Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Jepang.

Mekanisme berdasarkan hubungan


bilateral khususnya di bidang ekonomi merupakan hal yang sensitif bagi negara-negara di
dunia karena unsur ekonomi merupakan salah satu kepentingan nasional yang harus
diperjuangkan.

Citra dari negara-negara di dunia baik negara yang sedang berkembang maupun negara
maju, salah satunya dilihat dari faktor ekonomi. Semakin tinggi tingkat kemakmuran suatu
negara, maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut dan
membuat negara itu mandiri dalam menghadapi fenomena kemajuan global, misalnya
Globalisasi, pasar bebas, privatisasi dan sebagainya.

Kunjungan Presiden R.I , Susilo Bambang Yudhoyono ke Jepang akhir Mei 2005
menghasilkan setidaknya dua dokumen penting di bidang kerjasama ekonomi kedua negara
in. Delegasi R.I dan tuan rumah, akan menandatangani Strategic Investment Action Plan
(SIAP) yang didalamnya berisikan upaya-upaya nyata untuk meningkatkan investasi Jepang
di Indonesia. Dokumen lainnya adalah Economic Partnership Agreement (EPA) yang
merupakan upaya awal menuju perdagangan bebas di antara kedua negara. Selain itu
membahas tentang bantuan ODA (Official Development Assistance) yang ditujukan untuk
memberikan bantuan dana dan teknik yang dibutuhkan untuk pembangunan sosial ekonomi
di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan kunjungan yang sangat penting dalam mengembangkan
hubungan persahabatan dan kerjasama Indonesia dan Jepang. Bahkan Jepang menyebut
Indonesia sebagai mitra strategis menuju masa depan yang damai dan sejahtera.
Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi tetapi juga hubungan strategis di
bidang politik dan keamanan, tetapi dalam pertemuan ini, hubungan kerjasama ekonomi
lebih ditekankan.

Strategic Investment Action Plan (SIAP)

Dokumen SIAP merupakan sebuah dokumen yang berisi hal-hal yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan iklim investasi di Indonesia dan juga bagaimana mempercepat lebih banyak
penanaman investasi Jepang di Indonesia. Di dalamnya menyangkut perbaikan sektor pajak
dan bea cukai perburuhan infrastruktur, dan daya saing internasional.

Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan


dengan stagnasi yang dialami perkonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda
Asia pada tahun 1997 belum pulih sepenuhnya namun Jepang menempati kedudukan
penting diantara Negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Dalam jumlah investasi
langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga tahun 2007, Jepang menduduki tempat
pertama dengan angka 13% dalam keseluruhannya.

Strategic Investment Action Plas (SIAP) meliputi :

Di bidang Pajak atau Bea Cukai

· Pembentukan atau penguatan Sistem aset-aset pribadi

· Reformasi sistem PPN untuk promosi ekspor

· Memperkuat pembayar pajak perlindungan hak-hak.

· Meningkatkan transparansi dan pengungkapan untuk administrasi pajak

· Reformasi sistem pajak untuk mengurangi biaya bisnis nyata

· Reformasi sistem perpajakan manusia untuk mempromosikan pertukaran

· Meneruskan dialog tentang pajak

· Mengurangi hambatan administrasi untuk mempercepat custom clearence

· Meningkatkan etika kerja

· Sosialisasi peraturan baru atau hukum dan interpretasi

· Meningkatkan efektivitas dalam gudang gudang

· Meningkatkan transparansi dan keadilan

Di bidang Tenaga Kerja

· Meninjau Undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan untuk memastikan daya saing


dari perusahaan swasta

· Hubungan industrial yang menegakkan Penyelesaian Sengketa Hukum baik untuk


memecahkan perselisihan cepat dan adil

· Mempromosikan sistem sosial (pelatihan, penempatan kerja dan sistem sertifikasi


nasional) supaya adil, fleksibel dan produktif pasar tenaga kerja

· Menyederhanakan prosedur untuk memperoleh visa bisnis untuk kelancaran kegiatan


usaha oleh ekspatriat membuat praktek program jaminan sosial
Di bidang Infrastruktur

· Membuat sebuah peraturan dan reformasi kebijakan untuk mendorong investasi swasta

· Membuat rencana nasional

· Menutup komunikasi dengan investor dan pemangku kepentingan lain

· Memperbaiki infrastruktur penting untuk meningkatkan investasi

Di bidang Persaingan Usaha Kecil dan Menengah

· Selain itu, ada kemungkinan bahwa beberapa dari masing-masing proyek-proyek


infrastruktur dapat didukung oleh ODA Jepang sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan

· Industri yang membuat strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia

· Memperkuat peran badan investasi untuk memberikan pelayanan kepada investor

· Melindungi hak kekayaan intelektual di pasar domestik

Economic Partnership Agreement (EPA)

Pada bulan November 2004 disela-sela pertemuan APEC, Presiden R.I, Susilo Bambang
Yudhoyono dan mitranya Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe sepakat untuk membahas
kemungkinan pembentukan Economic Partnership Agreement (EPA). Hasil pembicaraan
tersebut ditindak lanjuti antara Menteri Perdagangan kedua pihak pada bulan Desember
2004.

Pada akhir negoisasi tanggal 24 November 2006 di Tokyo, Ambassador Soemadi DM


Brotoningrat dan Mr.Mitoji Yabunaka menandatangani Record of Discussion yang mencakup
persetujuan prinsip EPA dan merapikan konsep EPA dari sisi bahasa dan hukum.

EPA merupakan perangkat penting untuk memperkokoh hubungan ekonomi Jepang –


Indonesia secara keseluruhan di masa yang akan datang. Dalam EPA akan dicantumkan
perbaikan bagi akses hasil pertanian Indonesia kepasar Jepang dan peraturan yang
mendasar agar penanaman modal dari Jepang bertambah. Dalam EPA juga disepakati
bahwa Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia, dengan tujuan membina industri
produksi dan meningkatkan daya saing sehingga Indonesia dapat menikmati hasil EPA
semaksimal mungkin. Kerja sama seperti ini diharapkan bukan hanya memperkuat
hubungan ekonomi kedua Negara, melainkan juga memberi andil bagi pertumbuhan
ekonomi dan pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Kepentingan Indonesia
Beberapa alasan yang mendasari Indonesia untuk menjalin kerjasama melalui EPA dengan
Jepang, diantaranya adalah :
· Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama untuk Indonesia dan Indonesia
adalah penerima terbesar ODA Jepang

· Akses pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar mewakili 20% dari ekspor
yang ada, sedangkan Jepang merupakan sumber impor terbesar kedua bagi Indonesia
(13%) 14

· Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi

· EPA memberi kepastian akses pasar yang lebih prevensial dan luas dibandingkan dengan
program seperti Generalized System of Preferences (GSP) dan menempatkan Indonesia
sejajar dengan negara lain yang telah memiliki perjanjian dengan Jepang seperti, Malaysia ,
Filipina, Singapura dan Thailand di ASEAN sedangkan Brunei dan Vietnam menyusul.

Tiga Pilar EPA

Tidak seperti perjanjian perdagangan bebas sebelumnya EPA merupakan kerjasama


perdagangan yang mencakup tidak hanya liberalisasi namun juga sektor lainnya yaitu, Jasa,
Investasi, Energi, dan sebagainya yang tercakup dalam Tiga Pilar Utama yaitu :

1. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi meliputi :

§ Upaya bersama untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan tingkat


kepercayaan bagi investor Jepang

§ Kerjasama di bidang prosedur Kepabeanan, pelabuhan dan Jasa jasa


perdagangan.

2. Liberalisasi meliputi :

§ Menghapuskan atau mengurangi hambatan perdagangan dan investasi (Bea


Masuk, memberi kepastian hukum)

3.Kerjasama meliputi :

§ Kesepakatan untuk kerjasama dalam meningkatkan kapasitas indonesia, sehingga


lebih mampu bersaing dan memanfaatkan secara optimal peluang pasar dari
EPA.

Garis Besar Keuntungan EPA bagi Indonesia

Dengan adanya perjanjian kerjasama EPA, Indonesia akan memperoleh beberapa


keuntungan dan manfaat antara lain :

1. Kemitraan dalam EPA menggambarkan kepentingan dari kedua negara yang


mengikatkan diri
2. Manfaat dari EPA meliputi :

v Untuk Indonesia :

· EPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang

· EPA akan meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umum maupun di sektor-
sektor tertentu, antara lain :

1. Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan pengujian


kebersihan dan standard kesehatan untuk produk makanan dan minuman.

2. Pelatihan keterampilan dan teknologi di sektor manufaktur yang akan meningkatkan mutu
produk Indonesia di pasar domestik dan internasional.

3. Program-program peningkatan kapasitas di bidang energi, industri, pertanian, promosi


ekspor dan investasi.

v Untuk Jepang :

· Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan secara ekonomi, politik dan geografi
adalah penting dan strategis untuk memudahkan Jepang melakukan transaksi di dalam
pasar bebas.

· Transparansi dan kepastian hukum untuk investasi, termasuk untuk investasi yang sudah
ada sehingga memudahkan jalur investasi di indonesia yang sudah ada.

Aspek kerjasama di bidang Akses Pasar merupakan hal penting dari EPA,meliputi:

Kerjasama tersebut meliputi : Pembangunan Pusat Industri Manufaktur yang berfokus pada
otomotif dan Promosi Ekspor.

Kerjasama untuk menjamin ketersediaan sumber perikanan secara berkesinambungan


merupakan hal penting dalam kerja sama dan membantu Indonesia dalam memelihara
Sumber Bahari dalam jangka panjang.

Agribisnis akan diuntungkan dari beberapa proyek seperti Pusat makanan dan Minuman
juga program lain untuk petani kecil dan nelayan, dengan :

o Jepang akan memperpanjang bantuan teknis di sejumlah sektor lain yang penting

o Pemanfaatan kayu untuk industri guna membantu industri sektor kehutanan

o Kerjasama ekonomi dan teknis di bidang pelatihan dan penelitian.


Contoh gambar kerjasama indonesia dalam bidang ekonomi di bidang pertanian

Anda mungkin juga menyukai