Anda di halaman 1dari 12

A.

Kerjasama Bilateral

kerjasama bilateral adalah hubungan kerja sama  yang dilakukan antar dua negara.
Tujuan kerjasama bilateral tentunya untuk membentuk hubungan persahabatan demi
mencapai tujuan bersama. Kerjasama bilateral biasanya mencakup berbagai aspek
misalnya seperti bidang ekonomi, perdagangan, politik, keamanan, tenaga kerja,
pendidikan, sosial, kebudayaan, dan hak asasi manusia.

Kerjasama Indonesia dan Malaysia


Contoh kerjasama bilateral yang pertama adalah antara Indonesia dan Malaysia.
Keduanya merupakan negara di Asia Tenggara yang serumpun dan berdekatan.
Kerjasama keduanya terjalin di berbagai bidang, salah satunya adalah program
penerimaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Selain itu juga terjalin kerjasama perdagangan, misalnya peningkatan ekspor beras ke
Malaysia oleh Indonesia. Kedua negara juga termasuk dua negara penghasil minyak
sawit terbesar di dunia, sehingga keduanya saling bekerjasama di bidang produksi sawit.

Kerjasama Indonesia dan Singapura


Sebagai negara tetangga, jelas bahwa Indonesia memiliki hubungan kerjasama
bilateral dengan Singapura. Hal ini ditandai dari terciptanya kerjasama di bidang
ekonomi yang cukup kuat antar kedua negara. Singapura konsisten menjadi salah satu
investor asing terbesar di Indonesia.

Kerja sama antara Indonesia dan Singapura juga meliputi beberapa bidang, termasuk
kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup. Hubungan baik antara Indonesia dan
Singapura dipengaruhi oleh kedekatan letak geografis, serta posisi keduanya sebagai 2
dari 5 negara pendiri ASEAN.

Kerjasama Indonesia dan Jepang


Indonesia dan Jepang juga melakukan kerjasama bilateral. Hal ini dimulai dari
penandatanganan perjanjian perdamaian pada tahun 1958 lalu. Selanjutnya kerjasama
dilanjutkan dengan pembukaan jalur penerbangan antara Jepang dan Indonesia pada
tahun 1963.

Selain itu di bidang ekonomi, pemerintah Jepang telah berkontribusi mendukung


Indonesia dalam bentuk aliran dana, teknologi, dan bantuan darurat korban bencana
alam. Terdapat berbagai proyek pembangunan di Indonesia yang mendapat dukungan
langsung dari pemerintah Jepang.

Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan


Indonesia menjalin kerjasama dengan Korea Selatan. Melalui program Republic of
Korea-Republic of Indonesia Joint Vision Statement for Co-Prosperity and Peace, kedua
pemimpin negara sepakat untuk meningkatkan status kemitraan menjadi special
strategic partnership.
Adapun fokus kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ada pada empat area
utama, yaitu pertahanan dan hubungan luar negeri, perdagangan bilateral dan
pembangunan infrastruktur, people-to-people exchanges, serta kerja sama regional dan
global.

Kerjasama Indonesia dan Vietnam


Sebagai anggota ASEAN, Indonesia dan Vietnam memiliki hubungan kerjasama yang
baik. Keduanya sudah menjalin kerjasama di berbagai bidang sejak dulu, namun
perbaruan kerjasama kembali terjadi pada tahun 2018 yang disepakati oleh 2 kepala
negara masing-masing.

Berbagai poin kerjasama bilateral Indonesia dan Vietnam antara lain adalah
memudahkan investasi asal Indonesia masuk ke Vietnam, mengatasi permasalahan
hambatan ekspor otomotif nasional ke Vietnam, serta mendorong sektor farmasi
maupun alat kesehatan menjajaki pasar Vietnam.

Kerjasama Indonesia dan Australia


Australia merupakan negara di bagian selatan wilayah Indonesia. Keduanya menjalin
kerjasama di berbagai bidang. Salah satunya di bidang ekonomi dengan terwujudnya
Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (PROSPERA) yang sudah
disetujui perwakilan kedua belah pihak.

Beberapa hal yang menjadi cakupan dalam bidang kerja sama ini antara lain melalui
kunjungan bilateral, konferensi dan lokakarya, penelitian bersama, pertukaran
informasi, magang atau pertukaran pegawai, dan jadwal kerja sama tahunan. Kedua
pihak akan memfasilitasi pertukaran dan pembagian informasi mengenai praktik
kebijakan yang terbaik dan berbagi pengalaman teknis melalui PROSPERA.

Kerjasama Indonesia dan Selandia Baru


Indonesia juga menjalin kerjasama dengan Selandia Baru atau New Zealand. Bentuk
kerjasama bilateral antara kedua negara terjadi di berbagai bidang. Mislanya pada sektor
pariwisata dan transportasi, yaitu dengan cara meningkatkan konektivitas udara bagi
kedua negara.

Selain itu juga terwujud kerjasama di bidang ekonomi dengan cara mengembangkan
potensi investasi kedua negara serta komitmen di bidang penanggulangan bencana bagi
kedua negara. Pasar Selandia Baru juga telah menerima komoditas unggulan Indonesia
seperti kopi, manggis, dan salak. 

Kerjasama Indonesia dan Brasil


Indonesia dan Brasil juga menjadi contoh kerjasama bilateral. Keduanya menjalin
kerjasama di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Salah satu wujudnya adalah
Brasil akan memenuhi kekurangan pasokan daging sapi di Indonesia, karena konsumsi
protein hewani di Indonesia saat ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
negara anggota ASEAN lainnya.
Hal ini sejalan karena Indonesia memang masih memerlukan pasokan sapi dari negara
lain karena produksi dalam negeri masih belum mencukupi. Indonesia juga
memanfaatkan peluang kerja sama dengan menawarkan ekspor obat hewan ke Brasil.

Kerjasama Indonesia dan Jerman


Indonesia juga menjalin kerjasama dengan negara dari Eropa, salah satunya Jerman.
Bentuk kerjasama Indonesia dan Jerman bervariasi, salah satunya adalah mempererat
kerjasama dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia.

Beberapa poin kerjasamanya antara lain adalah penguatan keterlibatan perusahaan dan
dunia industri dalam mengembangkan pendidikann dan pelatihan vokasi, peningkatan
kualifikasi guru sekolah SMK dan pelatih tempat kerja, serta dukungan program
pelatihan vokasi (pemagangan) bagi sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia.

Kerjasama Indonesia dan Arab Saudi


Contoh kerjasama bilateral berikutnya antara Indonesia dan Arab Saudi. Keduanya
berkomitmen untuk meningkatkan dan menguatkan kerjasama bidang ekonomi,
perdagangan dan investasi, termasuk kerjasama antara Saudi Aramco dari Arab Saudi
dan Pertamina dari Indonesia.

Indonesia juga meningkatkan kerjasama bidang kesehatan dengan Arab Saudi, seperti
distribusi obat dan alat kesehatan. Bentuk kerjasama lain ada pada pengiriman tenaga
kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi serta dalam upaya pengurusan jamaah haji asal
Indonesia ke tanah suci di Mekkah, Arab Saudi.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Brunei Darussalam


Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dengan Brunei.
Hubungan Brunei-Indonesia mengacu pada hubungan bilateral antara Kesultanan
Brunei Darussalam dan Republik Indonesia. Brunei memiliki kedutaan besar di Jakarta,
sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Bandar Seri Begawan. Meskipun tidak
berbagi perbatasan darat secara langsung, Indonesia dan Brunei berbagi pulau
Kalimantan.

Karena hubungan diplomatik yang dibangun kembali pada tahun 1984, kedua negara
menikmati hubungan yang hangat dan ramah. Hubungan keseluruhan antara kedua
negara berjalan dengan baik dan bahwa kedua belah pihak terus menikmati hubungan
yang kuat dalam spektrum yang luas dari kerjasama operasi; termasuk perdagangan dan
investasi, pariwisata, pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, pertahanan,
kejahatan transnasional, pendidikan, kepemudaan, kebudayaan dan kontak orang per
orang.

Brunei telah menjadi destinasi populer untuk mencari pekerjaan bagi tenaga kerja
Indonesia. Pada 31 Agustus 2012, terdapat sekitar 58.000 warga negara Indonesia yang
tinggal dan bekerja di Brunei. Perdagangan bilateral di 2011 mencapai sekitar 1,1
milyar dolar AS (sekitar 14 trilyun rupiah). Pada 2011 terdapat sekitar 3.500 produk
Indonesia di Brunei. Berkaitan dengan program diversifikasi Brunei, kedua negara
berencana mengeratkan kerja sama di bidang perikanan, kelautan, dan kesehatan.
Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Thailand
Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dan Thailand. Melalui
ASEAN University Networks, Indonesia dan Thailand telah bekerjasama dalam bidang
pendidikan. Kerjasama antara lain dengan ditandatanganinya MoU antara Universitas
Slamet Riyadi di Surakarta (Solo) Jawa tengah dengan Faculty of Humanities and
Social Sciences, Khon Kaen University Thailand, dan tanggal 19 april 2014 sampai
dengan 30 Juli 2014, 3 orang mahasiswa KKU melaksanakan program magang di
Universitas slamet riyadi . Kegiatan yang dilakukan dalam pemagangan antara lain riset
bersama, kunjungan institusional, pengajaran bahasa dan budaya Thailand. Indonesia
dan Thailand merupakan mitra dagang terpenting ketiga di dalam kawasan ASEAN.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Kamboja


Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerajaan
Kamboja dan Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta,
sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan
diplomatik dirintis pada tahun 1960-an. Indonesia selalu mendukung perdamaian dan
stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan pasukan untuk Otoritas Transisi PBB di
Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999 Indonesia mendukung keanggotaan
Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai Indonesia yang secara konsisten telah
membantu Kamboja, terutama dalam peningkatan kapasitas. Kedua negara adalah
anggota Gerakan Non-Blok dan ASEAN.

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Qatar


Contoh kerjasama bilateral selanjutnya adalah antara Indonesia dan Qatar. Jumlah
volume dagang bilateralnya pada 2011 mencapai US$683,6 juta, yang merupakan
peningkatan sebesar 5,2% dibandingkan pada tahun 2010. Neraca dagang cenderung ke
Qatar bahwa sepanjang tahun-tahun lalu telah ‘memesan’ kelebihan dagang atas
Indonesia. Hal ini terjadi karena dua sebab utama; yang pertama, populasi dan
demografik Qatar terlalu kecil untuk menghasilkan permintaan produk Indonesia,
sedangkan untuk yang kedua itu kelihatannya kebutuhan Indonesia tentang minyak akan
meningkat terus, membuat impor pihak kedua hampir secara utuh terkait dengan
minyak. Ekspor Indonesia ke Qatar meliputi furnitur, perlengkapan kantor, kertas,
peralatan listrik, dan perabotan rumah tangga.

Indonesia berada di antara tujuan investasi Qatar. Pada Mei 2010, Qatar Holdings, suatu
badan investasi Otoritas Investasi Qatar (QIA), membuat sekumpulan dana Indonesia
senilai $1 miliar. Sebuah perusahaan Qatar “Qtel” saat ini memiliki 65% saham di
perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, PT Indosat, senilai lebih dari
US$3 miliar. Sejumlah perusahaan Indonesia juga sudah berinvestasi di Qatar, hampir
dari kesemuanya terkait dengan minyak, melibatkan perusahaan minyak negara
Indonesia PT Pertamina yang beroperasi di blok perminyakan dan gas Sektor-3 Qatar

Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Filipina


Perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina cenderung terus positif dalam beberapa
tahun terakhir. Menurut Departemen Perdagangan Indonesia, angka itu telah meningkat
dari $1,12 miliar pada tahun 2003 menjadi $2,9 miliar pada tahun 2009 dan $3,89 pada
tahun 2010. Selama Forum Pariwisata ASEAN 2012 di Manado, Sulawesi Utara,
Pemerintah Indonesia dan Filipina memulai kerjasama pariwisata bilateral pertama
mereka.

Prakarsa ini akan meningkatkan konektivitas antara kedua negara dengan


mengoperasikan kapal pesiar dan pembukaan jalur penerbangan langsung antara Davao
di Filipina ke Manado. Kedua negara juga aktif mendukung Master Plan ASEAN
Connectivity, yang akan meningkatkan mobilitas yang lebih besar di kawasan ini.
Filipina khususnya bersemangat untuk mengembangkan Jaringan Roll-On/Roll-Of
(RORO) ASEAN dan jalur pelayaran pendek.

B. Kerjasama regional

Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama antar negara-negara yang berada dalam
satu wilayah atau kawasan yang sama. Dengan kata lain, kerja sama regional bisa
terbentuk dan terjalin karena kedekatan faktor geografis dari tiap-tiap negara
anggotanya. Bentuk kerja sama regional bisa melibatkan 2 negara atau lebih, hingga
ratusan sekalipun.

1. ASEAN

Contoh kerjasama regional yang pertama adalah ASEAN. ASEAN merupakan


singkatan dari Association of Southeast Asian Nations. Organisasi ini terdiri dari
negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Anggota ASEAN antara lain adalah
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar, Brunei, Laos, Kamboja,
dan Vietnam. Tujuan ASEAN adalah untuk mendorong kerjasama antar negara-negara
di Asia Tenggara di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya.
ASEAN juga berperan dalam mewujudkan dan meningkatkan perdamaian dan stabilitas
keamanan di Asia Tenggara.

2. APEC
APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation. Organisasi
merupakan forum kerjasama di bidang ekonomi antar negara-negara yang ada di
kawasan Asia Pasifik. Saat ini terdapat 22 negara anggota APEC yang terletak di benua
Asia atau dekat perairan Samudera Pasifik.

Tujuan didirikannya APEC adalah untuk menguatkan pertumbuhan dan pembangunan


ekonomi dalam lingkup APEC, mempererat kerja sama ekonomi antara negara-negara
anggotanya serta mempercepat perkembangan pasar bebas di kawasan Asia Pasifik.

3. AFTA
AFTA adalah singkatan dari ASEAN Free Trade Area, merupakan organisasi yang
mendorong kerjasama antar negara ASEAN untuk menciptakan area perdagangan
bebas. Organisasi sudah dibentuk sejak tahun 1992 pada KTT ASEAN k-4 yang saat itu
diselenggarakan di Singapura.
Anggota AFTA terdiri dari 7 negara ASEAN. Tujuan dibentuknya AFTA antara lain
adalah untuk meningkatkan spesialisasi di negara anggota ASEAN, meningkatkan
kegiatan ekspor dan impor, serta meningkatkan investasi bagi negara ASEAN. 

4. Uni Eropa
European Union (EU) atau Uni Eropa merupakan organisasi antar pemerintah dari
negara-negara di benua Eropa. Negara anggota Uni Eropa tetap independen dan
berdaulat, namun mereka menggabungkan kedaulatan untuk mendapatkan pengaruh
yang besar.

Tujuan dibentuknya Uni Eropa adalah sebagai pemersatu bagi negara-negara di benua
Eropa, memastikan keselamatan hidup warga, menjaga perdamaian dan stabilitas
negara, mendorong kerjasama ekonomi serta untuk menghadapi tantangan glob

5. NAFTA
NAFTA atau North American Free Trade Area merupakan bentuk kerjasama yang
mendorong area perdagangan bebas di kawasan Amerika Utara. Anggota NAFTA
terdiri dari 3 negara di Amerika Utara, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
NAFTA dibentuk pada Agustus 1992 dan mulai aktif sejak tahun 1994.

Tujuan pembentukan NAFTA adalah untukmengatur impor dan produksi sesama


anggota, meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara anggota, menetapkan standar
produk atas barang-barang yang diperdagangkan, serta melindungi konsumen dengan
mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan, dan keserasian lingkungan hidup.

6. EEC
EEC atau European Economic Community, juga biasa diterjemahkan sebagai
Masyarakat Ekonomi Eropa, merupakan salah satu contoh kerja sama regional di bidang
ekonomi yang terdapat di kawasan benua Eropa. Bentuk kerjasama ini disepakati sejak
tahun 1957 melalui perjanjian Roma, Italia dan anggotanya adalah negara-negara Eropa.

Tujuan utama EEC adalah menyatukan perekonomian di antara negara-negara


anggotanya. Dalam mewujudkan tujuan utama tersebut, di dalam ECC diadakanlah
kesepakatan mengenai kawasan pasar bersama dan penentuan cukai. EEC juga berperan
dalam menyusun politik perdagangan bersama di Eropa.

7. EFTA
EFTA atau European Free Trade Association adalah asosiasi perdagangan bebas
antara negara-negara Eropa. EFTA sudah dibentuk sejak tahun 1960, berupa blok
dagang alternatif untuk negara Eropa yang tidak mampu, atau memilih tidak untuk
bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.

Konvensi EFTA ditandatangani pada bulan Januari 1960 di Stockholm, Swedia oleh
tujuh negara. Saat ini, hanya ada 4 negara anggota EFTA yakni Islandia, Norwegia,
Swiss, dan Liechtenstein, ditambah 2 negara pendiri yakni Norwegia dan Swiss.
Konvensi Stockholm digantikan oleh Konvensi Vaduz.
8. ADB
ADB atau Asian Development Bank merupakan sebuah institusi finansial
pembangunan multilateral yang beroperasi di kawasan Asia. Tujuan utama dari
pembentukan Bank Pembangunan Asia ini adalah untuk mengurangi angka kemiskinan
yang mungkin terjadi di negara-negara kawasan Asia Pasifik.

ADB didirikan sejak tahun 1966 dan memiliki lebih dari 60 negara anggota. Negara
anggotanya sebagian besar berasal dari benua Asia, tapi juga ada negra anggota ADB
yang berasal dari kawasan lain, seperti Eropa dan Amerika Utara.

9. SAARC
SAARC atau South Asian Association for Regional Cooperation merupakan bentuk
kerjasama regional antar negara-negara di kawasan Asia Selatan. SAARC sudah
dibentuk sejak tahun 1985 dan pembentukannya pertama kali diusulkan oleh presiden
Bangladesh saat itu.

Saat ini negara anggota SAARC terdiri dari 8 negara Asia Selatan, di antaranya yaitu
India, Pakistan, Bangladesh, Maladewa, Sri Lanka, Nepal, Afghanistan, dan Bhutan.
Tujuan SAARC adalah mendorong kerjasama antar negara-negara anggotanya di
kawasan Asia Selatan.

10. APO
APO atau Asian Production Organization merupakan organisasi internasional yang
bersifat non-profit, non-politik, dan non-diskriminasi yang diperuntukkan untuk
peningkatan produktivitas dari negara-negara yang ada di kawasan benua Asia. Anggota
APO meliputi Indonesia, Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Pakistan.

APO pertama didirikan pada tahun 1961 dan lebih banyak beroperasi dalam dalam
pembangunan di bidang sosial ekonomi yang berkelanjutan dari negara-negara Asia
Pasifik. Dua sektor yang paling banyak diperhatikan oleh APO yaitu sektor industri dan
sektor pertanian.

C. HUBUNGAN MULTILATERAL INDONESIA


Pengertian kerjasama multilateral adalah hubungan internasional yang menunjukkan
kerja sama antara beberapa negara-negara di dunia maupun antara negara dengan
lembaga internasional.
Pengertian kerjasama multilateral adalah hubungan internasional yang menunjukkan
kerja sama antara beberapa negara-negara di dunia maupun antara negara dengan
lembaga internasional.

IMF (International Monetary Fund)


Dana Moneter Internasional (IMF) adalah sebuah organisasi internasional yang
berkantor pusat di Washington, DC. Jumlah anggotanya adalah 189 negara yang bekerja
untuk mendorong kerjasama moneter global, menjamin stabilitas keuangan,
memfasilitasi perdagangan internasional, meningkatkan lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia . 
Dibentuk pada tahun 1944 di Konferensi Bretton Woods terutama oleh gagasan Harry
Dexter White dan John Maynard Keynes, memasuki eksistensi formal pada tahun 1945
dengan 29 negara anggota dan tujuan untuk merekonstruksi sistem pembayaran
internasional . Sekarang memainkan peran sentral dalam pengelolaan neraca
pembayaran dan krisis keuangan internasional. Negara-negara menyumbangkan dana
melalui sistem kuota untuk meminjam uang. Pada 2016, dana tersebut memiliki
SDR477 miliar (sekitar $ 668 miliar).

IFC (International Finance Corporation)


Contoh kerjasama multilateral selanjutnya adalah IFC. International Finance
Corporation (IFC) adalah lembaga keuangan internasional yang menawarkan layanan
investasi, konsultasi, dan pengelolaan aset untuk mendorong pengembangan sektor
swasta di negara-negara berkembang. IFC adalah anggota Kelompok Bank Dunia dan
berkantor pusat di Washington, DC. Didirikan pada tahun 1956, sebagai kelompok
sektor swasta dari Kelompok Bank Dunia, untuk memajukan pembangunan ekonomi
dengan berinvestasi dalam proyek nirlaba dan komersial untuk pengurangan kemiskinan
dan mempromosikan pembangunan. Tujuan IFC adalah menciptakan kesempatan bagi
orang-orang untuk keluar dari kemiskinan dan mencapai standar hidup yang lebih baik
dengan memobilisasi sumber keuangan untuk perusahaan swasta, mempromosikan
pasar yang mudah diakses dan kompetitif, mendukung bisnis dan entitas sektor swasta
lainnya, dan menciptakan lapangan kerja dan memberikan layanan yang diperlukan
kepada mereka. yang miskin atau rentan.

IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)


Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) adalah lembaga
keuangan internasional yang menawarkan pinjaman kepada negara-negara berkembang
berpenghasilan menengah. IBRD adalah yang pertama dari lima institusi anggota yang
membentuk Kelompok Bank Dunia dan berkantor pusat di Washington, D.C., Amerika
Serikat. Didirikan pada tahun 1944 dengan misi membiayai rekonstruksi negara-negara
Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. IBRD dan kelompok pinjaman
konsesionalnya, the International Development Association, secara kolektif dikenal
sebagai Bank Dunia karena mereka memiliki kepemimpinan dan staf yang sama.
Setelah rekonstruksi Eropa, mandat Bank Dunia diperluas untuk memajukan
pembangunan ekonomi di seluruh dunia dan memberantas kemiskinan. IBRD
memberikan pembiayaan komersial atau konsesional kepada negara-negara berdaulat
untuk mendanai proyek-proyek yang berusaha memperbaiki transportasi dan
infrastruktur, pendidikan, kebijakan dalam negeri, kesadaran lingkungan, investasi
energi, perawatan kesehatan, akses terhadap makanan dan air minum, dan akses
terhadap sanitasi yang lebih baik.

IDA (International Development Association)


Asosiasi Pembangunan Internasional (bahasa Inggris: International Development
Association, disingkat IDA) adalah institusi keuangan internasional yang menyediakan
pinjaman kepada negara berkembang miskin di dunia. Institusi ini merupakan bagian
dari Grup Bank Dunia dan bermarkas di Washington, D.C., Amerika Serikat. Asosiasi
Pembangunan Internasional didirikan pada tahun 1960 untuk melengkapi Bank
Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan dengan menawarkan pinjaman bagi
negara berkembang yang memiliki pendapatan nasional bruto terendah, kelayakan
kredit rendah, atau pendapatan per kapita terendah. Institusi ini bersama dengan Bank
Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan secara kolektif dikenal sebagai
Bank Dunia.

WTO (World Trade Organization)


Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah salah satu contoh kerja sama
multilateral antar negara di dunia. WTO merupakan sebuah organisasi antar pemerintah
yang mengatur perdagangan internasional. WTO secara resmi dimulai pada tanggal 1
Januari 1995 di bawah Persetujuan Marrakesh, yang ditandatangani oleh 123 negara
pada tanggal 15 April 1994, menggantikan Persetujuan Umum tentang Tarif dan
Perdagangan (GATT), yang dimulai pada tahun 1948. Ini adalah organisasi ekonomi
internasional terbesar di dunia. WTO membahas peraturan perdagangan antara negara-
negara yang berpartisipasi dengan menyediakan kerangka kerja untuk menegosiasikan
kesepakatan perdagangan dan proses penyelesaian perselisihan yang bertujuan untuk
memberlakukan kepatuhan peserta terhadap kesepakatan WTO, yang ditandatangani
oleh perwakilan pemerintah anggota.

FAO (Food and Agriculture Organization)


Organisasi Pangan dan Pertanian (bahasa Inggris: Food and Agriculture
Organization/FAO) berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bermarkas di Roma, Italia, FAO bertujuan untuk menaikkan tingkat nutrisi dan taraf
hidup; meningkatkan produksi, proses, pemasaran dan penyaluran produk pangan dan
pertanian; mempromosikan pembangunan di pedesaan; dan melenyapkan kelaparan.
Misalnya, langkah FAO untuk membasmi lalat buah Mediterania dari Lembah Sungai
Karibia menguntungkan industri jeruk Amerika Serikat. FAO dibentuk tahun 1945 di
Quebec City, Quebec, Kanada. Pada 1951, markasnya dipindahkan dari Washington,
D.C., AS ke Roma, Italia. Terhitung 26 November 2005, FAO mempunyai 189 anggota
(188 negara dan Komunitas Eropa).

Aktivitas utama FAO terkonsentrasi pada 4 bagian yaitu :

 Bantuan Pembangunan untuk negara-negara berkembang.


 Informasi mengenai nutrisi, pangan, pertanian, perhutanan dan perikanan.
 Nasihat untuk pemerintah.
 Forum netral untuk membicarakan dan menyusun kebijakan mengenai isu utama
pangan dan pertanian.
ILO (International Labour Organization)
Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization / ILO) adalah
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani masalah perburuhan, terutama
standar perburuhan internasional, perlindungan sosial, dan kesempatan kerja untuk
semua.  ILO memiliki 187 negara anggota: 186 dari 193 negara anggota PBB ditambah
Kepulauan Cook adalah anggota ILO.

Pada tahun 1969, organisasi tersebut menerima Hadiah Nobel Perdamaian untuk
meningkatkan kedamaian di antara kelas-kelas, mengupayakan pekerjaan dan keadilan
yang layak bagi pekerja, dan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara
berkembang lainnya. ILO mencatat keluhan terhadap entitas yang melanggar peraturan
internasional; Namun, hal itu tidak menjatuhkan sanksi kepada pemerintah.
World Bank (Bank Dunia)
Bank Dunia adalah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman
kepada negara-negara di dunia untuk program modal. Ini terdiri dari dua institusi: Bank
Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD), dan Asosiasi
Pembangunan Internasional (International Development Association – IDA). Bank
Dunia adalah komponen dari Kelompok Bank Dunia. Tujuan resmi Bank Dunia adalah
pengurangan kemiskinan. Namun, sesuai dengan Anggaran Dasarnya, semua
keputusannya harus dipandu oleh komitmen untuk promosi investasi asing dan
perdagangan internasional dan fasilitasi investasi modal.

UNDP (United Nations Development Programme)


United Nations Development Programme (UNDP) adalah jaringan pembangunan
global Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berkantor pusat di New York City, UNDP
mendukung perubahan dan menghubungkan negara-negara dengan pengetahuan,
pengalaman dan sumber daya untuk membantu orang membangun kehidupan yang lebih
baik. Ini memberikan saran ahli, pelatihan dan hibah untuk negara-negara berkembang,
dengan semakin menekankan pada bantuan kepada negara-negara terbelakang. Status
UNDP adalah dewan eksekutif dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Administrator UNDP adalah pejabat tertinggi ketiga Perserikatan Bangsa-Bangsa
setelah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Wakil Sekretaris Jenderal.

Untuk mencapai MDGs dan mendorong pembangunan global, UNDP berfokus pada
pengurangan kemiskinan, pemerintahan yang demokratis, energi dan lingkungan,
pembangunan sosial, dan pencegahan dan pemulihan krisis. UNDP juga mendorong
perlindungan hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan dalam semua
programnya. Kantor Laporan Pembangunan Manusia UNDP juga menerbitkan Laporan
Pembangunan Manusia tahunan (sejak 1990) untuk mengukur dan menganalisis
kemajuan pembangunan. Selain Laporan global, UNDP menerbitkan Laporan
Pembangunan Manusia regional, nasional dan lokal.

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)


Contoh kerjasama multilateral di dunia selanjutnya adalah OECD. Organisasi untuk
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan adalah sebuah organisasi ekonomi antar
pemerintah dengan 35 negara anggota, didirikan pada tahun 1960 untuk merangsang
kemajuan ekonomi dan perdagangan dunia. Ini adalah forum negara-negara yang
menggambarkan diri mereka sebagai berkomitmen terhadap demokrasi dan ekonomi
pasar, menyediakan platform untuk membandingkan pengalaman kebijakan, mencari
jawaban atas masalah umum, mengidentifikasi praktik-praktik yang baik dan
mengkoordinasikan kebijakan domestik dan internasional para anggotanya. Sebagian
besar anggota OECD adalah ekonomi berpenghasilan tinggi dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang sangat tinggi dan dianggap sebagai negara maju.
OECD adalah Observer Perserikatan Bangsa-Bangsa resmi.

UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)


Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), aksen
bahasa Inggris / bahasa Prancis ONUDI, adalah agen khusus dalam sistem Perserikatan
Bangsa-Bangsa, yang berkantor pusat di Wina, Austria. Tujuan utama Organisasi adalah
promosi dan percepatan pengembangan industri di negara-negara berkembang dan
negara-negara dengan ekonomi dalam transisi dan promosi kerja sama industri
internasional. Ini juga merupakan anggota United Nations Development Group.
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)
OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa
Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah contoh
kerjasama multilateral di bidang energi. OPEC bertujuan menegosiasikan masalah-
masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu
anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina,
Austria.

MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency)


Badan Penjamin Investasi Multilateral (MIGA) adalah lembaga keuangan
internasional yang menawarkan jaminan asuransi terhadap risiko politik dan
peningkatan kredit. Jaminan semacam itu membantu investor melindungi investasi asing
langsung terhadap risiko politik dan non-komersial di negara-negara berkembang. 
MIGA adalah anggota Kelompok Bank Dunia dan berkantor pusat di Washington, D.C.,
Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1988 sebagai fasilitas asuransi investasi untuk
mendorong investasi percaya diri di negara-negara berkembang.  Misi MIGA adalah
“mempromosikan investasi langsung asing ke negara-negara berkembang untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki
kehidupan masyarakat”.  Ini menargetkan proyek yang berusaha menciptakan lapangan
kerja baru, mengembangkan infrastruktur, menghasilkan pendapatan pajak baru, dan
memanfaatkan sumber daya alam melalui kebijakan dan program yang berkelanjutan.

GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)


Jaminan Jaminan Multilateral Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan
(GATT) adalah kesepakatan hukum antara banyak negara, yang tujuannya secara
keseluruhan adalah untuk mempromosikan perdagangan internasional dengan
mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan seperti tarif atau kuota.
Menurut mukadimahnya, tujuannya adalah “pengurangan tarif dan hambatan
perdagangan yang substansial dan penghapusan preferensi, secara timbal balik dan
saling menguntungkan.

Ini pertama kali dibahas dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang


Perdagangan dan Ketenagakerjaan dan merupakan hasil dari kegagalan negosiasi
pemerintah untuk menciptakan Organisasi Perdagangan Internasional (ITO). GATT
ditandatangani oleh 23 negara di Jenewa pada tanggal 30 Oktober 1947, dan mulai
berlaku pada tanggal 1 Januari 1948. Konvensi ini tetap berlaku sampai tanda tangan
oleh 123 negara di Marrakesh pada tanggal 14 April 1994, dari Perjanjian Putaran
Uruguay, yang menetapkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tanggal 1
Januari 1995. WTO dalam beberapa hal adalah penerus GATT, dan teks GATT asli
(GATT 1947) masih berlaku di bawah kerangka WTO, sesuai dengan modifikasi GATT
1994.

ICSID (International Centre for Settlement of Investment Disputes)


Pusat Internasional untuk Penyelesaian Sengketa Investasi (ICSID) adalah lembaga
arbitrase internasional yang didirikan pada tahun 1965 untuk penyelesaian perselisihan
hukum dan konsiliasi antara investor internasional. ICSID adalah bagian dari dan
didanai oleh Kelompok Bank Dunia, yang berkantor pusat di Washington, D.C., di
Amerika Serikat. Ini adalah lembaga khusus multilateral yang otonom untuk mendorong
arus investasi internasional dan mengurangi risiko non-komersial melalui sebuah
perjanjian yang disusun oleh direktur eksekutif Bank Internasional untuk Rekonstruksi
dan Pembangunan dan ditandatangani oleh negara-negara anggota.  Sampai Mei 2016,
ada 153 negara anggota kontrak yang setuju untuk menegakkan dan menjunjung tinggi
putusan arbitrase sesuai dengan Konvensi ICSID. Pusat melakukan kegiatan penasehat
dan mengelola beberapa publikasi.

APO (Asian Productivity Organization)


Produktivitas Asia (APO) adalah organisasi nonpolitik, nirlaba, dan nondiskriminatif
yang ditujukan untuk produktivitas negara-negara Asia. Didirikan pada tanggal 11 Mei
1961, sebagai sebuah organisasi antar pemerintah regional, APO berkontribusi terhadap
pembangunan sosioekonomi berkelanjutan di Asia Pasifik melalui peningkatan
produktivitas. Ruang lingkup dukungan APO untuk anggotanya mencakup dua sektor
produksi terpenting dari ekonomi anggota – industri dan pertanian. Logo resmi APO
adalah sebuah montase dari dua ikon: sebuah gigi, yang menggambarkan industri; dan
biji-bijian pada tangkai, mewakili pertanian. Singkatan APO muncul di markas, yang
menunjukkan peran APO sebagai entitas penghubung.

WHO (World Health Organization)


Contoh kerjasama multilateral yang terakhir adalah WHO. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang peduli dengan
kesehatan masyarakat internasional. Didirikan pada tanggal 7 April 1948, berkantor
pusat di Jenewa, Swiss. WHO adalah anggota United Nations Development Group.
Pendahulunya, Organisasi Kesehatan, adalah agen Liga Bangsa-Bangsa.

Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia telah ditandatangani oleh 61 negara pada


tanggal 22 Juli 1946, dengan pertemuan pertama Majelis Kesehatan Dunia yang
diselesaikan pada tanggal 24 Juli 1948. Ini menggabungkan kantor internasional
d’hygiène publique dan Liga Organisasi Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak
penciptaannya, ia telah memainkan peran utama dalam pemberantasan cacar.
Prioritasnya saat ini termasuk penyakit menular, khususnya HIV / AIDS, Ebola, malaria
dan tuberkulosis; mitigasi dampak penyakit tidak menular; perkembangan, dan penuaan;
gizi, keamanan pangan dan makan sehat; kesehatan kerja; penyalahgunaan zat; dan
mendorong pengembangan pelaporan, publikasi, dan jaringan.

WHO bertanggung jawab atas World Health Report, World Health Survey di seluruh
dunia, dan Hari Kesehatan Dunia. Direktur Jenderal WHO adalah Tedros Adhanom
yang memulai masa jabatan lima tahun pada tanggal 1 Juli 2017.

Anda mungkin juga menyukai