Anda di halaman 1dari 11

KERJA SAMA BILATERAL INDONESIA-JEPANG DALAM

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL MELALUI PROGRAM NEW


MIDEC

M. Farhi Roza Amali

Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Mataram, Mataram,


Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara berkembang yang perlu melakukan


hubungan dengan negara-negara lain untuk mendapatkan national
interestnya. Salah satu negara yang melakukan kerja sama ekonomi dengan
Indonesia adalah jepang. Bukan karena jepang pernah menjajah Indonesia
dan akhirnya tunduk, namun karena kedua nengra ini sebenarnya saling
membutuhkan. Dapat dilihat dari sumber daya alam Indonesia tentu dapat
memanfaatkannya dan di jual ke jepang, sementara jepang memiliki teknologi
untuk mengolahnya, serta memiliki finansial yang kuat sehingga dapat
melakukan investasi dengan indonesisa.

Kerja sama bilateral jepang dan Indonesia memang telah terjalin


cukup lama, sejak tahun 1958. Dari kerja sama itu, kedua negara telah
menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya yaitu the strategic
economic paertnership agreement (2006), Indonesia Japan economic
Partneership agreement (2007), serta yang baru-baru ini adalah
pembentukan Indonesia-japan maritime forum pada tahun 2016 lalu (era
pemerintahan presiden Joko Widodo). Bukti bawa hubungan kedua negara
ini masih terjalin dengan baik hingga saat ini ditandai dengan adanya
kunjungan Perdana Menteri jepang, Shinzo Abe ke indonesi pada 15-16
januari 2017. Kunjungan ini bertujuan atas dasar peningkatan Kerjasama
ekonomi, investasi dan perdagangan, yang mana hal itu masih menjadi fokus
utama dalam kunjungan tersebut. Ini terlihat dari rombongan direktur utama
perusahan besar jepang yang bergerak dalam bidang perbankan,
manufaktur, industry, dan transportasi.

Selama Indonesia menjalankan kerja sama bilateral dengan jepang,


Indonesia lebih diuntungkan, karena kerja sama ini lebih banyak di fokuskan
pada segi ekonomi, perdagangan, dan invesrasi. Angka yang pernah
dipaparkan oleh presiden, angka investasi jepang di Indonesia terbilang
signifikasn. Di tengah-tengah kelemahan ekomoni social, jepang justru
measang badan dan membnatu Indonesia mencatatkan peningkatan
investasi di Indonesia. Pada saat yang sama, jepang dan Indonesia juga
sepakat untuk bekerja sama secara erat. Jepang juga memperluas
kerjasamanya dengan penandatanganan dimulainya kerja sama antara
industry pertahanan Indonesia dengan jepang oleh Prabowo.

Kerja sama ini memiliki komitmen atas perjanjian dikarenakan ini


merupakan Kerjasama yang diperuntukan demi kemajun dan kesejahteraan
rakyat dunia. Hubungan Indonesia dengan jepang tidak selamanya berjalan
baik, meskipun tergolong baik. Selalu ada kesenjangan berpendapat meski
pada akhirnya akan terselesaikan. Dikarenakan pergantian kepemimpinan
merupakan sebab perubahan corak politik luar negeri, kerana pergantian
pemimpin tentunya akan membawa perubahan kepada bentuk kebijakan
serta Kerjasama luar negeri. Perubahan itu juga bisa dipengaruhi oleh isu-isu
yang berkembang yang juga dialami oleh negara Indonesia. Dalam tulisan ini
sksn membahas kerja sama Indonesia dengan jepang di era pemerintahan
Joko Widodo.
Jepang adalah salah satu negara yang masuk ke dalam kategori
negara superpower dunia. Dengan tingginya tingkat ekonomi yang dimiliki,
potensi militer yang sangat kuat yang aliansinya diboncengi oleh amerika
serikat membuat posisi jepang semakin kuat. Posisi jepang yang strategis
juga membuat Indonesia sebagai salah satu negara mitra Kerjasama penting
dalam konteks diplomasi dan Kerjasama bilateralnya. Hingga saat ini total
ekspor Indonesia ke jepang sebesar US$6.5 miliyar menurut data tahun 2016
ini jepang mengalami surplus di perdagangan dengan Indonesia.1

Berbicara mengeni ekonomi yang dilakukan di dalam kerja sama


antara negara Indonesia dan jepang tentunya tidak terlepas dari segi bidang
industry otomotif. Dikeadaan yang sama juga jepang adalah negara maju dan
berkembang penghasil industry otomotif terbesar yang ada di dunia. Negara
indeonsia yang tidak memiliki IPTEK semaju jepang juga menjalankan
Kerjasama bilateral dalam bidang tersebut. Jepang juga saat ini sedang
agresif riset tentang kendaraan listrik di aindonesia. Pendekatan dan
Kerjasama menciptakan beragam cara agar dapat membantu mencapai
reduksi emisi taransportasi dan ini diposisikan sebagai bagian dari inisiatif
dalam membangun pondasi yang kuat untuk era elektrifikasi di indonesia.

Duta besar jepang untuk Indonesia, H.E Kenji Kanasugi, menytakan


“presiden joko Widodo menyiapkan ekspektasi tinggi pada peran sector
otomotif, termasuk merek jepang untuk memposisikan Indonesia sebagai
pusat untuk Kawasan regional dalam era kegiatan pers.” 2 Strategi jepang
memperluas industri otomotif dengan membangun pabrik Toyota dan
mengurangi tarif bea masuk. Dengan adanya perusahaan mobil jepang di
Indonesia secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian
Indonesia dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia agar

1
http://bisnis.liputan6.com/read/2373384/indonesia-jadi-mitra-perdagangan-terpenting-bagijepang
2
Pabrikan Jepang Agresif Riset Kendaraan Listrik Di Indonesia (msn.com)
mengurangi tingkat pengangguran. Terbukti ada 21 perusahaan industri
kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi
sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung
sebanyak 38 ribu orang dalam sector industry otomotif.3

Banyak pertemuan Indonesia dan Jepang yang mmembahas tentang


Kerjasama bilateral mereka. Salah satunya pertemuan mentri perindustrian
RI dengan Menteri ekonomi, perdagangan, dan industry jepang. Dalam
pertemuan itu, jepang mengusulkan Kerjasama ekonomi di negara-negara
Asia. Dimana Kerjasama ini dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan
teknologi energi terbarukan dan system manajemen energi, serta Kerjasama
studi kelayakan untuk infrastruktur berkualitas. Mengenai penerapan teknoligi
dan pengembangan kualtisan suber daya manusia yang memiliki
pemanfaatan teknologi digital. Indonesia juga mengusulkan Kerjasama
implementasi industry 4.0 dengan jepang melalui program New MIDEC.
Jepang juga begitu, jepang sangat tertarik untuk semakin memperkuat
Kerjasama di sector industry otomitif. Dimana proyek Kerjasama ini akan
melibatkan berbagai institusi mitra di jepang, seperti JICA dan METII.

Kerjasama bilateral Indonesia dan jepang akhir-akhir ini lebih


memperkuat dan focus terhadap isu sectoral, seperti implementasi
Kerjasama New MIDEC. pengembangan industry otomotif, dan kebijakan
indeonesia terkait hybrid electric vehicle (HEV) atau mobil listrik. Ditandai
dengan penandatanganan Framework Document on New MIDEC di bawah
kerangka IJEPA. Framework Document on New MIDEC merupakan program
yang dapat mendukung industri 4.0 dengan cakupan yang komprehensif,
meliputi sektor otomotif, elektronik, tekstil, serta makanan dan minuman

3
Iim Halimatus. S. Indonesia dan Jepang perkuat Kerjasama industry otomotif dan digital. 2022.
Indonesia dan Jepang Perkuat Kerjasama Industri Otomotif dan Digital (akurat.co)
dengan program lintas sektoral yang meliputi pengerjaan, pencetakan. 4
Selain daripada itu, Kerjasama tersebut juga meliputi seklot pengembangan
UKM, pengelasan, promosi ekpor impor, dan industry 0.4. New MIDEC
menjadi salah satu program peningkatan Kerjasama sector industry
berkelanutan Indonesia dengan jepang5

Jelas bahwa adanya peningkatan kerja sama bilateral antara


Indonesia dan Jepang dilandaskan pada asas saling membutuhkan. Konsep
kerja sama bilateral ini juga sangat penting bagi kepentingan setiap negara.
Jepang membutuhkan dukungan Indonesia di sektor pertahanan dan
keamanan Sementara Indonesia membutuhkan Jepang dalam banyak sektor,
6
seperti ekonomi, perdagangan, investasi, infrastruktur, serta maritim.
selama ini Kerjasama bilateral kedua negara memang lebih banyak akan
dilakuakan actor pemerintah dan sector swasta.

Rumusan Masalah

1) Bagaimana kerja sama bilateral indonesia-jepang dalam


pengembangan teknologi digital melalui program new midec.

4
Rizky, Alika. Saat KTT G20, Indonesia - Jepang Percepat Negosiasi Kerja Sama Ekonomi -
Perdagangan Katadata.co.id. 2019.
5
Ibid.
6
Peneliti Muda Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional,
Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. 2017. Info Singkat-IX-2-II-P3DI-Januari-2017-238.pdf
(dpr.go.id)
BAB II

Kerangka pemikiran

1.Teori liberal interdependensi

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teori liberal interdepensi


yang dimana pada teori ini di sebutkan bahwa suatu modernisasi dapat
meningkatkan tingkat interdependensi antar negara-negara. Kemudian, aktor-
aktor transnasional menjadi semakin penting dalam menciptakan suatu dunia
hubungan Internasional yang damai, sedangkan kekuatan militer dianggap
sebagai instrumen yang kurang berguna. Militer dianggap kurang berguna
dimaksudkan adalah dalam menciptakan suatu hubungan internasional tidak
perlu menggunakan kekerasan ataupun perang, yang kemudian teori ini pula
menjelaskan bahwasanya dengan adanya interdependensi antar negara-
negara maka akan timbul hubungan Kerjasama yang lebih luas dan teori ini
juga memandang bahwasanya kesejahteraan sebagai kepentingan nasional
yang di utamakan7

pada era saat ini sebab dari kerjasama antar aktor dalam hubungan
internasional menciptakan sebuah kondisi saling ketergantungan negara satu
dengan yang lain. Disebut juga dengan teori interdependensi Teori
interdependensi merupakan turunan dari perspektif bilateralisme yang
memiliki makna saling ketergantungan dalam hal kerjasama dan sama-sama
memberikan keuntungan. Interdependensi berarti juga saling ketergantungan.
Interdependensi dapat terjadi dalam berbagai isu seperti ekonomi politik dan
bahkan sosial8. Interdependensi melakukan kerjasama dengan efisien tidak
mengedepankan kekerasan namun malah mengedepankan kerjasama yang

7
Jackson, R & Sorensen, G 2013, pengantar studi hubungan internasional, edk 5, pustka pelajar,
Yogyakarta
8
Agung A, & Yanyan, 2015, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, hlm. 77-78
saling melengkapi dan menguntungkan. Interdependensi adalah dua
pandangan yang berbeda di mana mengintegrasikan unsur-unsur politik
kekuasaan dan liberalisme ekonomi. Inilah yang membuat adanya
pertimbangan cost and benefit dari hubungan internasional dan Dalam aliran
ini juga menyebutkan bahwa suatu modernisasi dapat meningkatkan
interdependensi antar negara. Semakin modern suatu negara maka semakin
kuat lah interpendensi atau kerjasama yang dilakukan kedua negara tersebut.
Oleh karena itu dalam hal ini penulis akan menggunakan teori interpendensi
karena terdapat teori hubungan saling membutuhkan.9

Landasan Konseptual

1. konsep kerjasama bilateral

Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep Kerjasama bilateral


yang dimana konsep Hubungan bilateral merupakan bentuk Kerjasama
antara dua negara dalam menjalin hubungan internasional yang digunakan
untuk memperkokoh antara hubungan kedua negara tersebut dengan
menggunakan pengaruhnya sehingga dapat mencapai tujuan nasional dari
suatu negara dengan kata lain hubungan bilateral merupakan hubungan
timbal balik dan sling mempengaruhi antara dua negara.10dalam
implementasinya hubungan bilateral tidak terlepas dari kepentingan
nasionaal negara masing-masing untuk mengadakan Kerjasama antara
kedua negara yang tidak terpaku terhadap letak geografisnya. Dengan
adanya tujuan tujuan tertentu untuk terpenuhnya tujuan nasional dari kedua

9
Rana W, Theory of Complex Interdependence: A Comparative Analysis of Realist and Neoliberal
Thoughts, Quaid-i i Azam University, International Journal of Business and Social Science, Vol. 6,No.2;
February 2015. Hlm. 291. http://ijbssnet.com/journals/Vol_6_No_2_February_2015/33.pdf

10
Krisna, D. 2015. Kepentingan Indonesia Menyepakati Kerjasama Ekonomi Dengan Slovakia Dalam
Bidang Energi Dan Infrastruktur. JOM FISIP, volume 2 (2), hal. 7.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7542/7214.
negara yang nantinya menghasilkan suatu hubungaan yang lebih harmonis di
antara kedua negara.

Konsep bilateral juga dapat di artikan dengan adanya kepentingan yang


mendasari kesepakatan antara dua negara untuk berinteraksi dalam sutu
bidang tertentu dengan cara dan tujuan yang telah di sepakati. Menurut holsti
dalam kerangka pemahamannya menjelaskan bahwa terbentuknya
Kerjasama berdasarkan pada kebanyakan kasus, sejumlah pemerintah saling
mendekati dengan penyelesaian yang di usulkan atau membahas masalah,
mengemukakan bukti-bukti teknis untuk menyetujui satu penyelesaian atau
lainnya dan mengakhiri perundingan dengan perjanjian atau pengertian
tertentu yang memuaskan kedua belah pihak. Proses ini di sebut kerjsama11.

Kerjasama bilateral menjelaskan hubungan dua negara yang bisa


saling menguntungkan yang dimana dalam kasus yang penulis analisis
antara Indonesia dengan jepang yang melakukan kerja sama bilateral dalam
hal industri yang mana dalam Kerjasama ini Indonesia dan jepang dalam
upaya peningkatan industry manufaktur Indonesia dan jepang menuju
standarisasi yang lebih tinggi .12

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan menerapkan studi


pustaka. Penelitian dilaksanakan dengan menghimpun sumber-sumber
kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Setelah terhimpun, sumber-
sumber kepustakaan dikategorikan sesuai pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Setelah dikategorisasi, peneliti melakukan pengambilan data dari sumber

11
Krisna, D. 2015. Kepentingan Indonesia Menyepakati Kerjasama Ekonomi Dengan Slovakia Dalam
Bidang Energi Dan Infrastruktur. JOM FISIP, volume 2 (2), hal. 8.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7542/7214
12
Hidayah Husnul Khotimah.2019. Implementasi IJEPA Dalam Pembangunan Kapasitas Industri
Manufaktur Melalu Manufactur Industry Development Center (MIDEC) Di Indonesia Priode 2008-
2011. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
pustaka. Data-data tersebut ditampilkan sebagai temuan penelitian. Data
yang telah ditampilkan kemudian diabstraksikan yang bertujuan untuk
menampilkan fakta. Lalu, fakta tersebut dinterpretasi untuk menghasilkan
informasi atau pengetahuan. Pada tahap intrpretasi digunakan metode,
analisis, atau pendekatan. Dengan melakukan metode kepustakaan, penulis
dapat menggunakan dan memanfaatkan semua bentuk informasi yang
sekiranya relevan dan sesuai dengan topik. Kemudian, data-data yang telah
diseleksi dan terkumpul akan diolah dan dianalisis secara kualitatif deskriptif.

Dimana menggunakan metode Kualitatif Deskriptif yang menekankan


eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan cara mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan
masalah dan unit yang di teliti. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa
realisasi Kerjasama Indonesia-Jepang dalam skema MIDEC.
Daftar Pustaka

Krisna, D. (2015). Kepentingan Indonesia Menyepakati Kerjasama Ekonomi


Dengan Slovakia Dalam Bidang Energi Dan Infrastruktur. JOM FISIP,
volume 2 (2), hal. 7.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7542/7214.

Khotimah, H. H. (2019). Implementasi IJEPA Dalam Pembangunan


Kapasitas Industri Manufaktur Melalu Manufactur Industry
Development Center (MIDEC) Di Indonesia Priode 2008-2011.
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
https://repository.upnvj.ac.id/5426/

Rana, W Theory of Complex Interdependence: A Comparative Analysis of


Realist and Neoliberal Thoughts, Quaid-i i Azam University,
International Journal of Business and Social Science, Vol. 6,No.2;
February (2015). Hlm. 291.
http://ijbssnet.com/journals/Vol_6_No_2_February_2015/33.pdf

Rizky, Alika. Saat KTT G20, Indonesia - Jepang Percepat Negosiasi Kerja
Sama Ekonomi - Perdagangan Katadata.co.id. 2019.

Peneliti Muda Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan


Internasional, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Info Singkat-IX-2-II-P3DI-
Januari-2017-238.pdf (dpr.go.id)
Agung, A & Yanyan, (2015), Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, hlm. 77-7).
https://pdfcoffee.com/pengantar-ilmu-hubungan-internasional-dr-anak-
agung-banyu-perwita-amp-dr-yanyan-mochamad-yanipdf-pdf-free.html

Iim Halimatus. S. Indonesia dan Jepang perkuat Kerjasama industry otomotif


dan digital. 2022. Indonesia dan Jepang Perkuat Kerjasama Industri
Otomotif dan Digital (akurat.co)

Jackson, R & Sorensen G. (2013). Pengantar Studi Hubungan Internasional.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai