REPUBLIK INDONESIA
Disusun Oleh:
Amanda Charina Prakasa
F1I012054
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaan politik luar negeri guna mencapai tujuan nasionalnya,
Indonesia menerapkan prinsip bebas aktif. Maka dari itu, dalam konstelasi politik
global Indonesia harus dapat memainkan peran yang berpengaruh namun juga
independen. Sudah menjadi visi dan misi bagi Indonesia untuk dapat
meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral dan regional di berbagai bidang
dalam rangka mencapai kepentingan nasional.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan Negara dengan
perekonomian yang terbesar diantara negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Kualitas sumber daya alamnya pun sangat tinggi dan tak heran jika banyak
negara yang ingin berinvestasi di negara Indonesia. Salah satunya adalah negaranegara barat di kawasan Uni Eropa yaitu Polandia.
Polandia dan Indonesia telah menjalin kerjasama sejak tahun 1955.
Meskipun hubungan antara Indonesia dan Polandia sempat menjauh pasca tragedi
nasional tahun 1965, namun hubungan kerjasama kedua negara tetap dapat
dipertahankan. Kerjasama bilateral yang dilakukan di berbagai bidang seperti
ekonomi, budaya, politik, keamanan, pendidikan, telah terjalin dengan baik dan
berjalan positif hingga saat ini.
Dalam bidang ekonomi, Polandia dan Indonesia memiliki potensi yang
cukup baik yang dapat ditingkatkan melalui kerjasama-kerjasama untuk
meningkatkan ekonomi kedua negara. Polandia merupakan salah satu mitra utama
Indonesia untuk meningkatkan ekonomi terutama melalui investasi dan
perdagangan. Begitupun dengan Polandia yang melihat Indonesia sebagai titik
cerah di Asia dimana Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN.
Banyak peluang kerjasama antara Indonesia dan Polandia yang perlu
dikembangkan, salah satunya yaitu kerjasama di bidang ekonomi.
Selain itu, Indonesia dan Polandia juga meningkatkan kerjasama di berbagai
bidang seperti bidang pendidikan, dan juga lingkungan hidup. Beberapa masalah
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan
datang.
Kemudian dalam bidang lingkungan hidup, terdapat teori hijau (green
theory), oleh (Steans & Pettiford & Diez 2005, 422) yang menekankan pada
kesadaran yang tidak hanya menyangkut permasalahan lingkungan, tetapi juga
dasar-dasar filosofis tentang cara dan motif manusia berhubungan dengan alam.
Juga (Eckersley 2007, 251): Kebutuhan akan energi dan konsumsi yang
meningkat
sejalan
dengan meningkatnya
polusi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Menteri
Luar
Negeri
Polandia
Urusan
Asia-Pasifik,
Witold
2009
2010
2011
2012
2013
332.982,
40
47
332.935,
40
259.735,
50
0
259.735,
50
73.246,9
0
47
73.199,8
0
358.952,
50
13,2
358.939,
30
313.285,
00
0
313.285,
00
45.667,5
0
13,2
45.654,3
0
480.391,
00
48,3
480.342,
80
379.547,
10
0
379.547,
10
100.843,
90
48,3
100.795,
70
467.430,
70
30,9
467.399,
80
340.025,
40
0
340.025,
40
127.405,
40
30,9
127.374,
40
516.125,
60
84,9
516.040,
70
365.412,
70
0
365.412,
70
150.712,
90
84,9
150.628,
00
186.488,
60
-47
186.535,
70
267.617,
50
-13,2
267.630,
70
278.703,
10
-48,3
278.751,
40
212.620,
00
-30,9
212.651,
00
214.699,
80
-84,9
214.784,
70
Trend(
%)
20092013
12,08
22,55
12,08
7,95
0
7,95
28,01
22,55
28,01
0,52
22,55
0,52
Jan-Mar
2013
2014
115.514,
70
0
115.514,
70
90.090,2
0
0
90.090,2
0
25.424,5
0
0
25.424,5
0
118.027,
90
0
118.027,
90
91.289,6
0
0
91.289,6
0
26.738,3
0
0
26.738,3
0
64.665,8
0
0
64.665,8
0
64.551,3
0
0
64.551,3
0
Maka dari itu, akhir tahun 2013 ini, Presiden SBY mengharapkan nilai
perdagangan antara Indonesia dan Polandia dapat melebihi angka 500 juta dolar
AS sebagaimana kedua negara memiliki kapabilitas perekonomian yang besar.
Pada kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Polandia tanggal 3-5 September 2013,
Presiden SBY mengatakan bahwa untuk mengejar peningkatan nilai perdagangan,
kedua negara sepakat bekerjasama di sejumlah sektor antara lain peningkatan
investasi dan perdagangan, kerjasama di bidang pangan, pertanian dan perikanan,
kerjasama di bidang pertahanan, kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata.
Selain itu, adapula investasi Polandia yang bekerjasama dengan pemerintah
provinsi dan pemerintah daerah dalam bidang yang saling menguntungkan. Hasil
dari pertemuan tersebut, Indonesia dan Polandia telah menandatangani berbagai
perjanjian di bidang perikanan, pertanian, pendidikan, dan ke konsuleran.
Kunjungan Presiden Yudhoyono ke Polandia dinilai Polandia sangat penting dan
strategis dan mewakili komitmen yang mendalam untuk peningkatan kerjasama
antara kedua negara dan juga antara dua kawasan, Asia dan Eropa.
Pada tanggal 11 November 2013,
Radosaw
Sikorski.
MoU
tersebut
menjadi
dasar
untuk
memajukan hubungan dan kerjasama pada tatanan bilateral, regional dan global.[2]
Pertemuan ini juga merupakan tindaklanjut dari kunjungan Presiden September
lalu di Polandia.
Pada tahun 2013 pula, Indonesia dan Polandia sepakat dorong kerjasama
di bidang lingkungan hidup. Kedua Menteri Lingkungan Hidup masing-masing
negara bertemu di Warsawa, Polandia pada tanggal 20 November 2013 untuk
menandatangani kerjasama di bidang lingkungan hidup. Nota kesepahaman yang
merupakan tindak lanjut dan hasil kunjungan Presiden RI ke Polandia pada awal
September 2013 tersebut menjadi landasan untuk memperkuat kerjasama kedua
negara dalam hal perlindungan dan peningkatan lingkungan hidup, khususnya
dalam hal perubahan iklim, teknologi lingkungan hidup, pembangunan
lingkungan hidup berkelanjutan, serta perlindungan lapisan ozon.
Hingga akhirnya, Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta menerima
kunjungan delegasi Polandia yang dipimpin oleh Secretary of State of Water
Resources, Stanislaw Gawlowski pada 4 Maret 2014 lalu untuk menindaklanjuti
MoU tentang lingkungan hidup antara Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia
dan Polandia November lalu. Menteri Lingkungan Hidup Indonesia mengatakan
bahwa Green Technology ini penting untuk mengatasi masalah lingkungan yang
terjadi di Indonesia. Masalah lingkungan yang penting yang untuk segera
diselesaikan adalah soal pengelolaan sungai, sampah dan pengelolaan limbah
domestik. Balthasar juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak sungai,
namun kualitas sungai di Indonesia buruk.
Lebih lanjut, Indonesia akan mengirim tim ke Polandia dalam rangka
menemukan solusi terhadap beberapa masalah lingkungan hidup di Indonesia
yakni pencemaran sungai, pengadaan air bersih, pengelolaan sampah, dan
pengolahan limbah cair sesuai dengan hasil penelitian Green Tech Mission
Polandia ke Indonesia pada bulan Maret 2014.
Hingga saat ini, nilai investasi yang akan diberikan Polandia masih belum
bias diprediksi, Polandia mengatakan akan meninjau dan mendukung apapun yang
dilakukan Indonesia demi terselesaikannya masalah lingkungan tersebut.
Dalam pelaksanaan suatu kerjasama, tentu ada hambatan yang akan terjadi
sebagaimana proses dinamika politik yang terjadi. Hambatan dalam kerjasama di
bidang ekonomi ini dapat terjadi karena terdapat kekurangan dalam kemampuan
Indonesia dalam upaya meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara lain, salah
satunya Polandia. Meski menilai investasi di Indonesia semakin fleksibel dan
transparan, masih ada investor Polandia yang mengeluhkan hambatan berinvestasi.
Hambatan terutama terjadi di daerah. Disebutkan bahwa kadang ada regulasi yang
berbeda antara pemerintah pusat dengan daerah.
Potensi investasi ini dapat memberi dampak perekonomian yang besar
terutama potensi investasi di bidang perdagangan dan jasa pelayanan. Konselor
Pertama Romuald Morawski, Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi
Kedutaan Besar Polandia di Jakarta mengatakan Polandia sudah berinvestasi di
Kalimantan, Sumatera Selatan, dan Pulau Seram.
Dalam hal negara tujuan investasi, Polandia merupakan negara yang
menempati peringkat atas. Maka dari itu, pihak Indonesia sendiri saat ini selalu
mendorong investor Polandia untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, agar
tidak ada lagi hambatan investasi. Indonesia mengatakan menginginkan
transparansi, insentif untuk investor, dan mengenai masalah investasi ada lembaga
khusus penanganan investasi seperti BPKM (Badan Koordinasi Penanaman
Modal). Indonesia mengaku akan terus mendukung investasi, karena potensi
investasi yang baik dinilai akan memberi dampak perekonomian yang besar bagi
Indonesia maupun kepada hubungan kerjasama kedua negara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan kerjasama Indonesia dan Polandia ini merupakan salah satu
contoh hubungan kerjasama yang mencakup diplomasi dan kebijakan politik luar
negeri masing-masing negara. Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya
yang bebas aktif, akan senantiasa meningkatkan hubungan dan kerjasama di
berbagai bidang untuk mencapai kepentingan nasional, contohnya dalam bidang
ekonomi dan lingkungan hidup.
Dalam bidang ekonomi, kedua negara sama-sama memiliki potensi yang
besar sehingga hubungan kerjasama perlu ditingkatkan sebagaimana sesuai
dengan besarnya potensi yang ada. Dalam bidang lingkungan hidup melalui
Green Technology, Indonesia memanfaatkan teknologi dari Polandia untuk
diterapkan di Indonesia dalam penyelesaian masalah-masalah lingkungan,
begitupun Polandia dengan Green Tech Mission-nya. Meskipun terdapat sedikit
hambatan, kedua negara tetap sepakat untuk mendorong kerjasama untuk saling
berusaha mencapai kepentingan nasionalnya.
Melihat perkembangan yang terjadi di dunia saat ini di mana terjadi
banyak sekali perubahan dan tantangan, perlu bagi Indonesia untuk melihat ke
depan prospek yang mungkin akan terbuka dan tantangan yang harus Indonesia
hadapi sehingga Indonesia bisa menyiapkan strategi diplomasi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
1. Wuryandari, G., D. Mashad., T.N Pujiastuti., A.N Alami. 2008. Politik
Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik. Pusat
Penelitian Politik-LIPI. Jakarta
2. Suwarsono, dan Y.So, Alvin. 1994. Perubahan Sosial dan Pembangunan.
Pustaka LP3ES Indonesia.
Website:
3. http://www.dzakarta.msz.gov.pl/in/hubungan_ekonomi/hubungan_ekonom
i_podsekcja/ (Diakses 22 Juni 2014, pukul 14:30)
4. http://nasional.kontan.co.id/news/indonesia-polandia-kerja-sama-greentechnology (Diakses 22 Juni 2014, pukul 14:35)
5. http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesia-exportimport/balance-of-trade-with-trade-partner-country?negara=543 (Diakses
22 Juni 2014, pukul 14:00)
6. http://thepresidentpostindonesia.com/2013/11/12/indonesia-dan-polandiaperdalam-bilateral-di-berbagai-bidang/ (Diakses 23 Juni 2014, pukul
19:00)