imenguasai idaerah
iBalochistan, iSindh idan i iPunjab isampai ike iMaltan. iEkspansi ike ibarat isecara ibesar-
besaran idilanjutkan idizaman iWalid ibin iAbdul iMalik. iMasa ipemerintahan iWalid
iadalah imasa iketentraman, ikemakmuran idan ibahagia. iPada imasa ipemerintahannya
iyang iberjalan ikurang ilebih isepuluh itahun itercatat isuatu iekspedisi imiliter idari iAfrika
iUtara imenuju iwilayah ibarat idaya, ibenua iEropa, iyaitu ipada itahun i711 iM. iSetelah ial-
Jajair idan iMarokko idapat iditaklukkan, iTariq ibin iZiyad, ipemimpin ipasukan iIslam
imenyebrangi iselat iyang imemisahkan iantara iMarokko idengan ibenua iEropa, idan
imendarat idi isuatu itempat iyang isekarang idikenal idengan inama iGibraltar iatau iJabal
iTariq. i
Tentara iSpanyol ibisa iditaklukkan. iDengan iini, iSpanyol imenjadi itarget iekspansi
ilebih ilanjut. iIbu ikota iSpanyol iCordoba idengan icepat iditangkap. iHal iini idiikuti ioleh
ikota-kotanlain isepertinSeville, iElvira idannToledo iyang imenjadinibu ikota ibaru
iSpanyolnsetelah ijatuhnya iCordoba. iTentaranMuslim ikemudiannmenang idengannmudah
ikarena imendapat idukungan idari ipenduduknsetempat iyang itelah ilamanmenderita iakibat
ikekejamannpenguasa. i
iPada imasa iOmar ibinnAbdul iAziz, iseranganndilakukan iterhadap iPrancis
imelintasi iPegunungannPiranee. iSerangannini idipimpin ioleh iAbdurahmannbin iAbdullah
ialnGhafiqi. iDia imulainmenyerang iBodeau, iPoitiers. iDarinsana idia imenyerangnTours,
itetapi idalam ipertempuran idi iluar ikota iTours ial-Qhafii iterbunuh idan ipasukannya
imundur ike iSpanyol. iSelain idaerah-daerah itersebut, ipulau-pulau idi iLaut iMediterania
ijuganjatuh ike itangan iMuslim ipada imasa iBani iUmayyah. i
iSelain imelakukan ipemekaran iwilayah, ipemerintahannDinastinUmayyah ijuga
imemberikan iperhatian iyang ibesar ipada ibidangnpendidikan. iBerikan idorongannyang
ikuat ibagi idunianpendidikan idengannmenyediakan isarana idannprasarana. iHal
iinindilakukan iagarnpara iilmuwan, iseniman, idan icendekiawan isiap
imengembangkannbidang iilmu iyang idikuasainya idan idapat imelanjutkan iuntuk
imemperbanyak iilmunya. iDi iantara iilmu-ilmunyang iberkembang isaat iini
iadalahnagama, i isejarah idan igeografi, ilinguistik idan i ifilsafat. i
i iBani iUmayyah itelah imencapai isejumlah iprestasi idalam ipolitik, itermasuk
ipembentukan ilembaga-lembaga ipolitik. iMisalnya, ipembentukan iundang-undang
ipemerintah, idewannmenteri, iorganisasi isekretariat, idinas ipos, idan irekening igiro iuntuk
ipenasihatnkhususndi ibidangnpolitik. iKemudian, ipada imasa iBani iUmayyah, isistem
ipemerintahan ibaru idan iketatanegaraan iyang isemakinnkompleks ididirikan. iSelain
imembentuk idewan ipenasehatnsebagai ipendamping, ibeberapa isekretaris ijuga idilatih,
iantara ilain: i
1. Katib ial iRasil: i
Bertanggung ijawab iatas iadministrasi idan ikorespondensi idengan ipejabat
ilokal. i
2. Katib ial-Kharraj: i
Bertanggung ijawab iatas iorganisasi ipenerimaanndannpengeluaran inegara. i
3. Katibnal-Jundi: i
Ditugaskan imengatur iberbagai iurusan imiliter iatau imiliter. i
4. Katib ial-Syurtah: i
Bertanggung ijawab imengatur iberbagai imasalah iyang iberkaitan idengan
ikeamananndannketertiban iumum i
5. Katibnal-Qudat: i
Bertanggung ijawab iuntuk imenjaga iketertiban ihukum imelalui iotoritas
iperadilan ilokal idan ihakim.
Selain ikeberhasilan iBani iUmayyah idalam imemperluas iwilayah, iBani iUmayyah
ijuga imenorehkan iprestasi idi ibidang ipembangunan ifisik. iDiantaranya: i
1. Pembangunan itiang idan ipenyediaan iperalatan iyang ilengkap. i2.
iPembangunan ijalan iraya. i
2. Cetak iuang. i
3. Membangun ipanti iasuhan. i
4. Pembangunan igedung-gedung ipemerintah. i
5. Pembangunan imasjid. i
6. Pembangunan irumah isakit. i
7. Pendirian isekolah i ikedokteran. i
iSetelah inegara iaman, idinasti iUmayyah imulai idibangun. iBeberapa
iperkembangan idilakukan idi ibidang imaterial, ikemudiannmenata ikembali isistem
ipemerintahan, imemperkuat iposisi iorang iArab idi iantara inegara-negara iyang idikuasai
ilainnya, imemfasilitasi iposisi iorang iArab. isektor. iSalah isatu iaspeknkebudayaannadalah
ipengembangan iilmunpengetahuan. iPada imasa iBani iUmayyah ikemudian iperhatian
itertuju ipada iilmu iyang ilebih iluas, iyaitu iperkembangan iilmu iterhadapnilmu-ilmunyang
iberkembangnsebelum idatangnyanIslam. i
iSalahnsatunfaktor ipendukungnilmu ipengetahuan isaat iini iadalah ibahwa
idinberbagai idaerah idi ibawah ikekuasaan inegara iUmayyahnterdapat ikota-kota idengan
ipusatnkebudayaan isepertinYunani, iAlexandria, iAntiokhia, iHarranndannYunde iSahpur,
iyang isejak iitu imenjadi isalahnsatu ipenyangga. imengembangkan iilmu ipengetahuannsaat
iitu. iBahkan ipara iilmuwan iyang iberagama iYahudi, iNasrani idan iZoroarter isetelah
imasuk iIslam imendapat iperlindungan, ibahkannada iyang imendudukinjabatanntinggi idi
iistananKhalifah. i
iSelainnitu, iKhalidnbin iYazid, icucu iMu'awiyyah, isangatntertarik idengan
ikimiandan ikedokteran. iDia imemberikan ibeberapa ihartandan imemerintahkannpara
isarjana iYunaninyang itinggal idi iMesir iuntuk imenerjemahkannbuku-buku itentang ikimia
idan ikedokteran ikendalam ibahasa iArab. iUpaya iini imenjadinterjemahannpertama idari
icerita. iSementara iitu, iAl-Walidnbin iAbdul iMalik imemperhatikan iBimaristan.
iBimaristan iadalah irumah isakit iyang imenjadi itempat ipengobatan idan iperawatannorang
isakit isertantempat ibelajar ikedokteran. i
iDemikian ipula, ipadanmasa ipemerintahannKhalifah iUmarnbin iAbdulnAziz, iia
isecara iresminmemerintahkan iparanulama iuntuk imencatat ikisah-kisah iNabi. iSaat iitu,nia
ijuga iberteman idengan iIbnu iAbjar, iseorang idokter idari iAlexandria iyang ikemudian
imenjadindokter ipribadinya. iOleh ikarena iitu idinilai ikurang ilebih imempengaruhi
ipemikiran iKhalifah iUmar ibin iAbdul iAziz itentangnkedokteran. iDengan isecara
isistematis imengubah isistem ihafalan ike isistem ipenulisan isesuai ikaidah iilmu iterapan,
ipara ipendukung iilmu ibukan ilagi ibangsa iArab, itetapi ijuga ikelompok ipendukung,
ibukan iArab. iBahkan, ikelompok iini idianggap itelah imengubah isistem ikeilmuan.
Karena iketerbukaan ipara iKhalifah iBani iUmayyah iterhadap iagama-agama ilain,
ikhususnya idi ibawah iKhalifah iUmarnbin iAbdulnAziz, iberdampak ipositif ibagi
iperkembangan iilmunpengetahuannkhususnya iilmu ipenataan. iSistem ipenulisan iilmiah.
iPendukung iilmuntidak ihanyanetnis iArab, itetapi ijuga inon-Arab. iKelompok inon-Arab
iinilah iyang idianggap itelah imengubah isistem ikeilmuan. i
iPada imasa iDinasti iUmayyah, iterdapat isuatu ibidang iilmu, iyaitu iyang ipertama
iadalah iilmu iagama, iyang iberisi isemua iilmu iyang idiambil idari iAl-Qur'an idan iHadits.
iBidang ikedua iadalah iilmu isejarah, itubuh ipengetahuan iyang iberkaitan idengan iproses
ikehidupan, icerita idan isejarah. iKemudian iada iilmunbahasa, iyaitunsemua iilmu
iyangnmempelajari ibahasa, inahwu, isharafndannlain-lain. iDan iterakhir iada iilmu ifilsafat,
idimana ihal-hal iyang isering idatang idari iluarnnegeri, imisalnya iilmu imantiq,
ikedokteran, ikimia, iastronomi, iaritmatikandan iilmu-ilmu ilain iyang iberhubungan
ilangsung idengan iilmu ipengetahuan. i
iSementara iitu, idalam ikata-kata iJurji iZidan iyang idikutip iMunir iAmin, iia
imengatakan ibahwa itelah iterjadi ikemajuan idalam iperkembangannilmunpengetahuan idi
ibawah iDinasti iUmayyah. iPertama, iperkembangan ibahasa iArab. iParanpenguasa
iBaninUmayyahnmenjadikan iIslamndaulah, isetelah iitu ibahasa iArab iberkembang idi
iwilayah ikekhalifahan. iUpaya iini itelah idilakukan iuntuk imenjadikannbahasa iArab
isendiri isebagai ibahasa iresmi iadministrasi inegara idan ipemerintahan, isehingga ibuku-
buku idannsurat-menyurat iharusnmenggunakan ibahasanresmi iyaitu ibahasa iArab. i
iBani iUmayyahnjuga imendirikannkota-kotankecil iyang iberfungsi isebagai ipusat
ikegiatannilmiah idan ibudaya. iPenyair, ifilsuf, icendekiawan, ipenyair, idanncendekiawan
ilainnya isemuanya iberkumpul idi ikota iini. iKota iini i ikemudian iberganti inama imenjadi
iMuslim iukad-nya. iKemudian iada iilmu iqiraat iyang idibangun isejak izaman iKhulafah ial
iRasyidin iyang ikemudian ipada izaman iBani iUmayyah idikembangkan idan idiperluas
imenjadi icabang iilmu iSyari'ah iyang isangat ipenting. iPada imasa iinilah ilahir iahli-ahli
iqiraat iyang iterkenal, idi iantaranya iAbdullah iQusair idan iAshim ibin iAbi iNujud. iPada
imasa iBani iUmayyah ijuga ilahir iulama ihadits iterkenal, iseperti ial-AuzainAbdurrahman
ibinnAmru, iHasannBasri, iIbnunAbu iMalika idannAsya`bi iAbunAmru iAmir
ibinnSyuhrabi.
Tidak ihanya ipara iahli ihadits isaja iyang ilahir itetapi ipara iahli ifiqhi ijuga ilahir
idari imasa iBani iUmayyah. iDi iantara imereka iadalah iSa'ud ibinnMusib, iAbunBakar
ibinnAbdurrahman, iQasimnUbaidillah idan iUrwahndannKharijah. iBani iUmayyah
imemiliki iwilayah iperkembangan iyang isangat iluas, iterutama imeluas ike iwilayah-
wilayah idi iluar iArabia. iMakanilmunnahwu isangat idibutuhkan. iHal iini imenyebabkan
ilahirnyanahlinbahasa iseperti iibawaih, iyang imemunculkan ikarya itulisnya iyaitu iInjil,
iyang iakhirnya imenjadi ibuku ipedoman itentang imasalah itata ibahasa iArab. iPada imasa
iBani iUmayyah, iilmu ikebumian idan igeografi, iyang ijuga idikenal isebagai iilmu
iJughrafi, itelah imenjadi iilmu itersendiri. iBani iUmayyah imulai imempromosikan idakwah
iIslam idengan imenerjemahkan ibuku-buku iilmiah idarinbahasanlain ike idalam
ibahasanArab. iBani iUmayyah iadalah iyang ipertama imembuat iterjemahan idalam
isejarahnIslam. i
iDinastinUmayyah imenyaksikan ikemajuanndan ipembentukan iperadabannIslam
idan idekade ipertama idinasti. iDari imasa ipemerintahan iKhalifah ipertama, iMu'awiyyah
ibinnAbi iSofyan, ihingga imasa ipemerintahannHisyam ibinnAbdul iMalik. iSementara
idekade iberikutnya, idinasti imenurun. iDinasti iUmayyah isedang imengalami ikemunduran
iyang iditandai idengan imelemahnyansistemnkekuasaan ipolitiknya. iKarena ibanyaknya
imasalah iyang idihadapinpara ipenguasanBani iUmayyah. iDiantaranya iadalah ipolitik,
iekonomi idan ilain isebagainya. iAlasan ikemunduran idinasti iUmayyah iadalah ikarena
ikekuasaan iraja iyang imutlak iatau iabsolute. iKhalifah itidak itahu ibagaimana
iberkompromi, iyang iberarti imenentang ikeputusan idan ikehendak iKhalifah iberarti
imempersiapkan ikematian. iContohnyanadalahnpembunuhan iHusain idan ipengikutnya idi
iKarbala. iKejadian iini iakhirnya imengakibatkan ihukuman iberat ibagi ilawan-lawan
iUmayyah. iSehingga ipada imasa ipemerintahan iBani iUmayyahnterjadi ikudeta iyang
imengganggunsituasi idan ikondisi idi inegara idannpemerintahan. i
iGaya ihidupnmewahnpara ikaisar ijuga imenjadi ipenyebab iruntuhnya idinasti
iUmayyah. iKebiasaan iberpesta idan iboros idi ikalangan ikeraton imenjadi
ifaktornrendahnyanmoral imereka, iselain imengganggunkeuangannnegara. i
iContohnya iadalah iKhalifahnAbdul iMalik ibinnMarwan iyang idikenal
isebagainkhalifah iyang imencintai ihedon idan imenghabiskan ibanyak iuang inegara. iSifat
iinilah iyang iakhirnya idibenci ioleh imasyarakat ihingga icepat iatau ilambat iakan
imelancarkan ipemberontakan iuntuk imenggulingkan iatau imenggulingkan ikekuasaan
iBaninUmayyah. i
iAlasan ilain ikemunduran idinasti i iUmayyah iadalah i itidak iadanya iaturan iyang
ijelas itentang iundang-undang isistem iatau ipenunjukan iraja. iHal iini imenyebabkan
iperebutan ikekuasaan iantara icalon ikhilafah. iBanyaknya igerakan ipemberontak idari
ipertengahan ihingga iakhir idinasti iUmayyah ijuga imenyebabkan iturunnya idinasti iini.
iUpaya iuntuk imenghancurkan ipara ipemberontak imenghabiskan ibanyak itenaga idan
iuang, idan ikekuatan i iUmayyah iberkurang.
Ada ijuga ipenyebab ilain, iyakni ikonflik iantaranArabnUtara i(Arab iMudhariiyah)
idan iArabnSelatan i(ArabnHimariyah) isemakinnakut. iSedemikian irupa isehingga ipara
ipemimpin iUmayyah imerasa isulit iuntuk imenjaga ipersatuan idan ikeutuhan inegara
imereka. iKemudian ialasan iterakhir iadalah ibanyak ipemuka iagama iyang ifrustasi
idengannkebijakannpenguasa iUmayyah ikarena itidak iberdasarkan isyariatnIslam. i
Akhirnya,npada itahunn750 iM, iposisi iBaninUmayyah idibalikkannoleh iBani
iAbbasiyah iyang ibersekutundengan iAbunMuslim iAl-Khurasani. iMarwannbin
iMuhammad, ikuda iterakhir iBaninUmayyah iyang imelarikanndiri ikenMesir, iditangkap
idan idibunuh idi isana. iPada iakhirnya, ikedaulatan iBani iUmayyah ijatuh, idan
ikejatuhannya imenjadi ipelajaran ibagi iumat iIslam. iMungkin isalah isatu ialasan
iterpenting iadalah idampak i ipembunuhan iyang idilakukan i iYazid ibin iMuawiyyah
iterhadap ial-Hussein, icucu iNabi. i
Bahwa isituasi isosial ipolitiknpada imasanAli ibin iAbinThalib idan iMu`awiyyah
itidak ijauh iberbeda. iKarena ipada imasa ikepemimpinan imereka iterjadi ipemberontakan.
iMeskipun ipemberontakan iMuawiyyah itidak ibegitu ibesar idi ibawah ikepemimpinan iAli.
iYang imembedakan ikedua isistem iini iadalah isistem ipemerintahannya, idimana iKhalifah
iAli imenggunakan isistem idemokrasi idan iMuawiyyah imenggunakan isistem
ipemerintahan imonarki. iBahwa ipemberontakan-pemberontakan iitu imuncul ikarena
ikeinginan iuntuk imemperoleh ikekuasaan idi ipemerintahan. iBaik idi ikekhalifahan iAli
imaupun idi ikalangan iBani iUmayyah. iSelain iitu, iada ikekurangan iasosiasi idi iantara
iMuslim idalam iIkhwanul iMuslimin.
Daftar iPustaka i
Abdul iSyukur iAl iazizi. i(2019). iSejarah iterlengkap iPeradaban iIslam.
Abdussyafi iMuhammad iAbdul iLathif, iBangkit idan iRuntuhnya iKhilafah iBani
iUmayyah, iditerjemahkan idari iAl-Alam iAl-Islam ifi iAshr iAl-Umawi ioleh
iMasturi idan iMalik iSupar, i(Jakarta: iPustaka iAl-Kautsar, i2008)
Abi iJa’far iMuhammad iibn iJarir ial-Thabari, iTarikh ial-Umam iwa ial-Muluk, iJuz iV,
i(Kairo: iRawa’i iTurats iArabi, i1387/1967), ih. i301.

Adenan. i(2016). iSistem iPolitik iIslam iPeriodesasi iBani iUmayah idi iAndalusia i(pp. i1–
i50).
al-„Abbadiy, iAhmad iMukhtar. i(1982). iFi ial-Tarikh ial-‘Abbasiy iwa ial- iFatimiy.
iBeirut: iDar ial-Nahdah ial-„Arabiyyah, it.t.
al-Adawiy, iIbrahim iAhmad. i(1982). iTarikh ial-A’lam ial-Islamiy. iJuz iI. iKairo: i
iMa‟had ial-Dirasat ial-Islamiyyah.
al-Baqir, iMuhammad. i(1998). iKhilafah idan iKerajaan: iEvaluasi iKritis iatas iSejarah
iIslam iCetakan iVII. iBandung.
al-Din, iRais iMuh. iDhiau. i(2001). iAl-Nazhariyah ial-Siyasiyyah ial-Islamiyah i(Teori
iPolitik iIslam), iterj. iAbdul iHayyie iel-Kattani, idkk. iCetakan iVI. iJakarta iGema
iInsani iPress.
Alhikmah iIslamic iStudies iInstitute iJakarta. i(2012). iMaqasid iSyari'ah; iMenjawab
iProblematika iKontemporer. iJakarta: iAlhikmah iIslamic iStudies iInstitute iPress.
Ali iRahmena. i(1995). iPara iPerintis iZaman iBaru iIslam. iBandung: iMizan.

Al'isy, iYusuf, iDinasti iUmayyah, iJakarta: iPustaka iAl iKautsar, i2013 ial-Azizi iAbdul
iSyukur, iKitab iSejarah iPeradaban iIslam iTerlengkap, iJogjakarta: iSaufa, i2014.
Al-Isy, iYusuf. i(2009). iAl-Daulah iAl-Umawiyah iwa iAhdast iAllati; iSabaqatha iwa
iMahhdat ilaha, iIbtida’an imin iFitnah i“Usman. iTerjemahan. iImam
iNurhidayat idan iMuhammad iKhalil, iDinasti iUmawiyah. iCetakan. iII. iJakarta:
iPustaka iAl-Kautsar.
Alkhudhary, iMuhammad iDaulah iUmawiyah, iTharablus: iMajlis iIdarah iJamiah
iMishriyah, i2000.
Amin, iAhmad. i(1993). iYaum ial-Islam. iIn iIslam idari iMasa ike iMasa, iterjemahan. i
iAbu iLaila. iCetakan iIII. iBandung: iPT. iRemaja iRosdakarya.
Black, iAnthony. i(2006). iPemikiran iPolitik iIslam, iDiterjemahkan ioleh iAbdullah idan
iMariana iArieswati. iJakarta: iSerambi.
Black, iAntony. i(2006). iPemikiran iPolitik iIslam: idari iMasa iNabi ihingga iMasa iKini.
iJakarta: iSerambi.
Bobbi iAidi iRahman,. i(2018). iHedonisme idan iPengaruhnya iTerhadap iKhalifah
iBani iUmayyah.
Harun iNasution. i(1992). iEnsiklopedi iIslam. iJakarta: iDjambatan.
Hasan iAsari. i(1994). iMenyingkap iZaman iKeemasan iIslam. iBandung: iMizan.
Hasan iIbrahim iHasan, iSejarah idan iKebudayaan iIslam, i(Yogyakarta: iPenerbit iKota
iKembang, i1989), ih. i64.
M. iRidwan iLubis idan iM. iSyahriman. i(1993). iPerspektif iPembaharuan iPemikiran
iIslam, iCetakan iI. iMedan: iPustaka iWidya iSarana.
Mufrodi, iAli. i(1997). iIslam idi iKawasan iKebudayaan iArab. iJakarta: iLogos iPress.
Munawir iSjadzali. i(1993). iIslam idan iTata iNegara: iAjaran, iSejarah, idan
iPemikiran. iJakarta: iUI iPress.
Soeyb, iYoesoef. i(1999). iSejarah iDaulat iUmayah iI. iJakarta: iBulan iBintang.
Syalabi, iAhmad. i(2003). iSejarah idan iKebudayaan iIslam iJilid i1 iCetakan ike-6.
iJakarta: iPustaka iAl-Husna iBaru.
Syed iMahmudunnasir. i(1988). iIslam idan iKonsepsi iSejarahnya iTerjemahan
iAdang iAfandi. iBandung: iCV. iRosda.
Thohir, iAjid. i(2009). iPerkembangan iPeradaban iDi iKawasan iDunia iIslam;
iMelacak iAkar-Akar iSejarah, iSosial, iPollitik, idan iBudaya iUmat iIslam.
iJakarta: i iRajawali iPress.
W. iMontgomery iWatt. i(2006). iKejayaan iIslam iKajian iKritis idari itokoh iOrientalis.
iYogyakarta: iTiara iWacana.
Yatim, iBadri. i(2003). iSejarah iPeradaban iIslam: iDirasah iIslamiyah iII. iJakarta: iPT. i
iRaja iGrafindo iPersada.

Anda mungkin juga menyukai