Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

KUNJUNGAN KENEGARAAN AFRIKA SELATAN


KE INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH G20
Dosen : Jusmalia Octaviani, S.Sos., MA.

KELOMPOK 1 AFRIKA SELATAN :


1. Azka Muhadzib Zahran (6211201136)
2. Deswita Asri Pulungan (6211201179)
3. Dina Pujia Fardillah (6211201143)
4. Diva Zahra Aqilah (6211201127)
5. Fathiah Nurul Rahmah (6211201139)
6. Gilang Vidila Septiani (6211201149)
7. Lisa Bela Nurmala (6211201146)
8. Muhammad Yudhia Rabbani (6211201175)
9. Putri Ananda Nurul Azmi (6211201128)
10. Rifani Linggapuspa (6211201140)
11. Siti Hasna Chairunnisa (6211201181)
12. Septiani Oktora (6211201173)
13. Tresna Melati Sari (6211201184)
14. Vinsent Septian (6211201174)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
1. GAMBARAN UMUM HUBUNGAN DIPLOMATIK INDONESIA – AFRIKA
SELATAN
A. Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia – Afrika Selatan
Afrika Selatan memandang Indonesia sebagai negara besar yang memiliki
ikatan sejaran panjang, termasuk pendukung perjuangan African National
Congress (ANC) menentang apartheid. Afrika Selatan juga menghargai
peran strategis dan historis Indonesia dalam memprakarsai perjuangan
kemerdekaan negara-negara Afrika melalui KAA (Konferensi Asia – Afrika)
Tahun 1955. Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia dan Afrika
Selatan dimulai sejak 12 Agustus 1994. Kemudian pada 17 Maret 2008,
kedua negara menandatangani Joint Declaration on A Strategic
Partnership. Dengan ini, Afrika Selatan menjadi satu-satunya negara
Afrika yang memiliki kesepakatan kemitraan strategis dengan Indonesia.

B. Kedekatan Hubungan Indonesia – Afrika Selatan


Kedekatan sejarah Indonesia dan Afrika Selatan menjadi pondasi kuat
untuk mengembangkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan
bagi kedua negara, demikian disampaikan Menlu RI, Retno L. P. Marsudi
setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan
Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane di
Cape Town, Afrika Selatan. 

Pertemuan bilateral kedua Menlu yang dilakukan dalam format Joint


Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) difokuskan kepada
peningkatan kerja sama ekonomi. Kedua Menlu sependapat bahwa
kedekatan hubungan kedua negara belum terefleksikan dalam nilai kerja
sama perdagangan dan investasi kedua negara. Dalam kaitan ini, Menlu
Afrika Selatan menyambut baik langkah Menlu RI yang membawa
beberapa wakil BUMN dan pengusaha Indonesia dalam kunjungannya ke
Afrika Selatan. Kelompok pengusaha yang dibawa oleh Menlu RI telah
melakukan kegiatan business-matchmaking dan membuka potensi-potensi
kerja sama dengan mitranya di Afrika Selatan antara lain dibidang industri
strategis, keuangan, dan transportasi. Sebagai langkah konkrit, kedua
Menlu juga sepakat menugaskan tim teknisnya untuk segera
menyelesaikan plan of action kemitraan strategis 2017-2021, sebagai
acuan kerja sama yang dapat dilakukan khususnya di bidang ekonomi.

Selain itu, kedua Menlu juga menyepakati beberapa area kerja sama
untuk segera dilakukan kedua negara seperti dibidang kelautan dan
perikanan, kerjasama pelatihan diplomat, dan kesepakatan perjanjian
bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas.  Selain membahas
berbagai isu kerja sama bilateral, Menlu RI yang juga datang sebagai
utusan khusus Presiden RI untuk IORA (Indian Ocean Rim Association),
juga membahas kerja sama kedua negara dan perisiapan pertemuan KTM
IORA di Jakarta awal Maret yang akan datang. Dalam kaitan ini, Menlu
Afrika Selatan menyambut baik peran Indonesia sebagai ketua yang telah
mengambil langkah untuk mempekuat arsitektur kawasan Samudra India
melalui IORA termasuk di bidang kerja sama ekonomi. Lebih lanjut Menlu
Afrika Selatan menyampaikan bahwa akan meneruskan langkah langkah
positif yang diambil Indonesia di IORA saat Afrika Selatan menjadi Ketua
IORA setelah Indonesia di tahun 2017 (Nusakini, 2017).

Kedekatan hubungan diplomatik antara Afrika dan Indonesia yang telah


berlangsung lama menjadi salah satu perekat diplomasi. “Bila menilik dari
sejarah hubungan dua negara yang luar biasa besar romantikanya pada
zaman Konferensi Asia Afrika, menjadikan Afrika Selatan sebagai salah
satu negara penting diplomasi Indonesia di Benua Afrika,” tutur Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nuke Tri Pudjiastuti dalam webinar
Diplomasi Ekonomi Indonesia di Afrika: Pengalaman, Peluang dan
Tantangan pada Rabu (26/8) (P2W-LIPI, 2020).

C. Hubungan Diplomatik Indonesia – Afrika Selatan di Orde Baru dan


Era Reformasi
Di era orde baru yang dimulai sejak tahun 1966, hubungan Indonesia dan
Afrika Selatan bisa dibilang belum berjalan dengan baik dikarenakan pada
masa apartheid atau bisa juga diartikan sebagai politik pemisahan
penduduk berdasarkan ras dan warna kulit, Indonesia bergabung dengan
negara-negara Asia lainnya dan menghindari hubungan resmi dengan
Afrika Selatan. Akan tetapi, pada tahun 1968 Indonesia secara tidak resmi
membuka hubungan militer inteljen dengan Afrika Selatan melalui Estado
Novo rezim Portugal dan juga melalui Israel, sehingga diketahui secara
luas sejak tahun 1968-1969 Indonesia dan Afrika Selatan memiliki
hubungan militer yang baik dan berkembang.

Dalam menjalin hubungan kerjasama Indonesia dengan Afrika Selatan,


Indonesia sendiri memiliki visi dalam pelaksanaan kerjasamanya yakni
dengan menjadikan Afrika Selatan sebagai mitra strategis. Salah satu misi
nya yakni dengan melaksanakan prakarsa antara Indonesia dan Afrika
Selatan dalam pelaksanaan program NAASP (Nararanti, 2021).

Indonesia adalah Negara yang menjadi pelopor pada proses berdirinya


Konferensi Asia – Afrika yang diselenggarakan pada April 1955. Dengan
latar belakang ini Indonesia menyelenggarakan berdirinya New Asian –
African Strategic Partnership atau yang biasa disebut dengan NAASP.
Dengan ini, Indonesia dan Afrika menjadi salah satu penggerak utama
program untuk NAASP ini. KTT AA tahun 2005 dihadiri oleh 106 negara
Asia dan Afrika yang terdiri dari 54 negara Asia dan 52 negara Afrika. KTT
menyepakati sebuah sebuah mekanisme tindak lanjut untuk proses
institusional melakui pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) setiap
4 tahun sekali yang dilaksanakan bersamaan dengan Business Summit1.
NAASP dibentuk untuk menjadi wadah kerjasama antara Asian dengan
Afrika yang berkemajuan diberbagai bidang, baik dari bidang ekonomi,
politik, budaya dan social, ataupun aspek budaya yang lainnya. Indonesia
memiliki peran aktif dalam berbagai program yang dimiliki oleh NAASP.
Salah satu programnya yakni adalah Indonesia berhasil menjadi tuan
rumah dalam pelaksanaan NAASP Ministerial Conference on Capacity
Building for Palestine pada tahun 2008 dan dihadiri oleh 218 peserta dari
56 negara dan 3 organisasi internasional (Putri Ayu Agustin, 2020).

Sejak masa reformasi yang ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto


ditahun 1988, Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan
hubungan dengan negara-negara lain termasuk Afrika Selatan, karena
Pemerintah Indonesia menilai sangat penting untuk memasuki peluang
bisnis dan peluang kerjasama baru dengan Afrika Selatan. Dan kerjasama
antar dua negara ini didefinisikan dapat memberikan pengaruh politik dan
ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia di panggung global (Tarrosy,
2014).

2. AGENDA KEDATANGAN KEPALA NEGARA


A. Agenda Pejabat Negara Yang Hadir
Kunjungan Kenegaraan antara Indonesia dan Afrika Selatan ini akan
dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris Negara, Menteri Luar
Negeri, Menteri-Menteri yang Berkepentingan, Duta Besar, dan
Protokoler. Agenda yang akan dilakukan pada Kunjungan Kenegaraan ini
adalah pelaksanaan pertemuan secara tertutup antara kedua negara.
Menteri-menteri yang berkepentingan dari Indonesia dan Afrika Selatan
akan menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) mengenai
kerja sama yang bidang ekonomi, pariwisata, pertahanan dan keamanan,
dan budaya antara Indonesia – Afrika Selatan.

B. Daftar Pejabat Yang Hadir


1. Presiden
 Afrika Selatan : Vinsent Septian
 Indonesia : Azka Muhadzib Zahran
2. Sekretaris Negara
 Afrika Selatan : Tresna Melati Sari
 Indonesia : Fathiah Nurul Rahmah

1
Kementerian Luar Negeri Indonesia.
3. Menteri Luar Negeri
 Afrika Selatan : Dina Pujia Fardillah
 Indonesia : Muhammad Yudhia Rabbani
4. Menteri Perekonomian
 Afrika Selatan : Siti Hasna Chairunnisa
 Indonesia : Gilang Vidila Septiani
5. Menteri Kebudayaan
 Afrika Selatan : Diva Zahra Aqilah
 Indonesia : Rifani Lingga Puspa
6. Duta Besar
 Afrika Selatan : Putri Ananda Nurul Azmi
 Indonesia : Deswita Asri Pulungan
7. Protokoler : Lisa Bela Nurmala
8. Wartawan : Septiani Oktora
C. Prospek Kerja Sama Yang Akan Ditawarkan
Prospek kerja sama yang akan ditawarkan dalam kunjungan kenegaraan
kali ini adalah untuk memperkuat hubungan kerja sama antar kedua
negara dan juga akan diadakannya kerjasama di bidang seperti di bawah
ini :
1. Ekonomi
Pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan juga melihat prospek yang
bagus apabila mereka bersama meningkatkan kerja sama ekonomi di
melalui Perhelatan G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia.
2. Budaya
Pertukaran pelajar dan pertukaran budaya antara kedua negara juga
telah menguat selama bertahun-tahun dan pada tahun ini akan
diselenggarakan beberapa rangkaian acara untuk kembali menguatkan
hubungan dalam aspek kebudayaan yang telah terjadi dengan salah
satunya mengadakan pagelaran seperti “Indonesia-South Africa
Cultural Show and Exhibition.“
D. Memorandum of Understanding (MoU)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

Among
Republic of Indonesia

With
Republic of South Africa

No : 01/IR/PERJ/2022

On this day, Monday, the Seventeenth, in July, the year of Two Thousand
Twenty-Two (17-07-2022), we, the undersigned:

I. Name : Prof. Dr. H. Azka Muhadzib Zahran, S.IP., M.Si., Ph.D.


As President of the Republic of Indonesia
Hereinafter referred to as "FIRST PARTY"

II. Name : Vinsent Septian, Ph.D.


As President of the Republic of South Africa
Hereinafter referred to as the "SECOND PARTY"

THE FIRST PARTY and THE SECOND PARTY are individually referred to as
parties and when acting collectively are referred to as THE PARTIES.

THE PARTIES first explained the following:


1. That, the FIRST PARTY is the President of the Republic of Indonesia;
2. That, the SECOND PARTY is the President of the Republic of South Africa;
3. That, the SECOND PARTY will further facilitate all Cooperation in two fields,
supervise, to the expansion of the Cooperation that has been created;
4. That, the PARTIES intend to conduct Cooperation in the fields of Economy
and Culture.

Based on the foregoing, the PARTIES agree to enter into a Cooperation


Agreement in Various Sectors (hereinafter referred to as an AGREEMENT), based
on the provisions and conditions as stated in the following articles :
ARTICLE 1
PURPOSE

This AGREEMENT is an effort between the two countries that aims to carry out
Cooperation and is committed to strengthening friendly relations and entanglements
between the two countries in order to benefit the PARTIES.

ARTICLE 2
OBLIGATIONS OF THE PARTIES

THE FIRST PARTY is obliged in the following matters:


a. Provide and explain the potential of his State to the SECOND PARTY in
accordance with the abilities and expertise they have.
b. THE FIRST PARTY and THE SECOND PARTY agreed to provide program
scholarships that attend school or student exchanges for South African
citizens in Indonesia.
c. The FIRST PARTY agreed on the development of strategic industries in
increasing the participation of the business and private sectors in economic
projects or investments of the two countries.
d. The FIRST PARTY agreed to promote the State of Indonesia at the
Indonesian embassy building in South Africa.
e. Maintain good attitudes and behavior towards the SECOND PARTY and all
South African citizens.
f. Provide progress reports every 3 months to the relevant SECOND PARTY
during this cooperation program.
g. Maintain and maintain a good working relationship with the SECOND PARTY
and meet and respect all applicable provisions and regulations.

THE SECOND PARTY is obliged in the following matters below:


a. Finance operational expenses incurred by the SECOND PARTY in order to
carry out its duties during this program.
b. The two parties agreed to provide financial assistance related to the
implementation of the Indonesia-South Africa Cultural Show and Exhibition.
c. THE FIRST PARTY and THE SECOND PARTY agreed to provide
scholarship programs that go to school or exchange for Indonesian citizens in
South Africa.
d. The TWO PARTIES agreed to develop strategic industries and encourage
increased participation in business and private sectors in economic projects
or investments of the two countries.
e. THE TWO PARTIES agreed to promote the South African state at the South
African embassy building located in Indonesia.
f. Follow all the rules of the FIRST PARTY organization.
g. Maintain a good attitude and behavior to the FIRST PARTY.
h. Provide progress reports every month to the relevant SECOND PARTY
during this program.
i. Maintain and maintain a good working relationship with the SECOND PARTY
and comply with and respect all applicable provisions and regulations.

ARTICLE 3
PERIOD
1. The term of this agreement lasts for 10 years at the agreement of the FIRST
PARTY and the SECOND PARTY
2. This Agreement may be terminated before the expiration of the term of the
agreement entering into force of the agreement of the PARTIES.

ARTICLE 4
CONCEALMENT
1. The PARTIES agree to maintain the confidentiality of all data and information
in connection with the implementation of this Agreement and are prohibited
from providing such data and information either orally or in writing to any third
party or party without the written consent of the other Party, except to the
auditors, consultants, lawyers or interested parties of the PARTIES related to
the AGREEMENT.
2. The Parties are prohibited from disseminating or duplicate documents and/or
technical data that does not belong to them relating to the implementation of
this Agreement to be submitted to any third party or party without the written
consent of the party possessing the document and/or technical data.
3. The provisions of this Article remain binding on the PARTIES even if this
AGREEMENT has expired.
4. Violation of confidentiality referred to in this Article by one party results in the
emergence of an obligation for the PARTY to provide compensation to the
other PARTY.
1.
ARTICLE 5
OTHER PROVISIONS

1. If in the future there is an error in the provisions of this AGREEMENT, then


the error will be corrected as appropriate by the PARTIES.
2. Matters not or not sufficiently stipulated in this Agreement shall be determined
later upon the agreement of the Parties to be poured into the form of an
Additional Agreement (Addendum) and in the event of being signed by its
authorized representative, which is a unity and an inseparable part of this
Agreement.
3. The PARTIES to this Agreement cannot transfer their rights to any other party
except by the written consent of the other Party.
4. If any of the provisions of this Agreement are incorrect or unenforceable, then
only that clause is void or ruled out or declared void or declared void, while
the rest shall be deemed separated and in full effect.
5. In the implementation and interpretation of the provisions of this Agreement,
using the applicable law in Indonesia.

ARTICLE 7
CLOSING

Thus, the text of this AGREEMENT is made in (2) two duplicates that each sound
the same and have the same legal force, stamped sufficiently and signed by the
Parties on the date, month, year, as mentioned at the beginning of the
AGREEMENT, 1 (one) original for the FIRST PARTY and 1 (one) original for the
SECOND PARTY.

Jakarta, 17 July 2022

THE FIRST PARTY THE SECOND PARTY

Indonesia South Africa

President of the Republic of Indonesia President of Republic of South Africa


MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

Antara
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dengan
Negara Republik Afrika Selatan

No : 01/IR/PERJ/2022

Hari ini, Senin, tanggal Tujuh Belas, bulan Juli, tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
(17-07-2022), kami, yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Nama : Prof. Dr. H. Azka Muhadzib Zahran, S.IP., M.Si., Ph.D


Sebagai Presiden Republik Indonesia
Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”

II. Nama : Vinsent Septian, Ph.D


Sebagai Presiden Republik Afrika Selatan
Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri disebut sebagai PIHAK dan
apabila bertindak secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa, PIHAK PERTAMA merupakan Presiden dari Negara Republik
Indonesia;
2. Bahwa, PIHAK KEDUA merupakan Presiden dari Republik Afrika Selatan;
3. Bahwa, PIHAK KEDUA akan selanjutnya memfasilitasi semua Kerjasama
dalam kedua bidang, mengawasi, hingga pengevaluasian Kerjasama yang
telah tercipta;
4. Bahwa, PARA PIHAK bermaksud untuk melakukan Kerjasama dalam bidang
Ekonomi dan Budaya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan


Perjanjian Kerjasama di Berbagai Sektor (selanjutnya disebut PERJANJIAN),
berdasarkan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal berikut ini :
PASAL 1
TUJUAN

PERJANJIAN ini merupakan upaya antar kedua negara yang bertujuan untuk
melakukan Kerjasama dan berkomitmen untuk mempererat hubungan persahabatan
dan keterikatan kedua negara agar dapat menguntungkan PARA PIHAK.

PASAL 2
KEWAJIBAN PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA berkewajiban dalam hal-hal sebagai berikut :


a. Memberikan dan menjelaskan potensi dari Negara nya kepada PIHAK
KEDUA sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki olehnya.
b. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat memberikan program
beasiswa kepada pelajar ataupun student exchange bagi warga Negara
Afrika Selatan di Indonesia.
c. PIHAK PERTAMA sepakat pengembangan industri strategis dalam
meningkatkan partisipasi sektor bisnis dan swasta dalam proyek ekonomi
atau investasi kedua negara.
d. PIHAK PERTAMA sepakata mempromosikan Negara Indonesia di
gedung kedutaan Indonesia yang berada di Afrika Selatan.
e. Menjaga sikap dan perilaku dengan baik kepada PIHAK KEDUA dan
seluruh warga negara Afrika Selatan.
f. Memberikan laporan progress setiap 3 bulan sekali pada PIHAK KEDUA
terkait selama program kerjasama ini berlangsung.
g. Menjaga dana memelihara hubungan kerja yang baik dengan PIHAK
KEDUA dan memenuhi serta menghormati semua ketentuan dan
peraturan yang berlaku.

PIHAK KEDUA berkewajiban dalam hal-hal berikut di bawah ini :


a. Membiayai pengeluaran operasional yang dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA dalam rangka menjalankan tugasnya selama program ini.
b. PIHAK KEDUA sepakat untuk memberikan bantuan dana terkait
pelaksanaan Indonesia-South Africa Cultural Show and Exhibiton.
c. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat memberikan program
beasiswa yang bersekolah ataupun exchange bagi warga Negara
Indonesia nya yang ada di Afrika Selatan.
d. PIHAK KEDUA sepakat pengembangan industry strategis serta
mendorong peningkatan partisipasi sektor bisnis dan swasta dalam proyek
ekonomi atau investasi kedua negara.
e. PIHAK KEDUA sepakat untuk menjalankan pelatihan militer gabungan
antara Tentara Militer Afrika Selatan dan Tentara Negara Indonesia baik
itu Angkatan udara, Angkatan darat, dan Angkatan laut.
f. PIHAK KEDUA sepakat untuk mempromosikan negara Afrika Selatan di
gedung kedutaan Afrika Selatan yang bertempatan di Indonesia
g. Mengikuti seluruh aturan organisasi PIHAK PERTAMA.
h. Menjaga sikap dan prilaku dengan baik kepada PIHAK PERTAMA.
i. Memberikan laporan progres setiap bulan pada PIHAK KEDUA terkait
selama program ini berlangsung.
j. Menjaga dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan PIHAK
KEDUA dan mematuhi dan menghormati semua ketentuan dan peraturan
yang berlaku.

PASAL 3
JANGKA WAKTU
1. Jangka waktu perjanjian ini berlangsung selama 10 tahun atas
kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
2. Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya jangka waktu
perjanjian berlakunya atas kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 4
KERAHASIAAN
1. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan semua data dan
informasi sehubungan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini dan
dilarang untuk memberikan data dan informasi baik secara lisan
maupun tertulis tersebut kepada pihak ketiga atau pihak manapun
tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya, kecuali kepada auditor,
konsultan, pengacara atau pihak-pihak yang berkepentingan dari
PARA PIHAK terkait PERJANJIAN.
2. PARA PIHAK dilarang untuk menyebarluaskan atau menggandakan
dokumen dan/atau data teknis yang bukan miliknya yang berkaitan
dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini untuk disampaikan kepada
pihak ketiga atau pihak manapun tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
yang memiliki dokumen dan/atau data teknis tersebut.
3. Ketentuan Pasal ini tetap mengikat PARA PIHAK walaupun
PERJANJIAN ini telah berakhir masa berlakunya.
4. Pelanggaran terhadap kerahasiaan dimaksud pada Pasal ini oleh salah
satu PIHAK berakibat timbulnya kewajiban bagi PIHAK tersebut untuk
memberikan ganti rugi kepada PIHAK lainnya.
a.
PASAL 5
KETENTUAN LAIN

1. Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam ketentuan-


ketentuan dalam PERJANJIAN ini, maka kesalahan tersebut akan
diperbaiki sebagaimana mestinya oleh PARA PIHAK.Hal-hal yang
tidak atau belum cukup diatur dalam PERJANJIAN ini akan ditentukan
kemudian atas permufakatan PARA PIHAK yang akan dituangkan ke
dalam bentuk Perjanjian Tambahan (Addendum) dan dalam hal
ditandatangani oleh perwakilannya yang berwenang, yang merupakan
kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari PERJANJIAN
ini.
2. PARA PIHAK dalam PERJANJIAN ini tidak dapat mengalihkan haknya
kepada pihak lain kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya.
3. Jika ada salah satu ketentuan dalam PERJANJIAN ini salah atau tidak
dapat diterapkan, maka hanya klausul itu sajalah yang batal atau
dikesampingkan atau dinyatakan tidak berlaku lagi, sedangkan sisanya
harus dianggap dipisahkan dan berlaku terus sepenuhnya.
4. Dalam pelaksanaan dan penafsiran ketentuan-ketentuan dalam
PERJANJIAN ini, menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia.

PASAL 7
PENUTUP

Demikian naskah PERJANJIAN ini dibuat dalam (2) dua rangkap yang masing-
masing sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, bermaterai
cukup serta ditandatangani oleh PARA PIHAK pada tanggal, bulan, tahun,
sebagaimana tersebut pada bagian awal PERJANJIAN, 1 (satu) asli untuk PIHAK
PERTAMA dan 1 (satu) asli untuk PIHAK KEDUA.
3. RUNDOWN KEGIATAN

No. WAKTU AGENDA TEMPAT KETERANGAN PROPERTI


YANG HARUS
DIGUNAKAN
1. 08.00 – Penyambutan di Istana Istana Oleh Presiden
10.00 Merdeka Indonesia
2. 10.00 – Lagu Kebangsaan Istana Menyanyikan Lagu Sound System
10.15 Republik Indonesia Merdeka Kebangsaan
dan Republik Afrika Republik Indonesia
Selatan dan Republik
Afrika Selatan
3. 10.15 – Penandatanganan Istana Penandatanganan Buku Tamu,
10.20 Buku Tamu Merdeka Buku Tamu oleh Pulpen, Meja,
Presiden Afrika Bendera
Selatan
4. 10.20 – Foto Bersama dan Istana
1.40 Coffee Break Merdeka
5. 10.40 – Pertemuan Tertutup Istana Presiden dan Meja Panjang,
12.00 Kedua Pihak Merdeka Jajaran Menteri Kursi, Pejabat,
Terkait dan Menteri
6. 12.00 – Penandatanganan Istana Penandatanganan Mic, Mimbar
12.30 MoU Kerja Sama Merdeka MoU Kerja Sama
Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi
Oleh Menteri
Perekonomian
Indonesia dan
Afrika Selatan
7. 12.40 – Joint Press Statement Istana Pembacaan Joint Mic, Mimbar
13.00 dan Sambutan Kedua Merdeka Press Statement
Kepala Negara dan Pemberian
Sambutan oleh
Presiden
Indonesia dan
Afrika Selatan

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA


Alamat : Jl. Pejambon No. 6, Jakarta Pusat 10110
Telp : +62213441508
Website : kemlu.go.id
E-mail : kontak-kami@kemlu.go.id

PRESS RELEASE KUNJUNGAN KENEGARAAN AFRIKA SELATAN


KE INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH G20

Presiden Indonesia (kiri) dan Presiden Afrika Selatan (kanan) saat upacara penyambutan di
Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/6/2022). (InfoPublik/Berry)

Jakarta, 17 Juli 2022 — Kunjungan kenegaraan Afrika Selatan ke Indonesia yang


diadakan pada minggu ini merupakan salah satu tujuan dari kerjasama yang akan
disepakati oleh kedua negara ini. Dengan kunjungan ini, Indonesia dan Afrika
Selatan berhasil bekerjasama dengan menandatangani MoU mengenai Kerjasama
dalam bidang Ekonomi dan Budaya.
Presiden Afrika Selatan dan rombongan tiba di Istana Negara pada pukul 08.00 WIB
dengan disertai iringan lagu yang dibawakan oleh pasukan marching band dari
Paspampres diikuti dengan prajurit berkuda serta pasukan berseragam kerajaan.
Presiden Indonesia dan Ibu Negara menyambut rombongan kenegaraan ini dengan
gagap gempita. Anak-anak yang berbaris memakai baju daerah semarak meriahkan
penyambutan tamu kenegaraan dari Afrika Selatan dengan melambaikan bendera
Indonesia dan Afrika Selatan.

Setelah itu, kedua pemimpin negara ini menuju halaman Istana Merdeka untuk
mengikuti upacara penyambutan. Lagu kebangsaan kedua negara ini dilantunkan
bergantian dengan diiringi dentuman meriam sebanyak 19 kali. Setelah upacara
penyambutan dilakukan, Presiden Indonesia dan Ibu Negara mengajak Presiden
Afrika Selatan dan Istri untuk memasuki Istana Merdeka. Setelah penandatanganan
buku tamu oleh Presiden Afrika Selatan dan Istri, kedua pemimpin negara beserta
istri menuju beranda belakang Istana Merdeka untuk foto bersama. Setelah sesi foto
dilakukan, Presiden Indonesia dan Presiden Afrika melakukan veranda talk atau
diskusi.

Presiden Indonesia (kanan) dan Presiden Afrika Selatan (kiri) saat Joint press
Statement, Jakarta, Minggu (17/6/2022). (AntaraNews/Joko Susilo)

Setelah itu, kedua pemimpin negara ini menuju ruang tengah guna melaksanakan
pertemuan tertutup yang menjadi tujuan utama dari kunjungan ini yang dimana dari
pertemuan yang dilakukan ini menghasilkan MoU yang ditandatangani dan
disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam pertemuan ini, Presiden Indonesia
didampingi oleh Wakil Presiden, Menteri Luar negeri, dan menteri-menteri lainnya
yang memiliki kepentingan dalam kunjungan kenegaraan kali ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nararanti, O. T. (2021). KEPENTINGAN INDONESIA MENJALIN KERJASAMA


NON-MIGAS DENGAN AFRIKA SELATAN DALAM REGIONALISASI SOUTHERN
AFRICAN DEVELOPMENT COMMUNITY (SADC) TAHUN 2015-2017. JOM FISIP,
1 - 10.
Nusakini. (2017, Febryary 7). Kedekatan Indonesia dan Afrika Selatan Lebih dari
Kedekatan Sejarah. Retrieved from nusakini.com:
https://www.nusakini.com/news/kedekatan-indonesia-dan-afrika-selatan-lebih-
dari-kedekatan-sejarah
P2W-LIPI. (2020, September 20). Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Afrika.
Retrieved from psdr.lipi.go.id:
http://psdr.lipi.go.id/news-and-events/news/diplomasi-ekonomi-indonesia-dan-
afrika.html
Nararanti, O. T. (2021). KEPENTINGAN INDONESIA MENJALIN KERJASAMA
NON-MIGAS DENGAN AFRIKA SELATAN DALAM REGIONALISASI
SOUTHERN AFRICAN DEVELOPMENT COMMUNITY (SADC) TAHUN
2015-2017. JOM FISIP, 1 - 10.
Putri Ayu Agustin, L. A. (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERAN
AKTIF INDONESIA DALAM KERJA SAMA NAASP. INDEPENDEN: Jurnal
Politik Indonesia Dan Globa, 1 - 13.
Tarrosy, I. (2014, May 27). The Diplomat. Retrieved from thediplomat.com:
https://thediplomat.com/2014/05/indonesias-african-outreach/

Anda mungkin juga menyukai