1 (2020)
Doi: 10.23969/paradigmapolistaat.v3i1.2967
Abstract
The Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) is a bilateral
cooperation in the economic sector between Indonesia and Japan that is expected to
support economic growth between the two countries through various established
schemes. In foreign policy studies, each country has an interest to be achieved in a
variety of bilateral cooperation undertaken. Indonesia has many national interests in
this bilateral economic cooperation. And also the various factors behind Indonesia to
pursue economic diplomacy through bilateral economic cooperation agreements with
Japan. This study aims to look at Indonesia's national interests in IJEPA cooperation
and how Indonesia is trying to achieve these various interests. This study uses a
qualitative case study method with descriptive analytical methods. Researchers used a
foreign policy approach with various concepts of national interest in bilateral
cooperation in the economic field.
Abstrak
Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) merupakan kerja sama
bilateral pada sektor ekonomi antara Indonesia dan Jepang yang diharapkan dapat
menunjang pertumbuhan ekonomi kedua negara melalui berbagai skema yang telah
ditetapkan. Dalam studi kebijakan luar negeri, setiap negara mempunyai kepentingan
yang ingin dicapai dalam berbagai kerja sama bilateral yang dijalankan. Indonesia
memiliki banyak kepentingan nasional dalam kerjasama ekonomi bilateral ini. Dan juga
berbagai factor yang melatar belakangi Indonesia menempuh jalur diplomasi ekonomi
melalui perjanjian kerjasama ekonomi bilateral dengan Jepang. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat kepentingan nasional Indonesia dalam kerja sama IJEPA dan bagaimana
Indonesia mencoba untuk mencapai berbagai kepentingan tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan deskriptif analitis. Peneliti
menggunakan pendekatan kebijakan luar negeri dengan berbagai konsep kepentingan
nasional dalam kerja sama bilateral di bidang ekonomi.
Kata kunci : Kebijakan Luar Negeri, Kepentingan Nasional, Kerja Sama Bilateral.
49
Vol. 3 No. 1 (2020)
50
Vol. 3 No. 1 (2020)
berlaku efektif mulai 1 Juli 2008 dan tiap dari kedua negara akan meningkat tajam.
lima tahun akan dilakukan peninjauan Pada tingkat makro terjadi persaingan
ulang. Untuk memperlancar antar negara dalam mewujudkan
pemberlakuan kesepakatan ini maka kesejahteraan dan menaikkan daya saing
dibentuk juga komite bersama yang antar keduanya. Dengan adanya kerja
mana tersusun dari wakil pemerintah sama untuk membuka akses pasar
masing-masing yang nantinya bertugas domestik di kedua negara ini
untuk melakukan review dan melakukan menyebabkan bidang ekspor dan impor
pemantauan terhadap pelaksanaan dan semakin meningkat dan meningkatkan
operasional jalannya kerja sama. perekonomian negaranya masing-
Berdasarkan uraian latar belakang masing. Pemberlakuan Free Trade Area
pertanyaan yang diajukan, penulis akan mempermudah Jepang melakukan
merumuskan pernyataan masalah yang ekspansi dalam perekonomian Indonesia.
dihadapi dalam penelitian ini yaitu “Apa Dan untuk Indonesia, IJEPA secara
saja kepentingan nasional Indonesia langsung berdampak pada investasi
dalam menjalin kerja sama bilateral asing dan memperlancar kegiatan ekspor
dengan Jepang melalui Indonesia-Japan ke Jepang.
Economic Partnership Agreement Penulis memaparkan bahwa untuk
(IJEPA)?” mengoptimalkan kerja sama ini
Dalam penelitian ini, penulis diperlukan beberapa hal antara lain
melakukan tinjauan pustaka dari memperkuat sistem pendukung IJEPA,
beberapa sumber literatur dan penelitian memperbaiki administrasi dalam
terdahulu yang mendukung dan peraturan asal barang, meningkatkan
berkaitan dengan penelitian ini. Literatur cakupan dalam sektor agribisnis,
pertama yaitu Jurnal dari Sigit Setiawan, meningkatkan kesepakatan agar bersifat
peneliti pada Pusat Kebijakan Regional WTO plus, serta perlunya partisipasi dari
dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, negara lain di Asia yang mendukung
Kementerian Keuangan dengan judul perluasan FTA di kawasan Asia. Hal ini
“Analisis Dampak IJEPA Terhadap sebagai upaya meningkatkan kepatuhan
Indonesia dan Jepang” pada tahun 2012 Jepang maupun Indonesia dalam
yang termuat dalam Jurnal Ilmiah menerapkan IJEPA sesuai standar aturan
Ekonomi Bisnis. Jurnal ini membahas dari WTO. Dengan kepatuhan yang
mengenai peningkatan pendapatan dilaksanakan, maka akan menimbulkan
nasional yang berasal dari pertumbuhan dampak positif terhadap perdagangan
nilai ekspor Indonesia melalui IJEPA. domestik bilateral antar negara bahkan
IJEPA membantu menggerakkan perdagangan dunia.
perekonomian yang mendorong negara Literatur kedua yaitu Jurnal dari
Indonesia dan Jepang untuk melakukan Syamsul Hadi, dengan judul “Indonesia-
spesialisasi produk yang menjadi Japan Economic Partnership Agreement:
keunggulan ekspor tertinggi dan an Indonesian Perspective” pada tahun
mengimpor produk dengan keunggulan 2014 yang termuat dalam East Asian
yang rendah. Dengan itu, akan terjadi Policy-World Scientific. Jurnal ini
peningkatan pendapatan nasional jangka membahas upaya kedua negara dalam
panjang pada tingkat mikro dikarenakan rangka mewujudkan kerja sama
pembukaan akses pasar yang lebih luas perdagangan bebas ini. Peran pemerintah
dan level kompetisi antar pelaku pasar Indonesia sangat penting dalam
51
Vol. 3 No. 1 (2020)
52
Vol. 3 No. 1 (2020)
dan dekat dengan sumber bahan baku suatu negara untuk melindungi dan
industri. Keuntungan-keuntungan dari melestarikan fitur material, politik dan
adanya investasi asing membuat negara- budaya yang bebas dari campur tangan
negara berusaha menciptakan daya tarik negara lain. (Morgenthau, 1978). Felix
untuk investor asing sebanyak- E. Oppenheim (Oppenheim, 1987)
banyaknya. Investor asing berbeda mendefinisikan konsep kepentingan
dengan hutang luar negeri, karena nasional sebagai tujuan kesejahteraan
investor tidak membawa beban di pemerintah nasional dalam lingkup
kemudian hari bagi negaranya. Banyak internasional. Ini menunjukkan
negara berkembang yang harus kepentingan nasional suatu negara akan
melakukan penyesuaian kebijakan dan mempertahankan otonomi politik dan
hukum di negaranya serta menjaga integrasi nasionalnya untuk menjaga
kestabilan kondisi politik-ekonominya, kesejahteraan rakyatnya di panggung
sehingga menjadi daya tarik bagi para internasional. Menurut Teuku May
investor untuk menanamkan modal. Rudy (2002:116) national interest
merupakan goals yang harus dicapai
II. Metode Penelitian dalam kaitannya dengan kebutuhan
Dalam lapangan studi Hubungan bangsa serta cita-cita nasional.
Internasional, kerja sama baik bilateral Kepentingan nasional yang cenderung
maupun multilateral, elemen terpenting tetap serta identik di berbagai negara
untuk dianalisis adalah kepentingan maupun wilayah adalah kesejahteraan
nasional. Berbagai strategi dijalankan rakyat (termasuk kelangsungan hidup
oleh negara untuk mencapai kepentingan rakyat juga keperluan daerah) dan
nasionalnya, salah satunya dengan keamanan. Dua masalah utama ini harus
mengadakan kerja sama bilateral. Meski ada, yaitu kesejahteraan (prosperity) dan
kajian mengenai kepentingan nasional keamanan (security) yang merupakan
merupakan tradisi klasik dalam lapangan dasar untuk merumuskan atau
studi hubungan internasional, kajian ini menetapkan kepentingan nasional untuk
tetap menarik dan terus berkembang masing-masing negara. Untuk Indonesia,
sesuai dengan berbagai fenomena kerja kepentingan nasional secara umum telah
sama dan konflik antar negara dalam dicantumkan dalam pembukaan UUD
pergaulan dunia. Penulis menggunakan 1945 alenia keempat; “…melindungi
metode kualitatif studi kasus dengan segenap bangsa Indonesia dan seluruh
deskriptif analitis untuk melakukan tumpah darah Indonesia dan untuk
penelitian ini dan menggunakan memajukan kesejahteraan umum,
pendekatan kebijakan luar negeri dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
konsep kepentingan nasional dalam kerja ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
sama ekonomi bilateral. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
Pencetus teori mengenai abadi dan keadilan sosial,…”.
kepentingan nasional yang pertama yaitu Morgenthau juga menjelaskan
Hans J Morgenthau mendefinisikan bahwa konsep kepentingan nasional
kepentingan nasional sebagai alat untuk memiliki dua faktor. Yang pertama
mengejar kekuasaan, karena satu negara adalah sesuatu yang dituntut secara
dapat mengendalikan negara lain melalui nasional karena sangat dibutuhkan dan
kekuatan itu. Lebih tepatnya, konsep yang kedua yaitu sesuatu yang dapat
national interest adalah kemampuan diubah serta diputuskan oleh situasi.
53
Vol. 3 No. 1 (2020)
54
Vol. 3 No. 1 (2020)
kompetitif secara sepihak. Kerja sama ini, negara-negara maju perlu bekerja
internasional terbentuk dalam kehidupan sama dengan negara-negara
internasional yang meliputi berbagai berkembang, dan yang lebih enting,
bidang seperti ideologi, politik, ekonomi, negara-negara berkembang, termasuk
sosial budaya, lingkungan, pertahanan Indonesia, perlu melakukan kerja sama
nasional, dan keamanan. yang mendalam dan komprehensif untuk
Kerja sama internasional adalah mempromosikan semua bidang di kedua
kerja sama antar negara untuk menjalin negara, termasuk bidang sosial ekonomi.
sebuah hubungan antar negara. Bentuk Dalam studi ini, tujuan kerja sama
kerja sama dan interaksi dapat dibedakan ekonomi bilateral adalah untuk
menurut pihak-pihak yang terlibat dalam meningkatkan ekonomi kedua negara.
hubungan antara kedua negara, seperti Terutama dibahas mengenai kepentingan
kerja sama bilateral, trilateral, regional nasional Indonesia dalam kerja sama
dan multilateral. Dan dalam penelitian ekonomi bilateral dengan Jepang dalam
ini, penulis fokus membahas kerja sama Kemitraan Perjanjian Ekonomi
bilateral. Kerja sama bilateral adalah Indonesia-Jepang. Indonesia-Japan
kerja sama yang terjalin hanya antara Economic Partnership Agreement
dua negara. Hubungan bilateral adalah (IJEPA).
kondisi yang menggambarkan hubungan
yang saling menguntungkan antara III. Hasil dan Pembahasan
kedua pihak yang terlibat, dan pelaksana Indonesia-Japan Economic
utama hubungan bilateral adalah negara. Partnership Agreement (IJEPA) sebagai
Upaya untuk melakukan kerja sama perjanjian bilateral di bidang ekonomi
bilateral dapat dilakukan di berbagai Indonesia-Jepang bertujuan
bidang. Salah satu bidang kerja sama meningkatkan impor, ekspor serta
yang akan dibahas dalam artikel ini investasi di kedua negara. Tujuan dari
adalah dalam bidang ekonomi. Saat ini, kerjasama ini adalah untuk menciptakan
banyak negara bekerja sama di bidang keuntungan yang adil dan seimbang bagi
ekonomi. Selain manfaat timbal balik, kedua negara dengan metode liberalisasi
kerja sama ekonomi juga sangat efektif pasar, fasilitasi, dan kerja sama
dalam implementasinya. Sifat kooperatif pengembangan kapasitas yang
dari setiap negara yang bersifat universal ditetapkan sebagai bidang prioritas.
untuk menciptakan situasi yang dapat Tujuan penerapan IJEPA adalah untuk
menghindari berbagai masalah dan memperkuat kerja sama ekonomi
konflik internasional. Indonesia-Jepang, terlebih dalam
Dalam era modernisasi dan perdagangan dan investasi. Tujuan dari
globalisasi, suatu negara tidak dapat kerjasama IJEPA menurut Badan
beroperasi sendiri, tertutup, atau hanya Pengkajian dan Pengembangan
mengandalkan potensinya. Betapa Kebijakan Kementerian Luar Negeri
hebatnya kekuatan dan potensi suatu adalah memperkuat kerjasama ekonomi
negara, jika tidak bekerja sama dengan Indonesia-Jepang. Termasuk dalam kerja
negara lain, ia masih belum bisa sama mengenai pengembangan
berkembang dan maju. Potensi yang kapasitas, liberalisasi, meningkatkan
dimiliki didistribusikan di negara lain, perdagangan dan investasi, guna
sedangkan potensi yang tidak dimiliki meningkatkan aliran barang lintas batas,
diimpor dari negara lain. Mengingat hal
55
Vol. 3 No. 1 (2020)
investasi dan jasa, tenaga kerja dan semi-terampil ke Jepang. Hingga saat
perdagangan. ini, Jepang telah merekrut pekerja
Karena kondisi ekonomi kedua Indonesia di bidang farmasi,
negara ini saling melengkapi dengan keperawatan, otomotif, dan tenaga kerja.
perjanjian perdagangan bebas bilateral, IJEPA memberikan kepastian yang
kedua belah pihak sepakat bahwa lebih besar terhadap akses pasar,
kerangka tujuan kerjasama ini adalah menempatkan Indonesia pada tingkat
pertama, untuk liberalisasi perdagangan yang sama dengan negara lain yang
barang dan jasa antara kedua negara. sama telah mencapai kesepakatan
Dan kedua, untuk meningkatkan dengan dengan Jepang. Dengan diberlakukannya
memperkuat kegiatan perlindungan dan penurunan tarif bea masuk, Indonesia
investasi kedua negara. Ketiga, untuk memiliki peluang yang sama untuk
memastikan perlindungan hak kekayaan bersaing dengan negara-negara yang
intelektual. Keempat, untuk juga telah menjalin kerjasama ekonomi
meningkatkan transparansi dan dengan Jepang baik secara bilateral
menciptakan pemerintahan yang maupun multilateral. Dengan keringanan
menguntungkan kedua belah pihak. tarif sudah memperjelas secara
Kelima, untuk promosi dengan preferensi dapat mendorong keunggulan
meningkatkan kegiatan anti-persaingan produk dari Indonesia di Pasar Jepang.
dan kerja sama. Keenam, untuk Produk unggulan dari Indonesia dapat
memperdalam kerangka dalam kerja dengan mudah untuk masuk ke pasar
sama dan yang ketujuh, menetapkan Jepang dan menyaingi produk dari
prosedur yang efektif untuk menegakkan negara mitra Jepang yang lain. Melalui
perjanjian dan menyelesaikan pengoperasian IJEPA, Indonesia akan
perselisihan. berusaha untuk dapat meningkatkan
Kepentingan nasional masing- produktivitasnya, sehingga
masing negaralah yang melandasi meningkatkan PDB negara.
terjalinnya kerja sama ini. Kepentingan Indonesia dan Jepang dapat lebih
nasional Indonesia dalam kerjasama mengeksplorasi potensi mewujudkan
IJEPA dimana Jepang merupakan manfaat mereka untuk memasukkannya
menjadi mitra dagang dan investor dalam IJEPA. Indonesia dapat
utama bagi Indonesia. Karenanya, inilah mempercepat laju sirkulasi barang dan
yang menjadi peluang untuk Indonesia jasa ke Jepang. Kenaikan impor dan
dapat mengoptimalkan kerja sama ekspor dapat meningkatkan devisa
ekonomi ini. Berdasarkan data dari negara, yang pada akhirnya
Kementerian Perdagangan Republik meningkatkan PDB negara. Promotor
Indonesia, Jepang adalah pangsa pasar ekonomi sebagian besar didukung oleh
terbesar bagi produk Indonesia, industri. Dengan adanya perjanjian
menyumbang 20% dari total ekspor IJEPA ini telah menjadi batu loncatan
Indonesia, sedangkan Jepang adalah bagi UKM (Usaha Kecil Menengah)
sumber impor terbesar kedua bagi Indonesia untuk meningkatkan
Indonesia, menyumbang 13%. Kerja produktivitas. Selain itu, Indonesia akan
sama IJEPA diharapkan akan mendapat manfaat dari peningkatan
meningkatkan volume impor dan ekspor investasi Jepang. Ini juga akan
antara Indonesia-Jepang. Indonesia mempromosikan bisnis dalam negeri
berpeluang untuk mengirim pekerja untuk lebih dikenal oleh investor dari
56
Vol. 3 No. 1 (2020)
Jepang maupun mitra yang lain yang Produsen untuk meningkatkan basis
terpengaruhi karena investasi yang daya beli masyarakat Indonesia dan
dilakukan Jepang. menghasilkan produk manufaktur
Mendapatkan transfer teknologi bernilai tambah sehingga dapat diekspor
juga merupakan keuntungan bagi dengan harga yang bersaing. dan 3)
Indonesia. Melalui transfer teknologi ini, Menjadi pusat pengembangan
Indonesia dapat meningkatkan mutu dari manufaktur - berharap bahwa
sumber daya manusia dan kapasitas manufaktur akan berfungsi sebagai
negara Indonesia. Peningkatan kapasitas kekuatan pendorong dalam
tersebut termasuk standardisasi dan pengembangan kapasitas industri untuk
pengujian produk, standar kebersihan meningkatkan daya saing.
produk makanan dan minuman, Dalam pembahasan General
keterampilan sektor manufaktur dan Review IJEPA yang seharusnya
pelatihan teknis, yang juga dilaksanakan dalam jangka waktu lima
meningkatkan kualitas produk dari tahun namun ternyata harus mundur
Indonesia yang beredar di pasar karena Jepang mensyaratkan adanya
domestik maupun pasar internasional. perubahan Peraturan Menteri Keuangan
Dalam bidang otomotif, Indonesia (PMK) yang dianggap Jepang tidak
memiliki kepentingan untuk membuat sesuai komitmen Indonesia dalam
kemandirian teknologi oleh tawaran IJEPA, namun klaim ini hanyalah
Jepang dalam program MIDEC sepihak dinyatakan oleh Jepang dan
(Manufacturing Industry Development sangat merugikan bagi Indonesia.
Center). Impian Indonesia melalui skema Karena kenyataannya Indonesia telah
MIDEC merupakan sebuah usaha menawarkan kepada Jepang untuk
Indonesia untuk mandiri dalam memberikan masukan saat perumusan
teknologi agar dapat mengembalikan PMK sebelum diterbitkan. Indonesia
proyek mobil nasional yang telah lama berkepentingan untuk membebani
diinginkan. Jepang dengan kategori R-1 dan R-4
Dalam kerjasama bilateral IJEPA, (renegosiasi). Kategori R-1 merupakan
Indonesia mengadopsi strategi kode dari tarif bea masuk yang
kepentingan nasional (Atmawinata, rencananya akan dinegosiasi ulang
Irianto, Diawati dan Adlir, 2008: 2-3): 1) bersama dalam tinjauan umum. Kategori
Dalam sektor penggerak Indonesia- R-4 merupakan tarif impor yang
Jepang sepakat bahwa industri otomotif, rencananya dinegosiasi ulang pada tahun
listrik, elektronik dan Alat berat keempat setelah negosiasi. Kategori R-1
merupakan kekuatan pendorong utama dan R-4 adalah kewajiban Jepang di
untuk pertumbuhan ekonomi di IJEPA yang belum terlaksanakan secara
negaranya masing-masing; 2) Program efektif. Selain perihal kepentingan,
Kesejahteraan bertujuan untuk Indonesia juga tidak memiliki tujuan
meningkatkan akses terhadap pasar yang jelas untuk dicapai, sehingga
Jepang kearah yang lebih luas hingga ke eksploitasi terus berlanjut. Diplomasi
produk-produk berkualitas tinggi milik ekonomi terus diupayakan agar
Indonesia, menaikkan ekspor ke tercapainya apa yang telah menjadi
berbagai negara asing, meningkatkan kepentingan Indonesia dalam menjalin
daya saing industri manufaktur dan kerjasama ini.
harapan Indonesia untuk menjadi
57
Vol. 3 No. 1 (2020)
58
Vol. 3 No. 1 (2020)
59
Vol. 3 No. 1 (2020)
60
Vol. 3 No. 1 (2020)
61