Anda di halaman 1dari 7

MENCINTAI KEBERSIHAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Yth. Ibu Kepala Sekolah,
Yth. Ibu guru, serta teman-teman yang saya sayangi.
Puji syukur wajib kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmatnya sehingga
kita bisa berada di tempat yang penuh suasana mendidik ini. Dan tak lupa kita bershalawat
kepada Maha Guru kita yakni Rasulullah SAW Nabi Nabi akhir zaman, karena Usaha beliau
sehingga kita dapa berada pada pagi hari yang cerah ini dan kita bisa berkumpul bersama di
tempat terbaik ini.
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
"Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati
dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan." (HR. Imam
Tirmudzi)
Kedudukan di sisi Allah dapat kita capai dengan cinta kita terhadap kebersihan. Nabi Muhammad
saw mencintai kebersihan. Rasulullah setelah wudhu selalu bersiwak atau menggosok giginya.
Demikian pula sesudah makan dan menjelang tidur. Rasul paling lambat mengguntingkan kukunya
seminggu sekali dan pada hari Jum`at. Sangat beruntung bagi orang yang terus-menerus
mensucikan dirinya dan mensucikan dirinya dari barang-barang yang bukan miliknya. Yang paling
penting barang yang kita punya harus lebih murah dari diri kita. Barang-barang yang mubajir dan
tidak bermanfaat harus dia amalkan. Ini akan membuat lebih ringan hisabnya.
Ciri-ciri orang yang hidupnya kotor yaitu tidak merasa dirinya banyak dosa, zuhud ada nya pada
orang yang kaya yang tidak terikat oleh kekayaan. Kemuliaan bagi orang yang tidak punya yaitu
niatnya selalu dan ikhtiar yang selalu maksimal, kita terhina jika kita tidak punya uang.
Sederhana tidak identik dengan kemuliaan, kalau didalam dirinya masih ada riya. Semoga di bulan
ramadhan ini kita tidak terpikat oleh dunia yang mampir hanya sejenak. (imm)
Kebersihan mutlak harus kita perhatikan karena hal ini memang sangat penting. Jika keadaan
rumah kita bersih maka akan tercipta suasana yang nyaman dan membuat betah siapa saja yang
berada di dalamnya. Tetapi sebaliknya jika rumah kita kotor, perasaan risih akan selalu
menghinggapi siapa saja yang berkunjung. Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam bersabda :
Kebersihan adalah sebagian dari iman.
Kebersihan harus kita mulai dari diri kita sendiri. Kebersihan ini meliputi kebersihan lahir dan
batin. Kebersihan lahir/jasmani akan bisa memengaruhi kebersihan batin. Sebaliknya kebersihan
batin juga akan bisa memengaruhi kebersihan lahir. Maka ketika lahir dan batin kita sudah terjaga
kebersihannya, kita harus menjaga kebersihan di luar diri kita, khususnya lingkungan rumah dan
seterusnya lingkungan yang lebih luas.

5 Perusak Hati
Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka
menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.
Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak
kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak
tidur.'
Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan
masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa
nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.
Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan.
Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia
lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena
salah pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu)
kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika AlQur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang
yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih
sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari
sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka,
dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).
Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu
jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan
melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat.
Karena itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih
tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah.
Larut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrut.
Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut. Ombak angan-angan terus mengombangambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang
mempermainkan bangkai.
Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang
diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin
mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka.
Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal
shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia
adalah tipu daya belaka. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
Bergantung kepada selain Allah
Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung
kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada
sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia
tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah
berfirman, artinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi
pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari
penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh
bagi mereka." (Maryam: 81-82)
"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu

tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga
mereka." (Yasin: 74-75)
Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari
panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh.
Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah.
Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: "Janganlah kamu adakan tuhan
lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)
Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan.
Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan
menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada
selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni
tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
Makanan
Makanan perusak ada dua macam.
Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak
Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang
diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan
pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal,
kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terusmenerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat
dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah.
Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran
darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan
banyak tidur dan banyak merugi.
Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk
dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan)
yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga
untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh
Al-Albani).
Kebanyakan tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di
antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur
yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.
Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang)
lebih baik daripada tidur di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya
daripada manfaatnya.
Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu
yang sangat strategis. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk
ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan
pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa
yang strategis dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya
karena benar-benar sangat terpaksa.
Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta
pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter.
Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak
bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang
dibenci Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam .

KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM ISLAM


Islam adalah agama yang sempurna. Tidak ada satu hal dalam kehidupan kita melainkan Islam
telah memberikan arahan dan petunjuknya. Semua kandungan ajaran dalam Islam bertujuan untuk
menjadikan umatnya hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat. Salah satu aspek
kehidupan yang menjadi perhatian Islam adalah thaharah, kesucian dan kebersihan.
Sehingga dengan hidup sehat dan bersih kita akan terhindar dari berbagai penyakit, dengan
demikian kita akan dapat bekerja dan beribadah dengan lancar dalam rangka menunaikan
kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertaqwa kepadaNya. Sangat mudah bagi kita
mendapatkan petunjuk Allah SWT dan Rasul SAW tentang prinsip-prinsip hidup sehat dan bersih
ini. Di antaranya firman Allah SWT;


Artinya: Jika kamu berjunub maka bersucilah (QS: Al-Maidah: 6) Di dalam ayat lain Allah SWT

berfirman:
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri (QS: Al-Baqarah: 222)
Kesucian dan kebersihan merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah
kepada hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan
nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini;


Artinya: Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan
menyempurnakan nikmatNya kepadamu semoga kamu bersyukur (QS: Al-Maidah:6) Di samping
ayat-ayat yang telah khatib bacakan tadi, juga terdapat hadits-hadits dari Rasulullah SAW yang
berbicara tentang kebersihan ini, bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu dengan
keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda;


Artinya Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim) Dalam hadits di atas sangat jelas dikatakan bahwa
kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh
sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan
sebagian dari nilai-nilai keimanannya, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul
beriman.

KEBERSIHAN LINGKUNGAN Di samping masalah kebersihan diri, Islam juga sangat memperhatikan
kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita, karena sebagai agama yang menjadi rahmat bagi
sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia merusak atau mengotori lingkungan
sekitarnya. Kebersihan lingkungan itu sendiri akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan
manusia yang ada di sekitarnya, oleh sebab itu menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya
dengan menjaga kebersihan diri. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan
kebersihan lingkungan ini;
1. Menjaga kesehatan sumber air Hendaklah kita selalu menjaga kebersihan sumber air, seperti
sumur, kolam, sungai, dan lain-lain, karena air itu akan kita gunakan sebagai sumber air minum,
mencuci, mandi dan sebagainya. Air yang tercemar akan menyebabkan lahirnya berbagai penyakit

seperti diare, malaria, dan lain-lain. Dalam hal ini Islam telah dengan tegas melarang umatnya
supaya tidak mengotori sumber air itu.Rasulullah SAW bersabda:

( )
Artinya: dari Jabir ra. Bahwa Rasulullah SAW melarang kencing dalam air yang tergenang. (HR.
Muslim) Dalam riwayat yang berbeda Rasulullah ternyata juga melarang kita untuk mengotori
sumber air yang mengalir Sabda Rasulullah SAW:


()
Artinya: dari Jabir ra. Bahwa Rasulullah SAW melarang kencing di air yang mengalir. (HR. Thabrani)
Dalam hadits kita dilarang untuk kencing di air yang tergenang dan mengalir, disini tersirat makna
lebih luas bahwa kita dilarang untuk mengotori air itu dengan cara apapun, bukan hanya sebatas
kencing saja.
2. Mencuci / bersuci dengan air yang suci Dalam masalah bersuci dari hadas dan najis, Islam
sangat menekankan penting air yang suci untuk membersihkan berbagai kotoran yang ada di
tubuh dan pakaian kita, karena kalau air itu sendiri tidak bersih bagaimana ia akan membersihkan
benda yang kotor. Oleh sebab itu Islam telah mengarahkan umatnya untuk selalu menggunakan air
yang suci lagi menyucikan dalam bersuci. Allah SWT berfirman:


Artinya: Dan Kami turunkan dari langit itu air yang suci (QS. Al-Furqan: 48) Allah SWT menerangkan
bahwa air hujan itu suci supaya kita dapat menggunakannya dalam menyucikan diri, juga ada
hadits dari Rasulullah SAW yang menerangkan tentang air lain yang juga bias digunakan untuk
bersuci yaitu air laut, sabda Beliau tentang berkaitan dengan laut:

( )
Artinya: ia (air laut) suci airnya, halal bangkainya (ikan). (HR. Khamsah) Adanya petunjuk Allah SWT
dan RasulNya tentang jenis-jenis air yang suci mengajarkan umatnya untuk memperhatikan
tentang kebersihan dan kesehatan air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. menjaga kesucian tempat yang ramai dikunjungi orang Menjaga kebersihan tempat yang banyak
dikunjungi orang sangat penting karena jika saja tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit,
maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Menyadari bahaya tersebut Rasulullah dengan tegas melarang kita untuk buang air besar dan kecil
di tempat yang dilewati banyak orang, dijadikan tempat berteduh, di bawah pohon yang berbuah,
tempat ibadah dan lain-lain. Rasulullah SAW bersabda:

, :
( ) :
Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: takutilah menjadi orang yang
dilaknat orang lain, sahabat bertanya: siapa orang yang menjadi laknat orang lain?. Rasulullah

menjawab: yaitu orang yang buang hajat di tempat yang dilalui orang lain, atau tempat berteduh
orang lain. (HR. Muslim)
Kita juga dilarang meludah di sembarangan tempat, karena disamping ludah itu sendiri sangat
menjijikan, juga menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda:

: :
( )
Artinya: meludah di mesjid adalah dosa, dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah
itu. (HR. Bukhari dan Muslim) Masjid di zaman Rasulullah SAW hanyalah berlantai tanah dan pasir,
sehingga kadang-kadang ada orang yang dengan diam-diam meludah sembarangan di dalamnya,
lalu Rasulullah SAW memerintahkan siapa yang meludah di dalam masjid untuk menanam ludah
itu supaya tidak jorok dan diinjak atau diduduki orang lain. Dalam hadits ini dapat kita ambil
hikmah bahwa Islam melarang kita untuk meludah di tempat-tempat umum seperti mesjid dan
juga tempat lainnya, karena sama-sama menjijikkan dan menjadi salah satu faktor tertularnya
penyakit.
ORANG MUKMIN YANG KUAT LEBIH DISUKAI ALLAH DARIPADA MUKMIN LEMAH
Dengan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, maka kita akan terhindar dari berbagai
penyakit, sehingga kita akan menjadi umat yang sehat dan kuat, juga akan melahirkan generasi
yang sehat dan kuat pula. Dalam hal ini Allah SWT telah mengingatkan kita untuk selalu waspada
dan takut kalau kita akan meninggalkan generasi lemah di belakang kita. Allah SWT berfirman:


Artinya: hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan generasi lemah di belakang mereka,
yang mana mereka khawatir terhadap kondisi mereka. (QS: An-Nisa: 9) Dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW bersabda:

( )
Artinya: orang mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. (HR.
Muslim dari Abu Hurairah)

MENCEGAH PENYAKIT LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI


Hidup bersih dan sehat akan membuat kita jauh dari berbagai penyakit. Mencegah penyakit lebih
baik daripada mengobatinya ketika ia telah terlanjur menjangkiti kita. Dalam pepatah Arab
dikatakan:


Artinya: Mencegah lebih baik daripada mengobati Rasulullah mengingatkan kita dalam sebuah
hadits untuk menjaga kesehatan sebelum tibanya sakit. Rasulullah bersabda:

( )

Artinya: (jagalah) sehat sebelum sakitmu. Oleh sebab itu marilah kita selalu menjaga kesehatan
supaya hidup kita bahagia, tentram dalam beribadah dan mudah dalam mencari rizki untuk
mencapai kebahagian di dunia dan akhirat.

PENYAKIT YANG SERING TIMBUL KARENA FAKTOR KEBERSIHAN


Kebersihan merupakan salah satu cara untuk hidup sehat, dengan mengabaikan kebersihan diri
dan lingkungan akan mengakibatkan terjangkitnya berbagai jenis penyakit. Di antara penyakit
yang timbul karena tidak menjaga kebersihan adalah diare dan kecacingan.

1. DIARE
Diare merupakan penyakit yang umum namun serius karena mudah menular. Biasanya diare
menular melalui virus, bakteri dan parasit, melalui 5 jalur: air, tanah, lalat, jari-jemari dan
makanan. Selain virus ada juga yang diare karena kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya minum
langsung dari sumber air yang tercemar oleh kotoran manusia atau binatang, tidak mencuci
tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, sesudah
buang air besar atau kecil, serta sehabis membersihkan anak yang habis buang air besar dan kecil.
Makanan atau minuman yang tidak ditutup dari hinggapan lalat juga bisa menyebabkan diare.
Seseorang dikatakan diare bila tinja yang dikeluarkan saat buang air besar lembek/cair dengan
frekuensi yang lebih sering dari biasanya, yakni lebih dari 3 kali sehari. Diare menyebabkan
dehidrasi yakni kondisi tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi menyebabkan tubuh menjadi lemas.
Dehidrasi yang berat sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, khususnya pada
balita dan bayi. Orang yang mengalami dehidrasi harus diberikan perawatan khusus.

2. KECACINGAN
Kecacingan adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya cacing di dalam usus manusia. Cacing
termasuk jenis parasit yakni binatang yang hidup di dalam tubuh dan merampas sari makanan.
Kecacingan termasuk penyakit serius karena mudah menular dan menurunkan kualitas hidup.
Semua orang berisiko terinfeksi cacing, namun yang paling berisiko adalah anak-anak usia
sekolah.. Anak kecacingan biasanya lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar berkurang, perut
buncit, matanya pucat dan kotor seperti sakit mata, batuk, pilek, sering diare, nafsu makan
berkurang, cepat letih dan kemampuan belajar berkurang. Anak-anak ini mengalami kekurangan
gizi karena zat gizi yang seharusnya diserap oleh usus sudah terlebih dahulu diserap oleh cacing di
usus. Gizi buruk selanjutnya akan berakibat pada buruknya tingkat kecerdasan yang secara
langsung akan mempengaruhi kehidupan ekonomi anak tersebut dimasa depannya.

Anda mungkin juga menyukai