Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Kerjasama Ekonomi Indonesia & Belgia Di Sektor Perdagangan

Oleh : Handy Yoga Raharja (201010360311097) Setiap negara akan melakukan suatu kerjasama, dan kerjasama adalah salah satu elemen dalam politik internasional. Bentuk-bentuk interaksi dari politik internasional berdasarkan pihak yang melakukan hubungan dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu bilateral, trilateral, regional dan multilateral atau internasional.1 Dalam pembahasan ini saya mengambil dari salah satu interaksi tersebut, yaitu bentuk kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Belgia dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belgia sudah di mulai sejak tahun 19472. Salah satu hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belgia yaitu pada bidang ekonomi yang mencakup perdagangan ekspor-impor dan juga investasi. Banyak kronologi yang sudah tercatat mengenai kerjasama bidang ekonomi yang telah dilakukan kedua Negara tersebut. Berjalannya kerjasama ini ini tidak lain karena Indonesia memiliki posisi yang strategis dan juga banyaknya sumber daya alam dan juga sumber daya manusia. Hal ini didukung adanya agreement yang dilakukan kedua Negara tersebut sejak tahun 1968, mengenai Finansial yang bernama Agreement Between the Government of the Rep of Indonesia and the Government of the Kingdom of Belgium Relating to the Granting of Financial Assistance by the Government of the Kingdom of Belgium to the Government of the Republic of Indonesia3. Kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara terlihat menarik karena kedua negara tersebut memiliki latar belakang yang berbeda, terlihat bahwa negara Belgia merupakan negara kecil yang berbentuk kerajaan, sedangkan negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang menganut demokrasi, meski demikian kerjasama kedua negara tersebut cukup erat, dapat dilihat dari perjanjian kerjasama yang mereka sepakati. Seperti dalam hubungan kedua negara Indonesia dan Belgia bergabung dalam suatu asosiasi yang bernama INA (Indonesian Netherlands Association). INA sendiri merupakan salah satu lintas dagang Indonesia Belgia, Belanda dan Luxembourg (Benelux) di Indonesia. Selama hampir 30 tahun INA telah turut membantu dalam perkembangan perdagangan dan investasi baru antara Indonesia dan Belanda dan sejak tahun 2004 juga mencakup Belgia.

Teuku Rezasyah. Politik Luar Negeri Indonesia antara Idealisme dan Praktik . Bandung: Humaniora. 2008. Hal 42. 2 Lihat http://www.embassyofindonesia.eu/content/indonesia-belgium diakses pada tanggal 4 April 2013 pukul 00.13 WIB. 3 Lihat http://kemlu.go.id/Daftar%20Perjanjian%20Internasional/belgium.htm diakses pada tanggal 4 April 2013 pukul 00.20 WIB.

Terkait kerjasama yang dilakukan oleh kedua Negara tersebut, pada tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat 16 sebagai mitra impor dengan Belgia, dan peringkat 2 untuk kelas ASEAN.4 Hubungan kedua negara secara politik selama ini terjalin dengan baik, baik di lingkup bilateral maupun dalam kerjasama di forum regional dan internasional. Total perdagangan Indonesia-Belgia pada tahun 2010 sebesar US$ 1.745,53 juta dengan surplus di pihak Indonesia sekitar US$ 634,74 juta. Komoditi utama ekspor non-migas Indonesia ke Belgia adalah: mesin, kayu, alas kaki, mebel dan pakaian jadi. Sementara itu, komoditi utama yang diimpor Indonesia dari Belgia adalah: bahan-bahan kimia, mesin-mesin, plastik/karet dan bahan tekstil. Dalam hal perpajakan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belgia telah menandatangani Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) atau Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Kerajaan Belgia untuk Penghindaran dan Pencegahan Pengelakan Pajak yang Berhubungan dengan Pajak Atas Penghasilan dan Modal, yang ditandatangani pada tanggal 17 November 1973 di Brussels. Kesepakatan itu dinegosiasikan kembali dan ditandatangani lagi pada tanggal 16 September 1997. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2002.5 Di bidang investasi, realisasi investasi Belgia di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 mencapai US$ 1,4 juta dalam 6 proyek, tahun 2007 sebesar US$ 3,7 juta dalam 4 proyek, tahun 2008 mencapai US$ 23,2 juta dalam 2 proyek, dan tahun 2009 tercatat realisasi investasi Belgia di Indonesia sebesar US$ 1,8 juta dalam 5 proyek. Total nilai investasi Belgia di Indonesia dari tahun 1990-2009 adalah senilai US$ 393,2 dalam 56 proyek. Pada umumnya investasi Belgia di Indonesia bergerak di bidang perkebunan, keramik dan kaca, baja, farmasi, garmen dan tekstil.6 Selain itu, komoditas utama Indonesia antara lain adalah binatang hidup, daging hewan, kacang mede, produk perikanan, susu, mentega, telur,produk hewani, pohon hidup dan bungapotong, sayuran, buah-buahan, kopi, teh, rempah, biji-bijian, getah-getahan,karet, lemak dan minyak nabati, produk daging dan ikan, gula dan kembang gula, coklat, dan sebagainya. Pada bidang perdagangan antara Indonesia dan Belgia pada periode 2008-2012 memiliki kerjasam secara interdependensi. Pada tahun 2010, Indonesia menduduki posisi ke-21 sebagai mitra perdagangan dengan Belgia. Total nilai transaksi perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa periode 2009-2010 menunjukkan peningkatan rata-rata 10,17% dari 1,019 juta pada Maret 2009 untuk 1.122 juta pada Maret 2010.7 Peninggkatan kerjasama tersebut memperlihatkan bahwa intensitas kerjasama yang dilakukan kedua negara tersebut cukup erat. Hubungan kerjasama yang dilakukan kedua negara tersebut cenderung lebih ke interdependensi, dimana adanya saling ketergantungan antara satu dengan yang lain, karena
4

Lihat http://www.embassyofindonesia.eu/content/economic-and-trade-relations diakses pada tanggal 4 April 2013 pukul 00.34 WIB. 5 Lihat http://embassyofindonesia.eu/content/economic-and-trade-relations diakses pada tanggal 10 April 2012 pukul 19.55 WIB 6 ibid 7 Lihat http://www.bps.go.id/exim-frame.php diakses pada tanggal 3 April 2012 pukul 21.45 WIB

terlihat seperti yang diatas bahwa surplus perdangannya kedua negara tersebut cukup seimbang. Kedua negara saling diuntungkan dalam kerjasama yang mereka jalin tersebut. Hubungan antara Indonesia dan Belgia memiliki suatu hubungan kerjasama salah satunya dibidang perekonomian dan perdagangan. Intensitas kerjasama yang terjalin saat inimengalami peningkatan yang signifikan, kerjasama yang dilakukan kedua Negara terseubut terus berlangsung dan dilakukan secara intens, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perkembangan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belgia tersebut memiliki intensitas yang selalu berkelanjutan dan peningkatan yang ditunjukan meningkat. Sehingga kejasama yang terjalin memiliki dampak positif terhadap keduanya, salah satunya membantu meningkatkan perekonomian keduannegara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai