Anda di halaman 1dari 7

Gen MILO (Generasi Milenial sebagai Pelapor Inovator Produk Lokal)

Hafian Charrik Abdillah, Attini Atmara, Maqomam Mahmudah


1 2 3

PENDAHULUAN
Generasi bangsa mempunyai sikap dan rasa nasionalisme yang tertanam pada setiap
individu merupakan tombak awal untuk menggapai kata Merdeka yang sesungguhnya.
Lahirnya Gagasan dan ide-ide yang baik bagi kemajuan bangsa dapat muncul dari rasa
cinta yang tulus dan rasa ikut memiliki atas bahasa yang agung ini. Sehingga dari cinta
ini, maka dapat terbentuklah rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kebangsaan dan
cinta tanah air memiliki arti sendiri, tetapi maksud mereka sama yakni satu tujuan untuk
masa depan Indonesia. 

Menurut artikel yang saya baca, kebangsaan merupakan hubungan hukum antara
orang dan negara dan sebagai sifat atau keadaan tertentu yang menyatukan sejumlah
masyarakat dalam hal suku, bahasa, budaya, adat istiadat, pengalaman sejarah,
persamaan nasib dan cita-cita. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari hati
seseorang warga negara untuk mengabdi, memelihara, melindungi tanah airnya dari
segala ancaman dan gangguan. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air diciptakan
karena bertujuan agar terciptanya sebuah kehidupan yang rukun, damai, tentram dan
saling menghargai.

Bela negara sendiri diartikan sebagai sikap atau perilaku warga negara yang dijiwai
oleh rasa nasionalisme berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan bela negara adalah untuk
mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, melestarikan budaya,
dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada era
globalisasi saat ini menimpulnya banyak persoalan yang serius terhadap patriotisme
dan nasionalisme bangsa kita, seperti dalam dibidang teknologi informasi. 

1
Perkembangan teknologi informasi merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat kita
hindari, masyarakat bisa dengan mudahnya mengakses informasi baik dan buruk
melalui jejaring internet di seluruh dunia. Hal ini dapat berdampak bagi kehidupan
bangsa saat ini, diantaranya makin rendah dan berpudarnya nilai-nilai budaya bangsa,
solidaritas sosial, dan munculnya paham radikalisme yang dapat mengancam negara.

Seiring dengan perkembangan era globalisasi yang begitu cepat, budaya yang berasal
dari luar, mulai mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Jika masyarakat
indonesia tidak dapat memilah budaya dari luar maka akan berdampak pada negara
Indonesia. Dampak negatif yang mungkin terjadi adalah perubahan kebudayaan,
pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai
budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari
segi positif maupun negatif.

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di zaman sekarang ini
dapat dihadapi dengan pemahaman mengenai wawasan nusantara yang memadai
sehingga rasa nasionalisme dapat terwujud dengan baik. Pemahaman mengenai
wawasan nusantara menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membangun
rasa dan sikap nasionalisme warga negara Indonesia sebagai dasar untuk menjaga
persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Pada generasi bangsa saat ini dibutuhkan
pemahaman tentang wawasan nusantara. tujuan dari pemahaman dari wawasan
nusantara merupakan upaya untuk membangun rasa dan sikap nasionalisme setiap
warga negara, dan mempunyai peran yang trategis dalam membangkitkan jiwa
nasionalisme terhadap warga negara di tengah-tengah era globalisasi.

Generasi milenial Indonesia pada akhir satu dekade ini banyak dihadapkan dengan
masalah yang kompleks. Cara berinteraksi dan pola berpikir nampak amat menonjol
perubahannya pada generasi ini, cepatnya informasi-informasi yang diterima melalui
gadget dan mudahnya akses digital menyebabkan generasi milenial semakin jauh dari
pola pikir Pancasila. Cita-cita bangsa yang awalnya sudah nampak di depan mata
harus tersingkirkan oleh prioritas prioritas yang dikedepankan anak-anak milenial yang

2
tentunya hanya untuk kepentingan individu masing-masing. Dengan pokok situasi
masalah yang ada di atas, maka hal yang harus diatasi kita sebagai warga negara
Indonesia yaitu menanamkan serta menambahkan nilai kebangsaan dan cinta tanah air
ke dalam diri setiap individu masyarakat. Salah satunya dimulai dengan mengenalkan
serta menggunakan produk-produk lokal karya anak bangsa. 

ISI DAN PEMBAHASAN


Mencintai produk lokal adalah salah satu wujud mencintai tanah air. Kata tersebut
terdengar sudah biasa di telinga kita. Untuk mewujudkannya sebenarnya terbilang
cukup mudah. Namun, nyatanya hal itu tidak berlaku karena masih banyak orang yang
lebih memilih produk impor daripada produk lokal. Hal ini disebabkan karena kualitas
dari produk lokal sendiri lebih rendah daripada produk impor. Selain itu, kurangnya
inovasi serta kreasi dari produk lokal juga menjadi salah satu penyebab produk lokal
kalah saing dengan produk impor atau produk luar negeri.

Meskipun terdengar sepele, tapi apabila masyarakat terus menerus lebih mencintai
produk luar negeri dapat menimbulkan cukup banyak kerugian. Diantaranya adalah
pengusaha lokal yang gagal bersaing dengan produk luar negeri. Selain itu penghasilan
negara juga dapat semakin menurun sehingga hal itu akan berdampak pada
perekonomian masyarakat. Apabila hal itu terjadi cukup lama maka dapat dipastikan
Indonesia akan mengalami kemunduran yang cukup signifikan. 

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan ide yang kreatif dan juga teknologi serta
lingkungan yang mendukung. Kebutuhan tersebut sebenarnya tidak jauh dari generasi
millenial saat ini. Dimana generasi millenial merupakan generasi yang berada di usia
produktif.Usia produktif adalah usia kerja yang dimana seseorang dapat menghasilkan
barang atau jasa. Usia produktif berkisaran antara 15-64 tahun dan pada 2022 ini
Indonesia didominasi oleh masyarakat yang berusia produktif. Menurut
indonesiabaik.id. Jumlah penduduk negara Indonesia tahun 2022 didominasi oleh usia
produktif yakni usia 15-64 tahun sebanyak 190.969, di mana penduduk laki-laki
sebanyak 96.684 dan penduduk perempuan sebanyak 94.285. 

3
Pada tahun 2045 nanti diperkirakan Indonesia akan mengalami "Bonus Demografi".
Bonus Demografi merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan populasi
masyarakat pada usia produktif yang berkisaran 15-65 tahun di dalam suatu negara.
dikutip dari Iprahumas.id, Imam Suyanto selaku Hubungan Masyarakat (Humas)
Kementerian Perdagangan memaparkan, bonus demografi terbagi atas dua sisi.
Keduanya ialah sisi kesempatan dan sisi tantangan. Kesempatan yang ia maksud
adalah momentum untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Pada generasi milenial diharapkan dapat menilik berbagai potensi untuk
menjadikan Indonesia menjadi lebih maju dan lebih baik. Selain itu peran dari
masyarakat dan pemerintah juga harus mendukung dari segi fasilitas baik teknologi
juga kemudahan yang lain. Oleh sebab itu, para generasi milenial seharusnya dapat
memunculkan berbagai ide dan inovasi menarik atau Generasi MILO (Generasi Milenial
Inovator Produk Lokal), misalnya produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dan
berguna untuk masyarakat.

Adanya kesinambungan antara para generasi millenial dengan masyarakat ini sangat
penting. Ditinjau dari keadaan saat ini, sebagian besar masyarakat usia produktif yang
seharusnya aktif dalam mengembangkan minat dan bakat mereka akhirnya terjerumus
dalam kehidupan yang bermalas malasan. Sedangkan perkembangan teknologi saat ini
semakin canggih dan persaingan semakin ketat. Pada generasi muda saat ini
diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik baiknya seperti
membuka usaha bisnis melalui aplikasi atau WFH (Work Form Home) maupun
kesempatan lain dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.

Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia juga kurang dimanfaatkan
dengan baik. Masyarakat Indonesia membiarkan begitu saya SDA yang dimilikinya,
padahal hal tersebut sangat berguna dan bermanfaat atau bahkan mungkin dapat
dimanfaatkan menjadi sesuatu yang menarik dan berbeda. Bukan hanya dunia bisnis,
namun juga pemerintahan, seni olahraga, fashion dan lain sebagainya. Potensi di usia

4
produktif sangat banyak. Karena pada saat usia seperti itu energi and ambisi yang
dimiliki sangat besar. Keingintahuan dan inovasi-inovasi yang terdapat dalam pikiran
juga sangat berlimpah.

Pemanfaatan  sumber daya lokal dapat diterapkan melalui kegiatan-kegiatan workshop


yang diselenggarakan pemerintah beberapa tahun belakangan ini guna
memaksimalkan potensi ide dan inovasi para remaja dalam pemanfaatan sumber daya
lokal yang selanjutnya dapat dipasarkan secara umum. Salah satu upayanya adalah
mengembangkan UMKM dengan memperluas jejaring bisnis, khususnya UMKM produk
lokal. Potensi produk lokal seperti emping, gula aren, batik cilegon, dan berbagai
produk khas lainnya sangat diminati masyarakat baik di Banten maupun di luar provinsi
Banten. Teknologi yang berkembang saat ini terutama internet dan media sosial
membantu pelaku usaha untuk memperluas jaringan pasar dan usahanya, akan tetapi
tidak sedikit pelaku usaha yang belum mengoptimalkan teknologi digital untuk
memperluas dan mengembangkan jejaring bisnisnya. Melalui pengabdian masyarakat
ini, pelaku usaha UMKM diberikan pelatihan dan pendampingan melalui penggunaan
Google Bisnisku dan pengoptimalan media sosial, untuk membantu mengoperasikan
kedua aspek pemasaran baik secara offline maupun pemasaran secara online.

Pengembangan UMKM di masyarakat kita juga harus menerapkan beberapa strategi


contohnya "Analisis SWOT", Anallisis SWOT digunakan untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman dari usaha produksi industri kreatif berbasis
potensi pangan lokal dikecamatan Bandar sribawono kabupaten lampung timur. Hasil
dari penelitian ini adalah strategi pengembangan produk pangan lokal dan strategi
industri kreatif dikecamatan Bandar sribawono mengalami kendala dalam proses
pengembangan. Berikut beberapa alternative strategi para pelaku industri kreatif yang
bersifat diferensiasi, intensif, dan integrasi. Diantaranya, mengikuti pelatihan,
meningkatkan kualitas produk, melakukan kerjasama dengan pemerintah atau
lembaga-lembaga terkait, mengoptimalkan kegiatan produksi, harga terjangkau,
memperluas jangkauan pemasaran, menggunakan bauran pemasaran meliputi produk
yang halal, Strategi yang digunakan industri kreatif dikecamatan Bandar sribawono

5
dalam penyediaan bahan baku proses produksi dan dampaknya terhadap lingkungan
sekitar secara keseluruhan sudah sesuai dengan konsep ekonomi islam yaitu halal,
baik dan aman, dan tidak merusak lingkungan sekitar.

Maka generasi milenial diharapkan dapat mengembangkan usaha mandiri dengan


dilakukan beberapa inovasi produk-produk yang menarik yang bermunculan dari
pemikiran atau ide-ide serta keahlian terhadap minat dan bakat mereka, juga
kemampuan terhadap ilmu teknologi yang telah diasah para generasi milenial. Dan
diharapkan generasi milenial tidak menjadi pekerja yang tidak mempunyai kreativitas,
ide, dan inovasi dalam pertarungan teknologi dan ekonomi saat ini. 

Kesimpulan
Mengembangkan dan memperkenalkan segala sesuatu (produk dalam negeri) kepada
khalayak umum terutama luar negri tanpa di sadari hal tersebut dapat meningkatkan
rasa nasionalis dan cinta tanah air pada diri seseorang atau masyarakat. Salah satu
contoh dari rasa nasionalis dan cinta tanah air itu ialah cinta terhadap produk lokal.
Bahkan di zaman teknologi digital seperti saat ini, mudahnya akses dalam segala hal
dapat dilakukan dengan mudah. Namun dengan mudahnya akses segala informasi
tersebut dapat melunturkan cinta terhadap produk lokal pada generasi milenial saat ini.

Sedangkan Pada tahun 2045 nanti diperkiraan Indonesia akan mengalami Bonus
Demografi. Sehingga saat ini generasi muda terutama usia produktif harus menjadi
generasi yang dapat membantu memajukan Negara Indonesia. Hal ini juga tak luput
dari pentingnya kepekaan remaja terhadap lingkungan yang berpotensi untuk
melahirkan inovasi-inovasi yang unggul dengan harapan dapat bermanfaat bagi seluruh
lapisan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan kepekaan remaja, kita sebagai
masyarakat yang sadar akan perlunya kemajuan di negeri ini ikut andil dalam
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dapat memotivasi para remaja dalam
menuangkan ide dan potensi yang dimiliki.

6
DAFTAR PUSTAKA

FARIDA, LELI. (2018). ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN


LOKAL DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI KREATIF PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM (Studi Kecamatan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur).
Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung. Diakses 9 September 2023 dari
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&qsp=1&q=strategi+pengembangan+produk+lokal&qst=ib#d=gs
_qabs&t=1694332479608&u=%23p%3DXS0U50MNaaMJ.

Finaka, Andrean, dkk. (2023). Usia Produktif Dominasi Penduduk Indonesia. Diakses
pada 9 September 2023 dari https://iprahumas.id/detailpost/bonus-demografi-jadi-
peluang-sekaligus-tantangan-generasi-muda.

Saputro, Rio & Najicha, Fatma Ulfatun. (2022). Penerapan Rasa Bela Negara Pada
Generasi Muda Di Era GlobalisasiI. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
14 (2), 207-211, 2022. Diakses 10 September 2023 dari
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=rasa+berbangsa&btnG=#d=gs_qabs&t=1694342278444
&u=%23p%3DO20pvdiiKVcJ.

Bonus Demografi Jadi Peluang Sekaligus Tantangan Generasi Muda. (2021). Diakses
pada 10 September 2023 dari https://iprahumas.id/detailpost/bonus-demografi-
jadi-peluang-sekaligus-tantangan-generasi-muda. 

Anda mungkin juga menyukai