Anda di halaman 1dari 4

Apresiasi presiden Joko Widodo terhadap kemajuan signifikan dalam hubungan

kerja sama antara Indonesia dan uni emirate arab (UEA)

Implementasi perjanjian kerja sama antara Indonesia dengan UEA

1. Latar Belakang
Kerjasama merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan suatu perekonomian dari

suatu bangsa. Sebagai negara berkembang, Indonesia memandang pentingnya Kerjasama

dengan negara-negara lain demi peningkatan stabilitas negara, terutama didalam bidang

ekonomi. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh adanya persamaan dan perbedaan yang

dimiliki oleh masing masing negara.

Salah satu negara yang bekerja sama dengan Indonesia yaitu Uni Emirat Arab (UEA),

yang menurut presiden Jokowi merupakan salah satu mitra penting Indonesia. Pernyataan

tersebut disampaikan Jokowi Ketika mengadakan pertemuan bilateral dengan putra mahkota

Abu dhabi dan wakil panglima tertinggi Angkatan bersenjata UEA Mohammed bin Zayed di

istana kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi UEA.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Putra mahkota Mohammed Menyaksikan

penandatanganan 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dengan UEA dan ke 16

perjanjian ini pun disambut baik oleh presiden Jokowi.

Adapun perjanjian Kerjasama tersebut terdiri atas 5 perjanjian antarpemerintah di

bidang Keagamaan, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, dan penanggulangan terorisme. Selain

itu juga , terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain dibidang migas, energi, Pelabuhan,

riset, telekomunikasi dan petrokimia dengan perkiraan total nilai investasi sebesar US$22,89

Miliyar atau sekitar Rp314,9 Triliun.


Selain kerja sama ekonomi, presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia

ingin menjadikan UEA Sebagai mitra dalam Pendidikan islam yang modern, moderat dan

penuh toleran.

Dalam kesepakatan tersebut, Presiden Jokowi turut menyampaikan apresiasi yang

tinggi terhadap putra Mahkota Mohammed Bin Zayyed atas dukungan dan bantuan dalam

pembangunan masjid dan Islamic Center di kota Solo dan pemberian tanah dan Gedung bagi

kedutaan besar Republik Indonesia di UEA.

2. Rumusan Masalah

- Bagaiamana pelaksanaan dari Implementasi perjanjian kerja sama antara

Indonesia dengan UEA?

-Tinjauan Pustaka

Seperti yang bisa dilihat, kerja sama ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman
mengenai moderasi beragama. Sehingga, aksi radikalisme dapat terhindar apabila di suatu
negara masyarakatnya dapat saling menghargai satu sama lain. Salah satu poin penting
sinergi ini adalah promosi moderasi beragama dan bahaya ekstrimisme,

Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed berkomitmen menanamkan investasi di


Indonesia dengan nilai yang tidak main-main yaitu mencapai US$22,8 miliar, setara dengan
Rp314 triliun. Komitmen itu disampaikan langsung oleh Sheikh Mohammed ketika
menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, pada
Minggu, 12 Januari 2020 waktu setempat. Investasi tersebut akan disalurkan melalui skema
Sovereign Welth Fund bersama dengan Masayoshi dari Softbank Jepang serta International
Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat.

Jokowi meyakini para duta besar memahami soal investasi dan prioritas yang
dibutuhkan Indonesia saat ini. Mulai dari barang dan produk substitusi impor. Saat ini,
Indonesia masih menerima impor petrochemical sebesar 85 persen. Mengacu data tersebut,
Jokowi berharap duta besar bisa mendatangkan investasi terkait barang-barang substitusi
impor. Sehingga tidak ada lagi impor energi, termasuk minyak dan gas.

Selain mencari investor, Jokowi juga mendorong para Dubes membantu menggenjot
ekspor besar-besaran produk setengah jadi. Atas perintah tersebut, Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi siap mengemban tugas untuk fokus meningkatkan diplomasi ekonomi.
Diplomasi Indonesia akan dijalankan berdasarkan prioritas 4+1 yaitu: penguatan diplomasi
ekonomi; diplomasi perlindungan; diplomasi kedaulatan dan kebangsaan; dan peran
Indonesia di kawasan dan global. Sementara plus satunya adalah penguatan infrastruktur
diplomasi.
-Tujuan

Untuk mengetahui dan mengkaji tentang implementasi perjanjian kerja sama antara
Indonesia dengan UEA.

- Manfaat

1. Manfaat Teoritis :

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pembendaharaan ilmu dan memberikan


gambaran yang jelas mengenai implementasi antara Indonesia dan UEA.

2. Manfaat Praktis :

Supaya hasil penelitian bisa memberikan pengetahuan yang jelas dan menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian serta hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran sebagai masukan peniliti lain.

Jenis Penelitian
Jenis Penelitian disini terbagi menjadi 2 yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian
lapangan, penelitian yang saya gunakan adalah penelitian kepustakaan (Normatif)
dikarenakan penelitian saya hanya meneliti dari dokumen dan literatur yang berkaitan dengan
materi penelitian

Jenis Data
Saya menggunakan Data sekunder atau dikenal dengan bahan hukum dalam penelitian
hukum dan bahan hukumnya sekunder
Lokasi Penelitian

Untuk lokasi penelitian, saya melakukannya dengan penelusuran melalui media


internet

Responden

Berdasarkan hasil penelitian saya, bahwa mereka tidak akan berhenti berupaya
ditengah pandemi ini. Bahkan sebaliknya, mereka bertekad untuk memanfaatkan potensi
ekonomi mereka tersebut dengan membangun potensi mereka itu. Bahkan perjanjian ini juga
untuk meningkatkan sektor bisnis di semua skala.

Narasumber

Narasumber (informan) dalam penelitian ini berjumlah 1 orang


Teknik Pengumpulan Data
Saya menggunakan adalah data sekunder yang Teknik pengumpulan datanya adalah
studi Pustaka. Studi Pustaka disini merupakan kegiatan untuk menghimpun informasi yang
relavan dengan topik yang menjadi obyek penelitian saya. Dan informasi tersebut bisa
diperoleh dari karya ilmiah, esiklopedia, internet, dan sumber lainnya.

Alat Pengumpulan Data


Disini saya mengunakan alat/instrumennya berupa angket atau kuisioner.
Teknik Pengolahan Data
Dalam hal ini, pengolahan data dilakukan dengan cara, melakukan seleksi data
sekunder atau bahan hukum, kemudian melakukan klasifikasi menurut penggolongan bahan
hukum dan menyusun data hasil penelitian tersebut secara sistematis, tentu saja hal tersebut
dilakukan secara logis.
Analisis Data
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada akhir tahun 2019 membawa dampak
yang sangat signifikan pada segala aspek, terutama pada sektor perekonomian, Indonesia
membuat sebuah kebijakan luar negeri yaitu diplomasi ekonomi dan investasi yang bertujuan
menarik perhatian negara-negara agar berkerjasama dan memiliki minat untuk berinvestasi di
Indonesia, salah satu strategi yang diterapkan adalah Indonesia membentuk kerjasama dengan
Uni Emirat Arab. Dan dalam kesempatan kali ini Indonesia bertekad untuk memanfaatkan
potensi ekonomi mereka tersebut dengan membangun potensi mereka itu.
Berdasarkan pembahasan di atas Disini dapat saya simpulkan bahwa hubungan
diplomatik bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab sangat baik sehingga UEA mau
berinvestasi dengan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai