Anda di halaman 1dari 3

A.

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGISI KEMERDEKAAN


1. Diplomasi Ekonomi
Agenda utama Presiden RI Joko Widodo untuk mengisi
kemerdekaan diantaranya menerapkan diplomasi ekonomi. Misi ini,
sekarang menjadi tugas khusus bagi para diplomat Indonesia untuk lebih
luas memperkenalkan potensi ekonomi Indonesia.
Menurut Landry Haryo Subianto, Kepala Bagian Dukungan
Substansi Program Luar Negeri Biro Dukungan Strategi Pimpinan
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), diplomasi ekonomi telah menjadi
prioritas Kemlu, selain menjaga kedaulatan NKRI, perlindungan WNI, dan
meningkatkan peran Indonesia di forum regional dan multilateral global.
Upaya untuk memajukan diplomasi ekonomi, diantaranya dengan
memberikan informasi akurat mengenai kebijakan ekonomi nasional serta
dengan memasarkan potensi ekonomi Indonesia.
“Perwakilan RI juga melakukan business matching, yakni
menghubungkan antara pengusaha besar dan para pelaku usaha kecil
menengah sehingga peluang pasar barang-barang asal Indonesia lebih
terbuka, termasuk yang di daerah,” kata Landry, Jumat (11/8).
Globalisasi telah mondorong negara-negara di dunia terkoneksi
dalam rantai perdagangan. Sekarang ini, sulit bagi suatu negara untuk
berdiri sendiri memenuhi kebutuhan pangan, barang dan jasa dalam negeri,
tanpa membuka pintu kerjasama dengan negara-negara lain. Hal ini
menjadikan diplomasi ekonomi sebagai salah satu instrumen penting dalam
politik luar negeri.
Terkait penerapan diplomasi ekonomi, Landry menjelaskan citra
Indonesia sekarang dipandang sangat baik oleh dunia internasional.
Banyaknya pembangunan fisik yang sedang dilakukan pemerintah,
kebijakan pembangunan nasional yang tepat sasaran, pemberantasan
korupsi, besarnya potensi ekonomi domestik, dan potensi pasar 250 juta
jiwa populasi Indonesia, telah menjadi nilai positif dalam menjalankan
diplomasi ekonomi.
Kendati begitu, Landry menjelaskan, Indonesia tidak akan terus-
menerus dibiarkan dijadikan sasaran ekspansi negara-negara luar.
Sebaliknya pemerintah Indonesia ingin mengembangkan potensi-
potensi ekonominya ke dunia internasional, diantaranya memasarkan
produk industri strategis nasional serta membangun kerja sama bidang
alutsista dengan Pemerintah Turki dan Korea Selatan, yang bisa
meningkatkan kekuatan ekonomi Indonesia.

2. Jaga Perdamaian
Selain mengisi kemerdekaan dengan diplomasi ekonomi,
pemerintah Indonesia telah secara berkelanjutan berpartisipasi dalam
menjaga perdamaian dunia. Saat ini Indonesia tengah mencalonkan diri
sebagai sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode
2019 – 2020.
Peran dan kontribusi Indonesia juga telah dipandang sangat baik
oleh negara-negara kawasan dan luar kawasan. Tolak ukurnya yakni,
derasnya permintaan untuk melakukan pertemuan bilateral, mulai dari level
senior officials, menteri luar negeri, hingga tingkat kepala negara.
Kepeloporan pemerintah Indonesia di Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) pun telah dipandang sangat penting.
“Dalam setiap pertemuan-pertemuan internasional, banyak negara
yang ingin melakukan tukar pikiran dengan Indonesia dan meminta
pandangan mengenai berbagai hal. Indonesia dinilai mampu memberikan
kontribusi yang positif, serta menjadi bagian dari solusi permasalahan
regional dan global,” kata Landry.

Landry juga menyebutkan sekarang ini hampir tidak ada negara


yang memandang Indonesia sebelah mata. Indonesia adalah negara
demokratis terbesar ketiga di dunia dan telah menjadi negara pelopor di
kalangan negara ASEAN dalam bidang penegakan HAM, dimana kemajuan
Indonesia dalam bidang ini bahkan telah diakui oleh dunia internasional.
Meski banyak kemajuan telah dicetak pemerintah Indonesia
setelah Indonesia merdeka, namun perjuangan belum berakhir. Diplomasi
Indonesia sekarang ini dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Tantangan yang sangat terasa adalah perkembangan teknologi
yang memungkinkan masyarakat mendapatkan akses informasi tanpa batas
dan bagaimana para diplomat Kemlu harus menyesuaikan diri dengan hal
tersebut.
Dalam hal ini, para diplomat muda di Kemlu juga dituntut untuk
ikut berkontribusi secara positif mengelola perkembangan global agar tidak
berdampak buruk terhadap kondisi dalam negeri.
http://www.koran-jakarta.com/mengisi-kemerdekaan-indonesia-dengan-
diplomasi-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai