Anda di halaman 1dari 5

BENTUK DIPLOMASI BILATERAL INDONESIA DAN JEPANG

Awal hubungan Indonesia-Jepang ini dimulai pada tahun 1950an dimana kedua Negara
mulai membahas masalah pemampasan perang sebagai bentuk pergantian kerugian yang
diakibatkan oleh Jepang di Indonesia pada masa perang dahulu. Lalu kemudian Indonesia
membuka kantor perwakilan Indonesia di Tokyo sebagai langkah awal yang dilakukan oleh
Indonesia untuk mempermudah perundingan mengenai pemampasan perang tersebut. Dan
pada tahun
1958, akhirnya diadakan penandatanganan hubungan diplomatik antara kedua Negara
tersebut yaitu Indonesia-Jepang. Sejak itulah kedua Negara telah banyak melakukan
penandatanganan persetujuan dan melakukan kerjasama dibidang pertanian, kehutanan,
peningkatan produksi pangan dan bantuan keuangan. Adapun bentuk diplomasi bilateral
antara Indonesia-Jepang dalam lima elemen teori multi track diplomacy yaitu government,
bussines, funding, private citizen dan research, traning, education.
Government
Bentuk diplomasi bilateral yang dilakukan oleh government yaitu adanya pertukaran duta
besar dimana perwakilan Duta besar Indonesia berada di Jepang, dan begitu juga
sebaliknya yaitu perwakilan yaitu duta besar jepang yang berada di Indonesia. Tak hanya
itu saja, banyaknya kunjungan-kunjungan yang dilakukan antara pemerintahan Indonesia
dan pemerintah jepang.
Business and Funding
Dalam kerjasama bisnis, disini dapat di contohkan kerjasama indo-jepang dibidang
ekonomi perdagangan, investasi dan pinjaman. Bagi Indonesia, jepang merupakan
Negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Seperti banyaknya
produk-produk buatan jepang yang terpasar di Indonesia, seperti mobil, motor, alat-alat
elektronik, makanan, dll. Sedangkan jepang mengimpor barang-barang hasil sumber daya
alam seperti holtikultura, hasil tambang, minyak, dll.
Tak hanya itu saja, indo-jepang juga melakukan kerjasama yaitu peminjaman uang,
yang mana jepang banyak memberikan pinjaman uang kepada Indonesia guna untuk
perbaikan ekonomi Indonesia dan pembangunan infrastuktur Indonesia. Indo-jepang juga
melakukan kerjasama di bidang investasi. Jepang merupakan salah satu Negara yang
mempunyai investasi terbesar di Indonesia, contohnya banyak didirikan perusahaan
jepang di Indonesia yang mana tenaga kerjanya adalah warga Indonesia. Oleh karena itu,
jepang termasuk salah satu Negara pensuplai lapangan kerja di Indonesia.
Private Citizen
pada elemen ini dapat dicontohkan kerjasama antara Indonesia dan jepang dalam bidang
politik. Pada kerjasama ini Jepang dan Indonesia sama-sama saling memberikan retribusi

politik. Jepang mempunyai kekuatan politik dimata dunia khususnya di wilayah Asia.
Sebenarnya kekuatan ekonomi Jepang itulah yang menjadi kekuatan politiknya. Inilah
yang membuat ketergantungan Indonesia terhadap bantuan Jepang, dimana Jepang sering
memberikan bantuan ekonomi terhadap Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwa
penerapan politi Indonesia kurang maksimal, namun meskipun demikian Jepang masih
memuji politik luar negeri yang dilakukan Indonesia terhadap jepang karena menurut
Jepang hal ini juga menguntungkan bagi Indonesia dalam sektor perdagangan. Sehingga
hal ini juga dapat memperikan perkembangan, perbaikan dan kemajuan bagi Indonesia.
Research, Training, and Education
Tidak hanya kerjasama dibidang ekonomi saja, indo-jepang juga melakukan kerjasama di
bidang social budaya. Contohnya adanya pelatihan yang diberikan jepang kepada
Indonesia yaitu dalam 3 bidang yakni masalah kesehatan, pertanian dan
tranportasi. Selain itu, adanya kerjasama di bidang pendidikan dan budaya. Upaya
kerjasama dibidang pendidikan ini dipicu oleh tingkat penerimaan dan pengaplikasian
pendidikan yang masih rendah di Indonesia, sehingga indo-jepang melakukan pertukaran
pelajar, yang mana banyak warga Indonesia yang bersekolah disana dan begitu jg
sebaliknya. Banyak juga tenaga pengajar jepang yang berada dan mengajar di sekolahsekolah di Indonesia.
Di bidang kebudayaan, Indonesia memperkenalkan berbagai macam budaya Indonesia
dan juga menjaga citra baik Indonesia. Seperti halnya adanya festival tari yang diadakan
di Jepang yang turut membawa penari Indonesia untuk menunjukkan kebolehannya di
Negara Jepang dan Jepang pun sangat menukai budaya Indonesia karena
keberagamannya tersebut. Tak hanya itu saja, akhir-akhir ini banyak budaya jepang yang
masuk di Indonesia seperti halnya model-model pakaian jepang, style rambut dan
harajuku yang disukai oleh kebnyakan anak muda di Indonesia, serta adanya atau banyak
lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan kursus bahasa jepang. Inilah bukti dan
bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan Indonesia-Jepang dalam bidang sosial budaya.
Dari berbagai contoh-contoh hubungan diplomasi Indonesia-Jepang, disini dapat kita
lihat bahwa hubungan bilateral antar Indonesia dan Jepang itu terjalin sangat baik.
Dimana banyak terjadi hubungan diplomasi dan kerjasama-kerjasama yang dilakukan
oleh jepang dan Indonesia dalam semua aspek bidang. Sehingga dapat kita katakan
bahwa diplomasi Indonesia-Jepang ini terlihat telah berhasil.

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN SINGAPURA


Hubungan Bilateral Indonesia Singapura telah menunjukkan peningkatan di berbagai
bidang kerjasama terutama hubungan kerjasama politik, hubungan kerjasama ekonomi dan
hubungan kerjasama sosial budaya. Selain itu kunjungan antara sesama pejabat Pemerintah
maupun swasta di kedua negara telah memberikan kontribusi yang besar bagi
pengembangan hubungan kerjasama dan peningkatan investasi di kedua negara.
Hubungan diplomatik Indonesia- Singapura dilakukan secara resmi pada bulan
September 1967, yang dilanjutkan dengan pembukaan kedutaan besar masing-masing
negara.
Secara
politik,
pada
dasarnya
hubungan
IndonesiaSingapura
mengalamifluktuasi didasarkan isu permasalahan menyangkut kepentingan nasional masingmasing negara, namun demikian kedua negara memiliki fondasi dasar yang kuat untuk
memperkuat dan meningkatkan hubungan kedua negara yang lebih konstruktif, pragmatis
dan strategis. Penandatanganan Perjanjian Ekstradisi dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan
antara kedua negara di Bali tanggal 27 April 2007 salah satu koridor hukum bagi
palaksanaan dan peningkatan hubungan bilateral kedua negara, meskipun masih diperlukan
pendekatan-pendekatan pada teknis pelaksanaannya.
Di bidang ekonomi, Singapura dengan luas negara 682.7 km2 dan populasi penduduk
sekitar 4.657.542 jiwa telah tumbuh menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang
besar, karena menjadi perlintasan transaksi jasa ekonomi di dunia. Oleh karena itu
peningkatan hubungan kerjasama antara Singapura dan Indonesia sebagai bagian dari upaya
pendekatan good neighbour policy merupakan peluang kerjasama yang saling
mengungtungkan.
Dalam hubungan kerjasama ekonomi, Indonesia dan Singapura saling melengkapi dan
memiliki tingkat komplementaritas yang tinggi. Indonesia memilki sumberdaya alam dan
sumber daya manusia yang besar sedangkan Singapura memiliki kemampuan pengetahuan
dan tehnologi tinggi, jaringan ekonomi serta sumber daya keuangan yang besar. Kondisi ini
menjadikan Indonesia dan Singapura saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama
lain. Selain itu, di bidang sosial budaya, kedua negara juga telah mendorong usaha-usaha
untuk meningkatkan kerjasama pendidikan, kebudayaan, pariwisata serta hubungan people
to people contact.
Kerangka hubungan kerjasama Indonesia dan Singapura tersebut di atas, telah menjadi
landasan dasar bagi pengembangan hubungan bilateral Indonesia-Singapura yang lebih
mengikat, salah satunya melalui kunjungan antara Kepala Negara/Kepala Pemerintahan
kedua negara yang menghasilkan kespakatan-kesepakatan susbtansial untuk meningkatkan
dan mengambangakan hubungan kerjasama bilateral kedua negara.
Dalam kunjungan Presiden RI ke Singapura pada tanggal 12 November 2009, Presiden
RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan PM Lee Hsien Loong, kunjungan
kehormatan kapada Presiden Singapura, S.R. Nathan dan Minister Mentor Singapura, Lee
Kuan Yew. Dalam pertemuan Bilateral dengan Presiden RI tersebut, PM Singapura
menyampaikan beberapa pandangan antara lain :
1.
Perlunya penyelenggaraan retreat para menteri kedua negara, untuk mereview
hubungan yang selama ini telah terjalin dengan baik, sehingga kedua negara dapat

melakukan stock taking atas berbagai capaian kerjasama, dan sekaligus


memproyeksikan langkah-langkah yang perlu dilakukan;
2.
Kerjasama kedua negara dalam konteks Joint Steering Committee (JSC) dan Joint
Working Group (JWG) on Economic Cooperation in the Islands of Batam, Bintan dan
Karimun telah meraih kemajuan terlepas dari sejumlah masalah yang harus
diselesaikan.
3.
Masih ada kesalahpahaman yang sering terjadi dalam upaya pengembangan
hubungan kedua negara;
4.
Komitmen mendorong peningkatan investasi Singapura di Indonesia yang dapat
membantu pertumbuhan ekonomi, dan pada gilirannya akan menciptakan lapangan
kerja di Indonesia.
5.
Perlunya ASEAN untuk terus menjadi driving force dalam pengembangan
kerjasama kawasan. Raihan kerjasama antara ASEAN dengan negara-negara mitra
wicara, seperti dalam kerangka ASEAN-AS dan ASEAN+3 mencerminkan sikap
ASEAN yang selalu terbuka untuk bekerjasama dengan negara-negara di luar kawasan
serta menekankan ASEAN menjadicenter dalam setiap kerjasama regional di kawasan
Asia Tenggara.
Menanggapi hal tersebut, Presiden RI menyampaikan beberapa hal antara lain :
1. Menyambut gembira hubungan bilateral Indonesia dan Singapura yang telah
berkembang dengan kokoh. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk terus
meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Singapura. Permasalahan
yang terjadi antara Indonesia dan Singapura merupakan bagian dari proses yang selalu
terjadi di antara kedua negara. Berbagai permasalahan pending yang ada tidak akan
pernah melunturkan semangat untuk terus melakukan upaya-upaya peningkatan
hubungan kedua negara di barbagai bidang.
2. Menyambut baik gagasan pelaksanaan retreat bilateral yang akan dilakukan pada waktu
6 (enam) bulan mendatang. Melaluiretreat ini akan dilakukan stock taking, khususnya
guna mereview kerjasama yang dilakukan selama ini.
3. Dalam kerangka ASEAN, ASEAN+3 telah mencapai kemajuan-kemajuan yang berarti
dan ASEAN perlu mengembangkan kerjasama dengan negara lain termasuk dengan
India dan negara penting lainnya.
4. Dalam kaitan dalam negeri, proses reformasi masih berlangsung di Indonesia.
Indonesia masih membutuhkan waktu untuk merekonstruksi berbagai macam aspek
terkait dengan upaya pembangunan nasional Indonesia serta perubahan perilaku dalam
melaksanakan hal tersebut.
5. Indonesia mengundang partisispasi sektor swasta Singapura untuk mendukung
pembangunan nasional Indonesia. Indonesia telah berhasil meminimalisir dampak dari
krisis keuangan global terhadap perekonomian negara.
Selain hal tersebut, kedua negara juga sepakat untuk bersama-sama mensukseskan
pertemuan PBB tentang perubahan iklim yang akan berlangsung di Copenhagen,
Denmark. Kedua negara berharap ada suatu mekanisme kerjasama yang efektif untuk
mensukseskan pertemuan PBB tentang perubahan iklim di Copenhagen, Denmark
bulan Desember mendatang.
Komitmen-komitmen tersebut akan menjadi landasan kerjasama untuk dapat
dilaksanakan pada tingkat yang lebih teknis dalam kerangka mencapai sasaran dan tujuan
kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura. Mekanisme retreat bilateral IndonesiaSingapura yang akan dilakukan enam bulan mendatang akan menjadi media evaluasi

terhadap posisi kerjasama Indonesia-Singapura dan merumuskan target kemajuan yang


hendak dicapai secara bersama-sama.
Berkenaan dengan hal tersebut, kiranya Departemen/ instansi di Indonesia yang terkait
dengan kerjasama Indonesia-Singapura melakukan langkah-langkah koordinasi yang lebih
intensif untuk dapat menyiapkan dan merumuskan evaluasi komprehensif kerjasama
Indonesia-Singapura dan merumuskan posisi dasar kerjasama Indonesia-Singapura pada isuisu aktual yang menjadi pokok perhatian kedua negara. Sehingga mekanisme retreat bilateral
Indonesia-Singapura enam bulan mendatang akan memenuhi target dan tujuan sesuai dengan
keinginan untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara yang saling
menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai