KAJIAN PUSTAKA
10
11
Magfiroh, 2013) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang
dapat diketahui dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Sedangkan hasil belajar menurut Nawawi (dalam Susanto, 2013) adalah hasil
yang diperoleh siswa yang diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam
skor. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan jika hasil
belajar siswa adalah hasil pencapaian yang diperoleh siswa baik berupa perubahan
tingkah laku yang dialami oleh siswa, maupun pencapaian yang diperoleh siswa
dari materi-materi yang diterima selama proses pembelajaran mencakup aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat diamati dan dinyatakan dalam
bentuk skor.
Eropa yang pertama datang ke Indonesia, mempunyai tiga tujuan yaitu gold,
glory, dan gospel”. Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan
ini menggambarkan bahwa tujuan bangsa barat ke Indonesia adalah untuk mencari
kekayaan. Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan.
Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa barat untuk
menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke
bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Mukminan, dkk:2017).
Keberadaan beberapa negara tersebut di Indonesia menyebabkan
kehidupan bangsa Indonesia selama 350 tahun menjadi menderita. Selama
berkuasa di Indonesia, pemerintahan kolonial Belanda dan Inggris menerapkan
kebijakan ekonomi yang menguntungkan pihak mereka. Kebijakan ekonomi itu
antara lain penjualan/penyewaan tanah partikelir, pemungutan pajak tanah, dan
sistem tanam paksa (Anshori, 2017). Adanya kebijakan tersebut tentunya
menambah kesengsaraan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Selain kebijakan-
kebijakan tersebut, bangsa Indonesia juga mendapatkan perlakuan yang tidak
layak oleh kolonial Belanda. Akibatnya bangsa Indonesia menjadi menderita.
Oleh karena itu rakyat Indonesia bangkit melakukan reaksi perlawanan pada
bangsa barat. Reaksi rakyat Indonesia ini berupa perlawanan yang terjadi di
daerah-daerah seluruh nusantara. Adapun tokoh daerah yang memimpin
perlawanan di daerahnya antara lain yaitu Cut Nyak Dien, Patimura, Sultan
Hasanudin, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak lagi.
Namun perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia di
berbagai daerah banyak mengalami kegagalan. Hal tersebut membuat bangsa
Indonesia menjadi menderita. Penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia
selama ratusan tahun serta adanya keinginan untuk merdeka menyebabkan
munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia yang bertujuan
untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Adapun
organisasi-organisasi yang dibentuk saat masa awal pergerakan nasional di
antaranya yaitu organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, serta Perhimpunan
Indonesia. Adanya oraganisasi-oraganisasi tersebut memberikan pengaruh
terhadap kehidupan masyarakat di berbagai bidang antara lain bidang pendidikan,
sosial budaya, ekonomi, dan politik.
15
Tahap Pelatihan Guru membantu siswa (1) Memberikan lembar soal untuk
memadukan pengetahuan atau diselesaikan dengan berdiskusi
keterampilan baru dengan sesuai dengan kelompoknya
berbagai cara yaitu mengajak masing-masing (visual dan
siswa berpikir, berkata dan intelektual).
berbuat mengenai materi yang (2) Meminta beberapa siswa mewakili
baru dengan aktivitas praktik kelompok untuk menampilkan
secara langsung. hasil pekerjaanya dan meminta
yang lain menanggapi hasil
pekerjaan temannya dan memberi
kesempatan untuk bertanya
(somatis, auditori, visual,
intelektual).
(3) Menilai hasil pekerjaan siswa dan
meralat jawaban apabila terdapat
kesalahan terhadap hasil
pekerjaannya (auditori).
Tahap Penampilan Guru membimbing siswa saat (1) Memberi evaluasi yang berupa
Hasil menerapkan dan lembar soal untuk mengetahui dan
mengembangkan pengetahuan mengembangkan tingkat
serta kererampilan baru pemahaman serta keterampilan
mereka pada pekerjaan siswa setelah proses pembelajaran
sehingga pembelajar tetap (somatis dan intelektual).
melekat dan prestasi terus (2) Menegaskan kembali materi yang
meningkat. telah diajarkan kemudian
menyimpulkan dan memberikan
PR (auditori).
untuk berpendapat baik di kelas maupun di depan umum, selain itu kegiatan
auditori melatih siswa untuk dapat menyimak dengan baik, menghargai orang lain
ketika sedang berbicara atau berpendapat dengan begitu siswa yang lain harus
memperhatikan bukan malah memotong pembicaraan teman. Kemudian terdapat
unsur visual yaitu kegiatan siswa meliputi membaca materi, mengamati gambar,
serta melihat langsung contoh nyata tentang peristiwa kebangsaan masa
penjajahan berdasarkan keadaan di sekitar. Misalnya dengan melakukan kegiatan
membaca dapat menambah wawasan siswa dan pengetahuan siswa tentang masa
penjajahan terdahulu dan dengan mengamati gambar siswa menjadi tahu
bagaimana keadaan masyarakat Indonesia saat mengalami penjajahan dulu. Unsur
terakhir yaitu intelektual, mulai dari unsur somatis, auditori, dan visual tersebut
akan menghasilkan tambahan pengetahuan pada pemikiran siswa berdasarkan apa
yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga wawasan siswa tentang materi
peristiwa kebangsaan masa penjajahan menjadi luas. Selain menambah wawasan
siswa, proses pembelajaran yang melibatkan empat unsur tersebut dapat
membentuk karakter cinta tanah air pada diri siswa .
Sehingga berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa karakter cinta tanah
air dalam diri siswa dapat muncul maupun terbentuk selama proses pembelajaran
IPS materi peristiwa kebangsaan masa penjajahan melalui model SAVI.
F. KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal yang dialami oleh guru yaitu saat pembelajaran IPS subtema
peristiwa kebangsaan masa penjajahan yaitu guru sudah menjelaskan materi
tersebut kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila masih belum memahami materi. Namun siswa kurang antusias, dan belum
percaya diri, belum bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi yang telah
disampaikan, serta daya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari masih
kurang. Sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Tindakan yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu menerapkan model SAVI pada pembelajaran IPS
subtema peristiwa kebangsaan masa penjajahan melalui sebuah penelitian.
Adapun penelitian tersebut terdapat proses berupa siklus-siklus yang setiap siklus
tersebut terdiri dari 2 pertemuan, dengan setiap pertemuan terdiri mulai dari tahap
22
Menggunakan model
SAVI pada
pembelajaran IPS Siklus 1 Siklus 2
Tindakan
subtema peristiwa
kebangsaan masa
penjajahan.