Anda di halaman 1dari 8

Nama : Titi Mahfita

NIM : 151160037
Kelas : D/HI

PENERAPAN TEORI SISTEM DALAM KEBIJAKAN INDONESIA


TERHADAP MALAYSIA

1. PENDAHULUAN
Dalam lingkungan internasional saat ini, tidak ada satu negara yang dapat menghindarkan
dirinya dari pengaruh asing atau pengaruh dari negara lain. Setiap negara saling membutukan
untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk dapat mencapai keinginan dan tujuan negara, perlu
diadakan kerjasama atau hubungan dengan negara lain baik dalam hubungan bilateral maupun
multilateral. Kerjasama tersebut dapat berupa politik luar negeri suatu negara. Sebagai suatu
negara yang berdaulat dan anggota masyarakat internasional, Indonesia mempunyai dan
melaksanakan politik luar negeri. Politik luar negeri merupakan bagian dari seluruh kebijakan
pemerintah.
Politik internasional merupakan salah satu pokok bahasan dalam hubungan internasional.
Politik internasional memiliki perbedaan dengan hubungan internasional dalam ruang lingkupnya.
Hubungan internasional mencakup atau meliputi seluruh interaksi antar negara, termasuk
organisasi non negara. Sedangkan politik internasional terbatas hanya pada hal-hal yang berfokus
pada kekuasaan yang melibatkan negara-negara berdaulat.
Hukum internasional dan politik internasional saling terjalin erat karena politik
internasional dianggap bekerja dala kerangka hukum internasional, dibandingkan dengan
kebijaksanaan politik internasional, hukum internasional dipandang orang sebagai faktor yang
lebih mantap,tradisional dan lebih mengandalkan stabilitas.( Roode dkk, 2000:583)
Politik internasional pada kenyataannya telah menjadi studi mengenai politik luar negeri
yang memusatkan perhatian pada deskripsi kepentingan, kebijakan dan tindakan suatu negara.
Dalam hal apa, kalau ada kebijakan lur negeri menjadi politik luar internasional?
Perbedaan istilah ini adalah mengenai tujuan tindakan (keputusan dan kebijakan) satu atau
beberapa negara dan interaksi antara dua negara atau lebih.
Dari politik internasional dan kebijakan luar negeri, istilah hubungan internasional dapat
mengacu pada semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berbeda apakah di sponsori
pemerintah atau tidak. Hubungan internasional pada dasarnya memusatkan perhatiannya
pada interstate and intergovern-mental relations (Halking & Budi, 2012:185)
Politik internasional merupakan studi terhadap pola tindakan lingkungan eksternal sebagai
reaksi atas respon negara lain. Selain mencakup unsur power, kepentingan dan tindakan, politik
internasional juga mencakup perhatian terhadap sistem internasional dan perilaku para pembuat
keputusan dalam situasi politik. Jadi politik internasional menggambarkan hubungan dua arah,
menggambarkan reaksi dan respon bukan aksi (K.J.Holsti,dalam Prawira & Yani
2005:40, http.politik internasional.com)
Jadi, politik internasional adalah bagian dari seluruh kebijakan-kebijakan pemerintah yang
bertujuan untuk mencapai dan memelihara kepentingan nasional.
Secara umum, objek dari politik internasional merupakan objek dari politik luar negeri.
Suatu analisis mengenai tindakan terhadap lingkungan eksternal serta berbagai kondisi domestik
yang menopang formulasi tindakan merupakan kajian politik luar negeri.
Politik luar negeri mencerminkan kepentingan nasional, diwujudkan dalam berbagai
kegiatan dengan negara-negara lain baik dalam bentuk bilateral maupun dalam bentuk kerjasama
regional ataupun internasional. Hubungan baik antara negara yang bertetangga diperlukan untuk
mempererat jalinan kerjasama dan mencegah timbulnya konflik.
Hal ini juga di alami oleh Indonesia dengan Malaysia dimana kedua negara tersebut
memiliki sejarah panjang dalam hubungan kenegaraan, baik dalam lingkup bilateral maupun
regional. Seiring dengan arus globalisasi yang semakin meluas, termasuk dalam kawasan Asia
Tenggara, maka terjadi pula perubahan hubungan kedua negara tersebut.
Kerjasama bilateral juga terjadi diantara negara Indonesia dengan negara Malaysia, dua
negara yang dekat secara geografis maupun historis telah lama menjalin kerjasamanya dalam
segala bidang. Namun dalam menjalin kerjasamanya tidak selalu berjalan harmonis karena
terdapat persoalan-persoalan. Perubahan-perubahan tersebut tidak dapat dihindari karena yang
memegang peranan penting hubungan antara negara adalah kepentingan nasional masing-masing
negara. Permasalahan pun muncul ketika kepentingan-kepentingan nasional negara tersebut saling
berbenturan yang pada akhirnya mempengaruhi pola hubungan kedua negara.
Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Sebagai
dua negara yang bertetangga, bahkan sering disebut sebagai negara yang serumpun, potensi
kerjasama maupun potensi konflik antar dua negara ini amatlah besar. Berbagai kesepakatan dan
upaya-upaya diplomatik maupun upaya-upaya secara langsung telah di lakukan oleh kedua negara
ini,baik Indonesia maupun Malaysia, keduanya sama-sama menginginkan kerjasama Internasional
yang terjalin baik dan saling melengkapi. Tetapi semua itu tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Indonesia-Malaysia telah beberapa kali mengalami konflik yang serius. Bahkan masalah
kedua negara ini telah dibawa ke ranah Internasional, yaitu dengan melibatkan Mahkamah
Internasional (MI).
Karena merasa terus di perlakukan tidak baik oleh Negara tetangga Malaysia, rakyat
Indonesia melakukan berbagai aksi.
Ekspresi ketidaksukaan dinyatakan dengan berbagai cara. Demonstrasi sempat terjadi di
depan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, bahkan didalam dunia maya berbagai forum dan
blog menyinggung perlakuan Malaysia terhadap Indonesia. Mengacu pada banyaknya konflik
yang terjadi antar kedua negara yang bertetangga ini, penulis ingin mengangkat ke permukaan
tentang politik luar negeri Indonesia-Malaysia.(http://id.wikipedia.org/wiki/sentimen anti-
Malaysia di Indonesia)
2. ISI
2.1 HUBUNGAN KERJASAMA INDONESIA-MALAYSIA
Indonesia dan Malaysia telah bekerjasama sejak lama. Berbagai kerjasama telah
dilakukan Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini, sehingga tercipta hubungan baik
diantara kedua Negara.
Kerjasama yang dilakukan meliputi berbagai bidang, yaitu:
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin kerjasamanya
dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.
Pertukaran pelajar dilakukan agar para pelajar tersebut dapat mengasah ilmu dan juga dapat
saling mengenal antar budaya negara masing-masing.
Bidang Ekonomi
Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang ber investasi di Indonesia dan itu
sedikit banyak membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran.
Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa
sawit. ( http://id.wikipedia.org/wiki/hubunganIndonesia dan Malaysia)
Indonesia-Malaysia telah setuju untuk memperkuat pasar, meningkatkan kapasitas
perdagangan, memfasilitasi praktik perdagangan yang adil, dan berpartisipasi dalam misi
investasi dan bisnis. Kedua negara saat ini menguasai 80 persen produksi sawit dunia. Hal
ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Bidang Sosial
Di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja
sebagai Pembantu Rumah Tangga(PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga
profesional lainnya. Hal itu dapat menguntungkan Indonesia maupun Malaysia karena
dengan adanya kerjasama tersebut kedua Negara dapat saling membantu.
Bidang Teknologi dan Kebudayaan
Di bidang budaya,kedua negara sering mengadakan festival budaya secara
bersamasama, mempromosikan budaya masing-masing, serta melakukan hubungan
diplomatik guna membahas peningkatan kerjasama di bidang kebudayaan.

2.2 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI INDONESIA-MALAYSIA


Kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan Malaysia tidak berjalan dengan baik, sehingga
muncul beberapa konflik antara kedua negara. Konflik tersebut sempat memicu keadaan yang
sangat tidak menguntungkan kepada kedua Negara, bahkan ada beberapa konflik yang
penyelesaiannya harus melibatkan Mahkamah Internasional (MI) untuk mencari dan mendapatkan
jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua negara. Berikut beberapa konflik yang terjadi antara
Indonesia-malaysia.
Masalah pulau Sipadan-Ligitan
Negara Indonesia terdiri dari banyak pulau dan terdapat pulau-pulau terluar yang
berbatasan langsung dengan Malaysia. Namun kondisi geografis tersebut kurang
diperhatikan oleh pemerintah Indonesia, terutama pulau-pulau terluar dari Indonesia.
Hubungan antara Indonesia-Malaysia sempat memburuk pada tahun 2002 ketika pulau
Sipadan-Ligitan di klaim oleh Malaysia sebagai wilayah mereka dan berdasarkan keputusan
Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag Belanda bahwa Sipadan-ligitan merupakan
wilayah Malaysia.
Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai Negara
bagian sabah dan provinsi Kalimantan timur, yang di klaim oleh dua Negara sehingga
menimbulkan persengketaan yang berlangsung selama lebih dari tiga
dekade.(http://id.wikipedia.org/wiki/hubungan Indonesia dan Malaysia).
Hal itu bisa terjadi karena pulau Sipadan-Ligitan tersebut kurang mendapat perhatian
dari pemerintah. Kalau saja pemerintah Indonesia menjaga dan memberdayakan pulau
tersebut, mungkin hal tersebut tidak terjadi, dan Indonesia tidak akan kehilangan pulau
tersebut.
Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia atau tidak tersentuhnya suatu pulau oleh
tangan pemerintah menyebabkan Indonesia harus kehilangan beberapa pulau.
Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Masalah tenaga kerja asal Indonesia, khususnya TKI ilegal, telah sejak lama menjadi
ganjalan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia
adalah pemasok tenaga kerja (baik legal, maupun ilegal) paling banyak ke Malaysia yang
rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik atau pembantu rumah tangga. Banyaknya kejadian
penganiayaan, pelecehan seksual, hingga tidak dibayarkannya gaji oleh majikan, para TKI
dihukum tanpa alasan yang pasti. Ini merupakan hal yang sering dialami oleh para TKI
illegal di Malaysia. Pemerintah seharusnya memberikan jalan keluar yang dapat
memperbaiki keadaan seperti yang di jelaskan diatas.
Seperti yang kita ketahui, bahwa TKI adalah pahlawan devisa negara yang secara tidak
langsung membantu perekonomian Negara Indonesia, seharusnya dengan jasa itu,
pemerintah dapat lebih serius menangani dan mengatasi masalah itu dengan cara
membekali dan menyiapkan SDM para TKI agar mereka dapat bekerja di masing-masing
sector sesuai dengan bidang mereka masing-masing, pemerintah juga harus memberikan
perlindungan hukum serta akses yang dapat menghubungkan para TKI dengan konsulat
Indonesia yang berada di Malaysia.
Banyaknya para TKI yang di aniaya dan di hukum mati di Malaysia menunjukkan
lemahnya perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah Indonesia terhadap TKI.
Masalah Kebudayaan
Indonesia dan Malaysia mempunyai persamaan budaya, karena kedua Negara
berasal dari rumpun yang sama (rumpun malayu). Sering terjadi pengklaiman budaya dari
pihak Malaysia, misalnya terjadi konflik pengklaiman batik, tari tor-tor, lagu rasa sayange
dan pengklaiman seni reong ponorogo sebagai salah satu warisan kebudayaan oleh bangsa
Malaysia. Hal ini terjadi karena pemerintah yang kurang serius menjaga warisan budaya
Indonesia.

2.3 KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA


Dalam menanggapi masalah yang terjadi antara Indonesia-Malaysia, pemerintah Indonesia
membuat beberapa kebijakan yang tujuannya dapat meredam konflik yang terjadi dan menjadi
efek jera terhadap Malaysia untuk tidak mengklaim wrisan budaya maupun kawasan geografis
Indonesia.
Berikut beberapa kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia:
Diplomasi
Tidak semua permasalahan antara Indonesia dan Malaysia dapat diselesaikan
dengan jalan militer untuk mencapai suatu penyelesaian. Kebanyakan untuk
menyelesaikan masalahnya, pemerintah Indonesia dengan Malaysia melakukan hubungan
diplomasi untuk membicarakan dan melakukan lobi-lobi menyangkut permasalahan yang
dihadapi kedua negara. Berbagai upaya diplomasi telah ditempuh untuk mencari jalan
keluar terbaik untuk kedua belah pihak tanpa melukai hubungan bilateral.
Menurut Halking (Halking & Budi 2012:186) adapun tujuan diplomasi pada
dasarnya untuk mewujudkan tujuan diplomatik luar negeri diantaranya:
Mempertahankan kelangsungan hidup Negara,
Memajukan dan mengembangkan kepentingan ekonomi
Menjaga keamanan nasional
Memperoleh dan mempertahankan kekuatan
Indonesia perlu meningkatkan upaya diplomasi untuk mencegah segala bentuk
permasalahan yang dihadapi dengan Malaysia berkembang mejadi konflik militer.
Dalam pelaksanaannya, diplomasi yang dilakukan harus diaksanakan oleh orang-orang
yang ahli dalam berdiplomasi dan mengerti akan masalah yang tengah dihadapi sehingga
kepentingan-kepentingan kita dapat tersampaikan dalam berbagai perundingan
menyangkut hubungan Indonesia dengan Malaysia. Diplomasi perlu dilakukan Indonesia
setidaknya untuk membangun komunikasi dan saling pengertian diantara kedua negara
sehingga Indonesia diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan yang ada agar tidak
muncul ke permukaan dan mengakibatkan terjadinya konflik.
Hubungan antara diplomasi dan politik luar negeri terdapat dalam aktualisasi
komunikasi secara langsung antara pejabat-pejabat yang diwakili oleh dua atau lebih
pemerintahannya. ( P.Anthonius 2011:196).
Angket
Angket juga merupakan cara penyelesaian sengketa antar Negara yang non
yuridiksional dengan tujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta yang merupakan penyebab
dari suatu sengketa,keadaan diwaktu terjadinya sengketa dan jenis dari sengketa yang
terjadi.( DR. Boer Mauna 2003:199).
Data-data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kedua Negara ynag bersengketa.
Namun, data yang diperoleh akan berbeda menurut kebenaran masing-masing Negara.
Oleh karena itu pengumpulan dan analisa fakta-fakta yang menjadi penyebab
sengketa lebih tepatdiberikan kepada suatu komisi internasional yang berusaha
mencapai suatu versi tunggal dari sengketa yang terjadi. (DR. Boer Mauna 2003:199).
Perlindungan Warga Negara
Pemerintah RI memberikan perlindungan kepada warga negaranya dimanapun dia
berada, baik didalam maupun diluar negeri. Perwakilan RI di luar negeri (KBRI) adalah
lembaga Negara yang bertanggung jawab memberikan perlindungan kepada warga
Negara indonesia sebagaimana telah diatur dalam UU.
Komitmen tersebut bersumber pada pancaila, khususnya sila ke-2
yakni kemanusiaan yang adil dan beradab serta pasal-pasal yang relevan pada UUD45
yang dirumuskan sebelum dicanangkannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
oleh PBB pada tahun 1948. ( DR.Boer Mauna,2003: 620)
Perlindungan yang diberikan selain perlindungan kesehatan,konseling dan bantuan
administratif, juga perlindungan kebebasan melakukan demokrasi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia untuk memajukan dan
melindungi HAM didasarkan atas prinsip-prinsip kesatupaduan,keseimbangan, dan
pengakuan atas kondisi nasional. (DR.Boer Mauna,2003: 621)
Misalnya dalam kasus TKI di Malaysia, pemerintah Indonesia berupaya dengan
berbagai cara misalnya mencakup kegiatan penampungan dalam tempat yang aman,
pemulangan, termasuk upaya pemberian bantuan hukum dan pendampingan,
rehabilitasi (pemulihan kesehatan fisik dan psikis), reintegrasi (penyatuan kembali ke
keluarganya atau lingkungannya) dan upaya pemberdayaan (ekonomi dan pendidikan).

3. PENUTUP
Input dalam penerapan teori system ini berupa hubungan kerjasama anatara Indonesia
dengan Malaysia dalam berbagai bidang seperti bidang pendidikan, bidang ekonomi bidang soial
dan bidang teknologi dan kebudayaan dan permasalahan yang terjadi antara Indonesia dengan
Malaysia, seperti masalah Sipadan-Ligitan, pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh Malaysia.
Kemudian system politik yang ada menghasilkan output berupa adanya tindakan diplomasi oleh
Indonesia terhadap Malaysia, dikeluarkannya berbagai Angket dan adanya perlindungan warga
negara Indonesia di luar negeri.

4. DAFTAR PUSTAKA
Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi hubungan internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sembiring, Frans Bona. 1984. Ilmu Politik Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia
Rodee. 2000. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Grafindo
Halking, et al. 2012. Ilmu Politik. Medan: Universitas Negeri Medan
Holsti, K.J. 1988. Politik Internasional. Jakarta: Erlanga
Mauna, Boer.2003. Hukum internasional. Bandung : P.T.Alumni

Sumber internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Indonesia_dengan_Malaysia
http://jlasg.blogspot.co.id/2013/08/politik-luar-negeri-indonesia-terhadap.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sentimen_anti-Malaysia_di_Indonesia
http://www.scribd.com/doc/75399991/-Politik-Luar-Negeri-Indonesia-
http://politik.kompasiana.com/2012/06/26/hubungan-indonesia-
malaysia- tegangkemenlu-malaysia-kecam-keras-aksi-u

Anda mungkin juga menyukai