Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

TENTANG
AGENDA NAWACITA

DISUSUN OLEH
MIRES MAJULITA
15120152
6X4

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB)


JURUSAN S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT saya ucapkan atas selesainya makalah
Perekonomian Indonesia mengenai “NAWACITA”. Tanpa rahmat, ridho dan kasih sayang
serta petunjuk dari-Nyalah mustahil makalah ini dapat dirampungkan.

Makalah ini tersusun atas dasar untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Perekonomian Indonesia. Semoga dengan tersusunnya makalah ini, kita semua khususnya
para mahasiswa mendapat manfaat ilmu dan menambah pengetahuan serta dapat
mengaplikasikan ilmu-ilmu serta pengetahuan yang didapat didalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak” dan begitu pula
saya menyadari bahwa dalam penulisan masih sangat kurang serta jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, khususnya yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.

Padang, Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian nawacita
B. Program nawacita

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A.latar belakang
Era politik saat ini sudah bagaikan sebuah wabah. Rakyat kecilpun sekarang sudah
mengerti arti politik. Tak banyak juga dari kalangan-kalangan atas yang yang berebut gelar
untuk menjadi orang nomer satu di indonesia. Kita mengenal orang nomer satu di indonesia,
seringkali dipanggil JOKOWI dan wakilnya JK.
Teringat sebelum menjadi orang nomer satu di negara kita ini. Para kandidat
seringkali mengikrarkan janji atau visi-misi kedepan. Tak urung dari situlah massa
berbondong-bondong memilih mereka. Saat pemilihan hingga pasca pelantikan babyak saja
problem yang dihadapi oleh kubu mereka. Dan yang paling utama adalah dari rakyat, yaitu
menagih janji-janji yang dulu diucapkan saat kampanye.
Dalam makalah ini dihidangkankan sebuah pembahasan janji pada bagian
“NAWACITA”. Janji tentang memperjuangkan semangat nasionalisme dalam sembilan
agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan.

B.Tujuan
Dalam makalah ini membahas tentang nawacita yang dijabarkan beberapa bagian
beserta penjelasan apakah terlaksana atau tidak. Dan juga bisa membantu agar teman-teman
tahu bagaimana nawacita itu dan maksud dari nawacita itu sendiri.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN NAWACITA
APASIH NAWA CITA?
Sudahkah kalian mendengar Nawa Cita? Apasih Nawa Cita itu? Seperti apa Nawa Cita
itu?
Pertama kita membahas apa arti Nawa Cita itu sendiri. Nawa Cita berasal dari Bahasa
sanskerta nawa yang berarti Sembilan dan cita yang berarti cita-cita/harapan/tujuan. Jadi
apasih sebenarnya Nawa Cita itu? Nawa Cita adalah Sembilan agenda prioritas ini merupakan
visi misi yang dibuat untuk pemilihan presiden setahun yang lalu dan menjadi program untuk
lima tahun masa jabatan Jokowi-JK. Dalam visi-misi tersebut dipaparkan sembilan agenda pokok
untuk melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita Soekarnoyang dikenal dengan istilah Trisakti,
yakni berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan
Untuk merealisasikan Nawa Cita pemerintah menyiapkan kebutuhan agar program ini
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Termasuk anggaran dan perangkat untuk
menyukseskan program tersebut. Karena tanpa anggaran dan perangkat Nawa Cita ini tidak
akan berjalan dan hanya sebagai omong kosong belaka.
Dalam perjalanan untuk mewujudkan Nawa Cita ini ada perangkat yang tidak sejalan
dalam mewujudkan program Nawa Cita sehingga terjadi pergantian posisi pada Kabinet Kerja
Jokowi-JK. Sudah beberapa Menteri terkena reshuffle dalam kabinet karena tidak sesuai
dengan tujuan Nawa Cita ini. Seperti yang diungkapkan Budiarto Shambazy bahwa
sebenarnya kabinet kerja yang disusun Jokowi-JK merupakan hasil dari kompromi politik.
Penilaian tentang keberhasilan Nawa Cita tersebut dapat dilihat dari respon masyarakat
terhadap kinerja dan hasil dari kerja mereka. Masyarakat dapat menilai secara objektif dan
tanpa tuntutan dari orang lain. Dari sinilah dapat diketahui program Nawa Cita berhasil atau
tidak.
Dalam merealisasikan Nawa Cita ini ada banyak kendala yang harus dihadapi.
Kepemimpinan yang baru satu tahun sudak banyak masalah-masalah yang muncul dan
program yang dijalankan keluar dari jalur yang sesuai dengan Nawa Cita. Seperti anggaran
dalam pemerintahan yang membutuhkan dana yang tak sedikit. Masalah yang muncul adanya
kenaikan harga BBM yang kurang bisa diterima oleh masyarakat. Kendala yang lain seperti
adanya bencana yang terjadi, dan kendala yang terbaru adalah merosotnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar. Sehingga pemerintah harus berpikir keras agar agenda prioritas ini dapat
diwujudkan dengan baik tanpa masalah yang muncul.Diharapkan program prioritas Nawa Cita
ini tidak kandas di tengah jalan. karena memang sulit untuk merealisasikan semua agenda
prioritas tersebut. Untuk masyarakat diharapkan saling kerja sama agar dapat mewujudkan
Nawa Cita ini sehingga bisa menjadi Indonesia yang lebih baik.

B.PROGRAM/ AGENDA NAWACITA

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan


rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,
keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra
terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
 Namun banyak terjadi kasus-kasus yang kontradiksi dan mengusik rakyat serta
mengancam keamanan dan ketertiban bangsa mengenai nawa cita
pertama. dijelaskan mengenai kontradiksi terhadap nawa cita yang pertama,
contoh sederhana akhir-akhir ini kita diusik oleh kasus pembegalan motor yang
menimbulkan korban. Karena kasus pembegalan ini membuat masyarakat
Indonesia takut untuk beraktivitas di malam hari. Kemudian pada Desember 2014
juga terjadi insiden penembakan warga Papua oleh aparat keamanan. Polisi dan
militer menembakkan peluru tajam ke arah sekitar 800an demonstran, termasuk
perempuan dan anak-anak, di Enarotali Kabupaten Paniai. Hal ini berujung
tewasnya lima pemuda demonstran. Idealnya pemerintah harus mengoptimalkan
peran aparatur pengaman yang ada saat ini. Para aparat keamanan di bentuk secara
sistematis agar memberikan keamanan secara menyeluruh. Melindungi hak asasi
manusia dan bersifat preventif harus lebih sering diutamakan daripada bersifat
represif. Lewat politik luar negeri bebas dan aktif pun harus lebih diutamakan.
Jangan sampai kata “politik” berubah menjadi “ekonomi” luar negeri yang bebas
dan aktif. Pemerintahan saat ini cenderung hanya melihat keberhasilan negara dari
segi pasar. Padahal sektor keamanan perlu di perhatikan keadaannya.
2. membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya
memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan
melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan
lembaga perwakilan”.
 dijelaskan bahwa tidak bisa dipungkiri, masa-masa awal pemerintahan Jokowi
adalah masa pergulatan politik antara partai politik pendukung dengan parpol
yang berseberangan. Dimulai dari perebutan kursi pimpinan di DPR hingga alat
kelengkapan dewan di parlemen. Akibatnya, DPR pun tak produktif karena terlalu
disibukkan mengurusi internal mereka, yang paling mencolok dalam bidang
politik adalah kisruh dualisme kepengurusan di tubuh Partai Persatuan
Pembangunan dan Partai Golkar. Pemerintah disebut turut andil dalam pecahnya
dua parpol tersebut. Jika dalam kasus PPP Menkumham lebih mengakui kubu
Romahurmuziy, maka dalam kasus Golkar Menkumham lebih mengakui kubu
Agung Laksono. Dua partai tersebut adalah anggota Koalisi Merah Putih. Namun
seiring dengan perpecahan yang terjadi, kubu kepengurusan baru yang terbentuk
di dua partai itu tegas menyatakan tak lagi bersama koalisi yang berseberangan
dengan pemerintah.
3. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan”.
 Poin ini masih belum optimal, desa-desa di pinggiran terlebih di perbatasan masih
sering ”dipinggirkan”, kurangnya infrastruktur aliran listrik, rusaknya jalan, dan
terbatasnya akses menuju kota. Selama ini infrastruktur vital yang dibutuhkan
rakyat hanya berlokasi di kota-kota saja. disebutkan bahwa Jokowi-JK mencoba
merealisasikan komitmen membangun dari pinggiran dengan kebijakan alokasi
Dana Desa sebesar Rp. 20 triliun pada 2015 ini. Pembangunan infrastruktur sangat
dibutuhkan oleh desa-desa agar bisa berdikari dan bermadani. Selain
pembangunan infrastruktur, pemerintah juga harus memperhatikan dalam tata
kelola masyarakat desa. Desa adalah bagian dari Indonesia yang berhak
mendapatkan perhatian pemerintah.
BAB 3
PENUTUP

1. kesimpulan
Kita sebagai warga negara indonesia menjadi warga negara yang mengerti alur
pemerintahan seorang pemimpin. Tidak sedikit orang yang menentangnya atau berontak
karena tidak tahu apa yang sedang dilakukan pemerintah. Sikap kritis perlu untuk
menyaimbangi pemikiran orang awam dan pemikiran seorang visioner.
Sebagai warga yang diberkahi pemimpin, kita seharusnya tahu apa yang harusnya kita
perbuat. Jangan sering menuntut sesuatu yang tidak ada alasannya. Membangun sebuah visi
dan misi tidaklah mudah. Berfikir untuk masalah yang akan dihadapi hingga berbagai solusi
sudah dirancang dengan rapih.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.cnnindonesia.com/politik/20150505061419-32-51155/menyoal-nawacita-dan-
reshuffle-dalam-kinerja-menteri-jokowi/

http://www.academia.edu/12985043/Makalah_tentang_Visi-Misi_JKW-
JK_dalam_bagian_TRISAKTI_dan_NAWACITA

http://dwijayanti96.blogspot.co.id/2015/11/nawa-cita-jokowi-jk.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai