TINJAUAN PUSTAKA
A. Literatur Review
Dalam penulisan skripsi ini penusilis menggunakan beberapa literature review, yang
mana dapat membantu selama penulisan skripsi ini. Berikut beberapa literature yang
digunakan.
Yang pertama adalah skripsi yang berjudul ‘’Hubungan Kerjasama Bilateral Indonesia-
Laos Melalui Diplomasi KBRI Vientiane Di Bidang Pendidikan Tahun 2010-2016’’ oleh
Irfan Hilmi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pasundan Bandung. Skripsi tersebut
membahas tentang kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Laos dalam
bidang pendidikan melalui diplomasi yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik
sejak terjalinnya pembukaan diplomatik kedua negara yang terjadi pada30 Agustus tahun
1957 bidang dan hampir tidak ada masalah yang berarti namun tidak ada kerjasama yang
beberapa program dalam rangka peningkatan sumber daya manusia negara Laos untuk
mendorong Laos keluar dari status Least Developed Country pada tahun 2020.
Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Beasiswa yang diberikan telah banyak
Vientiane. Selain beasiswa, pelatihan di bidang seni dan budaya bagi masyarakat Laos
diberikan melalui kursus Bahasa Indonesia yang dilakukan secara Regular selama 10 bulan
setiap tahunnya serta pelatihan seni budaya lainnya yang dikemas dalam wadah workshop
sumbangsih dalam upaya penigkatan kualitas tenaga pengajar di Laos melalui pemberian
bantuan pelatihan teknis kepada sejumlah lembaga pendidikan di Laos. Tidak hanya di
bidang pendidikan, pelatihan teknis juga diberikan kepada para pekerja di bidang agrikultur,
pertanian dan pengukiran kayu melalui mekanisme Kerjasama Selatan-Selatan dan bantuan
Latar belakang negara Indonesia dan Laos yang tergabung dalam Organisasi regional
dikawasan Asia Tenggara dalam hal ini adalah ASEAN mendorong kemungkinan untuk
melakukan kerjasama antar kedua negara tersebut semakin terbuka lebar. Berkat adanya
perwakilan diplomatik yang ada di kedua negara, maka hubungan yang terjalin akan menuju
Perbedaan skripsi tersebut dengan penelitian penulis adalah terletak pada negara
kerjasama yaitu Laos. Selanjutnya adalah implementasi dari kerjasama tersebut yaitu melalui
diplomasi yang dilakukan oleh perwakilan Indonesia yang berada di Laos dalam hal ini
Bidang Pendidikan Anak TKI Di Sabah’’ oleh Shylvia Windary Jurusan Hubungan
Internasional UGM yang saat ini tercatat sebagai dosen program studi Hubungan
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah indonesia dengan pemerintah malaysia. dalam
tesis ini dijelaskan tentang upaya pemerintah indonesia yang bekerjasama dengan pemerintah
malaysia dalam memenuhi hak anak TKI di sabah untuk mendapatkan pendidikan yang
memadai.
Dari kerjasama tersebut, telah dibangun Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)
yang merupakan sekolah induk yang membawahi pusat-pusat belajar yang terdapat di Sabah,
Community Learning Centre (CLC) setingkat Sekolah Menengah Pertama yang terdapat di
setiap pusat pendidikan di Sabah. Perbedaan tesis tersebut dengan penelitian penulis adalah
negara kerjasama nya yaitu Malaysia serta tujuan dari kerjasama bilateral tersebut yaitu
utnuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak TKI yang ada di Sabah, Malaysia.
Dari tesis tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dengan adanya
kerjasama yang dilakukan pemerintah indonesia dengan malaysia tidak hanya berdampak
pada meningkatnya pendidikan anak-anak TKI di Sabah tetapi juga dapat mempererat
Yang ketiga adalah Skripsi yang berjudul ‘’Kerjasama Bilateral Indonesia dan
Tiongkok dalam Bidang Pendidikan Melalui ASEAN-China Center’’ oleh Rizki Septin
membahas tentang kerjasama yang dilakukan pemerintah indonesia dengan tiongkok dalam
bidang pendidikan melalui peran ASEAN China Center. Perbedaan skripsi tersebut dengan
penelitian tersebut adalah pada negara tersebut serta dalam skripsi ini membahas tentang
peran ASEAN China Center dalam kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dan
Indonesia dan pemerintah belanda dalam bidang mendidikan melalui nota kesepahaman
Dari skripsi tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kerjasama yang
dilakukan antara indonesia dan tiongkok adalah saling menguntungkan. Di satu sisi,
peningkatan pendidikan vokasi dan mendirikan pusat bahasa di beberapa perguruan tinggi
Indonesia agar banyak orang Indonesia yang mau untuk mempelajari bahasa Mandarin serta
mempelajari kebudayaan Tiongkok. Disisi lain, Indonesia juga mengambil keuntungan yaitu
dengan adanya program yang dibuat oleh pemerintah Tiongkok maka orang Indonesia yang
belajar ke Tiongkok akan menyerap ilmu serta melakukan pertukaran budaya sehingga
adanya saling keterikatan antara kedua negara serta adanya keuntungan dari segi ekonomi,
politik dan perdagangan. Ini menjadi sebuah kerjasama mutualisme yang saling
B. Kerangka Teoritis
dalam pada penelitian ini, diperlukan adanya landasan untuk memperkuat analisis, maka
penulis mengutip beberapa teori para ahli hubungan internasional serta para pakar yang
berkompeten dalam penelitian ini yang tentunya berhubungan dengan objek-objek yang
diteliti.
Hubungan antar negara telah menjadi sebuah keharusan bagi suatu negara dalam
internasional dari segala aspek, karena hubungan internasional merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh negara-negara yang mencakup semua bidang kehidupan dunia internasional.
hukum, filsafat, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, studi-studi budaya dalam kajian-
kajiannya. HI mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya
terorganisasi, keselamatan umat manusia, dan hak-hak asasi manusia. Hoffman menyatakan
bahwa ilmu hubungan internasional sebagai subjek akademis terutama memperhatikan
internasional.”2
Interaksi antar aktor tersebut bisa berbentuk hubungan bilateral, trilateral, regional
dan multilateral. Bentuk-bentuk interaksi inilah yang disebut dengan hubungan luar negeri.
Adapun yang dimaksud hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya
hubungan yang saling mempengaruhi atau terjadinya hubungan timbal balik antara dua
pihak.3
Salah satu kajian dalam hubungan internasional adalah politik internasional yang
mengkaji segala bentuk perjuangan kepentingan dan kekuasaan. Menurut K.J. Holsti dalam
1
A. A. Banyu Perwita dan Yanyan M. Y, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 1.
2
Mochtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodelogi, (Jakarta: LP3S, 1987), hal 28.
3
A. A. Banyu Perwita dan Yanyan M. Y, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hal 42.
buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional karya Anak Agung Banyu Perwita & Yanyan
Kerjasama dapat dijalankan dalam suatu proses perundingan yang diadakan secara
nyata atau karena masing-masing pihak saling tahu sehingga tidak lagi diperlukan suatu
4
Ibid hal 40.
Kerjasama internasional muncul karena keadaan dan kebutuhan masing-masing negara
yang berbeda sedangkan kemampuan dan potensi yang di miliki pun juga tidak sama. Hal ini
menjadikan suatu negara membutuhkan kemampuan dan kebutuhannya yang ada di negara lain.
Kerjasama internasional akan menjadi sangat penting yang harus dipelihara dan dimaksimalkan
agar tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar negara satu dengan lainnya.
internasional, yaitu:
Kedua, konsep kerjasama internasional lainnya dapat dipahami melalui teori yang
dikemukakan oleh Kalevi Jaakko Holsti, sebagai berikut:6 (1) Pandangan bahwa dua atau
lebih kepentingan, nilai atau tujuan saling bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu,
dipromosikan atau dipenuhi oleh semua pihak; (2) Persetujuan atas masalah tertentu antara dua
Negara atau lebih dalam rangka memanfaatkan persamaan atau benturan kepentingan; (3)
Pandangan atau harapan suatu Negara bahwa kebijakan yang diputuskan oleh Negara lainnya
membantu Negara itu untuk mencapai kepentingan dan nilai-nilainya; (4) Aturan resmi atau
tidak resmi mengenai transaksi dimasa depan yang dilakukan untuk melaksanakan persetujuan;
Pfaltzgraff yaitu:
5
Koesnadi Kartasasmita, Organisasi Internasional, (Jakarta: Rosdakarya, 1983), hal. 14.
6
KJ.Holsti, Politik Internasional, Kerangka Untuk Dianalisis, Jilid II, Terjemahan M.Tahrir Azhari, (Jakarta
Erlangga, 1988), hal.652-653.
“Kerjasama internasional dapat diartikan sebagai seperangkat
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap negara-negara di dunia ini akan
baik melalui berbagai kriteria seperti terselengaranya suatu hubungan yang bersifat bilateral,
regional, maupun multilateral. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
(Kusumohamidjojo, 1987:3).”
Selanjutnya, dalam kamus politik internasional, Didi Krisna mendefinisikan konsep tentang
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
7
James E Dougherty & Pfaltzgraff Robert L. Contending Theories, (New York: Harper and Row Publisher,
1997), hal. 418-419.
dan keadilan sosial, pemerintah Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional
Internasional.
Internasional adalah :
hukum publik.’’8
Bentuk dan nama perjanjian internasional dalam praktiknya cukup beragam, antara
declaration, final act, arrangement, exchange of notes, agreed minutes, summary records,
process verbal, modus vivendi, dan letter of intent. Pada umumnya bentuk dan nama
perjanjian menunjukkan bahwa materi yang diatur oleh perjanjian tersebut memiliki bobot
kerja sama yang berbeda tingkatan-nya. Namun demikian, secara hukum, perbedaan tersebut
tidak mengurangi hak dan kewajiban para pihak yang tertuang di dalam suatu perjanjian
internasional. Penggunaan suatu ben-tuk dan nama tertentu bagi perjanjian internasional,
pada dasarnya menunjukkan keinginan dan maksud para pihak terkait serta dampak
politiknya bagi para pihak tersebut. Sebagai bagian terpenting dalam proses pembuatan
mengingat pada tahap tersebut suatu negara secara resmi mengikatkan diri pada perjanjian
itu.
8
Undang-Undang No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
‘’Memorandum juga merupakan suatu nota/ surat peringatan tak
Selanjutnya menurut Munir Fuady dalam buku Hukum Bisnis Dalam Teori dan
lebih detail.’’10
Adapun yang merupakan ciri-ciri dari suatu M.O.U adalah sebagai berikut :
3. Hanya berisikan pendahuluan saja, yang akan diikuti oleh perjanjian lain yang lebih
rinci.
suatu perjanjian yang lebih rinci, maka MoU tersebut akan batal, kecuali diperpanjang
5. Biasanya dibuat dalam bentuk di bawah tangan saja tanpa adanya materai.
6. Biasanya tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para pihak untuk
9
Andi Hamzah, Kamus Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), hal. 319.
10
Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002), hal. 90
11
Ibid hal. 92
Negara merupakan salah satu unsur penting dalam Hubungan Internasional, ide atau cita-
cita untuk bersatu merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dapat membentuk suatu
bangsa yang akan hidup dalam suatu negara. Oleh karena itu, rakyat yang mempunyai cita-
cita untuk bersatu merupakan unsur yang sangat penting bagi negara. Dahulu orang
berpendapat bahwa suatu bangsa hanya dapat dibentuk oleh suatu masyarakat yang berasal
dari satu keturunan, satu bahasa dan satu adat istiadat, namun pendapat ini tidak dapat
Menurut Roger H. Soltau yang dikutip dari buku karya Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar
community.”12
Selanjutnya, menurut Roger H. Soltau yang dikutip dari buku karya Miriam Budiarjo,
“Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau
dijalankan oleh negara. Aturan itu menyatakan dan mengatur kemerdekaan eksternal dan
kekuasaan negara domestik. “Tidak ada negara atau kelompok negara yang memiliki hak
12
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), hal. 48.
13
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm. 48.
mengintervensi, langsung, atau tidak langsung, untuk alasan apapun, dalam masalah internal
atau eksternal negara lain manapun” (PBB 1970). Dengan kata lain, pemerintah berkuasa di
dalam wilayahnya sendiri dan merdeka dari negara lain. Banyak penstudi masih memikirkan
tentang kedaulatan dalam hal sebagai institusi dasar masyarakat internasional (James 1986).
14
Adapun kutipan dari Mochtar Kusumaatmadja pada tahun 1996 kaitannya dengan
suatu sifat dari atau ciri hakiki dari pada Negara, bila dikatakan bahwa Negara
tertinggi, Negara berdaulat berarti bahwa Negara itu tidak mengakui suatu
kesatuan yang lebih tinggi dari pada kekuasaannya sendiri dengan perkataan
lain Negara memiliki monopoli dari pada kekuasaan. Suatu sifat khas dari pada
organisasi masyarakat dan kenegaraan dewasa ini yang tidak lagi membenarkan
berlaku kekuasaan tertinggi ini dibatasi oleh batas-batas wilayah Negara itu
Dalam Studi Hubungan Internasional, kita mendapati beberapa konsep HI yaitu State, Non-
State, Actors, National Power, National Interest. National Interest sendiri adalah konsep
Hubungan Internasional yang paling sering dikaji dan mudah diterapkan. Beberapa pakar
Robert Jackson & Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, (Pustaka Pelajar, 2009), hlm.
14
338.
‘’Kepentingan nasional merupakan alat untuk mengejar
negara lain.’’15
Kepentingan nasional sering dijadikan tolok ukur atau kriteria pokok bagi para pengambil
sikap atau tindakan. Bahkan setiap langkah kebijakan luar negeri (Foreign Policy) perlu
dilandaskan kepada kepentingan nasional dan diarahkan untuk mencapai serta melindungi
membumi dan berakar pada budaya nusantara, antara lain tutwuri handayani, “tripusat”
pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat). Jadi, tutwuri memberi kebebasan pada siswa
untuk berbuat sekehendak hatinya. Handayani merupakan sikap yang harus ditaati oleh siswa
negara. Kesusksesan sebuah negara membangun sistem pendidikan bisa menjadi salah satu
tolak ukur dari kesuksesan generasi yang berhasil pada masa yang akan datang.Ki hajar
15
Hans J. Morgenthau, Politics among nations : the struggle for power and peace, (New York: knopf, 1978)
16
Teuku May Rudy, Study Strategis dalam transformasi sistem Internasional Pasca Perang dingin, (Bandung:
Refika Aditama, 2002), hal 116
17
Silabus.org ‘’Konsep Pendidikan’’ dalam http://silabus.org/konsep-pendidikan/ diakses pada 20 April 2018,
15.50 WIB
Dewantara merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ki Hajar
“Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
nasional menjelaskan bahwa fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan di dalam
18
http://duniabaca.com/definisi-pendidikan.html. Di akses tanggal 8 Agustus 2016.
19
Ibid.
C. Hipotesis
akan meningkat yang ditandai dengan adanya bentuk kerjasama seperti pertukaran
Variabel Terikat :
Maka kualitas sumber 2. Dalam 2. Data (Fakta) terdapat
mewujudkan pada MoU antara
daya manusia di
peningkatan Pmerintah Belanda dan
indonesia akan
kualitas Pemerintah Indonesia
meningkat yang sumberdaya dalam bidang
ditandai dengan adanya manusia di pendidikan tinggi dan
indonesia, maka ilmu pengetahuan.
bentuk kerjasama
dalam kerjasama (Sumber:http://treaty.k
seperti pertukaran
tersebut disepakati emlu.go.id)
mahasiswa, pemberian beberapa program
pengimlementasian
beasiswa oleh
nya, yaitu sebagai
pemerintah belanda
berikut :
dan pengembangan
1) Pertukaran
kurikulum melalui
mahasiswa,
double degrees dan dosen,
joint degrees’’ ilmuwan, pakar
dan ahli
melalui
program-
program seperti
Netherlands
Initiative for
Capacity
Development
in Higher
Education
(NICHE)
2) Program
beasiswa
seperti StuNed,
NFP
(Netherlands
Fellowship
Programme)
3) Pengembangan
dan penilaian
kurikulum dan
kualifikasi,
termasuk
double degrees
dan joint
degrees
Kerjasama Bilateral
MoU On Higher
Education and Science
Cooperation