Anda di halaman 1dari 9

HUMANIORA

VOLUME 15 Fadlil
No.Munawwar
2 Juni Manshur
2003 Halaman 172 - 180

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


BUDAYA ARAB PADA MASA
DINASTI UMAYYAH
Fadlil Munawwar Manshur*

Pengantar saudara di Shiffin pada tahun 657 Masehi,


tetapi ia memiliki karier dan prestasi politik
inasti Umayyah adalah sebuah rezim yang menakjubkan. Keberhasilan Muawiyah
pemerintahan Islam yang berada di mendirikan dinasti Umayyah bukan hanya
bawah kekuasaan keluarga Umayyah akibat dari kemenangan diplomasi di Shiffin
yang berlangsung dari tahun 661 sampai dan terbunuhnya Khalifah Ali, tetapi juga
dengan tahun 750 Masehi. Pendiri dinasti karena sejak semula sudah memikiki “ba-
ini adalah Muawiyah (661-680), putra Abu sis rasional” yang solid bagi landasan pem-
Sufyan yang pernah menentang Rasulullah bangunan politiknya di masa depan, yaitu
saw, tetapi kemudian masuk Islam setelah dukungan kuat dari penduduk Syria dan dari
kota Mekah ditaklukkan oleh pasukan Is- keluarga Umayyah sendiri. Di samping itu,
lam dari Madinah. Pada mulanya, Muawiyah Muawiyah juga seorang administrator ulung
adalah gubernur Syria yang berkedudukan yang berhasil menempatkan tokoh-tokoh
di Damaskus. Ia memberontak kepada penting dalam posisi-posisi strategis
Khalifah Ali bin Abi Thalib, hingga Ali wafat (Mufrodi, 1997:69-70).
dibunuh oleh orang Khawarij. Pengikut Ali Selama masa pemerintahan Khulafâur-
kemudian mengangkat Hasan, putra sulung Râsyidîn, khalifah dipilih oleh para pemuka
Ali Ibn Abi Thalib, sebagai khalifah baru, dan tokoh di Madinah, kemudian dilanjutkan
tetapi Hasan yang tidak ingin berkonflik dengan bai’at (sumpah setia) oleh seluruh
dengan Muawiyah, lalu mengikat perjanjian pemuka Arab. Tradisi ini diubah oleh peme-
damai dengan pihak Muawiyah yang pada rintahan dinasti Umayyah. Sejak Muawiyah
akhirnya Muawiyah menjadi penguasa mengambil alih kekuasaan dari Ali, khalifah-
tunggal masyarakat Muslim waktu itu. khalifah Umayyah mengestafetkan ke-
Keluarga Hasan hidup mengasingkan diri kuasaannya dengan cara menunjuk peng-
sebagai orang biasa, tetapi kaum Umayyah gantinya dan para pemuka agama diperintah-
terus mem-burunya dan pada akhirnya kan menyatakan sumpah setia di hadapan
Hasan wafat karena diracun (Ali, 1978:472). khalifah. Pada masa pemerintahan Khulafâur-
Muawiyah Ibn Abi Sufyan memindahkan Râsyidîn, Baitul-Mâl berfungsi sebagai harta
ibukota negara dari Madinah ke Damaskus, kekayaan rakyat sehingga setiap orang
Syria, tempat ia berkuasa tatkala menjadi memiliki hak yang sama terhadap Baitul-
gubernur. Ia juga mengganti sistem peme- Mâl. Namun sejak Muawiyah mendirikan
rintahan dari sistem demokrasi ke sistem Dinasti Umayyah, Baitul-Mâl menjadi harta
monarki (Yatim, 1999:42). Kendati Muawiyah kekayaan keluarga khalifah (Ali, 1995:167).
memperoleh kekuasaannya dengan cara Seluruh khalifah dinasti Umayyah, kecuali
arbitrasi yang curang dan melalui perang Umar Ibn Abdil-Azis, memperlakukan Baitul-

* Doktorandus, Magister Sains, Staf Pengajar Jurusan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

172 Humaniora Volume XV, No. 2/2003


Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya Arab pada Masa Dinasti Umayyah

Mâl sebagai harta pribadi sehingga khalifah mengamankan situasi dalam negeri,
berhak menggunakannya sekehendak hati. Muawiyah segera mengerahkan pasukan
Perubahan yang dilakukan oleh dinasti untuk memperluas wilayah. Penaklukan Afrika
Umayyah tidak hanya terjadi dalam penge- Utara merupakan peristiwa penting dan
lolaan Baitul-Mâl, tetapi juga dalam sistem bersejarah selama masa kekuasaannya. Amr
kekhalifahan dan administrasi pemerintahan Ibn Ash adalah gubernur di Mesir yang sering
lainnya, yang berbeda dengan sistem diganggu oleh kekuasaan Romawi di Afrika
kekhalifahan pada masa Khulafâur-Râsyidîn Utara. Oleh karena itu, Amr Ibn Ash menge-
se-belumnya. Perubahan-perubahan yang rahkan pasukannya di bawah pimpinan
dilakukan selama dinasti Umayyah tersebut Jenderal Uqbah untuk menaklukkan wilayah
serta keberhasilan memperluas wilayah Afrika Utara.
kekuasaan Islam diyakini merupakan faktor Pasukan Uqbah berhasil menguasai
penting yang mempengaruhi perkembangan Qairawan hingga ke bagian selatan wilayah
kebudayaan Arab selanjutnya. Tunisia. Muawiyah kemudian membangun
benteng untuk melindungi kota Qairawan dari
Khulafâur-Râsyidîn dan Dinasti Umayyah: serangan pasukan Berber dan menjadikan
Sistem Politik yang Berbeda kota Qairawan sebagai ibukota Provinsi
Afrika Utara. Ekspansi yang sempat terhenti
Selama masa pemerintahan demokratis pada masa Khalifah Usman dan Ali dilanjutkan
Khulafâur-Râsyidîn, khalifah didampingi oleh lagi pada masa Dinasti Umayyah. Beberapa
dewan penasihat yang terdiri atas pemuka- wilayah yang dapat ditaklukkan oleh dinasti
pemuka Islam, yang menyangkut kebijak- ini mencakup Tunisia, Khurasan, Afganistan,
sanaan penting dimusyawarahkan secara Balkh, Bukhara, Khawarizmi, Ferghana, dan
terbuka, bahkan rakyat biasa mempunyai Samarkhand. Tentara Khalifah Abdul-Malik
hak menyampaikan pendapat dalam peme- bahkan sampai ke India dan dapat menguasai
rintahan. Tradisi musyawarah dan kebebas- Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai
an menyampaikan pendapat ini tidak berlaku ke Maltan (Nasution, 1985:61).
dalam pemerintahan Dinasti Umayyah. Dewan Sesuai dengan keinginannya untuk
pemusyawaratan dan dewan penasihat tidak membangun sistem pemerintahan monarki
berfungsi secara efektif, kebebasan dalam Islam, Muawiyah kemudian menunjuk
menyampaikan kritik atas kebijakan peme- anaknya, Yazid, sebagai putera mahkota.
rintahan dilarang (Ali, 1995:169). Kecemburuan Sikapnya menunjuk putera mahkota ini
dan permusuhan antara keluarga Mudariyah akhirnya menjadi model dan diikuti oleh
dan Himyariyyah yang telah hilang pada masa- seluruh penguasa Umayyah sesudahnya.
masa sebelumnya mulai muncul kembali. Oleh karena itu, Muawiyah dipandang
Persaingan mereka melemahkan persatuan sebagai pendiri sistem monarki dalam
umat Islam dan persaingan ini merupakan sejarah politik umat Islam. Tradisi demokrasi
salah satu pendorong runtuhnya Dinasti kesukuan nenek moyang bangsa Arab
Umayyah. seketika itu hilang dan digantikan dengan
Selama Muawiyah berkuasa, ia berusaha pola kekuasaan individu dan otokrasi. Dalam
memulihkan kembali kesatuan wilayah Islam. hal ini, Muawiyah mengikuti tradisi kekuasaan
Untuk itu ia memindahkan ibukota dari Kufah absolutisme yang berkembang di Byzantium
(Irak) ke Damaskus (Syria). Sumber terjadinya dan Persia. Muawiyah setelah menjadi
kekacauan adalah konflik antara kelompok khalifah masih menjalankan kedudukan dan
Khawarij, Himyariyah, dan Mudariyah, maka fungsi khalifah, seperti menyampaikan
menjadi prioritas utama kebijaksanaan khutbah dan menjadi imam shalat Jumat,
Muawiyah untuk mengembalikan stabilitas tetapi ia menjaga jarak dengan kehidupan
hubungan antara ketiga kelompok tersebut. masyarakat. Muawiyah hidup dalam fasilitas
Muawiyah akhirnya berhasil memulihkan istana yang selalu dijaga oleh pengawal
kembali kesatuan umat Islam dan melindungi bersenjata, Baitul-Mâl dijadikan sebagai
keutuhan imperium Islam. Setelah berhasil harta pribadi dan memutuskan segala yang

Humaniora Volume XV, No. 2/2003 173


Fadlil Munawwar Manshur

penting hanya menggunakan pertimbangan- pemerintah, masjid-masjid, bahkan juga


nya sendiri tanpa melalui musyawarah. Akan pabrik. Di masanya, masyarakat mencapai
tetapi, di pihak lain, Muawiyah selama puncak kemakmuran (Yatim, 1999:43).
memerintah berhasil menegakkan kerukunan Pada masa pemerintahan Walid ini,
antarbangsa Arab wilayah utara (Kaisaniyyah) dilakukan ekspansi militer tentara Muslim
dengan bangsa Arab wilayah selatan dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya,
(Kalbiyyah). Sekalipun nasab Muawiyah benua Eropa, yaitu pada tahun 711 Masehi.
lebih dekat dengan kelompok Kaisaniyyah, Setelah Al-Jazair dan Marokko dapat
ia justru mengangkat putera mahkota dari ditundukkan, Tariq ibn Ziyad, pemimpin
istrinya yang berketurunan Kalbiyyah. tentara Muslim, dengan pasukannya menye-
Selama masa pemerintahannya, penguasa berangi selat yang memisahkan antara
dan rakyat hidup rukun. Ia juga bertindak Marokko dengan benua Eropa, dan mendarat
cukup bijaksana terhadap penganut agama di suatu tempat yang sekarang dikenal
Kristen. Hal ini terbukti dengan diangkatnya dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq) dan
beberapa orang Nasrani sebagai pejabat ketika itu tentara Spanyol dapat dikalahkan.
negara, salah satunya menjabat sebagai Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran
dewan penasihat. ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol,
Cordova, dengan cepat dapat dikuasai.
Dinasti Umayyah dan Penciptaan Menyusul kemudian kota-kota lain seperti
Budaya Baru Sevilla, Elvira, dan Toledo yang dijadikan
ibukota Spanyol yang baru setelah jatuhnya
Muawiyah sebagai khalifah pertama Cordova (Hassan, 1989:91).
Dinasti Umayyah dipandang berhasil men- Pada masa Dinasti Umayyah ini,
ciptakan budaya baru dalam sistem pemerin- khalifah yang paling banyak dipuji adalah
tahan negara dan kehidupan beragama. Umar Ibn Abdil Aziz (717-720 Masehi).
Budaya baru yang diperkenalkan dalam Ibunya adalah cucu Umar bin Khattab. Ia
pemerintahan Muawiyah antara lain : mem- lebih menekankan pembangunan moral dan
bangun dinas pos termasuk penyediaan sosial dibandingkan dengan pembangunan
kuda dan perlengkapannya; mengangkat fisik. Ia menolak jika dipilih menjadi khalifah
qadi atau hakim sebagai profesi; memerin- semata-mata karena dirinya anak khalifah.
tahkan prajurit-prajuritnya untuk mengangkat Ia bahkan merangkul musuh-musuh Dinasti
senjata-tembok bila mereka berada di Umayyah, termasuk kelompok Syi’ah, untuk
hadapannya; membuat “anjung” di dalam memilih khalifah yang baru. Sampai kemudian
masjid tempatnya sembahyang, untuk semua sepakat untuk memilih Umar Ibn Abdil
menjaga keamanan dirinya dari serangan Aziz sebagai khalifah.
musuh-musuhnya ketika ia sedang Umar memberikan kebebasan beribadah
sembahyang (Syalabi, 1983:39). Diteruskan kepada masyarakat dari semua kelompok
kemudian oleh Khalifah Abdul Malik dengan agama. Pajak yang membebani masyarakat
mencetak mata uang sendiri yang meng- pun diperingan. Ia juga disukai orang-orang
gunakan tulisan Arab sebagai pengganti uang non-Arab atau ‘mawali’. Sebelum masa Umar
Byzantium dan Persia. Administrasi Ibn Abdul Aziz, warga non-Arab dianggap
pemerintahan dibenahi; bahasa Arab ditetap- sebagai “warga kelas dua”. Umar menye-
kan sebagai bahasa resmi pemerintahan. jajarkan bangsa apa pun tanpa kecuali.
Langkah ini dilanjutkan oleh putra Abdul Dalam kehidupan sehari-hari, Umar Ibn
Malik, Walid (705-715 M). Ia membangun Abdul Aziz mewarisi sikap kakek buyutnya,
panti-panti asuhan untuk orang-orang cacat; Umar Ibn Khattab. Perbedaan antara
pekerja untuk pembangunan rumah-rumah keduanya, Umar Ibn Khattab dikenal sebagai
dibayar sebagai pegawai; membangun seorang berwatak keras, sedangkan Umar
infrastruktur, berupa jalan-jalan raya yang Ibn Abdul Aziz adalah seorang yang lembut.
meng-hubungkan antarwilayah. Selain itu, Kesederhanaannya akan selalu dikisahkan
Walid juga membangun gedung-gedung sepanjang sejarah. Di antaranya, ketika

174 Humaniora Volume XV, No. 2/2003


Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya Arab pada Masa Dinasti Umayyah

suatu malam ia bekerja di ruangan yang Khalifah terakhir, Marwan bin Muhammad,
berpenerangan lampu, lalu putranya datang lari ke Mesir tetapi tertangkap dan dibunuh
meminta izin untuk bicara dengannya. Umar di kota itu. Berakhirlah kekuasaan Dinasti
bertanya, pembicaraan itu untuk keperluan Umayyah ini, meskipun keturunannya
negara atau keluarga, “Urusan keluarga,” kemudian berhasil membangun Dinasti
kata anaknya, Umar lalu mematikan lampu Umayyah kedua di wilayah Spanyol.
itu karena lampu tersebut dinyalakan dengan
minyak yang dibiayai negara. Ia tidak mau Budaya Arab dan Budaya Eropa
urusan keluarga menggunakan lampu dengan
minyak negara. Sangat disayangkan, Umar Dengan dikuasainya beberapa kota
tidak lama memimpin negara. Tiga tahun besar di Eropa, terutama Spanyol, maka
setelah diangkat, ia wafat. Setelah Umar, budaya Arab-Islam secara langsung telah
para khalifah lebih banyak hidup bergelimang bersentuhan dengan budaya Eropa. Meskipun
kemewahan; moralitas mereka jatuh; umat Islam memiliki budaya yang khas yang
kepercayaan rakyat merosot tajam. Khalifah sebagian besar berasal dari tradisi dan
Hisyam anak Abdul Malik berusaha budaya Arab, tetapi persentuhan budaya Arab-
mengatasi itu. Namun, keadaan terlanjur tak Islam dengan budaya Eropa mengakibatkan
terkendali. Pada tahun 750 Masehi, setelah terjadinya akulturasi melalui proses
sekitar 90 tahun berkuasa, Dinasti Umayah identifikasi, seleksi, resepsi, dan adaptasi
pun runtuh. antara budaya Arab-Islam dengan budaya
Di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Eropa itu. Persentuhan dua budaya besar
tentara Dinasti Umayah di bawah komando itu terjadi pada bidang pemerintahan dan
Panglima Abdurahman bin Abdullah Al- militer, ilmu pengetahuan dan teknologi,
Ghafiqi, bergerak dari Spanyol menuju kesenian, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Perancis. Setelah melalui pegunungan Di samping Dinasti Umayyah, kekhali-
Piranee, mereka menguasai Bordeau, fahan Islam yang pernah memerintah
Poitiers dan hendak maju ke kota Tours. Di Spanyol ialah kekhalifahan Mulukut-Tawaif,
kota ini terjadi pertempuran yang menewas- Al-Murabitun, Al-Muwahhidun dan Nasiriyyah.
kan Al-Ghafiqi. Pada tahun 732 Masehi. Kawasan yang dikuasai oleh tentara Islam
Charles Martel mengalahkan kelompok kecil di Spanyol dikenal sebagai Al-Andalus
pasukan berkuda umat Islam Spanyol (Andalu-sia). Secara etimologis kata ini ada
(Armstrong, 2002:xv), tentara Islam pun hubungannya dengan nama bangsa Vandal,
akhirnya mundur kembali ke Spanyol. yang menaklukkan negeri itu sebelum
Adalah sebuah kemustahilan untuk kedatangan orang Arab (Hitti, 2001:82).
mempertahankan terus-menerus wilayah Kekhalifahan Islam di Spanyol merupakan
impe-rium Islam yang begitu luas. Apalagi sebuah pemerintahan Islam yang luas di
masyarakat kemudian kehilangan rasa kawasan Laut Mediterrania atau di selatan
hormatnya kepada khalifah. Pemberontakan benua Eropah yang diperintah oleh seorang
muncul di mana-mana. Pemberontakan amir atau khalifah yang berkuasa melantik
yang terkuat adalah yang dilakukan oleh wakil-wakilnya untuk mengawasi wilayah-
Abdullah Asy-Syafah, atau Abu Abbas. Ia wilayah yang berada di bawah kekuasaannya.
keturunan Abbas Ibn Abdil Muthalib, paman Wakil khalifah di Andalusia ialah gubenur
Rasulullah saw. Ia disokong oleh keluarga jenderal yang menguasai Andalusia dan
Hasyim, keluarga yang terus berseteru mengangkat para pegawainya untuk mena-
dengan Keluarga Umayyah. Kalangan ngani urusan keuangan dan perundang-
Syi’ah, para pendukung fanatik Ali, men- undangan. Penduduk asli yang bukan Islam
dukung pula gerakan ini. dikenali sebagai zimmi (orang yang diberi
Abu Abbas kemudian bersekutu dengan perlindungan oleh pemerintah).
tokoh kuat, Abu Muslim dari Khurasan. Setiap pemimpin yang ada di Spanyol
Pada tahun 750 Masehi, mereka berhasil bertanggungjawab terhadap pemerintahan Is-
menjatuhkan kekuasaan Dinasti Umayyah. lam. Kaum zimmi dikenai jizyah (cukai

Humaniora Volume XV, No. 2/2003 175


Fadlil Munawwar Manshur

perlindungan) dan kadarnya kecil supaya Tugasnya sama dengan tugas seorang wazir
tidak membebani pembayarnya. Suatu per- (menteri) di timur kekhalifahan Islam.
janjian telah ditandatangani antara Perbedaannya ialah di Spanyol, setiap hajib
pemerintah Islam dan Theodemir, putera raja mempunyai beberapa orang menteri di
Murcia. Isi perjanjian itu ialah tentang bawahnya. Menteri-menteri ini ditugaskan
kebebasan beragama. untuk mengurus tata kerja pemerintahan
Pada zaman pemerintahan Dinasti yang berpusat di Istana Cordova.
Umayyah yang berakhir pada tahun 750 M, Seperti telah disebutkan, Islam tiba di
penduduk non-Arab yang memeluk Islam Andalusia (Spanyol) pada tahun 710 Masehi
disebut mawali. Kaum ini biasanya bernaung yaitu ketika Thariq bin Ziyad, melintasi selat
di bawah kabilah-kabilah Arab. Mereka yang memisahkan antara Afrika dan Eropa.
dianggap golongan masyarakat bawah dan Tidak kurang dari satu tahun setelah itu,
menerima perlakuan yang rendah dibanding- kurang lebih 7000 orang telah dipimpin oleh
kan dengan orang Arab. Kebanyakan kaum Thariq bin Ziyad mendarat di Gibraltar.
mawali terdiri atas kaum Barbar yang Sebagian besar Semenanjung Iberia telah
berasal dari Afrika Utara. Mereka ini tidak dikuasai oleh orang Islam pada tahun 718
suka kepada pemerintahan Dinasti Masehi. Terdapat pertentangan antara orang
Umayyah yang membeda-bedakan orang Islam dengan pemerintahan Kristen Visigoth
Arab dengan orang bukan Arab. Faktor inilah dan rajanya, Roderick.
yang menyebabkan kejatuhan Dinasti Umat Islam pada zaman itu telah
Umayyah di Damaskus dan selepas itu memerintah kawasan jajahan dengan penuh
sikap diskriminasi terhadap orang bukan toleransi, bahkan terhadap penduduk Kristen
Arab hampir lenyap. Sewaktu Andalusia dan Yahudi. Oleh sebab itu, banyak pen-
berada di bawah kekuasaan khalifah Umayyah duduk di daerah taklukan yang tertarik
dengan Islam. Orang-orang Islam juga telah
di Damaskus, Andalusia dikuasai oleh
membangun Cordova sebagai suatu
gubernur-gubernur Dinasti Umayyah di Afrika
pelabuhan yang tercanggih di Eropa dengan
(Tunisia), yang berpusat di Qairawan. Gubernur
populasi mencapai 500.000 penduduk.
terakhir yang memerintah Andalusia ialah
Terdapat 700 masjid, sebuah universitas dan
Yusuf Ibn Abdur-Rahman Al-Fihri yang
70 perpustakaan yang memiliki koleksi
dilantik pada tahun 747 Masehi. Setelah
kurang lebih sebanyak 500.000 manuskrip.
Andalusia dikuasai, pusat pemerintahannya
Para amir di Spanyol menggaji para penulis,
diubah dari Toledo (bekas pusat pemerintahan
peneliti, dan membiayai penerbitan buku-
Visigoth) ke Seville. Pada tahun 717 Masehi
buku. Mereka mengembangkan sains,
pusat pemerintahannya berpindah ke filsafat, dan kesenian. Banyak yang datang
Cordova (Yahya, 2001:182-183). dari seluruh pelosok Eropa untuk menimba
Kerajaan Dinasti Umayyah Spanyol pelbagai cabang ilmu di kota itu.
memerintah dengan mengikuti sistem Islam di Andalusia juga telah melahirkan
otokrasi yang pemerintahnya mempunyai beberapa tokoh yang terkenal seperti ahli
kekuasaan penuh. Semua urusan pemerin- filsafat Ibnu Rusydi, pakar matematik Al-
tahan, baik yang ada di dalam maupun yang Zarqali dan Al-Bitruj, ahli fisika Ibnu Zuhr,
ada di luar negeri, berada di bawah kendali dan lain-lain. Sumbangan sains Islam di
amir atau khalifah yang sekaligus bertindak Spanyol terutama adalah di bidang kedok-
juga sebagai panglima tentara dan ketua teran. Al-Zahrawi adalah salah seorang ahli
peradilan. sains yang menghasilkan penemuan tentang
Institusi khalifah diwujudkan pada tahun anatomi dan pembedahan. Kajiannya telah
929 Masehi dan citra khalifah lebih ditonjol- menjadi rujukan utama sekolah kedokteran
kan. Akan tetapi, sejak tahun 929 Masehi, di Eropa pada pertengahan abad tersebut.
nama Abdur-Rahman III An-Nasir disebut Ibnu Nafis telah menemukan sistem per-
sebagai pemimpin umat. Di samping amir edaran darah manusia. Hasil kerja Ibn Baitar
atau khalifah, terdapat seorang lagi yang tentang tumbuhan herba juga dijadikan
berkuasa yaitu perdana menteri (hajib). rujukan di Spanyol dan Afrika Utara.

176 Humaniora Volume XV, No. 2/2003


Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya Arab pada Masa Dinasti Umayyah

Cordova menjadi pelabuhan metropoli- perjanjian, seperlima harta rampasan


tan dengan kilang-kilang dan bengkel- perang, al-fa’i, impor tambahan hasil bumi,
bengkel. Di kota itu juga telah dibangun hadiah pada peristiwa festival, dan upeti
lampu-lampu jalan dan banyak bangunan anak dari bangsa Barbar.
dengan arsitektur yang mengagumkan.
Kekuasaan Dinasti Umayyah di Spanyol 2. Pengembangan Militer
menurut Badri Yatim (1999:93) hanya
bertahan selama satu periode, yaitu antara Pada masa pemerintahan Dinasti
tahun 711-755 Masehi. Selama satu periode Umayyah, perkembangan militer bangsa
ini, budaya Arab Islam telah bersentuhan Arab telah mencapai kemajuan yang
dengan budaya Eropa, dan baik langsung signifikan. Dalam peperangan dengan tentara
maupun tidak langsung telah ikut berpengaruh Byzantium, bangsa Arab sekaligus mempe-
terhadap wajah budaya Arab-Islam. lajari kelebihan metode militer Romawi dan
meng-gunakannya sebagai model mereka
Kehidupan Budaya Arab pada (Ali, 1995:233). Para jenderal Muslim,
Masa Dinasti Umayyah setelah menempuh perjalanan jauh, biasa
mendirikan kemah seperti yang digunakan
Selama pemerintahan Dinasti Umayyah, tentara Romawi. Kemah yang diperkuat ini
dapatlah dicatat kemajuan yang dicapainya, pada akhirnya digunakan oleh seluruh Dinasti
terutama yang terkait dengan kehidupan Umayyah.
budaya Arab yang secara dominan memberi- Perekrutan anggota tentara baru pun
kan warna kepada budaya Arab-Islam di dilakukan di mana-mana, mulai dari Kufah,
kemudian hari. Bashrah hingga ke daerah Barat. Di bawah
pemerintahan Muawiyah, bangsa Arab telah
1. Politik dan Pemerintahan memiliki tentara sejumlah 60.000 orang,
dengan anggaran sebesar 60 juta dirham,
Di bidang pemerintahan, budaya Arab yang masing-masing tentara memperoleh
pada masa Dinasti Umayyah mengalami 1.000 dirham termasuk untuk jaminan
perubahan dan kemajuan. Perubahan yang keluarga.
signifikan dan memiliki pengaruh besar di Di bawah dinasti ini pula, pasukan
kemudian hari adalah diubahnya sistem infanteri dikembangkan sedemikian rupa,
demokrasi atau syura (musyawarah untuk sehingga mereka mahir dalam menggunakan
memilih khalifah) dengan sistem monarki, pelbagai persenjataan seperti tombak, busur,
pembentukan dewan-dewan, penetapan panah, lembing, pedang bermata dua, dan
pajak dan kharaj, sistem pemerintahan perisai panjang. Mereka juga memakai helm
provinsial, dan kemajuan di bidang militer. untuk melindungi kepala dan baju mereka
Pada masa dinasti ini juga dibentuk lima terbuat dari kulit dengan beberapa lipatan
dewan di pusat pemerintahan, yaitu dewan untuk melindungi badan.
militer (diwânul-jund), dewan keuangan Ketika tentara Romawi menyerang
(diwânul-kharaj), dewan surat-menyurat pantai Syria pada tahun 669 Masehi pemerin-
(diwânul-rasâil), dewan pencapan (diwânul- tahan Dinasti Umayyah mulai menyadari
khatam), dan dewan pos (diwânul-barîd) (Ali, pentingnya pengembangan angkatan laut.
1995:230). Untuk itulah, selain pabrik galangan kapal
Kalau pada masa Khulafâur-Râsyidîn, yang telah ada di Mesir, bangsa Arab juga
kekayaan negara menjadi milik bersama mendirikan pabrik baru di Syria. Para ahli,
umat, pada masa dinasti ini pajak negara pakar perencana, dan para tukang dipekerja-
dialihkan menjadi harta pribadi para khalifah. kan untuk membangun kapal di Syria.
Pendapatan pajak menurut Ali (1995:231) Pada akhir pemerintahan Bani Umayyah,
berasal dari pajak tanah, jizyah (pajak kepala) bangsa Arab telah memiliki suatu armada
atas warga non-Muslim, zakat, cukai dan angkatan laut yang besar yang terdiri atas
pajak pembelian, upeti yang dibayar menurut 1.700 kapal perang. Ini dicapai berkat kepe-

Humaniora Volume XV, No. 2/2003 177


Fadlil Munawwar Manshur

milikan pabrik kapal di Mesir, Syria, dan Mereka dibebaskan menggunakan yurisdiksi
Tunisia. Dengan kekuatannya itu, wajar mereka sebagaimana diatur oleh pimpinan
apabila pasukan Arab berhasil melakukan agama mereka sendiri. Di bawah kekhalifahan
penaklukan pulau-pulau dan kota-kota yang Dinasti Umayyah, Damaskus menjadi salah
dipisahkan oleh laut. satu kota yang cantik di dunia dan menjadi
pusat budaya serta pusat kerajaan Islam.
3. Kondisi Sosial Khalifah menghiasinya dengan bangunan-
bangunan megah, air mancur, dan rumah-
Pada masa Dinasti Umayyah ini mulai rumah yang menyenangkan. Para penguasa,
dikenal stratifikasi sosial. Menurut Philip K. kecuali Umar II, menempuh kehidupan mewah
Hitti (2001:97) rakyat dari seluruh imperium dan penuh kebesaran, dan mempertahankan
Arab terbagi ke dalam empat macam golong- standar istana menurut cara para kaisar.
an. Golongan pertama adalah golongan Muawiyah sendiri gemar mendengarkan
tertinggi terdiri atas kaum Muslimin yang cerita sejarah dan anekdot. Di samping
memegang kekuasaan, dikepalai oleh melaksanakan fungsi keagamaan, para
anggota-anggota istana dan kaum ningrat khalifah juga malaksanakan kekuasaan
dari para penakluk Arab. Golongan kedua mahkamah tinggi. Para penguasa men-
adalah golongan neomuslim (kaum Muslim dengarkan keluhan rakyatnya, baik secara
baru), yang dengan keyakinan sendiri atau pribadi maupun secara umum. Biasanya
terpaksa memeluk Islam dan secara teori khalifah duduk di atas singgasana di
memiliki hak-hak penuh dari kewargaan Is- pengadilan terbuka, dikelilingi sebelah
lam. Golongan ketiga adalah anggota kanannya oleh para pangeran dan di sebelah
mazhab-mazhab, pemeluk agama-agama kirinya oleh orang-orang terkemuka dan
yang umum atau yang disebut dengan masyarakat umum.
zimmi, yaitu kaum Kristen, Yahudi, dan Kehidupan pribadi para khalifah Dinasti
Saba yang mengikat perjanjian dengan kaum Umayyah juga tidak lepas dari ke-kurangan
Muslim. Mereka memiliki kemerdekaan dan kelemahan. Menurut Ali K (1995:238),
beragama dengan jalan membayar pajak hampir semua khalifah mempunyai gundik
tanah atau uang-kepala. Golongan keempat dalam harem. Yazid II sangat mencintai dua
adalah golongan budak-budak. Meskipun gadis penyanyinya, Salamah dan Habibah,
perlakuan terhadap para budak telah diper- sehingga ketika Habibah meninggal karena
baiki, tetapi dalam praktiknya mereka tetap tersumbat sebuah anggur yang dilempar
menjadi penduduk kelas rendah. Khalifah ke dalam mulutnya ketika sedang
Selama masa kekhalifahan Dinasti bercanda, khalifah yang tengah dimabuk
Umayyah, kondisi sosial dalam keadaan asmara itu sangat menyesal hingga
damai dan adil, meskipun sistem pemerin- meninggal dunia.
tahan berjalan tidak demokratis. Kendatipun Di bawah penguasa Yazid I, pengguna-
bangsa Arab-Islam berkuasa di seluruh an anggur menjadi sebuah tradisi. Peng-
imperium, kehidupan muslim non-Arab gunaan anggur yang terlalu banyak membuat
tidak mengalami kesulitan. Mereka hidup Yazid I memperoleh gelar Yazid Al-Khumur.
damai dan bersahabat dengan baik. Mereka Dia biasa minum tiap hari; sementara
menikmati kewajiban dan hak yang sama Khalifah Walid I memuaskan dirinya dengan
dalam kehidupan negara. Para khalifah minum anggur setiap dua hari sekali; Hisyam
melindungi gereja, katedral, candi, sinagog, minum anggur sekali dalam satu minggu,
dan tempat-tempat suci lainnya, bahkan dan Abdul Malik minum anggur satu kali
semua tempat peribadatan yang rusak dalam satu bulan. Yazid II dan Walid II
dibangun kembali dengan dana yang dikenal sebagai peminum berat. Pesta
dikeluarkan dari kas negara. anggur biasanya dilakukan bersamaan
Di samping kebebasan beragama, dengan pesta musik. Permainan dadu dan
o r a n g b ukan Islam juga menikmati kartu juga dipraktikkan di dalam kerajaan.
kebebasan peradilan, hakim, dan hukum. Balapan kuda sangat populer di bawah

178 Humaniora Volume XV, No. 2/2003


Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya Arab pada Masa Dinasti Umayyah

kekuasaan Dinasti Umayyah. Musik tahuan, yaitu filologi dan leksikografi


dikembangkan dan sejumlah uang diberikan mendapat perhatian dari banyak orang (Hitti,
kepada para pemusik dan penyanyi. 2001:102). Sejak saat itulah di kalangan
Kebiasaan memingit wanita juga mulai masyarakat muslim Arab mulai ber-
masuk ke dalam budaya Arab, terutama kembang dengan pesat ilmu tafsir dan tafsir
sejak pemerintahan Walid II. Kaum wanita Al-Quran itu sendiri.
juga memperoleh tempat yang terhormat Lebih dari itu, ilmu pengetahuan dan
pada masa ini. Mereka dapat menikmati budaya Arab pada masa Dinasti Umayyah
kebebasan di tengah masyarakat. Mereka juga mengalami perkembangan yang pesat
juga amat berminat terhadap pendidikan dan dalam lapangan ilmu-ilmu “umum”. Bahkan
bidang sastra. ilmu pengobatan mencapai puncak kesem-
Sejak pemerintahan Dinasti Umayyah purnaannya di Arabia pada masa dinasti ini.
juga mulai berkembang penggunaan serbet, Khalid Ibn Yazid memperoleh kesarjanaan
sendok, dan garpu. Makanan disajikan dalam ilmu kimia dan kedokteran dan
dengan model dan pola makan di Barat. menulis beberapa buku tentang bidang itu.
Itulah mungkin dampak dari persentuhan Dia adalah orang pertama di dalam Islam
antara budaya Arab-Islam dengan budaya yang menerjemahkan ilmu pengetahuan
Barat, terutama Spanyol. Yunani ke dalam bahasa Arab. Umar II
menyokong pengajaran dan orang-orang
4. Kemajuan Pendidikan terpelajar, dan menurut suatu kabar, ia telah
memindahkan sekolah kedokteran dari Al-
Di bidang pendidikan, Dinasti Umayyah exandria ke Antiokia (Ali, 1995:241). Di
memberikan andil yang cukup signifikan bagi bawah pemerintahannya, banyak karya
pengembangan budaya Arab pada masa- Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa
masa sedudahnya, terutama dalam pen- Arab. Cucu Ali, yang bernama Imam Ja’far
didikan dan pengembangan ilmu-ilmu agama yang ahli dalam berbagai cabang ilmu di
Islam, sastra, dan filsafat. masanya, adalah pendiri dari aliran filsafat
Pada masa dinasti ini, mulai dikem- dalam Islam. Hasan Al-Basri dan Wasil Ibn
bangkan cabang-cabang ilmu baru yang Atha, pendiri aliran Mu’tazilah, adalah mu-
sebelumnya tidak diajarkan dalam sistem rid Imam Ja’far yang terkenal.
pendidikan Arab. Diajarkanlah cabang- Kendati perkembangan puisi dan musik
cabang ilmu baru, seperti tata-bahasa, mendapat tantangan dari kaum konservatif,
sejarah, geografi, ilmu pengetahuan alam, yang menganggap musik dan nyanyian
dan lain-lain. Meskipun demikian, perkem- sebagai kesenangan-kesenangan yang
bangan sistem pendidikan baru berlangsung dilarang agama, kemajuan puisi dan musik
pada paroh terakhir Dinasti Umayyah dan amat luar biasa, terutama di lingkungan
tidak pada awal dinasti ini. Badira, sebuah istana (Hitti, 2001:103).
kota dekat Madinah, pada awalnya hanyalah
merupakan tempat belajar dan berkumpul- 5. Keindahan Arsitektur
nya para murid untuk belajar bahasa Arab
dan pembacaan sastra. Pada waktu itu, bila Peranan khalifah pada masa Dinasti
ada orang yang menguasai dan memiliki Umayyah terhadap pengembangan arsitek-
pengetahuan tentang bahasa ibu dan tur Islam tampak menonjol. Perkembangan
mengetahui bagaimana berenang dan meng- pesat terjadi terutama pada arsitektur religi
gunakan busur serta anak panah, maka or- (Hitti, 2001:103). Para arsitek muslim Arab
ang itu dipandang sebagai orang terpelajar. atau orang-orang yang mereka pakai,
Akan tetapi, sejak sistem pendidikan di- mengem-bangkan suatu bagan bangunan,
kembangkan, kualifikasi “terpelajar” lambat sederhana, dan luhur, berdasarkan contoh-
laun berubah. contoh yang sudah ada terlebih dahulu,
Karena tuntutan untuk mempelajari dan tetapi mendapat inspirasi kuat dari
menafsirkan Al-Quran, kedua jenis penge- pengalaman keberagamaan mereka.

Humaniora Volume XV, No. 2/2003 179


Fadlil Munawwar Manshur

Perkembangan arsitektur tidak bisa dan seni musik khas Arab tetap dipertahan-
dilepaskan dari peranan khalifah. Para kan dan mengalami perkembangan yang
khalifah Dinasti Umayyah amat menyokong pesat.
perkembangan seni ini. Menara, misalnya, Dengan demikian, betapa pun sistem
diperkenal-kan oleh Muawiyah. Kubah pemerintahan monarki yang dijalankan oleh
Karang (Kubah As-Sakra) di Yerussalem para khalifah Dinasti Umayyah bersifat
yang didirikan oleh oleh Abdul Malik pada absolut-otoriter yang ternyata berbeda jauh
tahun 691 M, merupakan salah satu contoh dengan sistem pemerintahan sebelumnya
paling cantik dari hasil karya arsitektur Mus- (Khulafâur-Râsyidîn) yang demokratis-
lim zaman permulaan. Bangunan ini egaliter, pertumbuhan dan perkembangan
merupakan masjid pertama yang ditutup budaya Arab pada masa dinasti ini cukup
dengan sebuah kubah (Ali, 1995:242). menonjol dan dapat mengantarkan
Abdul Malik mendirikan masjid lain kemasyhuran dinasti sesudahnya, Dinasti
yang bernama Masjid Al-Aqsha yang Abbasiyyah.
dibangun kembali oleh Dinasti Abbasiyah,
Al-Manshur. Pada sekitar awal abad VII,
Walid Ibn Abdul Malik mendirikan masjid DAFTAR PUSTAKA
agung di Syria dan diberi nama menurut
nama Dinasti Umayyah. Perkembangan Ali, K. 1995. Studi Sejarah Islam.
arsitektur religi, dengan demikian, mencapai Diterjemahkan oleh Adang Affandi dari
puncaknya pada bentuk dan arsitektur judul A Study of Islamic History.
masjid-masjid. Jakarta: Binacipta.
Ali, Syed Ameer. 1978. Api Islam. Diter-
Penutup jemahkan oleh H.B. Jassin dari judul
The Spirit of Islam. Jakarta : Bulan
Muawiyah sebagai peletak pertama
Bintang.
sistem pemerintahan monarki Islam, dengan
Armstrong, Karen. 2002. Islam : A Short His-
Dinasti Umayyah sebagai rezimnya, di-
tory. Sepintas Sejarah Islam. Diter-
pandang telah mengenalkan sistem baru
jemahkan oleh Ira Puspito Rini. Yogya-
dalam pengelolaan negara dan kehidupan
karta : Ikon Teralitera.
beragama. Sistem baru yang dikenalkan
Hassan, Ibrahim. 1989. Sejarah dan Kebu-
oleh Muawiyah mempunyai pengaruh
dayaan Islam. Yogyakarta: Penerbit
penting dalam penciptaan tradisi baru dalam
Kota Kembang.
masyarakat dan budaya Arab. Budaya Arab
Hitti, Philip K. 2001. Dunia Arab: Sejarah
pada masa Dinasti Umayyah berkembang
Ringkas. Diterjemahkan oleh Usuludin
terutama dipengaruhi oleh dua faktor penting.
Pertama, persentuhan antara budaya Arab Hutagalung dan O.D.P Sihombing dari
muslim dengan budaya Eropa, terutama judul The Arabs: A Short History.
masyarakat yang hidup di kota-kota besar Yogyakarta: Sumur Bandung.
di Spanyol. Dengan masuknya Islam ke Mufrodi, Ali. 1997. Islam di Kawasan
Eropa, budaya Arab muslim dapat bersen- Kebudayaan Arab. Jakarta : Logos.
tuhan langsung dengan budaya Eropa, Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari
terutama dalam gaya hidup, tradisi, filsafat, Berbagai Aspeknya, jilid 1. Jakarta; Uni-
kedokteran, astronomi, dan arsitektur. versitas Indonesia Press.
Kedua, meskipun terdapat persentuhan Syalabi, A. 1983. Sejarah Kebudayaan Is-
langsung antara budaya Arab muslim lam. Jilid II. Jakarta : Pustaka Alhusna.
dengan budaya Eropa, bangsa Arab tetap Yahya, Mahayudin. 2001. Tamadun Islam.
mampu mempertahankan tradisi dan budaya Sah Alam: Fajar Bakti.
khas mereka, dan hal ini berlangsung hingga Yatim, Badri. 1999. Sejarah Peradaban Is-
masa-masa akhir kekuasaan Dinasti lam. Dirasah Islamiyah II. Jakarta : P.T.
Abbasiyah. Arsitektur religi, puisi, sastra, Raja Grafindo Persada.

180 Humaniora Volume XV, No. 2/2003

Anda mungkin juga menyukai