Oleh:
Unit/Semester : 2/5
DosenPembimbing : TuRamadhan,M.Ag
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT
karena berkat limpahan rahmat, taufik serta hidayat-Nya, Kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Qurban dan Aqiqah “ ini. Semoga kita semua
selalu berada dalam rida-Nya. Amin. Makalah ini merupakan laporan yang
dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah Pembelajaran Fiqh
di Madrasah. Salam dan shalawat kami kirimkan kepada suri tauladan kita
tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh
kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori. Semoga segala bantuan, dorongan, dan
petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai
ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi Penulis sendiri.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………….............................
……………..i
Daftar
Isi…………………………………………………………..................................
………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang………………………………………………………............................
………….4
2. Rumusan
Masalah……………………………………………………….........................………4
3.
Tujuan…………………………………………………………………………..............
....................4
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian hudud....................................................................................5
2. Kedudukan hukum hudud dalam Islam.................................................5
3. Macam-macam tindakan yang golongan hudud...................................6
4. Ciri-ciri hudud..........................................................................................9
5. Hikmah pensyariatan hukum hudud....................................................10
A.
Kesimpulan……………………………………………………………….....................
.......…11
B.
Saran………………………………………………………………………....................
.........….12
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………........................
....iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemberian hukum dalam rangka hak Allah swt, ditetapkan demi kemaslahatan
masyarakat dan terpeliharanya ketenteraman atau ketertiban umum.Oleh karena itu
hukuman itu didasarkan atas hak Allah SWT, maka tidak dapat digugurkan, baik oleh
individu maupun oleh masyarakat.
Hadirnya Islam di tengah-tengah kehidupan manusia merupakan rahmat.Rahmat
berarti anugrah karunia atau pemberian Allah yang maha pengasih dan maha
penyayang. Manusia diharapkan mampu mengambil manfaat secara maksimal dengan
kesadaran akan dirinya sendiri. Semua aturan yang ada dalam Islam, baik yang
berupa perintah, larangan, maupun anjuran adalah untuk manusia itu sendri. Manusia
hendaknya menerima ketentuan-ketentuan hukum islam dengan hati yang lapang
kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Dalam hal ini di antara aturan
Islam yang hendak di bahas meliputi zina, qazf, minuman keras, dan lain sebagainya.
Kata hudud adalah bentuk jamak dari kata had. Pada dasarnya had berarti pemisah
antara dua hal atau yang membedakan antara sesuatu dengan yang lain.
Untuk lebih meningkatkan wawasan mahasiswa dan pendalaman terhadap ilmu
agama yang lebih luas lagi timbul rasa kecintaan terhadap ilmu agama, maka kami
menganggap perlu untuk bisa lebih jauh mengenalinya termasuk materi yang akan
dibahas ini yaitu Hukum Hudud.
Penyusunan makalah ini bertujuan supaya mengenali lebih jauh tentang ilmu agama
khususnya hukum hudud, tetapi tidak hanya sekedar mengenali dan diharapkan agar
memahami serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan masalah :
1. Pengertian hudud.
2. Kedudukan hukum hudud dalam islam.
3. Macam-macam tindakan hudud.
4. Ciri-ciri hudud.
5. Hikmah pensyariatan hukum hudud.
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui ruang lingkup hukum hudud.
2. Mengetahui tindakan-tindakan yang termasuk dalam hukum hudud.
3. Mengetahui hikmahnya pelaksanaan hudud.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian hudud
Hudud adalah bentuk jamak dari kata “Had” yang artinya sesuatu yang
membatasi dua benda. Dan pada asalnya perkataan had ialah sesuatu yang
memisahkan antara dua perkara dan digunakan atas sesuatu yang membedakan
sesuatu yang lain.
Menurut syar’I, hudud adalah hukuman-hukuman kejahatan yang telah ditetapkan
oleh syara untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan yang
sama. Oleh karena itu tidak termasuk ta’zir kerena ta’zir tidak ada ketentuan
hukumnya dan tidak termasuk pula qisas karena qisas adalah hak anak adam.
Kesalahan dalam jinayah hudud dianggap sebagai kesalahan terhadap hak Allah,
karena perbuatan itu menyentuh kepentingan masyarakat umum yaitu menjelaskan
ketenteraman dan keselamatan orang ramai dan hukumannya pula memberi kebaikan
kepada mereka.Kesalahan ini tidak boleh diampunkan oleh manusia pada mangsa
jinayah itu sendiri, warisnya, ataupun masyarakat umum.
Hukuman hudud wajib dikenakan pada orang yang melanggar larangan-larangan
tertentu dalam agama, misalnya zina, menuduh zina, qadzab, dan lain-lain.Mereka
yang melanggar ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-
Nya adalah termasuk dalam golongan orang yang zalim. Firman Allah SWT yang
artinya :“Dan siapa yang melanggar aturan-aturan hukum Allah maka mereka itulah
orang-orang yang zalim”.(Q.S.Al-Baqarah (2) : 229).
5. Bughah (memberontak)
Pemberontakan sering diartikan keluarnya seseorang dari ketaatan kepada iman
yang sah tanpa alasan. Ulama syafi’iyah berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
pemberontakan adalah orang-orang muslim yang menyalahi iman dengan cara tidak
menaatinya dan melepaskan dari dirinya (menolak kewajiban dengan kekuatan,
argumentasi, dan memiliki pemimpin).
Pelaku bughah (memberontak) diperangi sampai mereka kembali ke pangkuan islam
atau ke pangkuan khilafah yang sah. Hanya saja perang melawan pelaku bughat
berbeda dengan perang melawan orang kafir.Perang melawan pelaku bughat hanyalah
perang yang Perang melawan pelaku bughat hanyalah perang yang bersifat edukatif,
bukan jihad fi sabilillah.Oleh karena itu, pelaku bughat tidak boleh diserang dengan
senjata pemusnah massal atau serbuan, nuklir, dan roket, terkecuali merek
menggunakan arsenal seperti ini.Jika mereka melarikan diri perang mereka tidak
boleh dikejar dan ditumpas sampai habis.Harta mereka tidak boleh dijadikan sebagai
gharimah.
Memerangi pemberontak hukumnya wajib demi menegakkan hukum allah
sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al-hujurat (49) : 9, artinya : “jika salah
satu dari keduanya berbuat zalim terhadap golongan lain, maka perangilanh golongan
yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah”.
6. Hirabah (perampokan)
Perampokan merupakan kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau
seseorang yang bersenjata yang mungkin akan menyerang musafir atau orang yang
berjalan dijalan raya atau ditempat mana pun mereka merampas harta korbannya
dengan menggunakan kekerasan bila korbannya lari mencari pertolongan. Dasar
hukum yang dikenakan pada pearampok telah dijelaskan pada Q.S.Al-Maidah (5) :
33, artinya “hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan
membuat kerusakan dibumi, hanalah dibunuh atau disalib atau dipotong kaki dan
tangan mereka secara bersilang, atau diasingkan dari halamnnya. Yang demikian itu,
kehinaan mereka didunia dan di akhirat mereka mendapatkan azab yang besar”.
Firman Allah SWT pada Q.S.Al-Maidah (5) : 33 ini turun sehubungan dengan
orang-orang islam melakukan tindakan kejahatan berupa pembunuhan, kekacauan,
terror. Kekerasan, kerusakan, dan mendurhakai islam dengan keluar dari ajrannya.
Dikatakan memerangi Allah dan Rasul-Nya berarti memerangi orang-orang islam
dengan berbagai kejahatan sehingga istilah lain disebut hirabah.
4. Ciri-ciri Hudud
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Hudud adalah
bentuk jama’ dari kata hadd yang berarti mencegah.Disebut hudud karena hukuman
itu dapat mencegah terjadinya perbuatan yang mengakibatkan jatuhnya
hukuman.macam-macam kesalahan yang termasuk hudud antara lain : zina, menuduh
zina, meminum khamar, mencuri, murtad, bughah, dan hirabah.
Hukum-hukum tersebut adalah kekal abadi sampai akhir zaman. Allah telah
menurunkan hukum-hukumnya dan kepada kita sebagai hambanya diwajibkan
melaksanakan hukum-hukum itu dengan penuh ketaatan “kami dengar dan kami
taat”, bukannya dengan dolak-dalik dan helah seperti kaum Yahudi dan orang-orang
munafiq.
Pelaksanaan hukum hudud dan lain-lain syariat islam dapat menyelesaikan masalah
kerusakan moral dan sahsiah yang sedang mengancam masyarakat menusia dan pasti
akan wujud masyarakat yang aman damai dan makmur dalam keridhaan Allah.
Demikian jaminan Allah dan Allah tidak akan memungkiri janji-janji-Nya.
Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, adapun substansi yang terkandung
didalamnya semoga akan menjadi suatu badan acuan bagi setiap orang dalam
melaksanakan tindakannya dimuka bumi ini. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat karena pembahasan dari makalah ini sangatlah berguna bagi siapapun
terlebih bagi setiap manusia yang berada dibumi ini agar senantiasa beribadah dan taat
dalam menjalankan ajaran Allah SWT.
Apabila dalam makalah ini terdapat suatu hal baik itu perkataan, penulisan,
ataupun hal-hal lain yang menuju kearah ketidaksempurnaan mohon kiranya agar
makalah ini dapat dikoreksi, karena sebagai, manusia biasa tentunya penyusun pasti
banyak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://hariyono1407.blogspot.com/2012/04/hukum-pencurian-dalam-islam.html,
http://almanhaj.or.id/content/3383/slash/0/fikih-hudud/