ASEAN-China FTA:
The Impacts on The Exports of Indonesia and China
Sigit Setiawan
Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan-RI,
Jl. Dr. Wahidin 1 Jakarta 10710, sigit_setiawan@depkeu.go.id
Abstrak
Abstract
This study acts as an impact assessment on ACFTA Trade in Goods Agreement toward
two countries: Indonesia and China. A quantitative approach of econometric analysis
is employed to assess the effect of ACFTA to the two countries from two sides: export
contribution and its growth. The result shows that Indonesia has enjoyed less benefits than
China from the ACFTA preferential tariff. Joining ACFTA Indonesia performed an increase
in export to China by US$ 116 million per year or 5.83% increase per annum. Meanwhile,
China’s export to Indonesia amounted to US$ 5.6 billion per year or increase 18.55% per
annum. It is suggested that Indonesia should work more aggressively to balance the ACFTA
benefit such as through bilateral agreement, China national standard acquisition, minimizing
sectoral adjustment impact in the five most affected sectors, and optimizing anti-dumping
policy.
1. Model sederhana preferential trade menunjukkan trade creation akan meningkatkan domestic
welfare kedua negara. Sedangkan model preferential trade Heckscher-Ohlin menunjukkan bahwa
trade diversion dapat meningkatkan economic welfare, walau terdapat masalah redistribusi
pendapatan (lihat Markusen (1995) pp. 312-320 dan Suranovic, 2012).
1 Januari 2009
Skema Tarif
ACFTA mulai
Nilai ekspor
berlaku
dalam
hubungan
Kondisi Aktual Dengan Skema Tarif ACFTA(i) perdagangan
kedua negara
pada periode
1 Januari 2009 –
2007 2009 2011
31 Desember
2011 pada
2006 2008 2010 kondisi aktual
dan kondisi
simulasi
Tidak ada diperbandingkan
skema tarif
ACFTA
Yt = θ + α1 (Yt–1 - δ) + α2 (Yt–2 - δ) + ... + αp (Yt–p - δ) + β0 ut + β1 ut-1 + β2 ut-2 + ... + βq ut-q .............. (3)
Gambar 4. Kontribusi Impor Indonesia dari Tiap Negara Mitra Utama, 2010
Sumber : Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan (2012), diolah
2 Di atas ARIMA (11,11), Eviews versi 6 mampu mengidentifikasi ARIMA (p, d, q), namun tidak
mampu untuk menggenerate estimasi equation-nya, sehingga estimasi persamaan model tidak
bisa ditampilkan
Tabel 3. Variabel Nilai Ekspor Dengan Skema ACFTA Dan Nilai Ekspor Tanpa
Skema ACFTA Indonesia ke Cina
Periode Total nilai ekspor (US$000)
Pra ACFTA Jan. –Des. 2006 (1) 8,343,571
Jan. –Des. 2007 (2) 9,675,513
Jan. –Des. 2008 (3) 12,698,031
Nilai ekspor Indonesia ke Cina ACFTA periode 3 dan data aktual pra
telah meningkat sebesar 66,10% atau ACFTA pada periode yang sama dapat
rata-rata tumbuh sebesar 22,03% per diketahui bahwa tanpa ACFTA nilai
tahunnya dalam tiga tahun terakhir ekspor Indonesia ke Cina akan tumbuh
pada masa ACFTA telah berlaku. lebih kecil yakni sebesar 48,6% saja
Tingkat pertumbuhan tersebut masih atau rata-rata tumbuh sebesar 16,2%
di bawah periode 2006-2008 (pra per tahunnya saja. Dengan demikian
ACFTA) yang tercatat sebesar 30,2% kondisi berlakunya skema tarif ACFTA
per tahun. Lonjakan kenaikan tajam memberikan dampak pada peningkatan
pada periode 2009-2011 (pasca ACFTA) pertumbuhan ekspor Indonesia ke Cina
tercatat terjadi pada periode 3 sebesar sebesar 5,83% (secara persentase) per
US$ 5,4 miliar hingga menyebabkan tahun atau meningkatkan pertumbuhan
nilai ekspor periode 3 pasca ACFTA ekspor menjadi 1,36 kali lipat
mencapai 1,7 kali lipat dari periode 3 pra dibandingkan bila skema tarif ACFTA
ACFTA. tidak berlaku.
Selanjutnya dengan membanding
kan antara data simulasi pasca
Gambar 7. Nilai Ekspor Cina ke Indonesia Aktual Dengan Skema Tarif ACFTA
dan Estimasi Hasil Simulasi Tanpa Skema Tarif ACFTA
Sumber : Hasil simulasi
Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan. Media Indonesia (2011, Maret 24).
(2012). Statistik Ekonomi dan Berlakukan Dumping, Cina Dominasi
Keuangan Indonesia (SEKI). ACFTA. 24 Maret 2011. Diunduh
Diunduh tanggal 4 Januari 2012 dari tanggal 12 April 2011 dari http://www.
http://www.bi.go.id mediaindonesia.com
Gujarati, Damodar N., D.C. Porter. (2009). Plummer, M.G., D. Cheong, dan S.
Basic Econometrics. Mc-Graw Hill Hamanaka. (2010). Methodology for
International Edition. Impact Assessment of Free Trade
Agreements. Asian Development Bank.
IMF. (2012). CEIC Database Diunduh bulan
Februari 2012 dari CEIC Database. Suranovic, Steve. (2012). International
Economics: Theory and Policy, version
Kementerian Keuangan. (2012). 1.0 Flat World Knowledge, Inc.
Perjanjian Internasional. Diunduh
tanggal 24 Februari 2012 dari
www.tarif.depkeu.go.id