Anda di halaman 1dari 9

“Kerjasama Sister City antara

Kota Surabaya dengan Kota Busan”

Hubungan dengan Kerjasama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah

Disusun oleh:

Maulida Isna Fazriati

(2018-22-044)

Dosen Pengampu:

Dra. Nurmasari Situmeang, M. Si

Program Studi Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Semester 4 Genap 2019/2020

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


Jalan Hang Lekir I 8, RT.1/RW.3, Gelora, Tanah Abang, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
Analisis:

Sister city adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah kota di Indonesia dengan
pemerintah kota atau setingkat di luar negeri. Perkembangan dalam masyarakat internasional
ini menunjukkan bahwa hubungan-hubungan internasional tidak semata-mata dilakukan antar
negara saja, tetapi organ-organ di dalam suatu negara juga melakukan hubungan internasional
yang melintasi batas-batas negara. Kenyataannya telah berkembang dengan pesat hubungan-
hubungan internasional antar kota-kota dua negara yang dikenal sebagai kerjasama antar kota
(Sister City Cooperation). Hubungan kerjasama antar kota secara internasional dimaksudkan
agar terdapat kesamaan strategi bagi pembangunan agar bermanfaat bagi pariwisata,
pembangunan sosial ekonomi kota-kota lain.

Adapun syarat-syarat daerah melakukan kerjasama sister city dengan negara lain


adalah antara kedua negara dari kedua kota yang akan bekerjasama harus memilki hubungan
diplomasi, tidak menganggu stabilitas politik dan keamanan dalam negeri,
tidak membebani keuangan negara, tidak saling memaksakan kehendak atau mencampuri
urusan dalam negara masing-masing, saling menguntungkan kedua belah pihak.,
kerjasama harus seimbang atau sederajat ditinjau dari segi-segi posisi administrasi masing-
masing, pelaksanaan kerjasama dilakukan setelah persetujuan antara kedua pemerintah dalam
bentuk MoU (Memorandum of Understanding) dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Syarat-syarat tersebut merupakan salah satu landasan yang penting untuk melakukan
kerjasama sister city antar kota dengan negara yang berbeda.

A. Dalam kerjasama Sister City antara Kota Surabaya dan Kota Busan, berikut adalah
kemiripan karakteristik yang dimiliki di antara keduanya:
1) Kedua Kota sebagai Kota Metropolitan
Kota metropolitan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
suatu kawasan perkotaan yang relatif besar, baik itu dari ukuran luas wilayahnya,
jumlah penduduknya yang berkisar antara 1-5 juta jiwa, ataupun banyaknya
aktivitas perekonomian dan interaksi sosialnya. Dalam hal ini, Kota Surabaya dan
Kota Busan adalah sama-sama merupakan kota metropolitan terbesar kedua di
negaranya masing-masing.

1
2) Kedua Kota sebagai Kota Pelabuhan
Kota Surabaya dan Kota Busan sama-sama merupakan kota pelabuhan. Kedua
kota sama-sama memiliki pelabuhan besar di wilayahnya yang juga merupakan
pelabuhan penting yang ada di negaranya masing-masing.

B. Kerjasama Sister City Surabaya dan Busan


Pemerintahan daerah Indonesia mempersepsikan otonomi daerah sebagai momentum
untuk memenuhi keinginan-keinginan daerahnya sendiri tanpa memperhatikan konteks yang
lebih luas yaitu kepentingan negara secara keseluruhan dan kepentingan daerha lain yang
berdekatan sehingga munculnya berbagai dampak negatif seperti berkembangnya kegiatan
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Salah satu kota di Indonesia yang melakukan kerjasama sister city adalah kota
Surabaya yang telah menjalin kerjasama sister city dengan Busan yang sudah dimulai sejak
tahuk 1994. Di Indonesia, pemerintah daerah yang memainkan peran dalam hubungan
internasional salah satunya adalah dalam bentuk kerjasama sister city yaitu program
persahabatan antara dua kota di lintas negara yang bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan, menjalin kesepahaman dan membangun persahabatan melalui pertukaran
budaya, pendidikan dan sumber daya manusia sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian.
Hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan di berbagai sektor kebutuhan
hidup merupakan salah satu contoh dari proses globalisasi. Pada tahun 1966,
ditandatanganilah sebuah persetujuan pembukaan hubungan diplomatik kenegaraan tingkat
konsuler antar kedua negara. Adapun pada bulan September 1973, hubungan keduanya
meningkat menjadi hubungan diplomatik penuh. Peristiwa tersebut kemudian menjadi awal
dimulainya kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan yang semakin meningkat
hingga saat ini.
Kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Busan berdasarkan MoU
(Memorandum of Understanding) yang telah ditandatangani pada tanggal 10 November 1994
di Surabaya dan tanggal 20 November 2004 di Busan. Kerjasama ini tertuang dalam beberapa
poin-poin:

1. Pengembangan pelabuhan,
2. Perdagangan dan pengembangan ekonomi,
3. Lingkungan hidup dan pengelolaan kota,
4. Transportasi dan pariwisata,

2
5. Pendidikan, kebudayaan, pemuda, dan olahraga seperti Barter belajar angklung
dengan it untuk pendidikan,
6. Tekstil dan mode melalui perjanjian yang menghubungkan Han Fashion
Consortium of Dongeui University dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode
Indonesia-Jawa Timur.

Dunia fashion merupakan salah satu industri yang mampu bertahan ditengah gempuran
krisis ekonomi. Karena itulah wali kota menyabut baik kerjasama di bidang pengembangan
mode ini. Harapannya, kerjasama ini bisa meningkatkan atau menggairahkan industri fashion
dan pariwisata di Surabaya. Melalui kerjasama sister city ini akan meningkatkan kredibilitas
dan aset Pemerintah Kota Surabaya, menambah sharing resources, memperluas cross
cultural understanding, memperbesar akses dan potensi dalam membantu masyarakat,
meningkatkan popularitas Jawa Timur.

C. Bentuk-bentuk Kegiatan dalam Kerjasama Sister City Antara Kota Surabaya dan
Kota Busan
1) Bentuk-bentuk Kegiatan Kerjasama dalam Bidang Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia
Kepentingan Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di wilayahnya adalah melalui sektor pendidikan. Pengiriman
delegasi pendidikan Kota Surabaya ke Kota Busan adalah untuk mengikuti
pelatihan guru maupun kepala sekolah di Universitas Dong-Eui. Tujuan dari
pengiriman ini adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta
kapasitas para guru maupun kepala sekolah. Diharapkan dengan peningkatan
kualitas dan kapasitas para tenaga pengajar tersebut, nantinya kualitas pendidikan
di Kota Surabaya juga dapat meningkat.
Di samping itu, selama di Busan para guru tersebut tidak hanya melulu belajar
masalah pendidikan. Mereka juga akan diajak berkunjung ke pasar-pasar, pusat
kesenian dan olahraga. Hal itu bertujuan agar delegasi pendidikan Surabaya
mendapat informasi yang menyeluruh tentang kemajuan suatu bangsa dari sudut
pandang SDM. Sesuai instruksi Walikota Surabaya bahwa selama berada di
Busan, para guru diwajibkan menggunakan sarana transportasi publik seperti
kererta, bus dan subway. Harapannya, mereka bisa menyampaikan pentingnya
pemanfaatan transportasi publik kepada para siswanya.

3
Selain itu pengiriman delegasi pendidikan ke Kota Busan tidak hanya terdiri
dari para pengajar tetapi juga para pelajar yang ada di Kota Surabaya. Tujuan dari
pengiriman ini adalah untuk menambah wawasan para siswa tentang program dan
kegiatan belajar mengajar yang ada di Kota Busan, selain itu juga menambah ilmu
pengetahuan mereka sehingga dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan agar
mereka termotivasi untuk belajar dan berprestasi lebih baik kedepannya.

2) Bentuk-bentuk Kegiatan Kerjasama dalam Bidang Peningkatan Peekonomian


Daerah
Bentuk kegiatan kerjasama riil pada bidang ekonomi diantara Kota Surabaya
dan Kota Busan ditandai dengan terkoneksinya Kamar Dagang dan Industri antara
kedua kota (Kadin/organisasi pengusaha) sejak penandatangan MoU
(Memorandum of Understanding) pada tahun 2010 lalu. Dalam naskah MoU
(Memorandum of Understanding), kerjasama tersebut bertujuan untuk membuka
peluang lebih besar untuk terjalinnya kerjasama ekonomi, perdagangan, dan
investasi antara Surabaya dan Busan yang dimotori oleh KADIN kedua kota,
termasuk dalam hal pertukaran teknologi industri, penyediaan ruang pameran,
konsultasi bisnis, dll. Perjanjian kerjasama antar-KADIN tersebut menambah
manfaat kerjasama ekonomi yang telah terjalin mengingat grafik perdagangan
kedua kota selalu menunjukkan tren yang positif dari tahun ke tahun. Berdasarkan
data yang terkumpul dari tahun 2005- 2007, produk yang diekspor dari Surabaya
ke Korea pun meningkat sampai 75% dan cukup banyak investor Korea yang
menanamkan modalnya di Kota Surabaya.
Selain itu antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Busan kini
juga tengah menjajaki kerjasama untuk menghubungkan pelabuhan Surabaya-
Busan setelah adanya kunjungan dari rombongan DPRD Busan di Kota Surabaya.
Kerjasama ini diyakini dapat mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak
dan mempengaruhi harga barang karena arus barang/arus perdagangan bisa lebih
lancar sebab transportasi juga menjadi efektif dan efisien dengan terhubungnya
pelabuhan diantara kedua kota.
Industri fashion pun tidak luput dari sasaran dalam kerjasama pada bidang
ekonomi diantara Kota Busan dan Kota Surabaya. Korea Selatan merupakan salah
satu negara yang menjadi kiblat fashion di Asia dan Kota Busan juga sangat maju

4
dalam bidang fashion. Dalam hal ini Han Fashion Consortium of Dongeui
University Busan bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode
Indonesia-Jawa Timur pada tahun 2013 lalu.
Kemudian berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kepala Bagian
Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya ―Ifron Hady Susanto― terkait kerjasama
sister city Surabaya-Busan dalam bidang ekonomi, beliau memaparkan bahwa
untuk investasi, Surabaya tidak lagi berfokus untuk yang industri, karena Kota
Surabaya kini didesain untuk menjadi kota jasa dan perdagangan, sehingga untuk
investasi di Kota Surabaya lebih kepada investasi jasa dan perdagangan.

D. Diplomasi Kebudayaan Indonesia melalui Sister City Surabaya-Busan


Tidak hanya negara yang dapat melakukan sebuah diplomasi untuk memperkenalkan
budaya Indonesia ke dunia internasional, akan tetapi melalui program sister city ini
surabaya juga telah mampu memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke negara lain, yaitu
ke busan yang merupakan bagian dari negara Korea Selatan, yang mana kebudayaan yang
diperkenalkan adalah tradisi yang telah ada di Indonesia sejak dahulu ―Batik dan
Kesenian angklung―.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Surabaya agar batik dan kesenian yang ada di
Indonesia itu dikenal oleh kota Busan di Korea Selatan adalah:

1) Pelajar Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan melalui pertukaran pelajar


antar dua kota, pelajar surabaya mempresentasikan kebudayaan mereka mulai dari
pakaian batik yang merupakan ciri khas tradisi Indonesia, makanan, seni, hingga
kerajinan tangan tradisional,

2) Dilakukannya Festival budaya oleh kedua negara, Indonesia menunjukkan seni


tradisi yang ada di Surabaya, dan model-model pakaian yang bertemakan budaya
Indonesia,

3) Indonesia-Korea Selatan bekerjasama dalam program sister city Surabaya-Busan,


Indonesia dapat mempromosikan budayanya. Dalam hal ini beragam budaya yang
ada di Surabaya dapat terekspos ke belahan dunia lain melalui program ini.
Sekarang telah dibangun Gedung Busan Indonesia Center (BIC) di Busan, Korea
Selatan pada 13 April 2012. Busan Indonesia Center (BIC) nberfungsi sebagai
pusat informasi mengenai Indonesia bagi masyarakat Korea Selatan, terutama

5
yang tinggal di Busan. BIC melayani informasi beragam yang dibutuhkan mulai
dari pariwisata, budaya, ekonomi, hingga politik di Indonesia. BIC juga dapat
dimanfaatkan sebagai pusat informasi warga Indonesia yang ada di Korea Selatan.

Kesimpulan:

Kerjasama sister city ini merupakan suatu program yang tidak hanya menguntungkan
bagi kota yang menjalaninya saja, akan tetapi bentuk kerjasama ini memberikan keuntungan
bagi negara, karena dengan adanya sister city diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara
akan lebih dipermudah karena telah adanya bentuk kerjasama yang telah dialakukan.
Kerjasama sister city antara Surabaya dan Busan ini memberikan keuntungan buat masing-
masing kota. Karena masing-masing kebudayaan dari negara tersebut dapat dikenal oleh
negara lain walaupun dalam cakupan yang sempit.

Diplomasi yang dilakukan oleh Surabaya terhadap Busan dalam hal budaya dikatakan
mendapatkan hasil, karena semenjak kerjasama tersebut dimulai maka kebudayaan Indonesia
khususnya batik dan kesenian dari Surabaya dikenal oleh Busan, sehingga banayk kegiatan
yang dilakukan oleh Indonesia yang seperti fasion show yang dilakukan oleh Busan di
Negaranya. Diplomasi disisi lain juga dilihat dari tamoilnya kesenian musik dari Indonesia di
hadapan peljaar Busan yang melakukan kunjungan ke Indonesia, sehingga musik tersebut
dikenal oleh masyarakat asing yang datang ke Indonesia.

Secara langsung kerjasama sister city yang dilakukan oleh Surabaya dan Busan itu
memberikan keuntungan yang besar untuk Indonesia, karena kota Surabaya telah ikut serta
dalam mendiplomasikan kebudayaan yang dimilki oleh bangsa Indonesia terhadap negara
lain dan hal tersebut mendapatkan respon yang baik dari negara bersangkutan. Jadi diplomasi
itu juga bisa dimulai dari hal yang kecil seperti kerjasama antar kota dengan negara yang
berbeda. Diplomasi budaya, sebagai salah satu cara untuk merangkul masyarakat
internasional, untuk meningkatkan eksistensi negara, juga meningkatkan peran negara dalam
dunia internasional, dan membantu suatu negara dalam mencapai kepentingan nasionalnya.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kota Surabaya dan Kota Busan, maka
dapat diketahui bahwa kerjasama sister city telah memberikan cukup banyak manfaat
terutama bagi Kota Surabaya. Antara lain yaitu:

6
Pertama, di bidang pendidikan telah berlangsung program rutin pengiriman delegasi
pendidikan yang terdiri dari para guru, kepala sekolah, dan pelajar yang ada di Kota Surabaya
ke Kota Busan untuk mengikuti pelatihan dan student exchange. Terbentuknya sister school
dan sister university dari beberapa sekolah dan universitas yang ada di kedua kota. Dan masih
banyak lagi kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan yang berlangsung antara kedua kota.
Kegiatan-kegiatan atau programprogram tersebut sangatlah bermanfaat bagi Kota Surabaya
sebab dengan begitu Kota Surabaya dapat belajar tentang penerapan sistem pendidikan yang
baik agar bisa diterapkan di Kota Surabaya dan menambah wawasan serta kemampuan para
tenaga pengajar yang ada di Kota Surabaya sehingga memiliki mutu yang baik dan
menunjang kegiatan belajar mengajar di Kota Pahlawan tersebut dan dengan begitu dapat
mencetak lebih banyak sumber daya manusia yang bekualitas. Saat ini di beberapa sekolah-
sekolah di Kota Surabaya juga sudah mulai menerapkan sistem pendidikan yang diserap dari
Busan seperti pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar dan sebagainya.

Kedua, peningkatan kemampuan dan wawasan aparat pemerintah yang ada di Kota
Surabaya melalui study visit bagi para pegawai pemerintahan dimana mereka mempelajari
tentang berbagai kebijakan/produk-produk aturan yang diterapkan di Kota Busan,
mempelajari tentang transportasi modern, sistem informasi transportasi, pengelolaan sampah
dan lingkungan hidup, mempelajari tentang fasilitas publik, mempelajari tentang
penanggulangan bencana, mempelajari tentang berbagai pemanfaatan teknologi dan
mempelajari berbagai hal yang umumnya terkait pembangunan dan manajemen kota. Hal ini
juga intinya adalah agar kualitas sumber daya manusia di Kota Surabaya dapat ditingkatkan
temasuk kualitas sumber daya aparat pemerintahnya.

Ketiga, peningkatan jumlah investasi di Kota Surabaya. Terkoneksinya KADIN


(Kamar Dagang dan Industri) diantara kedua kota telah memberikan angin segar bagi para
pelaku ekonomi dari kedua kota. Berbagai promosi dan penawaran investasi pun terus
meningkat. Selain itu kegiatan ekspor dan impor atau kegiatan perdagangan diantara kedua
kota juga mengalami peningkatan dan membawa nilai positif terhadap pendapatan daerah.
Tidak hanya itu, terjalinnya kerjasama dalam bidang fashion atau industri textile diantara
kedua kota juga semakin melengkapi kegiatan kerjasama sister city di antara kedua kota
terutama dalam bidang ekonomi. Dengan terjalinnya kerjasama tersebut diharapkan dapat
menggairahkan industri fashion di Surabaya dan pemasaran produk-produk maupun desain

7
baju dari perancang busana Surabaya khusunya batik dengan mengikuti berbagai
pameranpameran yang diadakan di kota terbesar kedua di Korea Selatan tersebut.

Referensi:

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18330

https://www.academia.edu/33623652/Diplomasi_Sister_City.doc

https://jatim.sindonews.com/read/8900/1/sudah-25-tahun-sister-city-bersama-busan-apa-
yang-didapat-surabaya-1553591027

https://surabaya.tribunnews.com/2019/03/27/alasan-walikota-busan-korsel-oh-keo-don-
mangaku-kerjasama-dengan-kota-surabaya-yang-paling-erat

https://surabaya.go.id/

Anda mungkin juga menyukai