Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SHERINA PUTRI TASYA

NIM : 2022080
KELAS : MAN 2-J
MATA KULIAH : EKONOMI INTERNASIONAL

ANALISA PERDAGANGAN EKONOMI INTERNASIONAL ANTAR 2 NEGARA


(INDONESIA – JERMAN)

I. Latar Belakang
Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah
kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional harus terus diupayakan
untuk dapat meraih berbagai peluang dan kesempatan yang ada. Pada mulanya hubungan
perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah negara yang tertentu saja. Selanjutnya,
dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak
hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja. Hubungan
dagang ini mulai berkembang dengan para pedagang dari negara lain. Kegiatan dagang
didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu
sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi.
Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim,
geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut
menyebabkan adanya perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang
diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Secara langsung atau tidak langsung,
perbedaan tersebut akan mendorong terjadinya pertukaran barang atau jasa antara satu
negara dengan negara lainnya. Negara-negara di dunia ini perlu menjalin hubungan
perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut (Widjaja dan Yani,
2000:3).
Hubungan Jerman–Indonesia secara resmi dimulai pada 1952 di mana hubungan
diplomatik dibentuk, namun hubungan antara bangsa Jerman dan Indonesia telah terjadi
sejak abad ke-19, ketika sejumlah orang berkebangsaan Jerman bermigrasi ke Hindia
Belanda.
Jerman memiliki kedutaan besar di Jakarta sementara Indonesia memiliki kedutaan
besar di Berlin. Hubungan dua negara ini penting sebab kedua negara memegang
pengaruh geopolitik yang signifikan di wilayah masing-masing. Jerman adalah kekuatan
ekonomi terbesar di Uni Eropa, sedangkan Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar
di ASEAN. Kedua negara juga merupakan anggota dari organisasi G-20.

II. Produk/ Barang yang diperdagangkan


Produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Jerman, antara lain :
1. Minyak kelapa sawit,
2. Alas kaki
3. Peralatan elektronik
4. Pakaian dan asesoris pakaian
5. Karet dan produk dari karet
6. Mesin-mesin mekanik
7. Kopi-Teh & rempah-rempah
8. Alat fotografi
9. Kayu dan mebel.
Sementara, produk ekspor Jerman ke Indonesia umumnya berupa barang manufaktur
seperti :
1. Kendaraan bermotor
2. Kendaraan pengangkut
3. Mesin untuk industri yang memproduksi produk plastik, packaging,
4. Peralatan; perkapalan, peralatan komunikasi, barang kimia, peralatan laboratorium,
5. Produk metal.
Saat ini, terdapat sekitar 250 perusahaan multinasional Jerman yang melakukan
bisnis di Indonesia. Proyek investasi Jerman di Indonesia masih didominasi sektor-
sektor metal dan machinery industry, industri kimia dan farmasi, transportasi, storage,
dan industry komunikasi. Beberapa perusahaan Jerman yang melakukan investasi di
Indonesia antara lain Deutsche Post, Robert Bosch, Bayer, VW, Mercedes-Benz,
Adidas, Allianz, BASF, dan BMW.

III. Pelaksanaan
Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Eropa. Seperti
yang terdapat pada latar belakang, hubungan diplomatik kedua negara ini telah ada
sejak 1952. Tidak hanya di sektor perdagangan, investasi, dan industri, tetapi sinergi
kedua negara juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan
(sustainability development).
Selama 16 tahun Angela Merkel (Mantan Kanselir Jerman) menjabat, perdagangan
antarnegara antara Jerman dan Indonesia meningkat. PDB Indonesia telah tumbuh
stabil sekitar lima persen per tahun selama beberapa dekade. Di tahun 2021 lalu
tepatnya pada 12 Agustus 2021 Penandatanganan MoU Indonesia–Jerman berlangsung
secara virtual, Indonesia-Jerman sepakati perjanjian Imbal Dagang.

IV. Jumlah Produk/ Barang yang diperdagangkan


Tidak ada jumlah produk/ barang yang diperdagangkan secara spesifik. Untuk total
nilai/ perkembangannya serta neraca perdagangan dapat dilihat pada bagian grafik/
kurva.

V. Alasan Perdagangan/ Kerjasama Internasional


Kerja sama ekonomi merupakan prioritas utama hubungan bilateral Indonesia dan
Jerman. Hal ini dikarenakan dimensi dan cakupan kerjasama ekonomi Indonesia dan
Jerman yang bersifat multi-dimensi sehingga tidak hanya terbatas pada perdagangan
dan investasi. Sektor strategis lainnya yang turut memperkuat kerja sama ekonomi
bilateral kedua negara, di antaranya: kerjasama pembangunan; kesehatan; lingkungan
hidup; perubahan iklim; sosial dan tenaga kerja; energi; infrastruktur; dan transportasi.
Di bidang perekonomian serta perdagangan salah satu point kerja sama yang akan
dikembangkan adalah dalam rangka ketahanan pangan dan ketahanan energi melalui
saling bertukar pengalaman dan juga teknologi serta bantuan teknis. Tujuan antar
negara melakukan perdagangan internasional/ kerjasama internasional tidak jauh/ lain
dari saling mendapatkan keuntungan bagi masing-masing negara, dari yang strukturnya
lemah dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan serta
meningkatnya neraca perdagangan.

VI. Grafik/ Kurva

Sumber: COMTRADE

Sumber: Kemendag

Neraca perdagangan Indonesia dengan Jerman dari 2016 hingga Februari 2021
sebesar US$0,003 miliar atau naik 102,17 persen dibandngkan tahun sebelumnya pada
periode yang sama. Hal ini dikarenakan ekspor Indonesia yakni sebesar US$0,452
miliar sementara impornya sebesar US$0,448 miliar. Sejak 2016 hingga 2020, trend
neraca perdagangan Indonesia dengan Jerman selalu mengalami kontraksi.

Anda mungkin juga menyukai