Anda di halaman 1dari 13

Nama:

Trystanto/XII IPS 1
Vincent Fernando/XII IPS 1
Ryconsta Exxon/XII IPS 1

SMA Kemurnian II
Jakarta
2020
A. Definisi Kerjasama Internasional
Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja sama ekonomi yang timbul
disebabkan adanya perdagangan internasional, pertukaran sarana dan prasarana
produksi, dan hubungan utang-piutang yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk dari negara-negara lain.
Dalam pengertian lain, kerjasama ekonomi internasional adalah bentuk
hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia.
B. Kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Prancis
Tahun 2020 adalah peringatan 70 tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Prancis.
Hubungan bilateral Prancis-Indonesia terjalin dengan baik sejak bulan
September 1950, dan kini terus meningkat seperti terlihat dari jalinan kerja sama di
berbagai sektor. Kerja sama dimaksud juga terlihat dari sejumlah kegiatan dialog dan
saling-kunjung antarpejabat kedua negara, baik dalam kerangka bilateral maupun
multilateral, serta saling-dukung dalam berbagai pencalonan/kandidasi pada organisasi
internasional. Pada tahun 2011, kedua negara sepakat menjalin Kemitraan Strategis
pada saat kunjungan resmi Perdana Menteri François Fillon ke Indonesia tanggal 30
Juni - 2 Juli, yang difokuskan pada lima bidang kerja sama, yaitu: perdagangan dan
investasi, pendidikan, industri pertahanan, sosial budaya/people-to-people contacts,
dan penanganan dampak perubahan iklim.
Kerja sama Kemitraan Strategis terus terjalin dengan baik, hingga pada bulan
Maret 2017, Presiden François Hollande juga melakukan kunjungan ke Jakarta dan
melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. Kedua pemimpin
sepakat terus menguatkan kerja sama bilateral Indonesia-Prancis, khususnya di bidang
ekonomi kreatif, pendidikan, maritim, pembangunan kota berkelanjutan (sustainable
cities development), energi, pertahanan, serta infrastruktur. Tak lama kemudian,
Presiden Joko Widodo juga bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron, yang resmi
menjadi Presiden Prancis pada tanggal 14 Mei 2017, dalam pertemuan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) G20 di bulan Juli 2018 di Kota Hamburg, Jerman.
Dalam bidang pendidikan, Prancis-Indonesia membentuk forum kerja sama
Joint Working Group (JWG), yang meliputi antara lain: program Double Degree
program di Strata Master (S2) dan program Joint Supervision pada Strata Doktoral (S3)
yang dibiayai bersama. Jumlah pelajar Indonesia di Prancis adalah 425 orang, dimana
ini adalah yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (data tahun 2016). Sementara itu,
kerja sama pendidikan sekolah kejuruan (vocational secondary education) terjalin
melalui sejumlah program pemagangan di Prancis (apprenticeship programs) oleh
beberapa guru sekolah kejuruan.
Dalam bidang pertahanan, kerja sama bilateral kedua negara didasarkan pada
Memorandum of Understanding (MOU) tahun 1996 antara Kementerian Pertahanan RI
dengan French Ministry of Defense untuk bidang: Cooperation in Equipment, Logistics
dan Defense industries. Kerja sama ini ditingkatkan lebih lanjut melalui
penyelenggaraan Military Bilateral Talks antara Markas Besar TNI dengan pihak
Prancis, yaitu AP French Headquarters, yaitu untuk bidang pendidikan, pertukaran
informasi, serta forum dialog. Pada tanggal 11-13 Januari 2020, Menteri Pertahanan RI
Prabowo Subianto melakukanj kunjungan kerja ke Prancis dan bertemu dengan Menteri
Pertahanan Prancis Florence Parly di Paris untuk membahas pembelian empat kapal
selam Scorpene dan 48 jet tempur Dassault Rafale; dan membahas kerjasama militer
antara Indonesia dan Prancis.
Sementara untuk sosial budaya, tercatat sejumlah Asosiasi Franco - Indonesian
di Prancis yang khususnya aktif berkegiatan di bidang seni budaya. Para asosiasi ini
turut berkontribusi pada peningkatan hubungan baik, khususnya jalinan people-to-
people-contact, antara orang Prancis dan Indonesia. Di sisi lain, terdapat pula sejumlah
universitas di Prancis yang memiliki program Bahasa Indonesia, sehingga turut menjadi
aset dalam pengenalan budaya Indonesia di Prancis. Di Prancis setiap tahunnya terdapat
sejumlah kegiatan kebudayaan dan promosi pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia dan pemerintah setempat Prancis.
Nilai perdagangan Indonesia dqn Prancis dalam lima tahun terakhir adalah
sebagai berikut :

Tabel: neraca perdagangan Indonesia - Prancis (dalam ribu-USD)

2012 2013 2014 2015 2016 (Jan – 2017 (Jan-


Okt) Okt)

Export 1.154.891 1.082.862 1.047.474 1.003.241 850.340. 899.933

Import 1.926.195 1.594.458 1.335.158 1.337.703 1.362.378 418.514

Balance -771.304 -511.596 -287.684 -334.462 -470.837 -183.452


Ekspor utama Indonesia ke Prancis adalah: mesin dan alat listrik, minyak dan
lemak, sepatu, karet dan produk karet, kopi, teh dan bumbu, furnitur, produk pakaian
dan asesoris, minyak esensial, alat musik, serta produk perikanan.

Sementara impor Indonesia dari Prancis utamanya adalah: mesin, produk susu,
mobil, pesawat terbang dan komponen spareparts, obat-obatan, mesin elektrik dan
komponen, bahan kimia organik, ekstrak resinoid untuk parfum dan kosmetik,
pakan ternak, optik, plastik dan produk plastik, kimia, serat kayu (pulp wood), dan
makanan olahan.

Baik Prancis dan Indonesia adalah anggota Group of Twenty (G20), kelompok
20 Ekonomi utama dunia yang terdiri atas 19 negara dengan perekonomian besar,
ditambah Uni Eropa.

Investasi Indonesia di Prancis sejauh ini adalah di bidang industri perjalanan


(melalui Garuda Holiday) dan pertambangan (melalui Maurel and Prom, subsidiary dari
Pertamina).

Jumlah wisatawan Prancis ke Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan


dalam lima tahun terakhir. Di tahun 2017 tercatat 268.064 wisatawan Prancis, naik
sekitar 10.56 persen dari angka 254.126 di tahun 2016. Wisatawan Prancis banyak
tertarik untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata yang unik, seperti Kawah Ijen,
Labuan Bajo dan Pulau Komodo, atau Tana Toraja di Sulawesi Selatan yang terkenal
dengan prosesi pemakamannya yang khas dan hanya ada di Indonesia.

 Tujuan dan Manfaat


Untuk Indonesia, kerjasama antara Indonesia dengan Prancis sangat
vital karena Prancis merupakan salah satu pintu masuk barang-barang ekspor
dari Indonesia ke pasar Eropa dan salah satu kesempatan untuk
memperkenalkan produk Indonesia di Prancis dan Eropa. Indonesia juga dapat
mengimpor barang-barang bermutu di Prancis yang tidak ada di Indonesia.
Walaupun begitu, pemerintah harus memperbaiki perdagangan antara Indonesia
dengan Prancis karena neraca perdagangan Indonesia-Prancis mengalami
defisit.
Selain itu, Prancis juga tengah mempromosikan pendidikan tinggi di
negaranya bagi mahasiswa Indonesia yang merupakan sebuah kesempatan bagi
pemuda Indonesia untuk menuntut ilmu dan menerapkan ilmu yang telah
mereka peroleh di Prancis di Indonesia.
Di bidang pariwisata, dengan diadakannya suatu program bebas visa ke
Indonesia bagi wisatawan Prancis dapat membawa wisatawan Prancis datang
ke Indonesia dan menyumbang devisa ke Indonesia serta menumbuhkan
perekonomian lokal
Di bidang pertahanan, kerjasama antara Indonesia dengan Prancis
sangat menguntungkan bagi kedua pihak karena Indonesia dapat
memperbaharui alusistanya yang telah usang dan memperkuat pertahanan
Indonesia
C. Kerjasama Multirateral antara Indonesia dengan Uni Eropa
Sejak hubungan Indonesia dan Uni Eropa dimulai, kerja sama bilateral terus
diperluas dan akhirnya Delegasi Uni Eropa ke Indonesia dibuka pada tahun 1988.
Dialog ekonomi dan politik antara Indonesia dan Uni Eropa berbentuk Rapat Pejabat
Tinggi reguler. Pada tahun 2000 hubungan selanjutnya diperkuat dengan
dikeluarkannya komunikasi Komisi Eropa "Mengembangkan Hubungan yang Lebih
Dekat antara Indonesia dan UE". Pada bulan November 2013, perwakilan tinggi Uni
Eropa untuk kebijakan luar negeri dan keamanan Catherine Ashton melakukan
kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia yang dipuji sebagai terobosan yang telah
lama ditunggu dalam hubungan UE dengan Indonesia. Indonesia merupakan negara
ASEAN pertama yang menandatangani Kemitraan Komprehensif (Partnership and
Cooperation Agreement - PCA) dengan Uni Eropa pada tahun 2009. Kesepakatan itu
merupakan payung hukum dan politik bagi hubungan bilateral Indonesia dan Uni
Eropa. PCA sendiri mulai berlaku di bulan Mei 2014 dan menyediakan kerja sama luas
di bidang keamanan dan dialog politik, perdagangan, investasi dan kerja sama ekonomi
juga usaha penguatan hubungan peope-to-people melalui mobilitas, program
pendidikan dan pertukaran budaya.
Hubungan Indonesia dan Uni Eropa mengalami titik baru ketika Presiden
Jokowi melakukan kunjungan ke Brussels pada 21 April 2016. Presiden Jokowi
menemui tiga presiden dari tiga institusi utama Uni Eropa yakni Presiden Dewan Eropa,
Donald Tusk, Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Jucker dan Presiden Parlemen
Eropa, Martin Schulz. Kunjungan tersebut kemudian menjadi tonggak sejarah untuk
kerja sama masa depan antara Indonesia dan Uni Eropa dengan dihasilkannya
Pernyataan Bersama antara Presiden RI, Presiden Dewan Eropa, Presiden Komisi
Eropa yang berisi komitmen politik untuk memulai negosiasi Perjanjian Kemitraan
Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa, komitmen politik pemberlakukan Lisensi
FLEGT, mendorong penghapusan hambatan minyak sawit, pembebasan visa Schengen,
dan pencabutan larangan terbang serta kerja sama memberantas terorisme, promosi
perdamaian dan toleransi, juga pendidikan.
Pertemuan pertama Komisi Bersama (Joint Commitee/JC) dibawah Kemitraan
Komprehensif (PCA) kemudian dilaksanakan di Brussels, Belgia pada 28 - 29
November 2016. Pertemuan tersebut dibuka oleh Federica Mogherini selaku
Perwakilan Tinggi Uni Europa Urusan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan dan
Wakil Presiden Komisi Eropa, serta oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,
Retno Marsudi. Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas pelaksanaan Kelompok
Kerja dan Dialog yang baru dan lama, menindaklanjuti kerja sama keamanan dan
HAM, penjajakan kerja sama riset dan teknologi, dan pembahasan kerja sama
penanganan lahan gambut.
Indonesia dan Uni Eropa memiliki hubungan ekonomi yang dekat. Hal ini
terbukti dari tingginya minat perusahaan-perusahaan Eropa untuk melakukan ekspor ke
Indonesia. Perusahaan tersebut juga memiliki minat berinvestasi yang besar
dikarenakan besarnya pertumbuhan pasar Indonesia. Saat ini, perusahaan-perusahaan
Eropa yang beroperasi di Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 1,1 juta orang.
Perdagangan bilateral antara Uni Eropa dan Indonesia dalam komoditas non-
migas mencapai € 25,1 milliar pada tahun 2016. Dari jumlah tersebut, € 14,6 milliar
merupakan hasil dari ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Pada tahun 2016, Uni Eropa
merupakan tujuan terbesar ketiga dari ekspor non-migas Indonesia setelah Amerika
Serikat dan Tiongkok. Ekspor utama Indonesia ke Uni Eropa adalah lemak dan minyak
hewani atau nabati, mesin dan peralatan, tekstil, alas kaki serta produk plastik dan karet.
Minyak kelapa sawit dari Indonesia merupakan komoditas yang paling banyak diekspor
ke Uni Eropa. Jumlahnya mencapai 49% dari total impor Minyak kelapa sawit di Uni
Eropa. Sedangkan, ekspor Uni Eropa ke Indonesia kebanyakan merupakan peralatan
teknologi tinggi, perlengkapan bidang transportasi, produk manufaktur dan bahan
kimia. Nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa di bidang jasa berjumlah € 6,1
milliar.
Uni Eropa merupakan sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar
keempat untuk Indonesia. Dari jumlah FDI yang masuk ke Indonesia, Uni Eropa
menyumbang sebesar 9% atau € 2,3 miliar dibelakang Singapura (31,7%), Jepang
(18,6%) dan Tiongkok (9,3%).
Putaran Keempat Negosiasi Perjanjian Kemitraan Menyeluruh Indonesia-Uni
Eropa yang dilaksanakan di Solo, 19-23 Februari 2018.
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia - Uni Eropa (Indonesia -
European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement - IEU CEPA)
merupakan perjanjian ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa dalam hal
perdagangan bebas. Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memfasilitasi dan
membuka akses pasar yang baru, meningkatkan perdagangan di antara Uni Eropa dan
Indonesia serta menambah investasi. Kesepakatan untuk merundingkan perjanjian ini
didasarkan pada hasil kajian bersama yang dilakukan pada 2010. Pada 4 Mei 2011, hasil
kajian bersama yang berjudul “Invigorating the Indonesia-European Union Partnership
Towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement” disampaikan kepada
pihak Indonesia dan pihak Uni Eropa. Kajian ini dibuat oleh tim yang terdiri atas
berbagai latar belakang seperti dari kalangan pemerintahan, akademisi dan kelompok
bisnis dari kedua pihak. Pada 2012, Indonesia dan Uni Eropa melakukan pembahasan
scoping paper untuk menentukan cakupan dan kedalaman komitmen yang nantinya
dirundingkan. Karena adanya transisi pemerintah, pembahasan scoping paper sampai
mengalami vakum dan baru dapat diselesaikan pada April 2016 ketika Presiden Joko
Widodo mengunjungi Brussels, Belgia. Akhirnya, negosiasi antara Indonesia dan Uni
Eropa pertama kali diluncurkan pada 18 Juli 2016 dan putaran pertama atau kick-off
meeting dilaksanakan di Brussels pada 20-21 September 2016. Kemudian, putaran
kedua dilaksanakan pada 24-27 Januari 2017 di Bali. Putaran ketiga kembali
dilaksanakan di Brussels pada 11-15 September 2017. Sedangkan putaran keempat
dilaksanakan pada 19-23 Februari 2018 di Solo, Jawa Tengah. Putaran kelima
dilaksanakan pada 9-13 Juli 2018 di Brussels, Belgia.
Dalam hubungan perdagangan produk kayu, Indonesia merupakan eksportir
terbesar ke Uni Eropa. Total perdagangan produk kayu antara Indonesia dengan Uni
Eropa mencapai € 485 juta pada tahun 2015.
 Tujuan dan Manfaat untuk Indonesia
Uni Eropa merupakan kunci penting Indonesia untuk memasuki pasar
Eropa. Oleh karena itu, hubungan baik antara Indonesia dengan Uni Eropa
sangatlah penting. Indonesia dapat memperkenalkan produk unggulannya
seperti biosolar dan kayu jati di negara-negara anggota Uni Eropa. Indonesia
juga dapat mendapatkan investasi modal dari Uni Eropa dan menerapkan
teknologi dari negara-negara anggota Uni Eropa di Indonesia. Indonesia juga
merupakan mitra penting bagi Uni Eropa dalam memasuki pasar Asia Tenggara.
Uni Eropa juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa berprestasi
Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya di Eropa dengan berbagai macam
beasiswa seperti beasiswa Eiffel, beasiswa VLIR-OUS, dan lain-lain. Program
ini memberikan kesempatan emas bagi pemuda Indonesia untuk menimba ilmu
dan menerapkan ilmu yang telah didapat di Indonesia.
D. Organisasi Multilateral G20
1. Profil
 Latar Belakang: G20 adalah yang terbaru dari serangkaian inisiatif pasca-
Perang Dunia II yang ditujukan untuk koordinasi internasional kebijakan
ekonomi, yang mencakup lembaga-lembaga seperti "Bretton Woods twins",
Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, dan yang sekarang disebut Dunia.
Organisasi Perdagangan.
G20 diramalkan pada KTT G7 di Cologne pada Juni 1999, dan secara
resmi dibentuk pada pertemuan Menteri Keuangan G7 pada 26 September 1999
dengan pertemuan perdana pada 15-16 Desember 1999 di Berlin. Menteri
keuangan Kanada Paul Martin terpilih sebagai ketua pertama dan menteri
keuangan Jerman Hans Eichel menjadi tuan rumah pertemuan perdana.
Sebuah laporan tahun 2004 oleh Colin I. Bradford dan Johannes F. Linn
dari Brookings Institution menegaskan bahwa kelompok ini didirikan terutama
atas inisiatif Eichel, ketua bersamaan dari G7. Namun, Bradford kemudian
menggambarkan Menteri Keuangan Kanada (dan calon Perdana Menteri
Kanada) Paul Martin sebagai "arsitek penting pembentukan G-20 di tingkat
menteri keuangan", dan sebagai yang kemudian "mengusulkan agar Negara-
negara G-20 pindah ke KTT tingkat pemimpin ". Sumber akademik dan
jurnalistik Kanada juga mengidentifikasi G20 sebuah proyek yang diprakarsai
oleh Martin dan Menteri Keuangan AS Larry Summers. Namun, semua
mengakui bahwa Jerman dan Amerika Serikat memainkan peran penting dalam
mewujudkan visi mereka.
Martin dan Summers menyusun G20 sebagai tanggapan atas
serangkaian krisis utang besar yang telah menyebar di pasar negara berkembang
pada akhir 1990-an, dimulai dengan krisis peso Meksiko dan diikuti oleh krisis
keuangan Asia 1997, krisis keuangan Rusia 1998, dan akhirnya berdampak pada
Amerika Serikat, yang paling menonjol dalam bentuk runtuhnya dana lindung
nilai yang menonjol, Manajemen Modal Jangka Panjang pada musim gugur
1998. Ini mengilustrasikan kepada mereka bahwa di dunia yang cepat
mengglobal, sistem G7, G8, dan Bretton Woods tidak akan mampu memberikan
stabilitas keuangan, dan mereka menyusun kelompok permanen baru yang lebih
luas dari negara-negara ekonomi utama dunia yang akan memberikan suara dan
baru tanggung jawab dalam menyediakannya.
Keanggotaan G20 diputuskan oleh wakil Eichel Caio Koch-Weser dan
wakilnya, Timothy Geithner.
 Kantor: G20 tidak memiliki kantor pusat permanen, tetapi berpindah-pindah
sesuai dengan tempat KTT G20 setiap tahun diadakan.
 Logo: G20 tidak memiliki logo permanen, tetapi mengikuti logo KTT setiap
tahun.

Logo KTT G20 tahun 2020 di Arab Saudi

 Ketua: Salman bin Abdulaziz al Saud (2020)


 Dibentuk pada tanggal: 26 September 1999
2. Negara Anggota:
 Argentina
 Australia
 Brasil
 Kanada
 Tiongkok
 Prancis
 Jerman
 India
 Indonesia
 Italia
 Jepang
 Meksiko
 Rusia

 Arab Saudi
 Afrika Selatan
 Korea Selatan
 Turki
 Britania Raya
 Amerika Serikat

 Uni Eropa
3. Tujuan
Membuat usaha persatuan dalam menghadapi tantangan-tantangan
ekonomi global yang besar. Negara anggota G20 bekerja sama untuk
menunjang pertumbuhan ekonomi dunia, serta memperkuat daya inovasi
teknologi, terutama digitalisasi, dan penerapannya yang menguntungkan semua
orang.
Membuat lingkaran kebajikan dalam hal pertumbuhan dengan cara
menghadapi ketidaksetaraan dan menghasilkan masyarakat di mana semua
individu dapat menggunakan potensi mereka sepenuhnya. Negara anggota G20
bertekad membangun masyarakat yang mampu meraih berbagai peluang, dan
menangkal tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang ada di hari ini dan
masa depan, termasuk perubahan demografis.
Meneruskan usaha-usaha untuk menunjang pembangunan dan
menghadapi tantangan-tantangan global demi membuat jalan menuju dunia
yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana tujuan di Agenda 2030 untuk
Pembangunan Berkelanjutan.
4. Badan
G20 beroperasi tanpa sekretariat atau staf permanen. Ketua grup berotasi
setiap tahun di antara para anggota dan dipilih dari pengelompokan regional
negara yang berbeda. Kursi petahana membentuk sekretariat sementara untuk
masa jabatannya, yang mengoordinasikan pekerjaan kelompok dan mengatur
pertemuannya. Ketua G20 saat ini adalah Jepang. Kursi 2018 adalah Argentina,
yang menjadi tuan rumah KTT 2018 di Buenos Aires. Kursi 2020 akan menjadi
Arab Saudi, yang akan menjadi tuan rumah KTT Riyadh G20 2020. KTT 2021
akan diadakan di Italia.
Terdapat pula konferensi-koferensi yang dibawahi oleh G20, yaitu:
1) The Finance Track
Pertemuan para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral,
serta para Deputi mereka, yang berfokus pada masalah kebijakan fiskal
dan moneter seperti ekonomi global, infrastruktur, regulasi keuangan,
inklusi keuangan, arsitektur keuangan internasional, dan perpajakan
internasional.
2) The Sherpa Track
Pertemuan para menteri dan pejabat senior yang relevan, yang berfokus
pada masalah sosial ekonomi seperti pertanian, anti-korupsi, iklim,
ekonomi digital, pendidikan, pekerjaan, energi, lingkungan, kesehatan,
pariwisata, perdagangan dan investasi.
3) Engagement Groups
Mewakili masyarakat sipil dan mengembangkan rekomendasi yang
diajukan kepada Pemimpin G20 untuk dipertimbangkan. Engagement
Groups meliputi Business 20, Youth 20, Labour 20, Think 20, Civil 20,
Women 20, Science 20, dan Urban 20.
5. Hasil
G20 berhasil mempertemukan 20 negara dengan perekonomian terbesar
di dunia untuk bertukar pikiran dan maju menuju tujuan bersama, yaitu
mewadahi negara-negara industri dan berkembang secara bersama-sama
mendiskusikan berbagai masalah kunci di bidang ekonomi dunia. Indonesia
belajar dari negara-negara maju di KTT G20 sehingga dapat mengatasi berbagai
masalah perekonomian yang timbul.
G20 juga merupakan wadah bagi diplomasi Indonesia untuk mempererat
kerjasama diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara angota G20.
Selain itu, G20 juga merupakan wadah untuk mempertemukan pemimpin
negara-negara yang sedang bertikai seperti Xi Jinping-Donald Trump, Vladimir
Putin-Donald Trump, dll sehingga keharmonisan dan perdamaian dunia dapat
dijaga dan dipertahankan
E. Daftar Pustaka
https://kemlu.go.id/paris/id/pages/prancis-indonesia_/624/etc-menu
https://portal-ilmu.com/pengertian-kerja-sama-ekonomi-internasional/
https://www.dosenpendidikan.co.id/kerjasama-ekonomi
internasional/#Pengertian_Kerjasama_Internasional
https://www.cnbcindonesia.co’m/news/20200122153659-4-131949/prabowo-belum-
tentu- beli-jet-tempur-kapal-selam-perancis
https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Indonesia_dengan_Uni_Eropa
https://id.wikipedia.org/wiki/G20
https://en.wikipedia.org/wiki/G20#Organization
https://g20.org/en/about/Pages/Work.aspx

Anda mungkin juga menyukai