Anda di halaman 1dari 3

MENYIAPKAN SDM YANG KoMPETITIF MENUJU IKN NUSANTARA

Oleh Dr.Ir.H. Irianto Lambrie,. M.M.

UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu kota Negara telah ditetapkan dan di sahkan pada tanggal 15
Februari 2022. Ibu kota Negara telah secara resmi diberi nama Ibu Kota Nusantara. Penetapan dan
pengesahan UU Nomor 3 Tahun 2022 tersebut menandai di mulainya proses pemindahan dan
pembangunan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke wilayah Provinsi Kaltim.

Pemindahan Ibu Kota bukan hal baru, Dari usulan forum konsultasi pembangunan nasional di
Jakarta yang dihadiri para menteri, bahwa Ibu Kota itu patut dipindah lokasinya ke Kalimantan
Timur. Untungnya memang yang dipilih Kalimantan Timur karena Kalteng waktu itu dengan
desakan politik dan desakan pressure dari suku-suku Dayak yang ada di sana, termasuk Kalsel
sebagai provinsi tertua di Kalimantan ingin tetapi, secara keseluruhan Hasil studi maupun dukungan
alam dan sebagainya yang paling ideal dan memenuhi syarat memang akhirnya dipilihlah di salah
satu tempat yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara. bagi kita masyarakat Indonesia di Kalimantan
Timur Ini adalah sebuah momentum strategis, peluang dan sekaligus tantangan untuk melakukan
akselerasi pembangunan daerah secara menyuluh dalam upaya mempercepat terwujudnya
pemerataan dan keadilan pembangunan nasional.

Ibukota negara itu idealnya memang berada di secara geografis geopolitik atau berada di tengah-
tengah wilayah Negara. Sehingga orang mau ke utara, selatan, Barat dan Timur itu berimbang.
Tetapi secara Pancasila, penempatan ibukota negara itu juga menentukan keseimbangan
pembangunan untuk keadilan yang merata, karena kesenjangan pembangunan di seluruh negara di
dunia selalu ada. Negara-negara yang paling maju di dunia, Cina, Australia, Inggris dan Eropa,
negara semaju apapun itu selalu ada kesenjangan wilayah karena adanya faktor sejarah, faktor
geografis dan faktor alam. Upaya kita sebagai manusia apalagi pemimpin mengurangi kesenjangan
agar tidak terlalu dalam jika semakin senjang pasti terjadi ketidakadilan. Ketidak keadilan itu bisa
kita kurangi dengan kecerdasan kita, cara kita bekerja dan kebijakan kita dalam memimpin.

Menurut Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahap awal
pembangunan IKN 2022-2024 diperlukan sekitar 260.000 tenaga kerja konstruksi (TKK), dengan
rincian tahun 2022 30.000 orang, tahun 2023 123.000 orang dan tahun 2024 107.000 orang.

Lowongan kerja di IKN yang saat ini sangat terbuka antara lain meliputi : Desain Interior, ahli
sanitasi dan limbah, ahli manajemen pryek, ahli iluminasi, ahli air minum, ahli manajemn mutu, ahli
mekanikal, ahli green bilding, akuntan, ahli hukum, dan sebagainya

Ibu Kota negara adalah tempat penyelenggaraan pemerintahan pusat seperti Presiden, wakil
presiden, DPR, lembaga legislative, Mahkamah Agung, dan lembaga-lembaga tinggi lain yang
harus berkantor di Ibu Kota Negara Penyelenggaraan pemerintahan pusat. Dalam jangka menengah
dan panjang akan terbuka kesempatan menjadi ASN, Pegawai BUMN, Anggota DPR RI, Anggota
DPD RI, Aggota Lembaga Tinggi/Lembaga Negara lainnya, Dimplomat, Pegawai
organisasi/lembaga internasional dan perwakilan asing.

Ibu Kota Nusantara adalah Pemerintah Daerah yang bersifat khusus setingkat Provinsi yang
wilayahnya menjadi kedudukan ibukota negara sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam undang-
undang Nomor 3 Tahun 2022. Ibukota Nusantara itu punya visi sebagai Kota dunia untuk semua
yang dibangun dan dikelola hukum tata Negara, artinya semua yang dibangun dan dikelola di dalam
wilayah ibukota Nusantara itu visinya jadi kota dunia. Kota dunia itu ada kriteria dan standar.
Misalnya kita lihat Singapura tetangga dekat kita itu adalah gambaran kota dunia, modern, maju,
bersih, disiplin masyarakatnya. Negara Berlin arsitekturnya bagus sekali, lebih dari 6000 perencana
arsitektur yang hebat-hebat kelas dunia. Jerman termasuk bangsa yang paling pintar di dunia, jadi
yang kita nikmati sekarang seperti mobil, motor, dan mesin, dulu awalanya yang menciptakan
kebanyakan dari Jerman.

Tujuan dari ibukota Nusantara itu pertama menjadi kota berkelanjutan dunia. Jadi kota
berkelanjutan tidak untuk satu generasi tapi berkelanjutan atau bahkan ratusan abad. Kota ini
dibangun untuk hal-hal yang hebat, jadi diperlukan orang-orang dan manusia-manusia hebat yang
hidup di dalam kota dan di sekitarnya. Tujuan Kedua yaitu Menjadi penggerak ekonomi Indonesia
di masa depan dan tujuan ketiga menjadi simbol identitas nasional yang mempresentasikan
keberagaman bangsa kita Indonesia dari semua bangsa di dunia berdasarkan pancasila dan Undang
– undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara dilaksanakan berdasarkan prinsip : 1).
Kesetaraan, 2). Keseimbangan Ekologi, 3). Ketahanan, 4). Keberlanjutan Pembangunan, 5).
Kelayakan Hidup, 6). Konektivitas dan 7). Kota Cerdas

Ibu Kota Nusantara dipimpin oleh kepala otorita yang merupakan kepala pemerintahan daerah
khusus Ibu Kota Nusantara yang berkedudukan setingkat Menteri, ditunjuk, diangkat, dan di
berhentikan oleh presiden setelah berkonsultasi dengan DPR RI.

Bagi Masyarakat Indonesia di kaltim penetapan dan pengesahan Undang-undang Nomor 3 Tahun
2022, hendaknya dijadikan momentum strategis untuk memacu perubahan fundamental cara
berpikir (mindset), bertindak, bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Apa yang perlu kita lakukan untuk menghadapi sebagai lokasi Ibu Kota negara ini? Yang paling
penting itu kita mampu mengubah mindset cara berpikir, karena cara berpikir sangat berpengaruh
kepada cara kita bertindak, cara kita berkomunikasi, berhubungan dan sebagainya. ini salah satu
titik lemah orang Indonesia. Contohnya Keluarga Jepang umumnya keluarga kecil, anaknya rata-
rata satu dikarenakan negaranya padat sekali. rumah orang Jepang itu sangat praktis, Orang Jepang
itu tidurnya pakai tatami yang disediakan Di lemarinya, kita mengambil sendiri dan membersihkan
tempat tidur sendiri jadi Mandiri walaupun kita tamu. Jadi bangsa-bangsa yang maju di dunia yang
sekarang kita saksikan adalah Perilaku dan karakter mereka yang berbeda dengan kita yang
mungkin laminasi lambat untuk bisa maju mindsetnya juga jauh berbeda. Anak orang Eropa anak
orang Jepang bahkan Cina sekarang yang paling berpengaruh kulturnya mereka sejak bayi sudah
tidurnya berpisah dengan orang tuanya, itu artinya mereka sejak bayi sudah diajarkan kemandirian.

Saat ini, Indonesia dan khususnya Provinsi Kaltim menghadapi tantangan untuk mengejar
ketertinggalan dari bangsa lain dan daerah lain yang telah lebih maju. Dewasa ini kita hidup didunia
dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, sulit di prediksi, dipengaruhi oleh banyak faktor
yang sulit dikontrol serta bersifat kompleks-multi dimensi. Mustahil kita mampu mencapai
kemajuan dan kemandirian bangsa dan daerah, apabila kita mengabaikan pembangunan yang
semestinya bertitik berat pada keunggulan SDM

20 tahun yang lalu Bank Dunia melakukan penelitian di 40 negara terutama negara-negara sedang
berkembang termasuk Indonesia. Karena banyak sekali negara-negara sedang berkembang ini
meminjam uang dengan bank dunia karena tidak bisa membayar, terutama di Amerika Latin maka
disebut negara gagal. Indonesia juga dulu hampir mendekati negara gagal dikarenakan ribut politik,
tetapi kita bisa keluar dari tahun 1965 - 1998. Salah satu penelitian di bidang manajemen
kesimpulan yang dibuat oleh Bank Dunia itu mengatakan 80% keberhasilan seseorang sebuah
bangsa bahkan sebuah negara itu ditentukan oleh karakternya. jadi karakter ini kita perbaiki untuk
diri kita Dan anak-anak harus intropeksi diri.

yang kedua hasil penelitian Bank Dunia keberhasilan Kesuksesan individu masyarakat bangsa dan
negara ternyata ditentukan oleh empat hal, satu adalah inovasi. inovasi di kuantifikasi oleh Bank
Dunia bisa menentukan 40% keberhasilan atau kegagalan. di semua kota-kota di Jepang hampir tiap
hari masyarakatnya berinovasi menemukan alat-alat baru terutama bidang elektronik. yang kedua
adalah networking. networking itu 30% menentukan kita berhasil jadi orang-orang yang
bergaulnya luas atau banyak kawannya itu bisa berhasil lebih cepat. bangsa-bangsa yang maju itu
karena networkingnya hebat bisa mengendalikan bangsa lain. Yang ketiga teknologi itu hanya 20%,
kita bisa menggunakan computer, bisa menggunakan HP dan lain-lain, bahkan kita bukan hanya
menggunakan tapi bisa membuat teknologi seperti orang Jepang dan orang Cina. Yang keempat
dukungan sumber daya alam itu ternyata hanya 10% kita hidup di Kaltim ini paling kaya sumber
daya alamnya bersama Papua. tetapi masyarakatnya sebagian besar miskin, karena kita tidak punya
yang tiga tadi yaitu inovasi, networking, dan kemampuan teknologi iptek. kita mengandalkan
sumber daya alam dan sekarang sudah dikuras banyak habis, mulai dari hutannya sampai
batubaranya. jadi itu penting dalam kita menyiapkan diri ini mindset mengubah karakter.

Kita menghadapi apa yang disebut dengan era VUCA. ini Yang sekarang kita hidup dan mungkin di
masa depan yang akan kita hadapi. Istilah VUCA itu pertama kali diintroducikan oleh kalangan
militer Amerika Serikat untuk menggambarkan geopolitik.

Volatility /Perubahan naik turunnya harga secara cepat dalam periode waktu yang pendek, karna di
pengaruhi sejumlah faktor : Uncertainty/ketidakpastian, Complexity/Kompleksitas,
keruwetan ,Kerumitan, Ambiguity/Ambiguitas adalah suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih
dari satu arti. Arti dari ambigu adalah ide atau situasi yang bisa di pahami lebih dari satu makna.
Hanya melalui SDM unggul kita mampu menghadapi era VUCA dan mampu berkompetisi dengan
bangsa dan daerah lain. Era Vuca harus kita hadapi dengan membangun dan menyiapkan SDM
Unggul Kaltim dan Indonesia.

Masalahnya adalah bahwa fakta dan pengalaman membuktikan, “orang Indonesia sangat pandai
membuat konsep dengan narasi yang indah dan redaksi yang tertata rapi, bahkan seperti setengah
bermimpi, tetapi sangat lemah dalam implementasi untuk mewujudkannya secara nyata. Sehingga
ada guyonan setengah mengejek dari orang Malaysia, ‘biarlah orang indonesia yang membuat
konsepnya, tetapi kami yang melaksanakannya’ itu diucapkan oleh seorang Semenanjung tahun
2000 tempat penelitian di Malaysia.

Bangsa kita bahasanya hebat, redaksinya bagus, narasinya hebat, bahkan kadang-kadang kitab suci
pun bisa disaingiya dengan bahasa perencanaan. Yang menjadi lemah itu adalah ketika
implementasi pelaksanaan konsepnya tidak begitu bagus, sederhana tapi implementasinya hebat tapi
yang melaksanakan dan berhasil justru Malaysia. Malaysia itu adalah pengekspor sawit terbesar di
dunia, dulu indonesia belum punya sawit Akhirnya nonton Malaysia. generasi penerus Indonesia
dan Provinsi Kalimantan Timur harus berani dan mampu mengubah stigma seperti ini, dengan janji
“Mari berjanji kami mampu menyusun konsep dan perencanaan yang berkualitas serta sekaligus
kami mampu melaksanakan dan mewujudkannya secara nyata agar dapat dinikmati oleh diri sendiri
bersama rakyat secara merata dan berkeadilan”

Tidak hanya konsep yang kita buat tetapi juga harus dapat melaksanakannya dan 4 hal keberhasilan
dalam menyiapkan diri yaitu adalah inovasi, networking, teknologi dan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai