Anda di halaman 1dari 15

Tugas Mata Kuliah

POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Judul :
PENINGKATAN KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DENGAN JEPANG

Dosen Pembimbing :
Al-Ustadzah Novi Rizka Amalia, M.A

Disusun oleh :
Laksitannisa Harumi 3920185181335

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
KAMPUS MANTINGAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji serta Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya, saya selaku mahasiswi program studi Hubungan
Internasional dapat menyelesaikan tugas berupa makalah ini dengan judul “Politik
Luar Negeri Republik Indonesia” yang insyaallah bermanfaat bagi kita semua.
Pada kesempatan yang telah diberikan ini, saya ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada Al-Ustadzah Novi Rizka Amalia, M.A selaku dosen pembibing
dalam mata kuliah ini, kepada kedua orang tua, saudara seperjuangan dan juga teman-
teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam pembuatan tugas ini
sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Harapan yang selalu tersemogakan yakni agar kedepannya makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi saya dan juga para pembaca pada umumnya. Segala
kekurangan tentu saja masih terpapar dengan jelas di setiap kata bahkan huruf yang
terdapat dalam makalah ini, dengannya saya ucapkan berubu kata maaf. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membacanya yang
bersifat membangun dalam perbaikan makalah ini. Semoga keberhasilan selalu
berpihak kepada kita semua. Segala ungkapan maaf pribadi saya haturkan atas segala
kekurangan yang dapat dikatakan jauh dari kata sempurna. Atas perhatiannya, dengan
sangat bersyukur saya ucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------- i


Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1


1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 1
1.2 Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------- 2
1.3 Tujuan Pembahasan --------------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------- 3


A. Sejarah Hubungan Indonesia dan Jepang --------------------------------------- 3
B. Bentuk-Bentuk Kerjasama Indonesia dan Jepang ----------------------------- 5

BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------ 10


 Kesimpulan -------------------------------------------------------------------- 10
 Daftar Pustaka ---------------------------------------------------------------- 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbicara tetang kesepakatan yang dilakukan dua negara untuk mencapai


kepentingan di masing-masing pihak merupakan hal yang biasa dilakukan untuk
masing-masing negara dalam memakmurkan dan menyejahterakan negaranya sendiri.
Seperti kerjasama bilateral Indonesia dan Jepang sudah terbentuk sejak tahun 1958,
Sejak saat itu, kerja sama di antara kedua negara telah menghasilkan beberapa
kesepakatan, seperti The Strategic Economic Partnership Agreement pada tahun 2006
dan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement pada tahun 2007, serta yang
terbaru adalah pembentukan Indonesia-Japan Maritime Forum pada tahun 2016.

Kerjasama ini lebih ditujukan kepada bidang ekonomi, meski pada dasarnya
mencakup kepentingan di berbagai bidang, yakni: politik, sosial, budaya maupun
pendidikan diantara keduanya. Komitmen yang dimiliki atas perjanjian ini merupakan
kerjasama yang diperuntukan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dunia.
Kesepakatan Indonesia dan Jepang dibuat dalam upaya untuk meningkatkan arus
barang lintas batas serta investasi antara kedua negara. Perdagangan semacam ini
termasuk penghilangan bea masuk untuk sebagian besar produk ekspor, hal ini
dirancang untuk menguntungkan kedua negara.

Sebab dan akibat yang ditimbulkan beragam, sehingga memberikan dampak


yang beragam pula bagi setiap negara yang bersangkutan, sehingga hal tersebut dapat
dijadikan alasan atas meningkat suatu negara dengan adanya hubungan bilateral
diantara keduanya. Dengan mempelajari hal ini, kita akan mampu memahami lebih
dalam sejarah bermulanya kerjasama Indonesia dengan Jepang yang pada awalnya
merupakan sosok penjajah dan korban yang dijajah. Dengan pengetahuan tersebut
setiap individu akan mengerti bagaimana sikap untuk mengantisipasi kemungkinan
terburuk yang akan terjadi dalam bidang perekonomian di masa mendatang.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam judul besar yang ada, kami mengambil beberapa rumusan masalah
yakni:
 Bagaimana sejarah kerjasama Indonesia dengan Jepang?
 Apa saja bentuk kerjasama antara Indonesia dan Jepang?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin penulis capai dalam pembahasan makalah ini adalah :
 Memahami sejarah kerjasama antara Indonesia dan Jepang.
 Mengetahui bentuk kerjasama Indonesia dengan Jepang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

PENINGKATAN KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DENGAN JEPANG

Indonesia sebagai negara berkembang tentu melakukan hubungan dengan


negara-negara lain untuk mendapatkan national interestnya. Ruang lingkup
hubunganya juga tidak terpaku pada hubungan politik saja, tetapi lebih dari itu, yakni
mencakup kepentingan di bidang ekonomi, sosial, dan juga budaya.

Salah satu negara yang melakukan kerjasama ekonomi dengan Indonesia adalah
Jepang. Bukan karena Indonesia tunduk pada jepang, tetapi karena kedua negara ini
sebenarnya saling membutuhkan, dapat dilihat dari sumber daya alam Indonesia tentu
dapat memanfaatkannya dan dijual ke jepang, sementara jepang memiliki teknologi
untuk mengolahnya, serta memiliki kekuatan finansial yang kuat sehingga dapat
melakukan investasi di Indonesia. Dengan ini tentu Jepang dan Indonesia dapat
menjadi rekanan yang sangat potensial untuk kepentingan negara masing-masing.

A. Sejarah Hubungan Indonesia dan Jepang

Hubungan Indonesia dengan Jepang sudah tercatat jauh sebelum kemerdekaan,


namun dalam perannya Jepang lebih aktif dibandingkan dengan Indonesia yang hanya
menjadi aktor pasif di zaman itu. Dalam kurun waktu 1 abad, kerjasama diantaranya
tidak pernah jauh dari lingkup ekonomi. Hal itu terbukti dengan kejadian di masa
sebelum abad kaisar Meiji memimpin, Jepang dengan Politik negara Isolasi (Sakoku)
menerapkan kebijakan hanya melakukan hubungan dagang dengan VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie) yang merupakan kongsi dagang dari Belanda yang berdiri
pada 1602 dari perseroan dagang yang tadinya saling bersaing untuk memonopoli
perdagangan di Asia dan Hindia Timur.

Akan tetapi hubungan resmi keduanya terjalin sejak tanggal 20 Januari 1958
ditandai dengan adanya Perjanjian Perdamaian negara Jepang dan negara Indonesia,
sehingga terbukalah peluang-peluang kerjasama lainnya. Komitmen yang dimiliki atas

6
perjanjian ini merupakan kerjasama yang diperuntukan demi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat dunia.1 Kerjasama yang dilakukan meliputi bidang ekonomi
yang telah menghasilkan beberapa perjanjian diantaranya yakni : “Treaty of Amity and
Commerce”, “Perjanjian Hubungan Negara”, “Kerjasama di Bidang Ilmu
Pengetahuan”, “Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda”.2 Terhitung dari tahun
1966 hingga tahun 2016, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah
menjalankan kurang lebih sebanyak 200 kesepakatan yang meliputi kerjasama di
bidang pertanian, perikanan, kehutanan, penambahan produk bahan pangan dan
bantuan dana langsung dari Jepang.

Meski tergolong baik, hubungan diplomatic keduanya tidak selalu berjalan


dengan mulus, selalu ada kesenjangan berpendapat diantara keduanya meski pada
akhirnya akan terselesaikan. Berakhirnya masa orde baru membawa Indonesia pada
masa reformasi, pergantian kepemimpinan tentunya akan membawa perubahan kepada
bentuk kebijakan serta kerjasama luar negeri yang berbeda dari sebelumnya. Selain
dikarenakan pergantian kepemimpinan, perubahan corak politik luar negeri juga
dipengaruhi oleh isu-isu yang berkembang dan juga dialami oleh negara Indonesia.

Hubungan Indonesia dan Jepang semakin baik memasuki tahun 1980.


Persoalan investasi, perdagangan, ahli teknologi, dan bantuan keuangan menjadi isu
paling diminati, meski pada dasarnya persoalan ekonomi tetap menjadi topik utama,
Jepang merupakan investor asing terbanyak pada dasawarsa ini. Tercatat 24,8% dari
investasi asing yang ada di Indonesia adalah investasi Jepang. Hal ini menyebabkan
Indonesia menjadi penting di mata Jepang. Terlebih, neraca perdagangan Jepang-
Indonesia menunjukkan defisit bagi Jepang. Pada 1989, ekspor Jepang ke Indonesia
hanya 3,3 milyar dolar AS. Jumlah itu tentunya lebih sedikit dibanding impor Jepang
dari Indonesia yang mencapai 11 milyar dolar AS. Meski defisit, Jepang tetap
membutuhkan dan mengimpor bahan mentah dari Indonesia untuk menjalankan

1
Basnur, Al Busyra. 2008. “Uni Sosial Demokrat: Dilomasi 50 Tahun Indonesia-Jepang”.
2
Pemerintah Jepang. 2010. Diakses dari laman http://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html

7
produksinya3. Sebagai negara maju dengan pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang
cepat, Jepang dapat menjadi kepala yang aktif berfikir dalam pengelolaan ekonomi
nasional Indonesia. Analisa tentang sistem penyusunan anggaran belanja negara di
Jepang menunjukkan adanya keunikan karena tidak mengikuti standar internasional.
Terlepas dari adanya kelemahan sistem ini, banyak kelebihan yang bisa dipelajari dan
dipikirkan kemungkinan pengembangannya di Indonesia4.

Dalam hal ini Indonesia menyadari bahwa Jepang merupakan negara dengan
dengan kapasitas ekonomi yang tinggi, sehingga Jepang merupakan negara mitra
dagang dari Indonesia sendiri, begitu pula dengan Jepang menyadari bahwa Indonesia
merupakan negara mitra dagangnya. Pada tahun 2008 merupakan tahun persahabatan
Jepang dengan Indonesia, yang mana terjadi peringatan 50 tahun jalinan kerjasama
diantara keduanya. Dengan adanya peringatan di tahun 2008, diadakan berbagai
kegiatan di bidang seperti: Pendidikan, Kebudayaan dan Ekonomi. Kegiatan tersebut
bertujuan untuk memperluas pertukaran antara rakyat kedua negara dan memperdalam
pengertian antar generasi.5

Kerjasama Indonesia dan jepang dalam bidang ekonomi terus berkembang,


pada akhir tahun 2013, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia
dan Jepang semakin mempererat hubungan dengan menyepakati kerjasama dibidang
perdagangan, penanaman modal, pembangunan infrastruktur agar dapat tumbuh
bersama berdasarkan kesepakatan pada tingkat menteri untuk lebih mendorong
kerjasama Metropolitan Priority Area (MPA) di wilayah Jabodetabek, yang mana
dengan adanya kesepakatan tersebut total nilai perdagangan Januari-Agustus tahun
2013 telah mencapai 31,24 Miliar.

3
Bahri, M.M., “International Aid for Development? An Overview Japanese ODA to Indonesia‖,
Makara, Sosial Humaniora, 2004, hal. 39-44.
4
Ibid.
5
Embassy of Japan in Indonesia, ―Apakah Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang 2008‖, dimuat
dalam http://www.id.emb-japan.go.jp/ijff_apa_id.html, diakses pada 3 Desember 2014.

8
B. Bentuk-Bentuk Kerjasama Indonesia Dengan Jepang

Kerjasama Ekonomi antara Indonesia dengan Jepang tercatat mulai pada tahun
1954. Pada saat itu Jepang memberikan bantuan dalam beberapa sektor. Jepang
membentuk suatu program yang bernama Official Development Assistance (ODA),
yang bergerak di bidang bantuan pembangunan ekonomi negara berkembang hingga
bantuan untuk bantuan bencana alam. ODA memiliki beberapa kategori bantuan yakni,
pinjaman yen, bantuan dana hibah dan kerjasama teknik.

Jepang merupakan salah satu negara yang dikategorikan sebagai negara


superpower dunia. Dengan tingginya tingkat ekonomi yang dimiliki, potensi militer
yang sangat kuat serta aliansi yang diboncengi oleh Amerika Serikat membuat
posisinya semakin kuat. Posisi strategis Jepang tersebut selanjutnya mendorong
Indonesia sebagai salah satu mitra penting dalam konteks diplomasi dan kerjasama
bilateralnya. Dalam kerjasama ini total ekspor dari Indonesia ke negara jepang
setidaknya sebesar US$ 23.6 milyar, ekspor Indonesia ke jepang sebesar US$6.5 milyar
menurut data ini maka pada tahun 2016 jepang mengalami surplus di perdagangan
dengan indonesia6.

Barang-barang yang di ekspor Indonesia ke negara jepang adalah karet mentah,


bahan dasar alat elektronik, logam dalam bentuk bijih, dan kayu serta produknya.
Sedangkan barang-barang yang di dapat Indonesia dari Jepang adalah alat-alat industri,
perangkat elektronik yang sudah jadi, baja dan besi, serta kendaraan bermotor. Dengan
fakta dan data di atas tentu memperlihatkan tingkat interdependensi antar kedua negara
ini cukup tinggi, yang berarti hal ini merupakan hal yang bagus karena dengan tingkat
saling ketergantungan yang tinggi maka tingkat perdagangan pun akan terus naik demi
memenuhi kebutuhan masing-masing negara. Terlebih negara Indonesia memandang
jepang lebih tinggi di bidang teknologi sehingga Indonesia sebagai negara berkembang
yang terus melakukan pembangunan infrastruktur serta melakukan modernisasi di

6
http://bisnis.liputan6.com/read/2373384/indonesia-jadi-mitra-perdagangan-terpenting-bagijepang

9
segala bidang akan terus menginpor produk-produk dari jepang untuk dimanfaatkan di
Indonesia.

Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana


Menteri Jepang Shinzo Abe, Indonesia dan jepang telah menandatangani sebuah
perjanjian kemitraan ekonomi (Indonesian-Japan Partnership Agrement/ JIEPA) yang
dilakukan pada tanggal 20 Agustus7. Perjanjian Indonesia dan Jepang ini bisa dibilang
merupakan perjanjian ekonomi yang pertama bagi republik Indonesia, Point - point
utama dalam kerjasama Indonesia dan jepang ini meliputi beberapa sektor yaitu :

 Perdagangan barang
 Investasi
 Layanan perdagangan
 Perpindahan warga negara
 Hak kekayaan intelektual, dan kooperasi
 Kebijakan persaingan
 Sumber energy dan mineral
 Pengaturan pemerintah prosedur tambahan
 Peningkatan lingkungan bisnis
 Penghindaran perselisihan8

Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (JIEPA) yang merupakan


upaya awal menuju perdagangan bebas di antara kedua negara. JIEPA merupakan
kerjasama era baru di bidang ekonomi antara Jepang-Indonesia dalam capacity
building dan melakukan liberalisasi, promosi dan fasilitas dari perdagangan dan
investasi antar dua negara9. Tujuan dari JIEPA adalah melakukan kerjasama antar
negara anggota di kawasan Asia dalam berbagai sektor untuk memajukan kedua negara
dan untuk ini diharapkan bukan hanya mampu meningkatkan perdagangan kedua

7
http://www.kemendag.go.id/id/perdagangan-kita/agreements
8
Ibid
9
https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/meningkatkan-kemitraan-indonesia
jepanguntuk-pembangunan.

10
negara, namun juga mampu memberikan peluang untuk memperkuat sektor-sektor
serta teknologi tertentu yang dianggap lemah dari negara kita10. Dalam JIEPA sendiri
ada beberapa jalinan kerjasama, diantaranya dalam bidang:

 Dalam Bidang Agribisnis

Ekspor Indonesia memiliki pangsa pasar yang luas dan terus


berkembang dari waktu ke waktu. Dalam kerjasamanya Indonesia dengan
Jepang juga melakukan Ekspor Kakao. Indonesia melakukan ekspor kakao ke
Jepang. Walaupun pada dasarnya negara Jepang bukan negara yang
mengonsumsi coklat seperti negara barat, tetapi Jepang sangat percaya bahwa
mengimpor kakao dari Indonesia dapat menunjang perekonomian di negaranya
juga Indonesia.

 Dalam Bidang Pendidikan Dan Kebudayaan

Jepang dan Indonesia adalah negara yang terkenal kaya akan


kebudayaannya. Perguruan tinggi dan sektor pendidikan di Indonesia juga tidak
kalah saing dengan Jepang. Tidak dapat di pungkiri bahwa Indonesia dengan
Jepang bekerja sama dalam sektor tersebut. Banyak generasi muda dari
Indonesia melanjutkan studi di Jepang atau di adakannya student exchange dari
kedua negara tersebut. Maka kerjasama kedua negara masih berjalan hingga
sekarang.11

 Dalam Bidang Minerba

Pokok permasalahan sumberdaya mineral, yang mana Indonesia


merupakan negara agriculture yang memiliki potensi besar dalam penghasilan
di dalamnya12.

10
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5802/Implementasi-IJEPA-PerluDievaluasi di akses pada 26
Juli 2017
11
Abdullah, Taufik, 2002, Konflik dan Ancaman Disintegrasi, makalah dalam Seminar Ikatan Sarjana
Komunikasi Indonesia (ISKI) di Bandung, 7 Februari 2002
12
Ibid.

11
Tidak seperti perjanjian perdagangan bebas sebelumnya, JIEPA
merupakan kerjasama perdagangan yang mencakup tidak hanya liberalisasi
namun juga sektor lainnya yaitu, Jasa, Investasi, Energi, dan sebagainya yang
tercakup dalam Tiga Pilar Utama yaitu :

2.1. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi meliputi :

Upaya bersama untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan


tingkat kepercayaan bagi investor Jepang dan kerjasama di bidang prosedur
Kepabeanan, pelabuhan dan Jasa jasa perdagangan.

2.2. Liberalisasi meliputi :

Menghapuskan atau mengurangi hambatan perdagangan dan investasi


(Bea Masuk, memberi kepastian hukum).

2.3.Kerjasama meliputi :

Kesepakatan untuk kerjasama dalam meningkatkan kapasitas


indonesia,sehingga lebih mampu bersaing dan memanfaatkan secara optimal
peluang pasar dari JIEPA.13

Dengan adanya perjanjian kerjasama JIEPA, Indonesia akan memperoleh


beberapa keuntungan dan manfaat antara lain,

 Kemitraan dalam JIEPA menggambarkan kepentingan dari kedua


negara yang mengikatkan diri.
 JIEPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang dan JIEPA akan
meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umum maupun
disektor-sektor tertentu.

13
http://bisnis.liputan6.com/read/2373384/indonesia-jadi-mitra-perdagangaterpenting-bagijepang

12
 Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan
pengujian kebersihan dan standar kesehatan untuk produk makanan dan
minuman, pelatihan keterampilan dan teknologi di sector manufaktur
yang akan meningkatkan mutu produk Indonesia di pasar domestik dan
internasional serta program-program peningkatan kapasitas di bidang
energi, industri, pertanian, promosi ekspor dan investasi.14

14
https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/meningkatkankemitraanindonesia
jepanguntuk-pembangunan

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Indonesia sebagai negara berkembang tentu melakukan hubungan dengan


negara-negara lain untuk mendapatkan national interestnya. Ruang lingkup
hubunganya juga tidak terpaku pada hubungan politik saja, akan tetapi mencakup
kepentingan di bidang ekonomi, sosial, dan juga budaya. Salah satu negara yang
melakukan kerjasama ekonomi dengan Indonesia adalah Jepang.

Hubungan Indonesia dengan Jepang sudah tercatat jauh sebelum kemerdekaan,


semua itu diawali dengan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang
merupakan kongsi dagang dari Belanda yang beridiri pada 1602 dari perseroan dagang
yang tadinya saling bersaing untuk memonopoli perdagangan di Asia dan Hindia
Timur. Akan tetapi hubungan resmi keduanya terjalin sejak tanggal 20 Januari 1958
ditandai dengan adanya Perjanjian Perdamaian negara Jepang dan negara Indonesia,
sehingga terbukalah peluang-peluang kerjasama lainnya untuk memajukan dan
menyejahterakan masyarakat dunia dengan perputaran ekonomu yang ada.

Kerjasama Ekonomi antara Indonesia dengan Jepang tercatat mulai pada tahun
1954. Yang digagas dengan Jepang yang membentuk suatu program bernama Official
Development Assistance (ODA), yang bergerak di bidang bantuan pembangunan
ekonomi negara berkembang. Dengan langkah itu pula Indonesia dan Jepang telah
menandatangani sebuah perjanjian kemitraan ekonomi (Indonesian-Japan Partnership
Agrement/ JIEPA) yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2008, akan tetapi
diperbarui di beberapa tahun setelahnya, tepatnya tahun 2013 pada masa
kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. JIEPA merupakan kerjasama
era baru di bidang ekonomi yang merujuk kepada jalinan perdagangan bebas antara
Jepang-Indonesia dalam capacity building dan melakukan liberalisasi, promosi dan
fasilitas dari perdagangan dan investasi antar dua negara. Dengan tujuan melakukan
kerjasama antar negara anggota di kawasan Asia dalam berbagai sector.

14
DAFTAR PUSTAKA

Basnur, Al Busyra. 2008. “Uni Sosial Demokrat: Dilomasi 50 Tahun Indonesia-Jepang


Bahri, M.M., “International Aid for Development? An Overview Japanese ODA to
Indonesia‖, Makara, Sosial Humaniora, 2004, hal. 39-44.
Embassy of Japan in Indonesia, Apakah Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang 2008,
dimuat dalam http://www.id.emb-japan.go.jp/ijff_apa_id.html, diakses pada
3 Desember 2014.
Abdullah, Taufik, 2002, Konflik dan Ancaman Disintegrasi, makalah dalam Seminar
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) di Bandung, 7 Februari 2002

http://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html

http://bisnis.liputan6.com/read/2373384/indonesia-jadi-mitra-perdagangan-
terpenting-bagijepang

http://www.kemendag.go.id/id/perdagangan-kita/agreements

https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/meningkatkan
kemitraanindonesia jepanguntuk-pembangunan.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5802/Implementasi-IJEPA-PerluDievaluasi

15

Anda mungkin juga menyukai