Anda di halaman 1dari 3

KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DENGAN

NEGARA LAIN
Dan Indonesia sendiri sudah melakukan ratusan hubungan bilateral dengan berbagai negara
negara di dunia lainnya. Dan langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar contoh
kerjasama bilateral Indonesia dengan negara lain di dunia.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Singapura

Hubungan Indonesia dengan Singapura adalah hubungan bilateral antara Republik Indonesia
dengan Republik Singapura. Dari tahun ke tahun, Indonesia dan Singapura membina hubungan
kunjungan kenegaraan tingkat tinggi. Hubungan ini ditandai dengan kerja sama ekonomi yang
kuat. Dalam beberapa tahun terakhit, Singapura secara konsisten menjadi investor asing terbesar
di Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan Singapura juga meliputi beberapa bidang,
termasuk kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup.

Hubungan antara Indonesia dan Singapura kebanyakan didorong karena kedekatan geografis.
Singapura merupakan salah satu negara tetangga terdekat Indonesia. Wilayah negara kota ini
dikepung wilayah Indonesia di bagian barat, selatan, dan timur, terjepit di antara Malaysia dan
Indonesia. Kedua negara adalah pendiri ASEAN, dan negara anggota Gerakan Non-Blok dan
APEC.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Brunei Darussalam

Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dengan Brunei. Hubungan
Brunei-Indonesia mengacu pada hubungan bilateral antara Kesultanan Brunei Darussalam dan
Republik Indonesia. Brunei memiliki kedutaan besar di Jakarta, sementara Indonesia memiliki
kedutaan besar di Bandar Seri Begawan. Meskipun tidak berbagi perbatasan darat secara
langsung, Indonesia dan Brunei berbagi pulau Kalimantan.

Karena hubungan diplomatik yang dibangun kembali pada tahun 1984, kedua negara menikmati
hubungan yang hangat dan ramah. Hubungan keseluruhan antara kedua negara berjalan dengan
baik dan bahwa kedua belah pihak terus menikmati hubungan yang kuat dalam spektrum yang
luas dari kerjasama operasi; termasuk perdagangan dan investasi, pariwisata, pertanian, kelautan
dan perikanan, kesehatan, pertahanan, kejahatan transnasional, pendidikan, kepemudaan,
kebudayaan dan kontak orang per orang.

Brunei telah menjadi destinasi populer untuk mencari pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia.
Pada 31 Agustus 2012, terdapat sekitar 58.000 warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja
di Brunei. Perdagangan bilateral di 2011 mencapai sekitar 1,1 milyar dolar AS (sekitar 14 trilyun
rupiah). Pada 2011 terdapat sekitar 3.500 produk Indonesia di Brunei. Berkaitan dengan program
diversifikasi Brunei, kedua negara berencana mengeratkan kerja sama di bidang perikanan,
kelautan, dan kesehatan.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Malaysia

Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan
mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya. Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang
berinvestasi di Indonesia telah membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan
pengangguran. Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri
perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu, di
Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai
Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional
lainnya.
Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Thailand

Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dan Thailand. Melalui ASEAN
University Networks, Indonesia dan Thailand telah bekerjasama dalam bidang pendidikan.
Kerjasama antara lain dengan ditandatanganinya MoU antara Universitas Slamet Riyadi di
Surakarta (Solo) Jawa tengah dengan Faculty of Humanities and Social Sciences, Khon Kaen
University Thailand, dan tanggal 19 april 2014 sampai dengan 30 Juli 2014, 3 orang mahasiswa
KKU melaksanakan program magang di Universitas slamet riyadi . Kegiatan yang dilakukan
dalam pemagangan antara lain riset bersama, kunjungan institusional, pengajaran bahasa dan
budaya Thailand. Indonesia dan Thailand merupakan mitra dagang terpenting ketiga di dalam
kawasan ASEAN.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Australia

Banyak pelajar dari Indonesia yang belajar di universitas yang ada di Australia. Selain itu,
pemerintah Australia juga membantu pemerintah Indonesia di dalam memajukan pendidikan di
Indonesia.

Australia berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan.


Australia membantu memperkuat kapasitas Indonesia dalam menangani kasus HIV/AIDS
melalui program kemitraan senilai 100 juta dolar Australia atau sekitar Rp800 miliar. Selain itu,
saat ini juga telah terjalin kemitraan antara Australia dan Indonesia di dalam penanggulangan
penyakit mata di Indonesia, khususnya Bali. Hal ini ditunjukkan dengan itikad baik kedua negara
membangun Pusat Mata Australia-Bali, di Denpasar, Bali. Pusat Mata itu sendiri telah
diresmikan pada 27 Juli 2007 oleh pemimpin kedua negara.

Perdagangan dan perniagaan antara Australia dan Indonesia semakin tumbuh. Perdagangan dua-
arah telah meningkat menjadi 25,2% selama tahun 2000-2002. Lebih dari 400 perusahaan
Australia sedang melakukan perniagaan di Indonesia, mulai dari usaha pertambangan sampai
telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan ini bekerja sebagai mitra dagang dengan perusahaan dan
pemerintah Indonesia.

Sejak awal 1970-an Indonesia telah menjadi tujuan utama wisata bagi orang Australia. Australia
telah menjadi sumber wisatawan yang penting bagi Indonesia. Bali merupakan provinsi yang
paling dikenal.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Kamboja

Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerajaan Kamboja dan
Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta, sementara Indonesia memiliki
kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan diplomatik dirintis pada tahun 1960-an.
Indonesia selalu mendukung perdamaian dan stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan
pasukan untuk Otoritas Transisi PBB di Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999
Indonesia mendukung keanggotaan Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai Indonesia yang
secara konsisten telah membantu Kamboja, terutama dalam peningkatan kapasitas. Kedua negara
adalah anggota Gerakan Non-Blok dan ASEAN.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Qatar

Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dan Qatar. Jumlah volume
dagang bilateralnya pada 2011 mencapai US$683,6 juta, yang merupakan peningkatan sebesar
5,2% dibandingkan pada tahun 2010. Neraca dagang cenderung ke Qatar bahwa sepanjang
tahun-tahun lalu telah ‘memesan’ kelebihan dagang atas Indonesia. Hal ini terjadi karena dua
sebab utama; yang pertama, populasi dan demografik Qatar terlalu kecil untuk menghasilkan
permintaan produk Indonesia, sedangkan untuk yang kedua itu kelihatannya kebutuhan
Indonesia tentang minyak akan meningkat terus, membuat impor pihak kedua hampir secara utuh
terkait dengan minyak. Ekspor Indonesia ke Qatar meliputi furnitur, perlengkapan kantor, kertas,
peralatan listrik, dan perabotan rumah tangga.

Indonesia berada di antara tujuan investasi Qatar. Pada Mei 2010, Qatar Holdings, suatu badan
investasi Otoritas Investasi Qatar (QIA), membuat sekumpulan dana Indonesia senilai $1 miliar.
Sebuah perusahaan Qatar “Qtel” saat ini memiliki 65% saham di perusahaan telekomunikasi
terbesar kedua di Indonesia, PT Indosat, senilai lebih dari US$3 miliar. Sejumlah perusahaan
Indonesia juga sudah berinvestasi di Qatar, hampir dari kesemuanya terkait dengan minyak,
melibatkan perusahaan minyak negara Indonesia PT Pertamina yang beroperasi di blok
perminyakan dan gas Sektor-3 Qatar

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Filipina

Perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina cenderung terus positif dalam beberapa tahun
terakhir. Menurut Departemen Perdagangan Indonesia, angka itu telah meningkat dari $1,12
miliar pada tahun 2003 menjadi $2,9 miliar pada tahun 2009 dan $3,89 pada tahun 2010. Selama
Forum Pariwisata ASEAN 2012 di Manado, Sulawesi Utara, Pemerintah Indonesia dan Filipina
memulai kerjasama pariwisata bilateral pertama mereka.

Prakarsa ini akan meningkatkan konektivitas antara kedua negara dengan mengoperasikan kapal
pesiar dan pembukaan jalur penerbangan langsung antara Davao di Filipina ke Manado. Kedua
negara juga aktif mendukung Master Plan ASEAN Connectivity, yang akan meningkatkan
mobilitas yang lebih besar di kawasan ini. Filipina khususnya bersemangat untuk
mengembangkan Jaringan Roll-On/Roll-Of (RORO) ASEAN dan jalur pelayaran pendek.

Anda mungkin juga menyukai