dan
ASUHAN KEPERAWATAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA TN. SM DENGAN MASALAH
RESIKO PENULARAN COVID-19
DI RT. 04 RW. 01 DUSUN NGARINGAN KECAMATAN GANDUSARI
Oleh:
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. S dengan Masalah Resiko
Penularan Covid-19 di Dusun Ngaringan Kec. Gandusari oleh:
Nama : Gigih Dyan Firmansyah
NIM : P17210173032
Prodi : D-III Keperawatan Malang
Telah disetujui dan disahkan pada ……………………
Malang, ………………………………….
(___________________________) (___________________________)
LAPORAN PENDAHULUAN COVID-19
Virus corona adalah kelompok besar virus yang menyebabkan berbagai jenis
penyakit. Mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih parah, seperti severe
acute respiratory syndrome (SARS ) dan Middle East Respiratory
Syndrome (MERS ), (Kemenkes RI, 2020)
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling
baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di
Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.
Covid-19 adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Novel
Coronavirus (2019 – nCoV), yaitu virus corona jenis baru. Serupa dengan SARS dan
MERS, Covid-19 memiliki gejala serupa flu dengan titik serangan utama pada paru-paru.
Covid-19 membuat penderita kesulitan bernapas karena fungsi paru-paru yang menurun
akibat lendir pada paru dan berujung kematian.
B. ETIOLOGI
Covid-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh
coronavirus jenis baru yang menular antar manusia. Penularan Covid-19 terjadi melalui
droplet atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi ketika sedang batuk atau bersin.
Tetesan cairan tubuh yang mengandung coronavirus ini kemudian menempel pada
permukaan benda disekitar orang yang terinfeksi. Orang lain tanpa sepengetahuannya
dapat menyentuh benda dengan droplet tadi kemudian menyentuh daerah dengan mukosa
seperti mata, hidung, atau mulut kemudian menjadi tertular dan terinveksi coronavirus.
Orang lain juga kemungkinan tertular bila bernapas dengan menghirup udara bersin dari
orang yang terinfeksi, droplet yang keluar dari mulut pasien terinfeksi akan terpental
sejauh maksimal 1 meter, bila seseorang langsung menghirupnya maka ia akan terinfeksi
coronavirus.
COVID-19 dapat menyebar lewat:
1. Terjadi kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi, tidak sengaja
menghirup percikan ludah dari batuk, bersin atau yang membuang ludah
sembarangan.
2. Terjadi kontak dengan partikel virus yang terdapat di udara ketika penderita
COVID-19 batuk atau bersin
3. Menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi oleh 2019-nCoV
(contohnya, menyentuh gagang pintu yang di tempat umum serta pegangan di
bus maupun kereta, tombol lift), lalu menyentuh area wajah seperti mata,
hidung, atau mulut.
4. Berjabat tangan dengan penderita.
C. PATOFISIOLOGI
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, sebuah betacoronavirus. Ini terdiri
dari struktur asam ribonukleat (RNA) beruntai tunggal yang termasuk dalam subfamily
coronaviridae. Analisis urutan SARS-CoV-2 telah menunjukkan struktur yang khas
dengan coronavirus lain, dan genomnya telah disamakan dengan strain coronavirus yang
sebelumnya diidentifikasi yang menyebabkan wabah SARS (SARS-CoV) memiliki
komposisi yang terdefinisi dengan baik yang terdiri dari 14 residu pengikat yang secara
langsung berinteraksi dengan 2 enzim pengubah angiotensin manusia. Dari asam amino
ini, 8 telah dilestarikan dalam SARS-CoV-2. Pada manusia, coronavirus dianggap
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai identifikasi SARS-CoV dan MERS
coronavirus (MERS-CoV). Meskipun mekanisme patofisiologis yang tepat yang
mendasari munculnya SARS-CoV-2 tidak diketahui (karena uji laboratorium yang
tertunda), kesamaan genom dengan SARS-CoV dapat membantu menjelaskan respon
inflamasi yang dihasilkan yang dapat menyebabkan timbulnya pneumonia berat. Sampai
percobaan laboratorium ini dimulai, mekanisme yang tepat dari SARS-CoV-2 tetap
hipotesis.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala infeksi virus corona bervariasi, dari flu ringan hingga radang paru-paru
atau pneumonia. Keluhan dapat membaik dengan mudah pada sebagian pasien. Namun
sebagian pasien lainnya bisa mengalami pemburukan gejala dengan cepat.
Gejala-gejala tersebut meliputi:
1. Demam
2. Keluhan mirip gejala flu, misalnya batuk, sakit tenggorokan, dan kelelahan
3. Sesak napas
Keluhan dapat muncul pada 2 hingga 14 hari setelah terjadi paparan virus. Infeksi
coronavirus bisa mengancam nyawa apabila sudah menyebabkan pneumonia,
gagal napas, atau syok sepsis.
Kematian lebih rentan terjadi pada penderita lanjut usia (lansia) dan orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Gejala yang paling sering muncul dari penderita Covid-19 adalah demam,
kelelahan dan batuk kering. Beberapa penderita mungkin mengeluhkan nyeri, pilek, sakit
teggorokan atau diare, namun itu hanya sebagian kecil saja. Beberapa diantaranya bahkan
tidak merasakan gejala apapun pada awal proses penyakit.
Gejala yang dirasakan penderita Covid-19 biasanya hanya gejala flu ringan dan
akan memberat seiring dengan proses penyakit. Ketika memberat, gejala yang muncul
akan menyerupai pneumonia dan penderita akan mengalami sesak napas, napas pendek
dan cepat. Penderita dengan riwayat penyakit lain seperti penyakit jantung hipertensi dan
diabetes serta orang-orang usia lanjut memiliki resiko tinggi untuk memperparah penyakit
Covid-19 ini.
F. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Suportif Dini dan Pemantauan
a. Memberikan terapi suplementasi oksigen segera pada pasien ISPA berat dan
distress pernapasan, hipoksemia, atau syok
b. Menggunakan manjemen cairan konservatif pada pasien dengan ISPA berat tanpa
syok
c. Pemberian antibiotik empirik berdasarkan kemungkinan etiologi. Pada kasus
sepsis (termasuk dalam pengawasan COVID-19) berikan antibiotik empirik yang
tepat secepatnya dalam waktu 1 jam
d. Tidak memberikan kortikostreroid sistemik secara rutin untuk pengobatan
pneumonia karena virus atau ARDS diluar uji klinis kecuali terdapat alasan lain
e. Melakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala klinis yang mengalami
perburukan seperti gagal napas, sepsis dan melakukan intervensi perawatan
suportif secepat mungkin
f. Memahami pasien yang memiliki komorbid untuk menyesuaikan pengobatan dan
penilaian prognosisnya
g. Tatalaksana pada pasien hamil, dilakukan terapi suportif dan penyesuaian dengan
fisiologi kehamilan
2. Pengumpulan Spesimen untuk Diagnosis Laboratorium
3. Manajemen Gagal Napas Hipoksemi dan ARDS
a. Mengenali gagal napas hipoksemi ketika pasien dengan distress pernapasan
mengalami kegagalan terapi oksigen standar
b. Oksigen nasal aliran tinggi (High-Flow Nasal Oxygen/HF NO) atau ventilasi non
invasive (NIV) hanya pada pasien gagal napas hipoksemi tertentu, dan pasien
tersebut harus dipantau ketat untuk menilai terjadi perburukan klinis
c. Instubasi endotrakeal harus dilakukan oleh petugas terlatih dan berpengalaman
dengan memperhatikan kewaspadaan transmisi airbone
d. Ventilasi mekanik menggunakan volume tidal yang rendah (4-8 ml/kg prediksi
berat bdan, Predicted Body Weight/PBW) dan tekanan inspirasi rendah (tekanan
plateau <30 cmH2O)
e. Pada pasien ADRS berat, lakukan ventilasi dengan prone position > 12 jam per
hari
f. Manajemen cairan konservatif untuk pasien ADRS tanpa hipoperfusi jaringan
g. Pada pasien dengan ADRS sedang atau berat disarankan menggunakan PEEP
lebih tinggi dibandingkan PEEP rendah
h. Pada pasien ADRS sedang-berat tidak dianjurkan secara rutin menggunakan obat
pelumpuh otot
4. Manajemen Syok Septik
a. Kenali tanda syok septik
b. Resuritasi syok septik pada dewasa : berikan cairan kristaloid isotonik 30 ml/kg.
Resusitasi syok septik pada anak-anak : pada awal berikan bolus cepat 20 ml/kg
kemudian tingkatkan hingga 40-60 ml/kg dalam 1 jam pertama
5. Pencegahan Komplikasi
a. Megurangi lamanya hari penggunaan ventilasi mekanik invasive
b. Mengurangi terjadinya ventilator-associated pneumonia
c. Mengurangi terjadinya tromboemboli vena
d. Menguragi terjadinya infeksi terkait catheter-related bloodstream
e. Mengurangi terjadinya ulkus karena tekanan
f. Mengurangi terjadinya stres ulcer dan pendarahan saluran pencernaan
g. Mengurangi terjadinya kelemahan akibat perawatan di ICU
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Pengambilan spesimen : usap nasopharing atau orofaring, sputum, bronchoalveolar
lavage tracheal aspirate, nasopharyngeal aspirate atau nasal wash, jaringan biopsi atau
autopsi termasuk dari paru paru, serum (2 sampel yaitu akut dan konvalesen) untuk
serologi
2. Rontgen : hasil menunjukkan infiltrate pneumonia luas di kedua paru
paru yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). Sindrom gejala klinis yang muncul beragam, dari mulai tidak berkomplikasi (ringan)
sampai syok septik (berat). Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala
utama: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak. Tapi
perlu dicatat bahwa demam dapat tidak didapatkan pada beberapa keadaan, terutama pada
Gejala tambahan lainnya yaitu nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah.
Pada beberapa kondisi dapat terjadi tanda dan gejala infeksi saluran napas akut berat
(Severe Acute Respiratory Infection-SARI). Definisi SARI yaitu infeksi saluran napas
akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk dengan onset dalam 10 hari terakhir
serta perlu perawatan di rumah sakit. Tidak adanya demam tidak mengeksklusikan infeksi
virus.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Terapeutik
Edukasi
Pengetahuan tentang penyakit/masalah kesehatan saat ini ( pengertian, penyebab, tanda gejala, cara
perawatan) :
Klien tidak mengetahui penyakitnya _________________________________________________________
Pengetahuan tentang pencegahan penyakit/masalah kesehatan saat ini (cara-cara pencegahan) :
Klien tau cara pencegahannya
______________________________________________________________________
6. TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 6 jam/malam hari 2 jam /tidur siang Nyenyak tidur ___Ya √ tidak Masalah tidur
___Tidak ada √ Ya √ terbangun malam hari √ Sulit tidur/ Insomnia ___Mimpi buruk ___
Nyeri/tdk nyaman ____Gangg. Psikologis, sebutkan
__________________________________________________________________________________
7. KOGNITIF-PERSEPTUAL (Berdasarkan obsevasi perawat)
Keadaan mental: √ stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___Disorientasi ___Kacau mental
___Menyerang/agresif ___Tidak ada respons
Pengkajian emosional : ____ada masalah emosional √ tidak ada masalah (Lihat Lampiran Form 2)
Berbicara: √ Normal ___Bicara tidak jelas ___Berbicara inkoheren
___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: √ Indonesia Lain-lain : _______________
__________________________________________________________________
Kemampuan memahami: √ Ya ___Tidak
Pengkajian fungsi intelektual dengan menggunakan SPMSQ:
√ Fungsi intelekrual utuh ______Kerusakan intelektual ringan ______Kerusakan intelektual sedang
______kerusakan intelektual berat (Lihat Lampiran Form 3)
Pengkajian kemampuan kognitif dengan menggunakan MMSE : √ tidak ada gangguan kognitif
______gangguan kognitif sedang _______ gangguan kognitif berat (Lihat Lampiran Form 4 )
Kecemasan: ___Ringan √ Sedang ____Berat (Lihat Lampiran Form 5 )
___Panik Ketakutan : _ Tidak √ Ya takut akan terinfeksi virus covid 19_________
Pengkajian Depresi dengan Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage : √ Tidak ada depresi
_____Ada depresi (Lihat Lampiran Form 6 )
Pendengaran: √ DBN ___Terganggu (__Ka __Ki) ___Tuli (___Ka ___Ki)
___Alat Bantu dengar ___Tinitus
Penglihatan: ___DBN √ Kacamata ___Lensa kontak ___Mata kabur ___Kanan___Kiri
__Buta ___Kanan ___Kiri Vergito: ___Ya √ Tidak
Nyeri: √ Tidak ___Ya ___Akut ____Kronis Lokasi Nyeri ___________________
Nyeri berkurang dengan cara :________________________________ _____ Tdk Dapat
8. PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI
Masalah utama sehubungan dengan dirawat di panti : klien tinggal dirumah sendiri
Adakah ancaman perubahan penampilan/kehilangan anggota badan √ Tidak ___ Ya
Adakah penurunan harga diri : √ Tidak ____Ya
Adakah ancaman kematian : √ Tidak _____Ya
Adakah ancaman terhadap kesembuhan penyakit : √ Tidak _______ Ya
Adakah masalah keuangan : ____Tidak √ Ya
9. POLA KOPING/ TOLERANSI STRES
Berdasarkan masalah yang dihadapi diatas (konsep diri) , Pola koping individual : √ Konstruktif /efektif
____Tdk efektif ___Tidak mampu
11. PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : Ibu rumah tangga
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : √ Tidak ada masalah ___Ada masalah, sebutkan
:____________________________________________________________________
Sistem pendukung: √ Pasangan(Istri/Suami) √ Saudara/famili ____Orang tua/wali
____ teman dekat ____ tetangga
Interaksi dengan orang lain : √ Baik ___ Ada masalah ___________________________
Menutup diri : √ Tidak ____ Ya ___________________________________________
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : √ Tidak ____ Ya ________________________
Pengkajian fungsi sosial dengan Apgar Keluarga Dengan Lansia : _______Fungsi baik ____ Disfungsi berat
√ Disfungsi sedang (Lihat Lampiran Form 7)
12. NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut: islam Pantangan agama: √ Tidak ___Ya(sebutkan)__
___________________________________________________________________________
Meminta dikunjungi Rohaniawan: ___Ya √ Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita : klien pasrah terhadap apa yang dideritanya saat ini
Distres Spiritual : √ Tidak _____ Ya, sebutkan______________________________________
13. PENGKAJIAN FISIK , DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN
A. KEADAAN UMUM DAN VITAL SIGN
Keadaan umum : √ Baik ___ Lemah/ berbaring di TT Kesadaran : √ CM ___Somnolen ____Apatis
____Coma Suhu 36.5 Nadi : 72x/menit Tekanan darah : 160/70 mmhg
Nadi: √ kuat ____Lemah ____Tidak teratur RR : 16x
B. PERNAFASAN/SIRKULASI
Kualitas: ____DBN √ Dangkal ___Cepat- dalam ___Cepat dangkal
Batuk: √ Tidak ___Ya Sputum : √ Tidak ada ___Banyak Warna___________
Auskultasi:
Lobus Ka. Atas √ DBN Suara abnormal _______________________________
Lobus Ki. Atas ___DBN Suara abnormal ________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnomal __________________________________
Lobus Ka. Bawah ___DBN Suara abnormal_________________________________
Bunyi jantung : √ DBN ____Bunyi abnormal ________________________________
Pembesaran vena jugularis : √ Tidak ___Ya Edema tungkai : √ Tidak ____Ya Sebutkan
___________________________________________________________
Nadi kaki kanan (pedalis): √ kuat ___lemah ____tak ada
Nadi kaki kiri (pedalis): √ kuat ___lemah ____tak ada
C. METABOLIK- INTEGUMEN
Kulit:
Warna: √ DBN ___Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik ___Lain-
lain________________________________________________________________
Suhu kulit: √ DBN ___Hangat ___dingin Turgor √ DBN ___Buruk
Edema: √ tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)____________________________
Lesi: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan /lokasi) _____________________________
Memar: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)_____________________________
Kemerahan: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)__________________________
Gatal-gatal: √ Tidak ___Ya (jelaskan/ lokasi _____________________________
Terpasang Selang Infus/ cateter : √ Tidak ____Ya _______________________ Mulut:
Gusi: √ DBN ____stomatitis ___perdarahan___________________________
Gigi: √ DBN ___Caries ____Berlobang
Abdomen
Bising usus: √ Ada ___Tidak ada Ascites √ tidak ___Ya
Nyeri tekan : √ Tidak ____Ya Jelaskan _____________________________
Kembung : √ Tidak ____Ya Tearaba massa/tumor : √ Tidak ___Ya
Regio _____________________________________________________________
D. NEURO/SENSORI
Pupil: √ Sama __Tidak sama ____ Kiri: ___Kanan: ____Ki dan Ka
Reaksi terhadap cahaya
Kiri: √ Ya ___Tidak/Sebutkan_________
Kanan: √ Ya ___Tidak sebutkan________________________________
Keseimbangan: 1) skore 25 , kesimpulan √ baik _______Kurang
2) Kecepatan berjalan : skore 25 , kesimpulan : ______ baik √ cukup ____ kurang
____ tidak mampu (Lihat Lampiran Form 8 )
Genggaman tangan: √ Sama Kuat ___Lemah/Paralisis ( ___Ka ___Ki)
Otot kaki: √ Sama Kuat ___Lemah paralysis (___Ka ___Ki)
Parastesia/kesemutan : ____Tidak √ Ya Sebutkan tangan _______
Anastesia : √ Tidak _____Ya Sebutkan _________________________
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Acid Ureum Widal Lain-2 Lain-2
Jam PP LDL/VLDL ……… ………..
Hasil
Tgl
2. Foto Rontgen :
3. ECG :
4. USG :
5. Lain-lain :
F. DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)
No Indicators score
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis makanan yang 2
dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap harinya 2
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat makan makanan yang 2
keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4
7. Lebih sering makan sendirian 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih setiap harinya 1
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, memasak atau makan 2
sendiri
Total score 2
American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory Gerontological Nursing,
2001
Interpretations:
0 – 2 : Good 3 – 5 : Moderate nutritional risk 6 ≥ : High nutritional risk
Lampiran Form 2
1. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah klien mengalami susah tidur
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri
Gangguan emosional
Kesimpulan :klien tidak ada gangguan emosional
(Depkes RI, 2004)
Lampiran FORM 3
Lampiran FORM 4
3. IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Total nilai 30 29
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : tidak ada gangguan kognitif
Lampiran Form 5
Pengkajian Kecemasan (Geriatric Anxiety Scale)
Nilai Keterangan
No Pertanyaan Tidak Pernah Jarang Sering
Pernah (0) (1) (2) (3)
1. Apakah Anda merasa jantung berdebar
kencang dan kuat?
√
2. Apakah nafas Anda pendek? √
3. Apakah Anda mengalami gangguan
√
pencernaan?
4. Apakah Anda merasa seperti hal yang tidak
√
nyata atau diluar diri Anda sendiri?
5. Apakah Anda merasa seperti kehilangan
√
kontrol?
6. Apakah Anda takut dihakimi oleh orang lain? √
7. Apakah Anda malu/takut dipermalukan? √
8. Apakah Anda sulit untuk tidur? √
9. Apakah Anda kesulitan untuk tetap tertidur
/tidak nyenyak?
√
10. Apakah Anda mudah tersinggung? √
11. Apakah Anda mudah marah? √
12. Apakah Anda mengalami kesulitan
berkonsentrasi?
√
13. Apakah Anda mudah terkejut? √
14. Apakah Anda kurang tertarik dalam
√
melakukan sesuatu yang Anda senangi?
15. Apakah Anda merasa terpisah atau terisolasi
√
dari orang lain
16. Apakah Anda merasa seperti pusing/bingung? √
17. Apakah Anda sulit untuk duduk diam? √
18. Apakah Anda merasa terlalu khawatir? √
19. Apakah Anda tidak bisa mengendalikan
kecemasan Anda?
√
20. Apakah Anda merasa gelisah, tegang? √
21. Apakah Anda merasa lelah? √
22. Apakah Anda merasa otot-otot tegang? √
23. Apakah Anda mengalami sakit punggung,
√
sakit leher, atau otot kram?
24. Apakah Anda merasa hidup Anda tidak
√
terkontrol?
25. Apakah Anda merasa sesuatu yang
√
menakutkan akan terjadi?
Jawaban dengan rentang dari 0 (tidak sama sekali) hingga 3 (sering). Adapun cara penilaiannya adalah dengan
sistem skoring tersebut yaitu:
Nilai 0 = Tidak pernah sama sekali, Nilai 1 = Pernah, Nilai 2 = Jarang, Nilai 3 = Sering
Rentang hasil skor dari 0 hingga 75, semakin tinggi skor mengindikasikan semakin level kecemasan tertinggi.
Nilai 0-18 : level minimal dari kecemasan
Nilai 19-37 : kecemasan ringan
Nilai 38-55 : kecemasan sedang
Nilai 56-75 : kecemasan berat
Lampiran Form 6
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
6. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan sesuatu hal 1 0 1
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 4
Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing, 2006
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7:
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Lampiran Form 8:
Pengkajian Keseimbangan
No INSTRUKSI PENILAIAN (TINETTI BALANCE) Skor
1. Posisi Duduk
a. Belajar atau slide di kursi 0
b. Stabil dan aman 1
2. Berdiri dari kursi
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi menggunakan kekuatan lengan 1
c. Mampu berdiri spontan, tanpa menggunakan lengan 2
3. Usaha untuk berdiri
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi lebih dari 1 upaya 1
c. Mampu dalam satu kali upaya 2
4. Berdiri dari kursi (segera dalam 5 detik pertama)
a. Tidak kokoh (Goyah, terhuyun-huyun, tidak stabil) 0
b. Kokoh, tapi dengan alat bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu) 1
c. Berdiri tegak, kaki rapat tanpa alat bantu/pegangan 2
5. Keseimbangan berdiri
a. Tidak kokoh (Goyah, tidak stabil) 0
b. Berdiri dengan kaki melebar (jarak antara kedua kaki > 4 inci) atau menggunakan alat 1
bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu)
c. Berdiri tegak, jarak kaki berdekatan, tanpa alat bantu/pegangan 2
6. Subyek dalam posisi maksimum dengan kaki sedekat mungkin, kemudian pemeriksa
mendorong perlahan tulang dada subyek 3x dengan telapak tangan
a. Mulai terjatuh 0
b. Goyah/Sempoyongan, tapi dapat mengendalikan diri 1
c. Kokoh berdiri (stabil) 2
7. Berdiri dengan mata tertutup (dengan posisi seperti no. 6)
a. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
b. Berdiri kokoh (stabil) 1
8. 8.1 Berbalik 360°
a. Tidak mampu melanjutkan langkah (berputar) 0
b. Dapat melanjutkan langkah (berputar) 1
8.2 Berbalik 360°
c. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
d. Berdiri kokoh (stabil) 1
9. Duduk ke kursi
a. Tidak aman (kesalahan mempersepsikan jarak, langsung menjatuhkan diri ke kursi) 0
b. Menggunakan kekuatan lengan atas, tidak secara perlahan 1
c. Aman, gerakan perlahan-lahan 2
10. Melakukan perintah untuk berjalan
a. Ragu-ragu, mencari objek untuk dukungan 0
b. Tidak ragu-ragu, mantap, aman 1
11. 11.1. Ketinggian kaki saat melangkah
a. Kaki kanan:
Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu tinggi > 5 cm 0
Konstan dan tinggi langkah normal 1
b. Kaki kiri:
Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu tinggi > 5 cm 0
1
Konstan dan tinggi langkah normal
11.2. Panjang langkah kaki:
a. Kaki kanan
Langkah pendek tidak melewati kaki kiri 0
Melewati kaki kiri 1
b. Kaki kiri
0
Langkah pendek tidak melewati kaki kanan
1
Melewati kaki kanan
12. Kesimetrisan langkah
a. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri tidak sama 0
b. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri sama 1
13. Kontinuitas langkah kaki
a. Menghentikan langkah kaki diantara langkah (langkah-behenti-langkah) 0
b. Langkah terus-menerus/berkesinambungan 1
14. Berjalan pada jalur yang ditentukan atau koridor
a. Penyimpangan jalur yang terlalu jauh 0
b. Penyimpangan jalur ringan/sedang/butuh alat bantu 1
c. Berjalan lurus sesuai jalur tanpa alat bantu 2
15. Sikap tubuh saat berdiri:
a. Terhuyun-huyun, butuh alat bantu 0
b. Tidak terhuyun-huyun, tapi lutut fleksi/kedua tangan dilebarkan 1
c. Tubuh stabil, tanpa lutut fleksi dan meregangkan tangan 2
16. Sikap berjalan
a. Tumit tidak menempel lantai sepenuhnya 0
b. Tumit menyentuh lantai 1
TOTAL SKOR 25
28
Tinetti Balance and Tenetti Gait (1993, dalam Gerontological Nursing, 2006
Intepretasi:
≤ 18 = resiko jatuh tinggi
19-23 = resiko jatuh sedang
≥24 = resiko jatuh rendah
PENGKAJIAN FOKUS
Tanggal/ Data Fokus Masalah
Nama Perawat
Pola Persepsi kesehatan
S: - klien mengatakan takut akan tertular virus corona
melihat dari kondisinya saat ini sudah lansia
Defisit pengetahuan (D.0111)
- Klien bertanya perihal virus corona
O: - usia klien masuk kategori lansia
- Klien jarang untuk mencuci tangan
- Klien tidak memakai masker saat mengkaji
bertamu
Pola Tidur- Istirahat
S: - Klien mengatakan selalu bangun malam hari
- Klien mengeluh tidak nyenyak tidur
- Klien mengeluh tidak puas tidur
O:
Lampiran: ANALISA DATA
Identifikasi masalah/diagnosa keperawatan yang muncul, dengan membuat bagan Pohon masalah:
Lansia
Perubahan status
kesehatan
Kurangnya
informasi
Defisit
pengetahuan
Ansietas Kurang kontrol
tidur
Gangguan pola
tidur
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny S M
Ruang :-
Evaluasi Kemajuan
Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
22/4 23/4 24/4
2020 2020 2020