Anda di halaman 1dari 13

1.

Sebutkan 4 pendekatan dalam Pendidikan kewarganegaraan

2. Sebutkan program kerja di era jokowidodo yang diberi konsep Nawacita kemudian jelaskan berapa
efektifkah program kerja tersebut

3. Jelaskan menurut saudara mengenai strategi nasional di era jokowidodo serta lakukan analisis sesuai
ATHG

4. Jelaskan menurut saudara mengenai kasus SARA yang terjadi belakangan ini, dan bagaimana cara
mengatasi hal tersebut

5. Berikan analisis mengenai pertahanan dan kemanan nasional RI di era saat ini

Berikut inti dari sembilan program tersebut yang disarikan dari situs www.kpu.go.id:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan
pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik
pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem
kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program
kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang
disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara
proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme
dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan


memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Tiiitttttttt

Survei Indo Barometer menyatakan kepuasan publik terhadap satu tahun kinerja pemerintahan Joko
Widodo-Jusuf Kalla menurun dibanding enam bulan lalu.

20 Oktober 2015, tepat satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sejumlah kalangan menilai presiden Jokowi selama setahun ini belum mampu merealisasikan sembilan
program yang diprioritaskannya ketika kampanye yang dikenal dengan Nawacita secara baik.

Sembilan program tersebut diantaranya membangun Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah


desa dalam kerangka negara kesatuan, menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan percaya serta meningkatkan produktivitas
rakyat.

Survei Indo Barometer menyatakan kepuasan publik terhadap satu tahun kinerja pemerintahan Joko
Widodo-Jusuf Kalla menurun dibanding enam bulan lalu.

Anggota DPR Bambang Soesatyo (kiri) dan Taufik Basari (anggota DPP Nasde) dalam acara diskusi Sindo
Trijaya di Warung Daun, Jakarta (17/10). (VOA/Fathiyah Wardah)

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (17/10) menjelaskan
kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta kabinetnya hanya
mencapai 46 persen, turun dari survei bulan Maret 2014 sebesar 57,5 persen.

Dia menilai Jokowi belum berani mengambil kebijakan tegas pada isu sensitif selama satu tahun
memimpin pemerintahan. Kurangnya ketegasan Presiden Jokowi disebabkan kata Qodari minimnya
kekuatan politik yang dimiliki.

"Kecendrungan Jokowi sebagai presiden dia tidak akan mengambil kebijakan-kebijakan yang dramatis.
Dia biasanya mutar-mutar dulu. Pada kebijakan tertentu itu tidak tepat, contohnya kita membicarakan
kondisi ekonomi sekarang ini, kita bicara soal perut rakyat, kita tidak bisa omong ini perubahan
fundamental baru bisa kita rasakan 2/3 tahun lain, mati orang," kata Qodari.

Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho
mempertanyakan komitmen Presiden Jokowi dalam pemberantasan korupsi. Kebijakan-kebijakan
Presiden Jokowi dalam pemberantasan korupsi tidak tegas.

Dia mencontohkan ketika DPR ingin melakukan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi
yang mengarah pada pelemahan KPK, pemerintahan presiden Jokowi bukan secara tegas membatalkan
revisi tersebut tetapi malah menunda.
Padahal dalam nawacita, pemberantasan korupsi merupakan hal yangdinilai sangat penting. Di masa
kepemimpinan presiden Jokowi, telah ada dua pimpinan KPK yang diproses hukum dan dua pimpinan
Komisi Yudisial ditetapkan tersangka akibat kriminalisasi. Remisi untuk koruptor pun tetap dilakukan di
masa presiden Jokowi.

Ketidaktegasan juga terlihat lanjut Emerson ketika memilih sejumlah pejabat atau penegak hukum
seperti Kapolri.

Emerson menilai tidak maksimalnya Presiden Jokowi dalam menjalankan program nawacitanya
disebabkan oleh adanya bayang-bayang atau intervensi dari ketua umum partai politik yang
mendukungnya ketika mencalonkan diri sebagai presiden

Tittttt

KONSEP dan STRATEGI

PEMBANGUNAN JOKOWI - JK

1. Membangun cita-cita dan impian bangsa Indonesia dengan Nawacita.

Membangun sebuah rumah idaman, adalah cita-cita dan impian semua orang, karena didalam rumah
idaman itu ketenangan dan kenyamanan serta kesejahteraan bisa didapatkan. Didalam pembangunan
Indonesia, rumah idaman yang dicita-citakan itu diibaratkan berupa “ Di abad ke-21 Indonesia akan
menjadi poros maritim dunia, kekuatan yang mengarungi dua samudera, sebagai bangsa bahari yang
sejahtera dan berwibawa”.

Dalam bidang politik, Nawacita menginginkan terciptanya negara kuat dengan melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum, memperkuat pertahanan maritim serta negara tidak abai dalam
membangun tata pemerintahan yang demokratis dan melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam strategi kebudayaan, Nawacita secara jenius menyadari bahwa Indonesia dibentuk dari
kolektivitas kebudayaan yang dibangun dari daerah-daerah, desa-desa, kemudian menjadi Indonesia.
Berkepribadian dalam kebudayaan dapat dicari dari khazanah kebudayaan Indonesia yang begitu luas
bukan dari luar.

2. Mengapa harus Nawacita ?

Nawacita lahir di tengah-tengah krisis mentalitas yang menerpa bangsa Indonesia. Mengenai krisis
mentalitas, Koentjaraningrat dalam Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan pernah mengatakan
bahwa “dalam zaman post-revolusi tumbuh beberapa sifat kelemahan dalam mentalitas banyak orang
Indonesia, yang menjauhkan kita dari pembangunan”.

Koentjaraningrat menganalisis bahwa krisis mentalitas itu bersumber pada kehidupan tanpa pedoman
dan tanpa orientasi yang tegas. Sehingga menghasilkan mentalitas penerabas, mentalitas yang suka
meremehkan, kurang percaya diri dan mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab
(Koentjaraningrat 2000: 45). Apa yang diteropong dengan baik oleh Koentjaraningrat puluhan tahun lalu
sebenarnya masih terjadi bahkan semakin menjadi-jadi setelah era reformasi.

Jokowi yang menjadi gelisah menangkap fenomena ini, ia mengatakan bahwa reformasi yang
menumbangkan rezim Orde Baru ternyata baru sebatas melakukan perombakan yang sifatnya
institusional. Ia belum menyentuh paradigma, mindset atau budaya politik kita. Oleh sebab itu, Jokowi
mencanangkan revolusi mental untuk melakukan terobosan politik. Jika Trisakti adalah cita-cita,
Nawacita merupakan program inti dari pemerintahan Jokowi maka revolusi mental adalah paradigma
berpikir atau cara berpikir dan bertindaknya pemerintahan Jokowi.

9 Agenda program kerja prioritas seperti yang diuaraikan pada Nawacita, diibaratkan dalam
membangun sebuah rumah idaman, adalah merupakan “pondasi dan kerangka rumah” yang pada tahun
pertama ini dibangun oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Dalam membangun pondasi dan kerangka,
merupakan pekerjaan yang tersulit, tapi juga merupakan yang terpenting, karena kokoh dan nyamannya
sebuah rumah idaman ditentukan oleh pondasi dan kerangkanya. Jika pondasi dan kerangka sudah
terbentuk, baru tahun berikutnya dibangun dindingnya, atapnya, halaman rumahnya dan aksesoris
pendukung lainnya.

Semua pembangunan rumah idaman tersebut memerlukan waktu, biaya, tenaga, pemikiran serta
kondisi-kondisi lainnya. Jika ingin menilai hasil kerja pemerintahan saat ini, harus dinilai dan dievaluasi
sampai sejauh mana kerangka dan pondasi rumah tersebut sudah dibangun dan seberapa kokoh
pondasi dan kerangka tersebut. Begitu juga dengan kekurangannya, dalam hal apa saja yang masih
kurang.

Dibaratkan dalam membangun rumah tersebut, rakyat Indonesia adalah pemilik rumah tersebut,
Presiden Jokowi dan wakil Presiden Jusuf Kalla adalah pemborong yang ditugaskan untuk membangun
rumah tersebut, para Menteri adalah mandor per sektor yang membangun pemborong untuk
mengerjakan sesuai dengan apa yang diarahkan oleh pemborong. DPR RI adalah pengawas yang
ditugaskan oleh rakyat untuk mengawasi dan membantu dalam hal regulasi. TNI/POLRI adalah petugas
keamanan, yang harus menjaga jangan sampai ada gangguan dalam proses pembangunan rumah
tersebut.

3. Tiga Jalan Perubahan Untuk Pembangunan Indonesia.

Didalam mengamati program pembangunan yang saat ini dilaksanakan oleh Presiden Jokowi beserta
kabinetnya, tidak bisa hanya dilihat secara parsial dan dengan tanpa mengetahui Platform apa yang
dijalankan untuk melaksanakan pembangunan tersebut. Jokowi-JK mendapat amanat rakyat untuk
memimpin Indonesia, dan segera melaksanakan “Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian, insya Allah, republik tercinta ini akan tiba pada masa kejayaannya.

Presiden Jokowi mengidentifikasi ada tiga problem pokok bangsa yang dihadapi saat ini, yaitu,
merosotnya kewibawaan negara, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional, dan merebaknya
intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Oleh sebab itu, tak ada kata lain selain segera melakukan
perubahan. Untuk memulai perubahan tersebut, harus dibangun pondasi awal, yang sudah pastinya
pekerja untuk memulai agenda perubahan ini adalah pekerjaan yang sulit dan yang pastinya akan
banyak menghadapi rintangan serta kritikan.

Perubahan nyata yang ditawarkan harus kembali dan bersumber pada Proklamasi 17 Agustus 1945,
Pancasila 1 Juni 1945, dan Pembukaan UUD 1945. Presiden Jokowi haqqul yaqin bahwa melalui jalan
ideologis itu, maka ketiga penyakit akut bangsa tadi, insya Allah, bisa teratasi. Selain berpegang pada
ideologi, Presiden Jokowi memilih mengusung konsep Trisakti yang pernah diperjuangkan oleh
Proklamator RI, Ir. Soekarno yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menjabarkan visi dan misi mereka secara tegas dan rinci, yang pada intinya
adalah Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong. Untuk mewujudkan visi itu, disusunlah MISI tegas dalam tujuh poin:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis, berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Ke-7 misi mulia yang berlatar semangat Trisakti Bung Karno itu kemudian diterjemahkan dalam 12
agenda strategis dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, 16 agenda strategis
untuk menuju Indonesia yang berdikari dalam bidang ekonomi, dan 3 agenda strategis untuk Indonesia
berkepribadian dalam kebudayaan.

Presiden Joko Widodo mempunyai strategi dalam transisi perekonomian nasional. Untuk jangka pendek,
adalah stabilisasi ekonomi untuk menjembatani perekonomian, seperti spending melalui proyek
pemerintah. Menurut Jokowi, pemerintah mempunyai ruang fiskal yang harus dimanfaatkan. "Solusi lain
yang sedang kita kejar adalah bekerja keras untuk menggalang dana investasi, terutama dari Jepang,
Korea, Cina, Singapura, Jerman, dan Amerika," katanya di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2015. Penggalangan dana
membuat banyak orang mempertanyakan utang naik karena pendanaan ini. Jokowi mengatakan utang
ini untuk kebutuhan investasi yang dapat meningkatkan produk bukan untuk konsumsi atau subsidi
BBM.

Dengan kebijakan yang dirancang ini, Jokowi yakin pada sisa tahun 2015 ini, stimulus ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1-0,2 persen. Pada tahun 2016 mendorong pertumbuhan
0,5-1 persen.Jokowi berkata, untuk jangka menengah sampai jangka panjang, pemerintah saat ini
berfokus pada proyek infrastruktur karena sektor tersebut padat modal dan berdampak panjang.
Buruknya infrastruktur saat ini dinilai menjadi salah satu penghambat utama growth engine. Perbaikan
infrastruktur penting untuk menekan biaya produksi, biaya transportasi, dan ongkos distribusi. Jokowi
menilai distribusi logistik melalui laut merupakan yang paling murah.
Untuk itu pemerintah berkonsentrasi pada konsep tol laut, seperti pembangunan yang sudah dimulai di
Kuala Tanjung dan Makassar, di samping 24 pelabuhan yang direncanakan pemerintah. Selain itu
pemerintah juga telah memulai membangun tol Trans Sumatera.Jokowi mengaku realistis bahwa
tantangan ke depan yang dihadapi tidak ringan dan membutuhkan proses. Namun jika dibandingkan
dengan krisis 1998, kondisi ekonomi saat ini lebih ringan. "Namun 17 tahun kemudian kita melihat
perekonomian bisa tumbuh empat kali lipat. Indonesia menjadi anggota G-20 dan kita telah menjadi
negara demokrasi yang dibanggakan," katanya.

Di tengah melemahnya ekonomi dunia dan nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan
paket kebijakan ekonomi. Presiden Jokowi pun mengumumkan langsung kebijakan paket ekonomi itu,
didampingi oleh sejumlah menteri ekonomi. Ada tiga langkah yang dilakukan pemerintah untuk
menggenjot ekonomi dalam paket kebijakan ekonomi tahap pertama. memang ada sejumlah langkah
yang telah dilakukan pemerintah untuk menggenjot ekonomi. Pemerintah terus mendorong belanja
pemerintah melalui daya serap anggaran, memperbaiki neraca pembayaran, dan menetapkan langkah-
langkah konkrit.

Pertama, pengendalian harga komoditi pokok seperti bahan bakar minyak (BBM) dan pangan. Kedua,
pembentukan tim evaluasi pengawasan realisasi anggaran. Ketiga, pembentukan badan pengelola dana
perkebunan kelapa sawit. Jokowi menuturkan pembentukan badan tersebut untuk meningkatkan
ekspor kelapa sawit dan meningkatkan penggunaan biodiesel jadi 15 persen. Tak hanya itu, pemerintah
juga mengeluarkan sejumlah langkah untuk melindungi masyarakat desa. Langkah-langkahnya dengan
memberdayakan usaha mikro dan kecil. Jokowi menekankan percepatan penyaluran pemanfaatan dana
desa. Anggaran itu diharapkan dapat dimanfaatkan untuk infrastruktur secara padat karya, penambahan
alokasi beras sejahtera Jokowi menuturkan, langkah tersebut belum dapat menggerakan ekonomi
nasional. Pemerintah juga akan meluncurkan paket kebijakan tahap pertama.

“Jokowi mengatakan langkah pertama mengatasi persoalan ekonomi adalah dengan mendorong daya
saing industri nasional, melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian usaha.
ada 89 peraturan yang dirombak dari 154 peraturan, yang dianggap menghambat daya saing industri
nasional. Selain itu, juga sudah disiapkan 17 rancangan peraturan pemerintah, 11 rancangan peraturan
presiden, 2 rancangan instruksi presiden, 63 rancangan peraturan menteri dan 5 aturan lain.
“Pemerintah berkomitmen menyelesaikan semua paket deregulasi pada September dan Oktober 2015,”
ucap Jokowi.

Langkah kedua, lanjut Jokowi, pemerintah akan mempercepat proyek strategis nasional dengan
menghilangkan berbagai hambatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional.
Pemerintah juga akan memperkuat peran kepala daerah untuk melakukan dan memberikan dukungan
percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

“Ketiga, meningkatkan investasi di sektor properti. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk


mendorong pembangunan perumahan, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah, serta
membuka peluang investasi yang lebih besar di sektor properti,” tutur dia.
Jokowi yakin paket kebijakan ekonomi tahap pertama September 2015 ini, akan memperkuat industri
nasional, mengembangkan usaha mikro kecil menenga

Titttttt

Ancaman

Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha yang bersifat untuk mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak kriminal dan politis. Ancaman
Militer ini sendiri merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi dan dinilai
memiliki kemampuan yang berbahaya terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamtan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Beberapa
macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :

Ads

Dari Luar Negeri

Agresi

Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain

Spionase/Mata-mata

Sabotase

Aksi teror dari Jaringan Internasional

Dari Dalam Negeri

Pemberontakan bersenjata

Konflik horizontal
Aksi teror

Sabotase

Aksi kekerasan berbau SARA

Gerakan separatis

Perusakan lingkungan

Ancaman Nonmiliter merupakan ancaman yang tidak bersenjata akan tetapi apabila tetap dibiarkan,
akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.

Tantangan

Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk menggugah kemampuan.

Hambatan

Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki
tujuan untuk melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.

Gangguan

Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah.

Titttt

Pengertian dari SARA

Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang
menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang
melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan
dapat dikatakan sebagai tidakan Sara. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan segala
hak-hak dasar yang melekat pada manusia.
upaya mengatasi konflik SARA antara lain;

1. Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa.

Sebagai makhluk yang memiliki agama, tidak ada lagi tempat yang tepat untuk mengadu dan berserah
diri selain kepada tuhan yang maha esa. Kita sebagai umat beragama selalu memegang teguh segala
perintah dan ajaran-Nya dan menjauhi dari segala larangan-Nya. Apabila kita merasa di sakiti atau ter
aniaya oleh makhluk tuhan lainnya, alangkah baiknya kita serahkan hal tersebut kepada sang pencipta
yang maha adil bagi seluruh umat-Nya.

2. Mengendalikan diri.

Sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan, ada kalanya kita tidak dapat memendung suatu cobaan
atau godaan dari makhluk ciptaan tuhan lain yang mengundang kita untuk berbuat yang tidak baik.
sebaiknya kita dapat mengendalikan diri kita dari keinginan untuk berbuat yang tidak baik tersebut
karena banyak kerugiannya dari pada keuntungannya. Karena Tuhan maha mengetahui dan adil untuk
umat-Nya.

Baca juga : Membunuh atau Dibunuh !!!

3. Tidak menyinggung/menyakiti hati orang lain.

Tidak mungkin ada asap apabila tidak ada api, apabila kita tidak ingin diperlakukan tidak baik oleh orang
lain maka kita terlebih dahulu tidak melakukan hal yang tidak baik kepada orang lain. Memanggil atau
menghardik orang dengan kata-kata yang menyinggung SARA sangat besar dampaknya untuk memicu
terjadinya konflik sara.

4. Hilangkan prasangka buruk kepada orang lain.


Berprasangka tidak baik kepada orang lain merupakan penyakit hati yang harus dihilangkan. Walaupun
sangkaan itu benar adanya, kita tetap tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain terlebih lagi
apabila prasangka kita itu tidak terbukti dan hanya rekaan kita saja tanpa adanya bukti. Selain
menjadikannya suatu jurang pemisah juga dapat menjadi pemercik api perkelahian antara kita dengan
orang lain.

5. Saling menghormati dan menghargai.

Jalan satu-satunya agar terjalin suatu hubungan yang harmonis dan menjadi jembatan dari seluruh
perbedaan yang ada ialah rasa saling menghormati dan menghargai diantara sesama makhluk tuhan.
Dengan cara ini kita merasa manjadi satu bagian yang berharga diantara lainnya, dan merasa setara
tanpa ada perbedaan.

6. Menjalin hubungan dengan melakukan kegiatan positif bersama-sama.

Suatu hubungan sosial berarti suatu interaksi dari beberapa makhluk sosial yang terjadi di suatu
lingkungan. Untuk memelihara suatu hubungan yang harmonis maka diperlukan interaksi yang harmonis
pula yaitu melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama yang melibatkan semua pihak yang dilakukan
dengan bahagia.(hro/cen).

Titttt

Analisis

Sejatinya ketahanan nasional bisa terwujud dengan integrasi semua lini yang menjadi unsur negara
Indonesia dalam hal ini pemerintah serta rakyat. Untuk mewujudkan sistem ketahanan nasional tentu
Pertahanan negara sejatinya adalah elemen terpenting bagi kelangsungan negara. Terlebih lagi di
Indonesia sebagai negara dengan struktur geografis negara kepulauan, dan memiliki sumber daya alam
serta manusia yang besar, tentu pertahanan negara menjadi hal yang mutlak untuk dijalankan dan harus
diatur secara tepat dan. Pertahanan negara sendiri adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Pertahanan dan keamanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintahan untuk menghadapi dan
meniadakan segala ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri, yang diselenggarakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta sebagai suatu cara pandang yang menempatkan
pertahanan dan keamanan negara sebagai tanggung jawab bersama seluruh warga negara dengan hak
dan kewajiban yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam meningkatkan sistem ketahanan nasional yang telah ada saat ini, perlu pengembangan yang lebih
baik. Pengembangan kekuatan Pertahanan mencakup pembangunan kemampuan nasional di bidang
pertahanan pada tingkat Kebijakan maupun tingkat Operasional. Pada tingkat Kebijakan berupa
peningkatan kemampuan birokrasi pemerintah (Departemen Pertahanan dan Departemen/Instansi lain
yang terkait) dalam merumuskan keputusan politik yang terkait dengan pengelolaan Pertahanan Negara.
Sedangkan pada tingkat Operasional berupa pembangunan kekuatan Komponen Pertahanan.

Pelaksanaannya diarahkan kepada tercapainya kekuatan pokok minimum, yakni tingkat kekuatan yang
mampu menjamin kepentingan strategis pertahanan yang mendesak, Pengadaan Alat Utama Sistem
Senjata (Alutsista) dan peralatan lain diprioritaskan untuk menambah kekuatan pokok minimal dan/atau
mengganti Alutsista/alat peralatan yang sudah tidak layak pakai. Penambahan kekuatan dilaksanakan
hanya atas kebutuhan yang mendesak dan benar-benar diperlukan. Mengingat keterbatasan
kemampuan anggaran pemerintah serta tantangan yang dihadapi, maka secara terpadu pembangunan
TNI Angkatan Darat diarahkan pada tercapainya pemantapan kekuatan, sedangkan TNI Angkatan Laut
dan TNI Angkatan Udara diarahkan pada modernisasi dan pengembangan.

Belum tersosialisasinya peraturan perundang-undangan yang mengharuskan masing-masing


departemen atau pemerintah daerah melakukan secara konkrit pembangunan di bidang masing-masing
yg terkait dengan kepentingan pertahanan. Khusus dalam upaya mengoptimalisasi peran TNI sebagai
komponen utama pertahanan negara. Jumlah dan kualitas personil (SDM) yg ada juga belum memadai.

Tanggung jawab Pertahanan Nasional bukan merupakan tanggung jawab TNI saja melainkan kewajiban
setiap warga negara dalam menghadapi ancaman nasional, hal ini bukan berarti semua rakyat wajib
memegang senjata untuk melawan musuh seperti pada zaman revolusi dulu, tetapi segenap komponen
bangsa dikerahkan untuk kepentingan pertahanan sesuai dengn fungsi dan profesi masing-masing.

Setiap bangsa tentu mempunyai caranya sendiri untuk mempertahan eksistensinya, dan cara ini antara
lain dipengaruhi oleh kondisi yang meliputi setiap gatra dari kehidupan nasional dan ancaman yang
dihadapi. Karena kondisi dan ancaman ini tidak mungkin sama bagi dua negara, apalagi bagi sekian
puluh bangsa didunia ini maka mungkin ada dua sistem Hankam yang persis sama.

Anda mungkin juga menyukai