Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK KERJASAMA DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

INDONESIA DAN SINGAPURA

Eriza yulistiana sari

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah jember

E-mail : yulistianasarieriza@yahoo.co.id

ABSTRACT
Indonesia and Singapore cooperate shipping according to the interests of each country on
November 14, 2016, at Semarang Indonesia. This cooperation is one of the strategies of the
two countries to achieve their national interests. The aim of this cooperation is to improve the
economy progress of the tourism sector and promote the tourism potential of cruise ships
tourism between the two countries by utilizing the potential of existing destinations owned by
Indonesia as well as potential cruise ship services owned by Singapore operators. and explain
what are the impacts of village cooperation in development planning. This makes this
collaboration a reality mutually beneficial bilateral cooperation
Keywords: Indonesia, Singapura, Cruise Tourism, Bilateral Coorperation
ABSTRAK
Indonesia dan Singapura menjalin kerjasama pelayaran sesuai kepentingan masing-masing
negara pada tanggal 14 November 2016, di Semarang Indonesia. Kerja sama ini merupakan
salah satu strategi kedua negara untuk mencapai kepentingan nasional mereka. tujuan
kerjasama ini, yaitu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian kemajuan sektor pariwisata
dan mempromosikan potensi wisata kapal pesiar pariwisata antar dua negara dengan
memanfaatkan potensi destinasi yang ada dimiliki oleh Indonesia serta potensi jasa kapal
pesiar yang dimiliki oleh Operator Singapura. serta menjelaskan apa saja dampak kerjasama
desa dalam perencanaan pembangunan . Hal ini menjadikan kolaborasi ini sebagai wujud
nyata kerjasama bilateral yang saling menguntungkan.
Kata kunci: Indonesia, Singapura, Cruise Tourism, Kerjasama Bilateral
1. PENDAHULUAN

Singapura merupakan negara modern yang terdiri atas beragam etnis dengan slogan
promosi 'Uniquely Singapore'. Singapura tumbuh menjadi negara yang mempunyai pengaruh
besar dalam perdagangan, komunikasi dan pariwisata dunia. Posisi startegis Singapura
memudahkan pengembangan industri pariwisata. Dukungan lainnya adalah fasilitas-fasilitas
modern bagi wisatawan, sarana transportasi yang memadai dan budaya. Komunikasi memiliki
peranan penting untuk membangun jaringan pasar dunia. Dalam perdagangan, Singapura
merupakan jalur transportasi yang strategis sehingga Singapura memegang peranan penting
dalam perdagangan dunia, khususnya Asia Tenggara. Perkembangan Singapura tidak hanya
berada dalam keadaan saat ini saja. Di balik kesuksesan Singapura, tentu ada sejarah yang
menjadi latar belakangnya.1

Singapura adalah negara sahabat dan salah satu negara tetangga terdekat yang memiliki
arti penting bagi kepentingan nasional Indonesia maupun kepentingan kawasan. Secara fisik
geografis, kedua negara mempunyai perbatasan langsung, sehingga mendorong terwujudnya
hubungan dan kerja sama di berbagai bidang kerjasama terutama hubungan kerjasama politik,
negara. Di sisi lain, kedekatan posisi geografis tersebut juga menimbulkan berbagai tantangan
yang secara langsung dapat mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia. Sejak hubungan
diplomatik Indonesia – Singapura secara resmi dibuka pada tingkat Duta Besar, tanggal 7
September 1967, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan
konstruktif. Hal ini tercermin dari intensitas saling kunjung antara pemimpin dan pejabat
tinggi kedua negara yang meningkat sejak 2004. Di samping itu, Indonesia dan Singapura
memiliki mekanisme hubungan bilateral yang solid dalam bentuk pertemuan tahunan tingkat
Kepala Negara untuk mereview dan mengarahkan hubungan bilateral, pertemuan tingkat 41
Menteri,dan mekanisme working groups untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua
negara.2

Hubungan diplomatik Indonesia-Singapura dimulai pada tahun 1966 setelah Singapura


merdeka dari Federasi Malaysia dan kemudian bersama-sama mempelopori berdirinya
ASEAN, momentum inilah yang menjadikan Indonesia dan Singapura sebagai partner yang
saling bekerjasama untuk meningkatkan pertumbuhan nasional dan memenuhi kebutuhan
nasional. Indonesia dan Singapura juga memiliki faktor kedekatan secara letak geografis yang
1
Bambang Dharwiyanto Putro, 2021, Critical Review: Singapore: a 'NewAlexandria'of the Par East" dan "Cruel
Temtation': A Case Study of a Korean Drama and its Reception in the Singaporean Community”, Vol. XXI No. 1
2
NELSON MENDILA, 2017, DAMPAK HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA – SINGAPURA DENGAN BERLAKUNYA
KEBIJAKAN TAX AMNESTY INDONESIA, hal 40
memungkinkan adanya kerjasama antar kedua negara serta memiliki peran penting bagi
kawasan Asia Tenggara khususnya dalam efektivitas ASEAN meskipun secara luas teritorial
jumlah populasi hingga pertumbuhan ekonomi yang berbeda.

Hubungan bilateral Indonesia-Singapura selalu menunjukkan peningkatan terutama pada


kerjasama bidang ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu kunjungan antara sesama pejabat
pemerintah dari kedua negara juga memberikan kontribusi besar bagi perkembangan
hubungan kerjasama kedua negara. Hubungan bilateral kedua negara juga di jalankan melalui
agenda rutin tahunan yaitu pertemuan kerja atau leader retreat yang merupakan pertemuan
antar kepala pemerintahan kedua negara yang diselanggarakan begantian yang membahas
terkait perkembangan kerjasama sebelumnya atau membahas potensi masing-masing negara
dibeberapa sektor yang merupakan kepentingan nasional negara tersebut yang ingin dicapai
dan berpeluang untuk dikembangkan yang dimana dalam proses pencapaiannya diperlukan
adanya kerjasama bilateral diantara kedua negara ini. 3

kerjasama bilatareral yang menjelaskan bahwa adanya hubungan yang dilakukan oleh dua
negara, biasa disebut dengan Kerjasama Bilateral. Dimana kedua negara membentuk
hubungan kerjasama antar kedua negaranya, dalam memenuhi kepentingan dari masing-
masing negaranya. Menurut kruse & kaya 2013 menjelaskam pula bahwa Kerjasama bilateral
dapat diartikan pula dengan kerjasama diplomatik. Yang diawali dengan sebuah ikatan, yang
sangat dekat dengan lembaga-lembaga antar negara.

kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Singapura terjalin karena memiliki
kepentingannya masing-masing dan saling terikat dalam suatu lembaga yang dapat menjadi
pihak yang mengelolah sistem kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Serta dalam
kerjasama bilataral dapat pula diartikan dengan kerjasama diplomat yang diawali dengan
sebuat ikatan yang sangat dekat oleh kedua belah pihak.4

Kerjasama Bilateral berawal dari adanya hubungan internasional untuk melakukan


kerjasama Internasional antar negara demi kepentingan negara untuk meningkatkan beberapa
sektor yang tidak dapat dipenuhi oleh negara sendiri. Pemahaman Kerjasama Bilateral
berbeda dengan Kerjasama Internasional. Kerjasama International terdiri dari beberapa jenis
salah satunya yaitu Kerjasama Bilateral. Kerjasama Bilateral yang terdiri dari dua negara

3
Rinda Rizki Fitriana, 2020, KERJASAMA INDONESIA-SINGAPURA DALAM WISATA CRUISE 2016-2019, vol 8 no 4
hal 338
4
Fransina Asso Setyasih Harini, S.IP.M.Si Drs. GPH Dipokusumo, M.SI, 2019, kerjasama bilateral indonesia
dengan singapura dalam pengembangan pariwisata, vol 3 no 1 , hal 11
terbentuk dalam hubungan diplomatik, ekonomi (perdagangan), politik, pendidikan dan
kebudayaan. Sebagian negara sudah melakukan kerjasama bilateral yaitu Indonesia. Indonesia
banyak melakukan kerjasama bilateral seperti Indonesia dengan Jerman, Indonesia dengan
China, dan Indonesia dengan Singapura.5

Indonesia dan Singapura merupakan negara yang terletak dalam wilayah yang sama
yaitu Asia Tenggara. Letak wilayah Asia Tenggara yang strategis memiliki keuntungan bagi
Indonesia dan Singapura dalam melakukan kerjasama di berbagai bidang seperti Ekonomi,
Politik, serta Pariwisata. Kemudian, sebagai negara Asia Tenggara yang tergabung dalam
organisasi regional Association of SouthEast Asian Nations (ASEAN) Indonesia dan
Singapura memiliki landasan anggota yaitu “Blue Print ASEAN” dengan 3 pilar utama. Pilar
utama Blue-Print ASEAN terdiri dari pilar ekonomi, pilar Politik dan Keamanan dan Pilar
Sosial Budaya. Pilar Ekonomi memiliki beberapa elemen – elemen utama yang terpadu dan
terintegrasi seperti: Perdagangan Barang, Perdagangan Jasa, Lingkungan Investasi, Fasilitas
Pergerakan Tenaga Kerja Terampil dan Kunjungan pelaku usaha.

Kerjasama yang di lakukan antara Indonesia dan Singapura untuk meningkatkan


Perekonomian kedua negara yang saat itu lemah. Sehingga, Singapura dan Indonesia mencari
cara meningkatkan pembangungan negara agar lebih baik.

Indonesia dan Singapura terus melakukan kerjasama, awal mula kerjasama yaitu Growth
Triangle, dan kemudian berkembang menjadi kerjasama Special Economic Zone (SEZ).
Special Economic Zone bentuk kerjasama yang di lakukan oleh negara maju bersama negara
berkembang untuk kemajuan wilayah yang tertinggal. Bentuk kerjasama Indonesia dan
Singapura dalam Special Economic Zone terbentuk berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2006 dan UU No 44 Tahun 2007 yang berisi harus adanya
tindakan penanaman modal untuk menarik pasar internasional dan mampu meningkatkan
daya tarik pertumbuhan wilayah ekonomi khusus.3 Salah satunya, wilayah yang memiliki
ekonomi khusus yaitu, Batam Bintan, Karimun (BBK) bagian dari Special Economic Zone.
Melihat adanya potensi dari BBK, Singapura mulai membentuk kerjasama dengan Indonesia
dan juga memiliki letak yang strategis.6

5
Dude, Adisti Hanifah ,2021, DAMPAK KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN SINGAPURA PASCA
REVITALISASI WISATA TERPADU LAGOI TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BINTAN, hal 1
6
Dude, Adisti Hanifah ,2021, DAMPAK KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN SINGAPURA PASCA
REVITALISASI WISATA TERPADU LAGOI TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BINTAN, hal 3
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan daya saing perdesaan
ini bisa dilihat dari upaya menjadikan sektor pariwisata sebagai basis peningkatan potensi dan
kapasitas sumber daya lokal. Hal ini sebagaimana tertuang dalam rencana induknya terkait
pengembangan pariwisata nasional pemerintah telah yang diterbitkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 (yang direncanakan akan berlaku mulai 2010 hingga 2025
nanti) Pasal 28 (c) dan 29 (3-b). Perlu diketahui disini, Kepariwisataan merupakan
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi
displin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan
para pengusaha (sebagaimana tercatat dalam PP 50/ 2011).

Definisi ini diambil, salah satunya untuk memberikan dampak kesejahteraan dari
masyarakat, tak terkecuali dari masyarakat perdesaan. Maka dalam prosesnya ini, seluruh
pihak memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan suksesnya pengembangan
pariwisata nasional, yang ditempuh dalam beberapa cara. Baik itu dalam hal menjadikan desa
itu destinasi wisata; meningkatkan kualitas pemasaran; upaya industrialisasi; serta manajemen
stakeholders yang terkait (PP 50/2011). Dengan demikian, pariwisata (dalam hal ini)
merupakan sebuah potensi yang digunakan untuk alasan peningkatan kesejahteraan, dengan
indikator berkurangnya kesenjangan anatara daerah kota dan desa. Industri pariwisata
nasional mengalami peningkatan yang menggembirakan dalam beberapa tahun belakangan.
Data Bank Dunia hingga 2010 lalu ada sekitar 7 juta wisatawan mancanegara yang masuk ke
Indonesia. Hal ini meningkat sebesar 10,74 dari tahun sebelumnya, dengan total pemasukan
mencapai. 7,618 miliar dolar AS atau setara dengan 4,36% dari total ekspor. 7

2. PERMASALAHAN
- Bagaimana dampak kerjasama antara indonesia dengan singapura dalam
perencanaan pembangunan ?
3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, menggunakan penelitian hukum normatif . penelitian yang


memperhatikan bahwa hukum bekerja pada segi kaidah / norma yaitu perundang-undangan
yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana gambaran bentuk kerjasama Indonesia
dengan Singapura dalam perencanaan pembangunan.

a. Bahan hukum primer


7
Muhammad Abduh, 2013 , Overview Infrastruktur Dalam Menunjang Pengembangan Pariwisata Perdesaan,
hal 5
merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif yang berarti mempunyai
otoritas atau dapat diartikan sebagai bahan hukum yang digunakan sebagai sumber
utama dalam penelitian ini berupa perundang-undangan catatan-catatan resmi atau
risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan purusan-putusan hakim.8
b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah
bahan hukum yang dapat memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,
yaitu berupa literatur–literatur/buku-buku yang terkait dengan terorisme, cybercrime,
cyber terrorism, serta doktrin doktrin yang merupakan hasil karya dari kalangan
hukum, makalah, ditambah dengan peraturan hukum negara lain

4. KAJIAN TEORI :

Kerjasama diartikan sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
atau beberapa pihak untuk mencapai tujuan bersama . kerjasama dapat terjadi bilamana
diantara negara adanya persamaan, tujuan pengakuan persamaan derajat, hak, kewajiban, dan
perasaan bahwa negara yang satu merupakan bagian dari yang lain.9

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh suatu negara
pada tingkat bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai tujuan bersama. gara-negara
di dunia melakukan kerjasama internasional dalam beberapa bentuk yaitu: kerjasama bilateral,
kerjasama regional, kerjasama multilateral.

Hubungan bilateral adalah hubungan yang melibatkan dua pihak. Biasanya digunakan
untuk menggambarkan hubungan hanya antara dua negara, terutama hubungan politik, budaya
dan ekonomi antara dua negara. Kebanyakan hubungan internasional dilakukan secara
bilateral. 10
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura telah terjalin dengan baik
selama 52 tahun, sejak tahun 1967, 2 tahun setelah Singapura resmi merdeka dan memisahkan
diri dari Malaysia. Hubungan resmi ini dijalin dengan dibukanya kedutaan besar milik
masing-masing negara di wilayah negara lain nya. Diawal hubungan ini terjalin, kondisi
kedua negara merupakan negara baru namun memiliki peran yang berbeda dalam kontestasi
politik internasional.

8
Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H., M.S.,LL.M. 2021, Penelitian Hukum, KENCANA, Jakarta , hal 181
9
JANU ISMADI , 2019, Kerjasama Luar Negeri Indonesia , delta edukasi prima , Tanggerang , hal 2
10
https://www.jojonomic.com/blog/hubungan-bilateral/
Kawasan indonesia yang terletak di kawasan Asia Tenggara menjadi faktor indonesia
melakukan kerjasama . kawasan ini merupakan daerah yang stategis dan damai karena
letaknya berada di jalur lalulintas internasional.

Tingkat kemajuan pembangunan suatu negara dapat dinyatakan dengan ukuran indeks
pembangunan manusia , sering dihubungkan dengan tingkat konsumsi energi oeleh negara
tersebut. Semakin meningkatnya kemakmuran atau pembangunan suatu negara , semakin
banyak energi yang dikonsumsinya , meskipun hubungan ini tidak bersifat linier.11

Pembangunan selalu berhubungan dengan masalah pertumbuhan dan perubahan yang


terencana yang terjadi disuatu masyarakat atau suatu daerah atau suatu negara guna
meningkatkan kesejahteraan manusia.12 Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang
dilakukan dalam rangka mengembangkan atau mengadakan perubahan-perubahan kearah
keadaan yang lebih baik. Pembangunan dilaksanakan disemua aspek kehidupan bangsa yang
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan dengan
senantiasa harus merupakan perwujudan wawasan nusantara.13

5. PEMBAHASAN

Bilateralisme yang merupakan perkembangan dari rezim kerja sama regional lebih jauh
analisis oleh Dent (2006) bahwa pola perkembangan bilateralisme baru berdampak pada
diplomasi di Asia Tenggara. Dua dimensi bilateralisme ekon omi yang berimplikasi dalam
hubungan negara-negara dikawasan yaitu terjadinya konvergensi dan sekaligus divergensi
bilateralisme kawasan. Konvergensi bilateralisme kawasan dapat memberikan kontribusi
positif terhadap pembangunan regionalisme , sedangkan divergensi bilateralisme kawasan
secara esensial menururnkan usaha membangun komunitas regional.14

Awal mula kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura terjalin sejak masa kerajaan kuno,
abad ke-17 wilayah selat disekitar Singapura adalah bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan
Sriwijaya. Pada sekitar tahun 1390-an, seorang pangeran dari palembang bernama
Parameswara melarikan diri ke Temasek setelah kerajaannya di serang oleh Majapahit.
Menurut Hermawati, Soekma Titin: 2013 Selama abad ke-14, singapura terjepit dalam
persaingan antara siam atau yang sekarang dikenal dengan negara Thailand dan kerajaan

11
Hanan Nugroho , 2012, Energi Dalam Perencanaan Pembangunan , IPB , Kencana Bogor , hal 19
12
Dr.H.Imam Hardjanto, MBA., MAP.,Dip.Sp , 2011, Teori pembangunan, Universita Brawijaya Press
13
Heliarta , 2010, Pembangunan Nasional , ALPRIN , Jawa Tengah, hal 2
14
Kusman Malik, M.A. 2020 , Politik Kerjasama Perdagangan Bilateral Indonesia , Budi Utama , Yogyakarta , hal
10
Majapahit berbasis di Jawa. Untuk mengendalikan wilayah semenanjuk Melayu, menurut
kitab sejarah Melayu menyebutkan bahwa Singapura dikalahkan dalam satu serangan yang
dilakukan oleh Kerajaan Majapahit. Parameswara sempat memerintah pulau selama beberapa
tahun, sebelum dipaksa untuk mengungsi berpindah ke Malaka dimana ia mendirikan
kesultanan MalakaAwal mula kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura terjalin sejak masa
kerajaan kuno, abad ke-17 wilayah selat disekitar Singapura adalah bagian dari wilayah
kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Pada sekitar tahun 1390-an, seorang pangeran dari palembang
bernama Parameswara melarikan diri ke Temasek setelah kerajaannya di serang oleh
Majapahit.

Menurut Hermawati, Soekma Titin: 2013 Selama abad ke-14, singapura terjepit dalam
persaingan antara siam atau yang sekarang dikenal dengan negara Thailand dan kerajaan
Majapahit berbasis di Jawa. Untuk mengendalikan wilayah semenanjuk Melayu, menurut
kitab sejarah Melayu menyebutkan bahwa Singapura dikalahkan dalam satu serangan yang
dilakukan oleh Kerajaan Majapahit. Parameswara sempat memerintah pulau selama beberapa
tahun, sebelum dipaksa untuk mengungsi berpindah ke Malaka dimana ia mendirikan
kesultanan Malaka.

Sejak hubungan diplomatik Indonesia – Singapura secara resmi dibuka pada tingkat
Duta Besar, tanggal 7 September 1967, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang
secara baik, positif, dan konstruktif. Hal ini tercermin dari intensitas saling kunjung antara
pemimpin dan pejabat tinggi kedua negara yang meningkat sejak 2004. Di samping itu,
Indonesia dan Singapura memiliki mekanisme hubungan bilateral yang solid dalam bentuk
pertemuan tahunan tingkat Kepala Negara untuk mereview dan mengarahkan hubungan
bilateral, pertemuan tingkat Menteri,dan mekanisme working groups untuk meningkatkan
hubungan kerja sama kedua negara. Dari segi kepentingan kawasan, Indonesia dan Singapura
merupakan dua negara penting di kawasan Asia Tenggara sebagai pendiri ASEAN. Indonesia
perlu memberikan prioritas dan perhatian pada pembinaan dan penguatan hubungan, kerja
sama, maupun solidaritas ASEAN, hubungan, kerja sama, maupun solidaritas ASEAN,
khususnya dalam memperkuat proses transformasi ASEAN menjadi suatu Komunitas pada
tahun 2015. Sebagai salah satu negara tetangga terdekat hubungan kerja sama antara kedua
negara terwujud dalam berbagai bidang kehidupan, terutama yang menonjol adalah dalam
bidang ekonomi. Singapura merupakan mitra dagang utama, sumber investasi asing terbesar
dan juga asal wisatawan asing terbesar bagi Indonesia.15

Kerjasama Bilateral Proses kerjasama terbentuk dari perpaduan keanekaragaman


masalah nasional, regional atau global yang muncul dan memerlukan perhatian dari lebih satu
negara. Masingmasing pemerintah saling melakukan pendekatan yang membawa usul
penanggulangan masalah, melakukan tawar-menawar, atau mendiskusikan suatu masalah,
mengumpulkan bukti-bukti tertulis untuk membenarkan suatu usul atau yang lainnya dan
mengakhiri perundingan dengan suatu perjanjian yang akan memuaskan kedua pihak (Holsti,
1998) Menurut K.J Holsti kerjasama dapat didefinisikan sebagai berikut; a. Pandangan bahwa
dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu,
dipromosikan, atau dipenuhi oleh semua pihak sekaligus. b. Pandangan atau harapan dari
suatu negara bahwa kebijakan yang diputuskan oleh negara lainnya akan membantu negara itu
untuk mencapai kepentingan dan nilainilainya c. Persetujuan atau masalah tertentu antara dua
negara atau lebih dalam rangka memanfaatkan persamaan kepentingan atau benturan
kepentingan d. Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi di masa depan yang
dilakukan untuk melaksanakan persetujuan e. Transaksi antar negara untuk memenuhi
persetujuan mereka.

Berdasarkan jenisnya, kerjasama internasional terbagi menjadi tiga yaitu;


(Dougzgrherty & Pfaltzgraff, 1997) 1. Kerjasama Bilateral: Perjanjian yang dilakukan oleh
dua negara saja dan bersifat Treaty Contract. 2. Kerjasama Regional: Perjanjian yang
dilakukan oleh beberapa negara yang terdapat dalam satu kawasan, bersifat LawMaking
Treaty terbatas dan Treaty Contract. 3. Kerjasama Multilateral: Perjanjian yang dilakukan
oleh negara-negara tanpa dibatasi oleh suatu region tertentu, bersifat internasional dengan
bersifat Law Making Treaty. Kerjasama bilateral dapat diartikan sebagai kepentingan yang
mendasari kesepakatan antara dua Negara untuk bekerjasama dalam suatu bidang tertentu
dengan cara dan tujuan yang telah disepakati bersama. Berdasarkan kerangka pemahaman
Holsti, munculnya suatu interaksi kerjasama didasari oleh beberapa kasus yang kemudian
pemerintah masing-masing Negara terkait saling mendekati dengan membahas permasalahan
maupun solusi penyelesaian dan mengemukakan bukti-bukti teknis untuk mencapai
kesepakatan atau mengakhirinya dengan perjanjian tertentu yang akan memuaskan kedua
belah pihak. Hubungan bilateral merupakan keadaan yang menggambarkan hubungan timbal

15
Fransina Asso Setyasih Harini, S.IP.M.Si Drs. GPH Dipokusumo, M.SI, 2019, kerjasama bilateral indonesia
dengan singapura dalam pengembangan pariwisata, vol 3 no 1 , hal 12
balik antara kedua belah pihak yang terlibat, dan aktor utama dalam pelaksanaan hubungan
bilateral itu adalah negara. Hubungan bilateral dalam hubungan internasional selalu berada
dalam dua konteks, yaitu kerjasama dan konflik. Kedua konteks hubungan internasional ini
berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan dinamika hubungan internasional itu sendiri. Pola
interaksi hubungan bilateral dalam konteks kerjasama diidentifikasi dengan bentuk kerjasama
bilateral, dalam prosesnya hubungan bilateral ditentukan berdasarkan tiga motif, yaitu
(Perwita &Yanyan, 2005) (1) memelihara kepentingan nasional, (2) memelihara perdamaian,
(3) meningkatkan kesejahteraan ekonomi.16

Kerjasama terjadi karena akibat dari para aktor menyesuaikan dalam menanggapi atau
untuk mengantisipasi pilihan dari aktor lainnya. Kerjasama bisa dinegoisiasikan dalam proses
tawar-menawar secara jelas atau diam-diam. Bentuk kerjasama terjadi antara hubungan antara
aktor yang lebih kuat dan aktor yang lebih lemah. Kerjasama sebagai alat perantara hubungan
yang dilakukan tanpa ada paksaan atau dorongan sehingga adanya legitimasi oleh persetujuan
bersama anggota lainnya. selain itu, negara-negara bagian dapat memperluas hubungan
kerjasama sebagai fungsi dari keanggotaan mereka dalam organisasi internasional yang
terkandung dalam rezim internasional. Manfaat adanya rezim internasional guna untuk aturan,
dasar hukum, norma, prosedur dalam pengambilan keputusan yang disepakati sehingga
negara-negara menyelesaikan masalah.

Dalam ilmu hubungan internasional kerjasama dibagi menjadi 3 yaitu: kerjasama


bilateral, kerjasama multirateral, dan kerjasama regional. Kerjasama bilateral di bentuk untuk
saling menguntungkan para aktor, seperti kerjasama Korea selatan dan Indonesia. Kemudian
kerjasama multirateral merupakan aktor yang terdiri dari 2 negara dan tidak ada batasan
wilayah atau kawasan, seperti kerjasama negara anggota Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB).
Dan terakhir, kerjasama regional yaitu hubungan suatu aktor yang hanya berada di satu
wilayah atau kawasan, seperti negara Anggota Uni Eropa. Menurut politik internasional
kerjasama bilateral merupakan keadaan yang menggambarkan adanya hubungan saling
berpengaruh satu sama lain atau terbentuknya hubungan timbal balik dari para aktor.
Sehingga penjelasan kerjasama bilateral dalam hubungan internasional lebih luas dan lebih
rumit karena adanya dinamika.

Kerjasama Bilateral antar negara sering mengarah pada hubungan sektor politik,
budaya, sejarah, ekonomi, Sosial. Untuk melihat hubungan bilateral yang kuat dapat dilihat

16
Rinda Rizki Fitriana , 2020 , KERJASAMA INDONESIA-SINGAPURA DALAM WISATA CRUISE 2016-2019 , Vol 8
No.01, hal 341
dari adanya kerjasama antar lembaga, orang – orang tingkat administrasi politk, akademik,
swasta dan masyarakat sipil. Selain itu, sektor yang melakukan kerjasama bilateral yaitu,
investasi, pengetahuan umum yang luas, adanya pertukaran budaya, adanya kesadaran
masyarakat melihat dan mengetahui negara lain untuk melakukan ikatan bersama.

Dalam hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura, integrasi politik


sebagai pilar hubungan ini. Berdasarkan hasil penelitian ini kerjasama Indonesia dan
Singapura pasca revitalisasi kawasan wisata terpadu lagoi memberikan dampak keseluruh
aspek (ekonomi, pendidikan, sosial). Dampak hubungan ini dari 23 sisi positif untuk kedua
belah pihak negara atau adanya hasil timbal balik. Saat mulai di buka kawasan wisata terpadu
lagoi, mampu memberikan dorongan – dorongan ke sektor lainnya, khususnya untuk
Indonesia. Awal mula dari kerjasama Indonesia dan Singapura hanya berfokus perkembangan
ekonomi dalam pengembangan pariwisata. Tetapi, jika di kaji lebih dalam ternyata
memberikan dorongan integrasi ke berbagai sektor. Pertama integrasi politik Indonesia dan
Singapura, terus dilanjutkan integrasi secara spontan di Ekonomi, lanjut mendorong integrasi
di Pendidikan dan Sosial. Secara tidak langsung, hubungan kerjasama Indonesia dan
Singapura menjadi lebih kuat karena adanya integrasi yang masih berlangsung dan integrasi
spontan.17

Pola-pola regional konflik dan kerjasama telah melahirkan berbagai mekanisme publik
dan swasta bagi pengaturan . sumberdaya alam menjadi bidang yang berpotensi mengganggu
bagi hubungan internasional. Dengan banyak ekosostem bersama yang melintasi batas dan
menciptakan dilema kepemilikan bersama.18

Pada 25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Sustainable Development
Goals sebagai kesepakatan pembangunan global. Dengan mengusung tema "Mengubah Dunia
Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan", SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169
Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan, guna mengakhiri kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan (Sustainable Development Goals, 2017).
SDGs berlaku bagi seluruh negara, sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju
memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs. Sustainable
Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan
17
Rinda Rizki Fitriana , 2020 , KERJASAMA INDONESIA-SINGAPURA DALAM WISATA CRUISE 2016-2019 , Vol 8
No.01, hal 14
18
Saadia M. Pekkanen, John Ravenhill, Rosemary Foot, 2021, Lingkungan Keamanan Manusia Dan Kerjasama
Di Asia, NUSAMEDIA, hal 15
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta
pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga
peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya (Kementerian
PPN/Bappenas, t.thn.). SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk
menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan. Salah satunya Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi yang merupakan tujuan ke delapan. Dalam rangka mempercepat
pencapaian pembangunan ekonomi nasional, diperlukan peningkatan penanaman modal
melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis. Kawasan
tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan
ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
diarahkan untuk memberikan kontribusi optimal dalam pencapaian 4 (empat) agenda prioritas
nasional yang tertuang di Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor
strategis ekonomi domestik. 19

- PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pembangunan pada prinsipnya berkaitan dengan dua pilar utama yaitu : negara dan
rakyat . negara meruoakan penyelenggara pembangunan melalui organ pemerintahan dan
rakyat adalah tujuan sekaligus menjadi subjek (partisipatif) dimana pembangunan
dilaksanakan. Pemerintah harus menguasai tata kelola pembangunan agar kebijakan publik
yang digulirkan untuk memberi nilai tambah .
Tujuan pembangunan adalah masyarakat ( dengan kesatuannya terhadap alam) , maka
aspek pembangunan menjadi lebih luas , meliputi bidang ekonomi , politik, sosial, dan
budaya. Termasuk aspek aspek pendukung lainnya seperti pengembangan infrastruktur ,
pengelolaan lingkungan hidup , dan penguatan tata kelola pemerintahan .20
a. Perencanaan pembangunan di Indonesia
perencanaan Pembangunan ialah langkah atau tehnik untuk capai tujuan yang
diharapkan dalam proses pembangunan hingga sanggup merealisasikan warga yang
maju, makmur dan sejahtera.
Tujuan dan Peranan Perencanaan Pembangunan

19
Findayani Puteri, 2020 , Kerjasama Indonesia Dengan Singapura Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Di Batam,
hal 669
20
Tjahjo Kumolo dan Tim , 2017 , Nawa cita untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia, Buku Kompas , hal 3
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam rencana menggerakkan proses
pembangunan secara terintegrasi dan efesien, pada intinya perencanaan pembangunan
nasional di Indonesia memiliki beberapa tujuan dan peranan dasar. Tentang hal tujuan dan
peranan dasar perencanaan pembangunan itu selaku berikut ini:

- Untuk memberikan dukungan pengaturan antar aktor pembangunan


- Untuk jamin terbentuknya integratif, penyelarasan dan kolaborasi antar Daerah.
- Untuk jamin keterikatan dan stabilitas di antara perencanaan, penganggaran,
penerapan dan pemantauan.
- Untuk memaksimalkan keterlibatan dan peranan warga dalam perencanaan.
- Untuk jamin terwujudnya pemakaian sumber daya secara efektif, efisien dan adil.21

b. Perencanaan pembangunan di singapura


'The Concept Plan' merupakan strategi pemerintah untuk membangun
Singapore sejak tahun 1971, yang sekarang sudah dapat dilihat hasinya. Konsep ini
dibagi 3 tahap : yaitu sampai tahun 2000, sampai tahun 2010 dan sampai tahun 'X'
( sementara 'Singapore 2050 ).

Konsep Singapore tahun 2050. Dengan membuat konsep master plan ini, Singapore
berusaha untuk mulai menata infra-struktur sebelum konsep ini dijalankan.22

Pembangunan desa di indonesia di terapkan di dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014


tentang Desa , bahwa pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar , pembangunan sarana dan prasarana desa , pengembangan
potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.

Musyawarah pembangunan merupakan ruang partisipasi masyarakat indonesia yang


dibangun dalam proses perencanaan. Diatur dalam undnag-undang nomor 25 tahun 2004
tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Forum antarpelaku dalam rangka
menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.23

Di Indonesia pun, pariwisata telah menjadi bagian dari pembangunan lima tahunan
nasional rencana (Repelita) sejak tahun 1960-an dan dipandang sebagai mesin pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian, dampaknya secara spasial tidak merata seperti - selain Bali, dan
beberapa luasnya Jawa, dan kantong pulau Bintan yang besar - pariwisata tidak terdistribusi

21
(https://www.administrasipublik.com/2020/12/perencanaan-pembangunan-pengertian.html)
22
(https://www.kompasiana.com/christiesuharto/5500fc258133116619fa8148/bab1-the-
concept-plan-di-singapore-konsep-dan-strategi-perencanaan-kota?page=2&page_images=1)

23
Dr. Agustina Setiawan, S.I.P.,M.Si, 2022, Pemerintahan Desa ( partisipasi dalam perencanaan pembangunan
desa ), DEEPUBLISH , hal 7
secara merata melintasi negara. Pada awal 1990-an ketika pariwisata berkembang pesat,
pemerintah pusat optimis diprediksi lebih dari 11 juta kedatangan internasional pada tahun
2005. Namun, setelah puncak tahun 1990-an (sekitar 5,6 juta kedatangan internasional pada
tahun 1996), pariwisatanya diterpa rangkaian kejutan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini termasuk politik dan ketidakstabilan ekonomi 1997-8 (jatuhnya Suharto dan krisis mata
uang Asia);terorisme (bom Bali); bencana alam (Tsunami, dan gempa Yogyakarta);penyakit
(SARS, flu burung); dan baru-baru ini, serangkaian bencana transportasi (feri
tenggelam,kecelakaan udara). Kedatangan internasional pada tahun 2005 hanya lebih dari 5
juta, dan seperti Malaysia, wisatawan lintas batas dari Singapura adalah proporsi terbesar
terhitung 1,4juta (BPS-Badan Pusat Statistik, 2007a). Ketika data kedatangan dipisahkan oleh
pelabuhan kedatangan, bandara internasional Bali adalah titik masuk utama dengan 1,4 juta
kedatangan (2005) namun setelah bandara Jakarta (1,1 juta) - Batam berada di urutan ketiga
(1,0juta), yang mencerminkan pentingnya pariwisata lintas batas, terutama dari Singapura
(BPS-Badan Pusat Statistik, 2007b). hal 8 Hampton, Mark P. (2009) The socio-economic
impacts of Singaporean cross-border tourism in Malaysia and Indonesia. Working paper. Kent
Business School, University of Kent, Canterbury

6. KESIMPULAN
Hubungan Bilateral Indonesia dan Singapura yang terjalin sejak lama serta kedekatan
letak geografis kedua negara yang menjadi dasar terlaksananya leader retreat sebagai agenda
tahunan kedua negara yang membahas terkait evaluasi kerjasama sebelumnya dan potensi-
potensi kerjasama berdasarkan potensi dan kepentingan yang dimiliki Indonesia dan
Singapura yang saling keterkaitan. Kesadaran Indonesia yang memiliki potensi untuk menjadi
pasar pemasaran destinasi kapal pesiar bagi Singapura serta sektor pariwisata yang merupakan
komoditas utama Singapura yang kemudian di realisasikan ke dalam bentuk kerjasama
bilateral kedua negara dalam bidang pariwisata yang menyasar pada pengembangan
pembangunan wisata cruise, MICE, dan sektor investasi.
Berdasarkan hasil yang ada melalui suatu analisa baik analisa teori maupun dari segi dan
implementasi kerjasama bilateral dan pembangunan pariwisata yang ada dapat dikatakan
cukup baik, karena terdapat pembuktikan bahwa kedua negara sama-sama melakukan upaya
terkait peningkatan pembangunan sektor pariwisata yang juga berjalan sesuai panduan teknis
yang terdapat pada MoU yang diantaranya melakukan promosi bersama dan melaksanakan
pertemuan working group yang membahas panduan teknis dan evaluasi kerjasama tersebut
hingga melakukan perbaikan kelayakan infrastruktur yang sudah ada.(9)
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal/Artikel
Bambang Dharwiyanto Putro, 2021, Critical Review: Singapore: A 'Newalexandria'of The
Par East" Dan "Cruel Temtation': A Case Study Of A Korean Drama And Its
Reception In The Singaporean Community”, Vol. Xxi No. 1
Rinda Rizki Fitriana, 2020, Kerjasama Indonesia-Singapura Dalam Wisata Cruise 2016-2019,
Vol 8 No 4 Hal 338
Fransina Asso Setyasih Harini, S.Ip.M.Si Drs. Gph Dipokusumo, M.Si, 2019, Kerjasama
Bilateral Indonesia Dengan Singapura Dalam Pengembangan Pariwisata, Vol 3 No 1 ,
Hal 11
Dude, Adisti Hanifah ,2021, Dampak Kerjasama Bilateral Indonesia Dan Singapura Pasca
Revitalisasi Wisata Terpadu Lagoi Terhadap Masyarakat Kabupaten Bintan, Hal 1
Nelson Mendila, 2017, Dampak Hubungan Bilateral Indonesia – Singapura Dengan
Berlakunya Kebijakan Tax Amnesty Indonesia, Hal 40
Fachran Adi Suryadi, 2018 , Kerjasama Indonesia Dan Singapura Dalam Pengelolaan
Wilayah Perbatasan Ekonomi Khusus, Hal 3
Dude, Adisti Hanifah ,2021, Dampak Kerjasama Bilateral Indonesia Dan Singapura Pasca
Revitalisasi Wisata Terpadu Lagoi Terhadap Masyarakat Kabupaten Bintan, Hal 3
Muhammad Abduh, 2013 , Overview Infrastruktur Dalam Menunjang Pengembangan
Pariwisata Perdesaan, Hal 5
Fransina Asso Setyasih Harini, S.Ip.M.Si Drs. Gph Dipokusumo, M.Si, 2019, Kerjasama
Bilateral Indonesia Dengan Singapura Dalam Pengembangan Pariwisata, Vol 3 No 1 ,
Hal 12
Rinda Rizki Fitriana , 2020 , Kerjasama Indonesia-Singapura Dalam Wisata Cruise 2016-
2019 , Vol 8 No.01, Hal 341
Findayani Puteri, 2020 , Kerjasama Indonesia Dengan Singapura Dalam Kawasan Ekonomi
Khusus Di Batam, Hal 669

Https://Www.Jojonomic.Com/Blog/Hubungan-Bilateral/
(Https://Www.Administrasipublik.Com/2020/12/Perencanaan-Pembangunan-
Pengertian.Html)
(Https://Www.Kompasiana.Com/Christiesuharto/5500fc258133116619fa8148/Bab1-The-
Concept-Plan-Di-Singapore-Konsep-Dan-Strategi-Perencanaan-Kota?
Page=2&Page_Images=1

Buku
Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H., M.S.,Ll.M. 2021, Penelitian Hukum, Kencana,
Jakarta , Hal 181
Janu Ismadi , 2019, Kerjasama Luar Negeri Indonesia , Delta Edukasi Prima , Tanggerang ,
Hal 2
Kusman Malik, M.A. 2020 , Politik Kerjasama Perdagangan Bilateral Indonesia , Budi
Utama , Yogyakarta , Hal 10
Hanan Nugroho , 2012, Energi Dalam Perencanaan Pembangunan , Ipb , Kencana Bogor ,
Hal 19
Dr.H.Imam Hardjanto, Mba., Map.,Dip.Sp , 2011, Teori Pembangunan, Universita Brawijaya
Press
Heliarta , 2010, Pembangunan Nasional , Alprin , Jawa Tengah, Hal 2
Saadia M. Pekkanen, John Ravenhill, Rosemary Foot, 2021, Lingkungan Keamanan Manusia
Dan Kerjasama Di Asia, Nusamedia, Hal 15
Dr. Agustina Setiawan, S.I.P.,M.Si, 2022, Pemerintahan Desa ( Partisipasi Dalam
Perencanaan Pembangunan Desa ), Deepublish , Hal 7
Tjahjo Kumolo Dan Tim , 2017 , Nawa Cita Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia, Buku
Kompas , Hal 3

Anda mungkin juga menyukai