PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
2. Untuk Mengetahui Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika pada zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, terjadi persaingan
politik antara Ali dan Muawiyah. Setelah Ali wafat, Hasan anak dari Ali
menggantikan posisi Ayahnya sebagai khalifah akan tetapi kekuatanya tidak
sekuat Ayahnya sehingga Ia memutuskan untuk membuat perjanjian damai pada
saingan politiknya yaitu Muawiyah dan Muawiyah menanggalkan perjanjian itu
dengan jabatan sebagai Khalifah pada tahun 41 H (661 M). Maka pada tahun itu
2
disebut tahun Al jamaah (Persatuan) sebagai tanda bahwa umat Islam telah
menyepakati secara aklamasi mempunyai hanya satu orang khalifah. Sehingga
berakhirnya masa Khulafaur Rasyidiin, dan dimulailah kekuasaan Dinasti
Umayyah.
3
bin ‘Abd al‘Azīz (717-720 M), dan Hishām bin ‘Abd al-Mālik (724-743
M). Pada tahun 750 M, dinasti ini digulingkan oleh dinasti ‘Abbāsiyyah.
2. Dinasti Umayyah II di Andalus/Spanyol (755-1031 M).
Kerajaan Islam di Spanyol ini didirikan oleh ‘Abd al-Rahmān al-
Dākhil. Ketika Spanyol berada di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah II
ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan. Terutama pada
masa kepemimpinan ‘Abd alRahmān al- Ausāṭ, pendidikan Islam
menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini desebabkan karena
sang khalifah sendiri terkenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Ia
mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya ke Spanyol sehingga
kegiatan ilmu pengetahuan di sana menjadi kian semarak.
4
diterapkan Mu’awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi
Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang di peroleh tidak dengan
pemilihan atau suara terbanyak.
5
Kebijakan pemerintahan Bani Umayyah I yang sangat berpengaruh pada
perkembangan Islam Bani Umayyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan
memerintah sebagai khalifah pertama, dia menetapkan beberapa kebijakannya :
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan